CONTOH PERHITUNGAN PANEL SURYA UNTUK GEDUNG WALET
Peralatan yang mengunakan tenaga listrik = 1 set MP3 Player + Amplifier = 50W
Masa beroperasi (biasanya tanpa berhenti) = 24 jam/hari
Total Beban = 50W x 24 jam = 1200 Watt-jam/hari.
Asumsi : durasi pancaran matahari = 8 jam/hari
Maka secara teori, jumlah kapasitas panel surya yang diperlukan = 1200/8
= 150Watt
Secara praktek, mungkin karena kehilangan daya sewaktu arus mengalir dari panel ke aki, harinya cuaca mendung dsb, perlu dipertimbangkan factor effisiensi, misalnya, 25% (angka ini bisa dioptimalkan sesuai dengan konsistensi intensitas cahaya matahari yang bisa didapati di areal sekitar gedung walet itu).
Dengan pertimbangan faktor efisiensi, Kapasitas Panel = 150Wx1,25= 187,5Watt
Kalau panel yang berkapasitas 100W digunakan, maka diperlukan: 187,5/100 = 1,875 (dibulatkan menjadi 2 panel).
Dengan catatan panel-panel diatas dihubungkan secara paralel.
Panel surya yang biasa dijual di pasar adalah sel-sel surya photovoltaic yang terbuat dari bahan silikon. Karena biaya produksi sel surya bahan silikon sangat tinggi, secara otomatis harga panel surya umumnya sangat mahal dan rata-rata mencapai Rp50.000 per watt. Ini berarti satu panel surya berbahan baku silikon harganya berkisaran Rp3-5 juta.
SEL SURYA TITANIUM DIOKSIDA (TiO2)
Sel surya berbahan baku Titanium Dioksida (TiO2) yang tersensitasi zat pewarna melalui proses Nanoteknologi (Dye-sensitized nanocrystalline TiO2 solar cell) atau nc-DSC mampu mengkonversi cahaya matahari menjadi tenaga listrik secara efisien dan ekonomis. Jenis sel surya ini dikembangkan oleh Profesor Michael Grätzel dari Swiss dengan meniru proses fotosintesis alami pada daun hijau. Sel surya berbasis TiO2 ini ternyata memiliki berbagai keunggulan, yaitu pertama bahan bakunya sangat mudah didapati. Kedua, voltase yang dihasilkan dari sel surya berbasis TiO2 cukup besar. Ketiga, panel surya TiO2 dapat dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk kaca berwarna, dalam bentuk lembaran yang lunak yand dapat dilipat untuk dibawa kemana-mana. Keempat, aplikasi sel surya TiO2 sangat luas, seperti yang dijelaskan oleh Profesor Grätzel di video di bawah ini :
Pembuatan sel surya TiO2 adalah sangat mudah dan sederhana. Bahan-bahan dasar yang diperlukan sangat mudah diperoleh dari toko-toko penjualan bahan kimia dan elektronik. Bahan-bahan ini antara lain berupa kaca konduktif (Conducting glass), bahan kimia Titanimum Dioksida (TiO2), lempengan karbon / pensil, Iodolyte, cairan elektrolit dan zat pewarna alami (berbagai jenis berry : strawberry, blackberry, raspberry dsb). Alat yang digunakan antara lain : multimeter, plat pemanas, mortar, kertas tisu, scotch tape, batang kaca dan filter penyaring. Seperti biasa dalam mengendali bahan kimia, tentu saja proteksi itu penting demi keselamatan. Jadi pakailah sarung tangan, kacamata proteksi dsb.
Saat ini, bahan baku sel surya TiO2 sudah mulai sering diriset untuk menggantikan bahan baku silikon, karena pembuatannya sederhana dan investasi pabriknya tak perlu dana besar seperti halnya pabrik sel surya berbasis silikon. Proses pembuatannya yang murah inilah akan memungkinkan penurunan harga sel surya dari yang sekarang rata-rata Rp50.000 per watt ke harga dibawah Rp10.000 per watt.