Persiapan Melakukan Wawancara Dalam Penelitian
Wawancara merupakan kegiatan penting dalam sebuah penelitian. Wawancara bisa dijadikan sebagai salah satu cara pengumpulan data primer yang dapat menunjang sebuah penelitian, khususnya data yang diperoleh dari narasumber.
Wawancara dalam suatu penelitian digolongkan menjadi tiga kelompok :
1.Wawancara dengan Key Person
Tahapan awal penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi sebuah fenomena, memperoleh gambaran atau data awal mengenai kondisi geografis daerah penelitian. Hasil wawancara dengan key person ini yang akan menjadi dasar penelitian Anda. Oleh karena itu, masukan dan informasi dari key person merupakan hal yang sangat penting. Anda perlu memahami bahwa key person merupakan orang yang dipandang paham atau punya pengalaman dan pengetahuan mengenai obyek kajian atau wilayah studi Anda. Key person bisa jadi seseorang yang berprofesi sebagai pejabat daerah, kepala dinas, kepala desa/kecamatan/kabupaten, ketua organisasi, pemuka agama, tokoh masyarakat, dan lainnya.
2.Wawancara dengan Responden
Responden merupakan orang yang Anda pandang bisa memberikan keterangan atau data informasi sesuai dengan obyek penelitian Anda. Responden merupakan orang yang dapat menjawab item atau butir pertanyaan dalam kuesioner Anda.
3.Wawancara dengan Informan
Pada dasarnya, informan tidak jauh berbeda dengan responden, hanya saja informan merupakan istilah yang lebih digunakan pada penelitian kualitatif. Jika dibandingkan dengan responden, data yang diberikan informan jauh lebih banyak dan umumnya memerlukan proses wawancara yang lebih lama. Wawancara dengan informan bisa dilakukan berulang jika Anda merasa informasi yang didapatkan kurang.
Jika Anda saat ini sedang melakukan wawancara untuk proses penelitian, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan seperti :
· Kelengkapan peralatan wawancara : daftar pertanyaan atau kuesioner, alat perekam (voice recorder), kamera, alat tulis, dan lainnya.
· Peralatan pribadi seperti pakaian ganti, sepatu, jas hujan, dan lainnya jika Anda akan menginap di lokasi penelitian.
· Periksa kondisi kendaraan. Jika Anda akan bepergian dalam jarak yang cukup jauh, maka kondisi kendaraan perlu diperhatikan.
· Kartu identitas.
· Bekal penelitian. Makanan, minuman, dan finansial merupakan hal penting yang harus dibawa.
· Denah atau peta lokasi penelitian.
Berikut merupakan hal yang perlu Anda ingat dalam melakukan wawancara penelitian :
1.Perkenalkan diri Anda dengan sopan. Sebelum melakukan wawancara, sebaiknya Anda memperkenalkan diri dengan sopan kemudian sampaikan maksud dan tujuan kedatangan Anda. Bertanyalah terlebih dahulu apakah responden atau informan Anda memiliki waktu yang cukup atau tidak untuk menjawan pertanyaan yang akan diajukan.
Jika Anda ingin merekam pembicaraan, mintalah ijin kepada informan atau responden.
2.Bawa surat ijin penelitian. Hal yang perlu Anda ingat adalah membawa surat ijin penelitian. Jika Anda tidak membawa surat ijin penelitian, bisa jadi responden atau informan akan menolak untuk dimintai data atau keterangan. Anda perlu ingat juga bahwa informan atau responden belum mengenal Anda.
3.Pertanyaan singkat dan jelas. Gunakan pertanyaan yang singkat agar responden atau informan tidak bingung apa maksud pertanyaan Anda. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, jangan terpaku pada teks kuesioner atau daftar pertanyaan. Kreatif mengolah pertanyaan akan mendatangkan manfaat bagi Anda dan tidak akan membuat proses wawancara berjalan lama.
4.Catat jawaban penting. Jangan lupa untuk mencatat jawaban atau informasi penting yang diberikan oleh informan atau responden selama wawancara. Anda dapat mengajukan pertanyaan lagi jika responden memberikan pernyataan penting berkait dengan penelitian Anda. Meski banyak bertanya, Anda harus ingat bahwa proses wawancara tidak seharusnya dilakukan seperti interogasi, bisa-bisa informan Anda malah takut dan tidak berkenan memberikan jawaban yang mendalam.
5.Jadilah pendengar yang baik. Jangan terburu-buru memotong pembicaraan informan Anda. Biarkan informan mengutarakan pendapat atau ceritanya. Pembicaraan yang mengalir justru akan banyak memunculkan informasi. Jadilah pendengar yang baik agar bisa menyimak cerita informan dan bisa Anda sambungkan ke pertanyaan berikutnya.
6.Pahami bahasa tubuh informan atau responden. Hal ini penting dan sangat diperlukan karena berbagai pertimbangan. Anda harus tahu ketika misalnya informan atau responden mulai bosan atau capek, maka hendaknya jangan terus ditanyai, bisa jadi jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan harapan Anda.
7.Teliti dan ucapan terima kasih. Terakhir, periksa kembali semua daftar pertanyaan Anda, apakan ada yang terlewat untuk ditanyakan sehingga Anda tidak perlu melakukan wawancara ulang. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada informan Anda atas waktu dan informasi yang telah diberikan.
Sumber : CARApedia.com