Akibat Orang Tua Suka Mengerjakan PR si Anak

16 September 2013 15:42:43 Dibaca : 1294

Kewajiban orang tua adalah membimbing anak saat mereka belajar. Orang tua juga sebaiknya membantu jika si anak kesulitan saat mengerjaan PR mereka. Namun, membantu bukan berarti mengerjakan PR si anak sementara si Anak tidak memahami pelajaran dari PR tersebut. Karena tujuan guru memberikan PR adalah si anak bisa belajar sambil memahami kembali pelajaran yang disampaikan di kelas sebelumnya.

Jika orang tua ikut mengerjakan PR si anak, akibatnya kecerdasan dan tingkat pemahaman anak tidak berkembang optimal. Selain ada beberapa dampak negatif lain berkaitan dengan perkembangan kepribadian anak menurut Anindita Budi kepada Kompas. Berikut ini dampak negatifnya:

1. Anak kurang menguasai kemampuan keterampilan dasar

Ketika si anak mendapat tugas rumah mengerjakan prakarya tujuannya adalah anak bisa memiliki keterampilan khusus yang berkaitan dengan perkembangan motorik mereka. Seperti halnya saat menggunakan peralatan prakarya gunting, pisau, penggaris, menggambar dengan pensil dan sebagainya.

Saat mendapat tugas ini, orang tua sering khawatir si anak akan terluka, atau hasil prakaryanya tidak bagus sehingga mereka membantu mengerjakan tugas mereka dengan mengambil alih sebagian besar pekerjaan tangan si anak. Hal ini jika dibiarkan akan menjadi kebiasaan anak yang menyerahkan tugas prakarya pada anak sehingga kemampuan dasar keterampilan dan motorik mereka tidak bisa berkembang dengan baik.

3. Tidak percaya diri dengan kemampuannya

Kekhawatiran orang tua dan kebiasaan anak menggantungkan PR mereka pada orang tua menyebabkan anak merasa tidak yakin dengan hasil pekerjaannya saat mereka harus mengerjakan tugas itu sendiri. Apalagi jika orang tua terlalu sering mengkritik hasil tugas anak, tidak berusaha memberikan pengarahan mana yang baik dan mana yang buruk membuat anak harus selalu dibantu agar ia yakin tugasnya selesai dengan sempurna.

3. Anak tidak menyukai tantangan cenderung menyerah sebelum mencoba

PR bertujuan untuk memberikan latihan agar anak mampu menyelesaikan permasalahan secara mandiri dan memahami kandungan pelajaran di dalamnya. Kebiasaan orang tua yang suka mengerjakan PR anak akan membentuk karakter anak yang mudah menyerah. Ia akan memandang PR atau tugas di hadapannya sulit dan solusinya menyerahkan penyelesaian tersebut pada orang tua.

Hal yang sebaiknya dilakukan orang tua adalah mengarahkan, memotivasi anak untuk mengeluarkan rasa keingintahuannya dengan menyelesaikan tugas tersebut secara mandiri. Anak harus dilatih untuk mencoba menerima tantangan dan menyelesaikannya dengan cara yang benar.

4. Menjadi kurang bertanggung jawab

PR adalah salah satu bagian proses belajar si anak sehingga orang tua harus menekankan hal tersebut untuk melatih rasa tanggung jawab pada tugas yang diberikan. Meskipun PR itu sulit namun alangkah baiknya jika orang tua membiarkan anak mengerjakan PR tersebut sendiri tanpa bantuan namun lebih ke mengarahkan apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dipahami oleh anak.