Smartphone "Kencang", Ancaman untuk Konsol Game
Jika nanti smartphone dengan prosesor quad core sudah beredar di pasaran dan lebih dikembangkan, maka fungsi dan performanya disebut akan mampu menyaingi tablet. Tak hanya itu, kecenderungan melesunya pasar konsol game juga mungkin terjadi karena para gamer bakal beralih ke smartphone.
Perusahaan pembuat chip Nvidia sudah siap memproduksi prosesor quad core Tegra 3 untuk smartphone secara massal. Pertengahan Januari 2012 lalu, pada acara pameran Consumer Electronics Show di Las Vegas, vendor Fujitsu telah memamerkan prototipe smartphone Android yang menggunakan prosesor quad core Tegra 3.
Smartphone tersebut berjalan dengan sistem operasi Android 4.0 Ice Cream Sandwich, dan mampu menjalankan aplikasi game dengan mulus tanpa lag. Game yang dimainkan saat itu adalah Riptide GP, yang tergolong game "rakus" prosesor dan memori.
Smartphone semacam ini akan memberi pengalaman gaming di layar lebar dengan resolusi tinggi dan pengontrol yang dinavigasi melalui jari di layar sentuh. Terlebih, sistem operasi Ice Cream Sandwich telah mengalami peningkatan dalam hal tampilan antarmuka.
Lambat laun, kehadiran smartphone dengan kinerja tinggi ini akan menekan pasar konsol game. Hal ini terbukti dari laporan pangsa pasar untuk perangkat keras, perangkat lunak, dan aksesori konsol game yang terus menurun dari tahun ke tahun.
Tiga produsen konsol game terbesar, yaitu Nintendo, Microsoft, dan Sony, akan berjuang keras mempertahankan konsumen mereka.
Jika vendor smartphone berniat menarik perhatian para gamer untuk beralih ke smartphone, maka mereka harus memikirkan untuk menciptakan perangkat yang lebih nyaman untuk dimainkan dan digenggam.
Contohnya adalah beberapa smartphone seri Xperia dari Sony (dulu Sony Ericsson), yang menambahkan tombol-tombol pengontrol untuk bermain game dan diberikan sertifikat PlayStation. Namun, kemampuan Xperia dalam bermain game bisa dibilang dibatasi oleh Sony karena vendor asal Jepang ini tak akan membunuh konsol game PlayStation-nya.
Dari sisi pengembang aplikasi untuk aplikasi game, jumlahnya pun terus meningkat. Aplikasi game yang tersedia di toko aplikasi online juga makin banyak.
Ambil saja contohnya Rovio, pengembang game Angry Birds untuk perangkat berbasis iOS dan Android, saat ini telah menerima berbagai tawaran yang menggiurkan dari para investor. Rovio diprediksi akan berkembang menjadi perusahaan pengembang game yang besar.
Vendor smartphone dan pengembang menjadi ancaman serius bagi perusahaan konsol game. Terlebih, smartphone juga bisa digunakan untuk kegiatan lainnya, seperti mengakses internet, bekerja, multimedia, dan lain sebagainya.
Kendati demikian, smartphone juga memiliki kelemahan pada daya tahan baterai. Prosesor quad core yang disematkan di smartphone bakal menyedot konsumsi baterai lebih banyak.
Bahkan ada kemungkinan, kinerja prosesor akan menurun ketika beroperasi dalam modus hemat baterai. Karena itulah, smartphone dengan prosesor quad core harus memiliki baterai dengan daya tahan yang super-kuat.