Listrik Daya
II. Listrik Daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proseskimia, dapat digunakna untuk menghasilkan panas atau cahaya, atau untukmenjalankan mesin. III. Kesejahteraan Hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketentraman. IV. Pengaruh Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentukwatak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.(http://kamusbahasaindonesia.org/) V. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) a. Pengertian PLTN PLTN adalah stasiun pembangkit listrik thermal dimana panas yang dihasilkandiperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. ix10. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir) PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja denganbaik ketika daya keluarannya konstan . Daya yang dibangkitkan per unit pembangkitberkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun padatahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiunpembangkit percobaan EBR-I pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, AmerikaSerikat. Pada 27 Juni 1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untukjaringan listrik (power grid) mulai beroperasi di Obninsk, Uni Soviet. PLTN skalakomersil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober 1956. Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia dengan 441 diantaranyaberoperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17%daya listrik dunia (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir). b. Jenis – jenis PLTN 1. Reaktor Fisi Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotopfissil uranium dan plutonium. 2. Reaktor cepat Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi perkembanganreaktor nuklir jenis ini kalah dibandingkan dengan reaktor thermal. Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir yangdimilikinya dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam urainum alam, x11. dan juga dapat mentransmutasikan radioisotop yang tergantung di dalam limbahnyamenjadi material luruh cepat. 3. Reaktor Fusi Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanyasedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebihbaik. Namun demikian, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan,teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitanlistrik. c. Keuntungan dan Kerugian Pemakaian PKLNKeuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah: 1. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal). Gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas). 2. Tidak mencemari udara, tidak menghasilkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate, atau asap fotokimia. 3. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal). 4. Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan. 5. Ketersedian bahan bakar yang melimpah, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan.Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN: 1. Risiko kecelakaan nuklir. Kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building). xi12. 2. Limbah nuklir, yaitu limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dan dapat bertahan hingga ribuan tahun. Amerika Serikat siap menampung limbah PLTN dan Reaktor Riset. Limbah tidak harus disimpan di negara pemilik PLTN dan Reaktor Riset. Untuk limbah dari industri pengguna zat radioaktif dapat diolah di Instalasi Pengolahan Limbah Zat Radioaktif, seperti yang dimiliki oleh BATAN Serpong. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir)B. Pembahasan Indonesia dengan jumlah total penduduk kurang lebih 250 miliyar, yaitu negarakeempat dengan penduduk terbesar di dunia, tidak dijauhkan dari krisis kebutuhanlistrik yang semakin marak ditemukan. Dengan semakin banyaknya kebutuhan yangharus dipenuhi, masyarakat dituntut harus hemat dalam pemakaian bahan bakar. Halini dilatar belakangi karena bahan bakar umum yang dipakai umumnya olehpemerintah adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, atau tidak dapatdigunakan kembali setelah habis karena terbatas. Ilmuan pun dituntut untukmenghasilkan inovasi dan ide – ide baru guna menemukan sebuah teknologi yangdapat digunakan untuk menjadi bahan bakar yang tidak terbatas jumlahnya, termasukteknologi pembangkit tenaga listrik. Energi listrik yang dibangkitkan daripembakaran bahan-bahan fosil (misalkan minyak, gas, batubara) telah menyebabkanberbagai permasalahan. Permasalahan yang ditimbulkannya semakin mendapatperhatian yang serius. Jadi pembicaraan mengenai masalah masa depan bumi akibatefek rumah kaca pada saat ini adalah lebih relevan dibanding menakut-nakutimasyarakat dengan istilah nuklir. xii13. Pembakaran bahan-bahan fosil itu menyebabkan terjadinya pelepasan gas-gassulfur dioksida, nitrogen oksida, maupun karbon dioksida yang antara lainmenyebabkan timbulnya hujan asam. Dari hasil pengumpulan pendapat yang baru-baru ini diadakan di Kanada, 45% responden memberi peringkat pertama padamasalah hujan, danau dan ekosistem lain yang rusak akibat hujan asam ini. Hujanasam ini merubah tingkat keasaman (pH) tanah dalam hal mana pada akhirnya akanmempengaruhi zat-zat nutrisi yang sangat diperlukan pepohonan itu. Daya rusakhujan asam ini juga amat mempengaruhi keutuhan bangunan.Gambar 1. Kehadiran PLTN sama sekali tidak merusak lingkungan Akibat dari pembakaran bahan-bahan fosil ini adalah terjadinya apa yang disebutsebagai efek rumah kaca (greenhouse effect). Terjadinya efek rumah kaca ini akanmenyebabkan naiknya suhu di permukaan bumi. Apabila efek rumah kaca ini tidaksegera diatasi akibat yang amat buruk akan dirasakan terutama kehidupan liar di bumiserta bidang pertanian dan juga banyak bidang lain. Hal ini lebih disebabkan karenapara ilmuwan sudah tidak mampu lagi meramalkan musim-musim sertaperubahannya dan juga iklim yang ada di bumi ini karena kekacauan cuaca yangterjadi. Suatu tindakan perlu diambil untuk mengatasi masalah krisis tersebut, salahsatunya dengan pemilihan PLTN sebagai pembangkit energi listrik merupakan.Secara tidak langsung keberadaan PLTN akan sangat mempengaruhi kesejahteraan xiii14. masyarakat Indonesia. Apabila penerapan dan pemanfaatan PLTN dimanfaatkanseefisien mungkin, maka usaha tersebut akan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Kebutuhan listrik terpenuhi dengan biaya yang terbilang lebih murah,dan membantu sisi perekonomian masyarakat. Banyak sumbangan yang diberikanPLTN dalam pelestarian lingkungan, baik bagi udara (PLTN tidak mengemisikanasap yang mengandung oksida-oksida sulfur maupun nitrogen serta logam-logamberat dan karbondioksida) maupun air (air lepasan PLT fosil mengandung logam-logam berat serta zat-zat organik yang berakibat pada rusaknya ekologi danaumaupun sungai, air lepasan PLTN sama sekali tidak mengandung polutan-polutan itu)dan tanah sebagai komponen utama lingkungan. Selain itu, PLTN tidak menyitalahan yang luas. Di dalam batubarapun terdapat zat-zat radioaktif seperti uranium dan thoriummeskipun dalam kadar kecil. Pada laporan tahunan mengenai keselamatan PLTNKanada yang diterbitkan tahun 1988, Professor Kenneth Hare yang adalah inspekturkomisi keselamatan PLTN, Ontario Hydro maupun AECL (Atomic Energy of CanadaLimited) berada dalam keadaan yang sangat baik dan sama sekali tidak mengalamigangguan serius dengan adanya PLTN. Informasi ini didasarkan pada analisis selama30 tahun yang dilakukan terhadap para pekerja PLTN. Hal ini diperkuat oleh laporankomisi energi dan pertambangan Kanada yang menyatakan bahwa PLTN-PLTN diKanada beroperasi pada tingkat resiko paling rendah baik pada para pekerja maupunmasyarakat sekitar. Dunia mencatat Indonesia adalah salah satu negara pertama Asia yangmengembangkan teknologi nuklir. Pada 1954, Indonesia menciptakan momentumdalam teknologi nuklir, dengan mendirikan Komisi Nasional Radioaktivitas danEnergi Atom, lompatan yang jauh melampaui prestasi banyak negara(http://monitoringmedia.wordpress.com/category/pembangunan-pltn/). xiv15. Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandinimengatakan bahwa di Indonesia telah berdiri 3 PLTN, satu pembangkit terdapat diBatan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), satu di Bandung dengan daya mencapai 60MW, dan di Serpong dengan daya 2 MW. Namun ketiga pembangkit tersebut belumdiberdayakan lebih lanjut, masih menjadi mainan para peneliti. Indonesia dipandang cukup potensial dalam menggunakan Pembangkit Listriktenaga Nuklir (PLTN) walau terletak pada Ring of Fire. Hal ini dikarenakan wilayahIndonesia yang luas sehingga masih banyak yang stabil dan aman untuk PLTN.Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Djarot S Wisnubroto,mengungkapkan bahwa Ring of Fire terletak di pesisir barat Sumatra dan pesisirselatan Indonesia. Namun wilayah selain itu dirasa cukup pantas sebagai lokasiPLTN. Hingga saat ini pun BATAN masih mengkaji Pulau Bangka di timurSumatera yang saat ini dinilai sebagai salah satu wilayah yang cukup stabil.Pengkajiannya masih berjalan dan dijadwalkan baru selesai pada akhir 2013.Disamping itu Kalimantan dan banyak wilayah lainnya dinilai sangat stabil. Namundengan kemampuan PLTN dalam membangkitkan energi rata-rata 1.000 MW per unitlebih sesuai dipasang di wilayah yang masyarakatnya membutuhkan listrik skalabesar seperti Jawa dan Sumatera.(http://article.wn.com/ Indonesia_pantas_dan_butuh_tenaga_nuklir/) Berbagai usaha dilakukan guna melindungi kesehatan dan keselamatanmasyarakat. Usaha ini dilakukan untuk menjamin agar zat radioaktif tidak terlepas kelingkungan, baik selama operasi maupun bila terjadi kecelakaan. Tindakan inidilakukan supaya PLTN tetap dapat dipertahankan dalam kondisi aman. Sistemkeselamatan reaktor dapat dibagi atas 2 kategori, yaitu keselamatan terpasang danpertahanan berlapis. Keselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiahair dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor naik, jumlah neutron yang ditangkap xv16. U-235, dengan kata lain jumlah reaksi pembelahan, akan berkurang. Akibatnya,panas yang dihasilkan juga berkurang. Pada pertahanan berlapis, PLTN punya sistem pengamanan/pertahanan berlapis-lapis. Pertahanan satu adalah matriks bahan bakar itu sendiri. Lebih dari 99% zat hasilbelah akan tetap berada dalam matriks bahan bakar itu. Selama operasi atau bilaterjadi kecelakaan, kelongsong bahan bakar akan berfungsi sebagai penghalang keduauntuk mencegah keluarnya zat radioaktif. Lalu, jika zat radioaktif masih bisa lolosdari penghalang kedua, masih ada penghalang ketiga, yaitu sistem pendingin, Lepasdari sistem pendingin, masih terdapat penghalang keempat berupa perisai biologis.Lalu, bila zat radioaktif itu masih dapat lolos, ada penghalang kelima, yaitu sistempengungkung berupa pelat baja dan beton setebal 2 m.Gambar 1. Pertahanan berlapis pada PLTN. Selama operasi PLTN, pencemaran radioaktif pada lingkungan dapat dikatakantidak ada. Air sungai atau air laut yang digunakan untuk mengangkut panas darikondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif karena tidak bercampurdengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reaktor. Gas radioaktif yang dapatkeluar dari reaktor tetap terkungkung di dalam sistem pengungkung PLTN. Setelahmelalui sistem ventilasi dengan filter berlapis-lapis, gas radioaktif dikeluarkan daricerobong yang jumlahnya sangat kecil sehingga dampaknya terhadap lingkungantidak berarti. xvi17. Limbah padatnya pun tidak dibuang, melainkan disimpan dalam suatu kolompenyimpanan elemen bakar bekas yang terletak di dalam gedung reaktor. Selanjutya,elemen bakar bekas ini dikirim ke instalasi olah ulang. Di sini, bagian yang masihdapat dimanfaatkan dipisahkan kembali, sedangkan bagian yang tidak dapatdimanfaatkan dicampur dengan gelas dan dipadatkan. Setelah disimpan kira-kira 50tahun dalam tempat penyimpanan sementara, limbah padat ini dipindahkan ke tempatpenyimpanan akhir yang berada jauh dibawah permukaan tanah, sekitar 2000 mdalam struktur lapisan geologis. Maka, berdasarkan hal-hal tersebut, jelaslah bahwaselama operasi PLTN tidak ada zat radioaktif yang dilepaskan ke lingkungan. Denganperkataan lain kehadiran PLTN sebenarnya aman bagi manusia selamapengoperasiannya mengikuti disiplin prosedur teknis yang diharuskan. Yaituditempatkan pada daerah yang stabil, atau aman gempa. Sistem pengoperasian dankeamanan yang ketat, dengan teknis sesuai ketentuan yang ditetapkan seperti yangditerapkan pada negara-negara yang sukses menerapkan pemakaian tenaga nuklir(Iran, Amerika Serikat, dsb), serta Manajemen dan pengontrolan yang kritis danteratur (file.upi.edu/.../EFEK_RUMAH_KACA).Gambar 2. Kehadiran PLTN sama sekali tidak membawa dampak negatif padakehidupanC. Kesimpulan xvii18. Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kehadiran PLTN sebenarnyaaman bagi manusia dan sama sekali tidak ada alasan mendasar untuk menolakkehadirannya. Dalam era tinggal landas, dengan titik berat pada industrialisasi,pasokan listrik sangat dibutuhkan. Dengan semakin berkurangnya bahan bakar fosil(minyak, batubara) serta tingkat pencemaran PLT batubara, PLTN merupakan pilihantepat untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya masyarakat Indonesia. Indonesia pula sebagai negara yang kaya akan bahan bakar uranium, sertamemiliki banyak pulau atau daerah-daerah luas yang memadai dikembangkannyaPLTN, sangat berpotensi menerapkan teknologi ini dengan penerapan yang tepat dansesuai aturan tentunya agar manfaat didapatkan tanpa mengancam keselamatanmasyarakat.D. Saran Hendaknya ditambahkan pula literatur tambahan dari buku-buku menyangkutPLTN dan penerapannya untuk memperjelas dan menguatkan hipotesis yang diteliti,serta perlu adanya peninjauan lebih luas mengenai teori dan kondisi tempat dimanaPLTN akan digunakan di Indonesia agar proses berjalan dengan aman. xviii