Pengaruh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pengaruh berarti suatu peristiwa yang mendatangkan dampak bagi lingkungan sekitarnya. Pengaruh dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa setempat. Berdirinya PLTU Tanjung Jati B akan mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini perubahan yang diteliti adalah perubahan sosial ekonomi, perubahan sosial ekonomi akan membawa dampak sosial dan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain: perubahan hubungan antar individu, perubahan pola perilaku, perubahan nilai-nilai/norma-norma sosial, perubahan organisasi/lembaga kemasyarakatan, perubahan mata pencaharian, perubahan tingkat pendapatan dalam masyarakat, dan perubahan tingkat pendidikan dalam masyarakat. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah latar belakang dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati?, (2) Bagaimanakah pengaruh dibangunnya PLTU bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Tanjung Jati?. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui latar belakang dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati, (2) Untuk mengetahui dampak sosial ekonomi yang muncul dengan dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati. Lokasi penelitian di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik triangulasi yang memanfaatkan penggunaan sumber. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati adalah untuk memenuhi suplai listrik dalam masyarakat terutama untuk daerah Jawa-Bali. Dibangunnya PLTU tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Berdirinya PLTU Tanjung Jati B di Desa Tanjung Jati menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam masyarakat. Warga yang dulunya sebagian besar bekerja sebagai petani sekarang lebih senang bekerja di PLTU meskipum hanya sebagai tenaga kerja kasar. Selain itu berdirinya PLTU Tanjung Jati B juga mnyebabkan usaha jasa seperti kos-kosan dan warung-warung yang bertujuan menyediakan kebutuhan warga pendatang yang bekerja di PLTU Tanjung Jati B. Berubahnya mata pencaharian warga secara otomatis menyebabkan peningkatan pendapatan dalam masyarakat. Peningkatan pendapatan dalam masyarakat menyebabkan berubahnaya pola pikir warga menjadi konsumtif. Keberadaaan warga pendatang yang tinggal di desa Tanjung Jati tidak banyak mempengaruhi kehidupan warga sekitar. Warga masih memegang teguh adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat, selain itu norma-norma/nilai-nilai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masih sama seperti sebelum dibangunnya PLTU Tanjung Jati B. Organisasi kemasyarakatan yang ada mengalami peningkatan dengan adanya warga pendatang yang ikut berperan aktif didalamnya. Berdirinya PLTU Tanjung Jati B tidak mempengaruhi cara pandang masyarakat tentang pendidikan, hal ini terbukti bahwa meski ada warga yang mampu secara ekonomi untuk menyakolahkan anaknya sampai Perguruan Tinggi tapi mereka tetap berpendirian bahwa sekolah hanya menghabiskan uang saja. Simpulan dari penelitian ini adalah faktor dibangunnya PLTU Tanjung Jati adalah kurangnya pasokan listrik untuk wilayah Jawa-Bali. Dengan dibangunnya PLTU menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam masyarakat, yang berakibat pada peningkatan pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan dalam masyarakat menyebabkan pola pikir masyarakat menjadi komsumtif. Warga pendatang yang muncul akibat berdirinya PLTU membawa penngaruh yang positif dan negatif bagi warga masyarakat. Pengaruh positif yang timbul dari warga pendatang adalah keikutsertaannya dalam organisasi kemasyarakatan, membawa peningkatan terhadap organisasi tersebut. Pengaruh negatif yang muncul adalah munculya tempat-tempat billiyard yang menyebabkan remaja Desa Tanjung Jati yang dulunya ketika waktu luang malam hari hanya diisi kumpul dengan keluarga, sekarang mereka lebih senang menghabiskan malam dengan bermain billyard sampai larut malam. Selain itu kebisingan yang diakibatkan dari aktifitas kendaraan yang mengangkut kebutuhan PLTU pada malam hari juga dirasa mengganggu istirahat warga. Meskipun kehadiran warga pendatang cukup berarti dalam kehidupan masyarakat Desa Tanjung Jati, namun cara pandang warga Tanjung Jati mengenai pendidikan tidak mengalami peningkatan, hanya sebagian kecil saja warga yang melanjutkan sampai Perguruan Tinggi. Mereka juga masih melestarikan adat istiadat yang ada sebelum berdirinya PLTU Tanjung Jati B. Selain itu normanorma/ nilai-nilai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari juga masih sama seperti dulu. Untuk mengoptimalkan peluang yang muncul akibat dibangunnya PLTU, masyarakat hendaknya memanfaatkan peluang kerja dengan menambah kemampuan dan meningkatkan disiplin kerja yang diimbangi dengan pengetahuan yang cukup, selain itu juga melakukan menejemen waktu dan pendapatan yang benar sehingga lebih bermanfaat.