ARSIP BULANAN : May 2015

Interoperabilitas

31 May 2015 09:12:14 Dibaca : 303

Nama : Dicky Dunggio

NIM : 521 414 017

INTEROPERABILITAS

Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa berinteraksi denganaplikasi lainnya melaluisuatu protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-macam jalur komunikasi, biasanya lewat network TCP/IP dan protokol HTTP dengan memanfaatkan file XML. Adapun aplikasi disiniboleh berada di platform yang berbeda: Delphi Win32, .NET, Java, atau bahkan pada O/S yang berbeda.Kata "interoperability" terdiri dari 3 kata, yaitu: "inter" yg artinya antar (beberapa hal),"operate" yg artinya bekerja, dan "ability" yg artinya kemampuan/kebisaan. Sehingga apabiladigabung menjadi "inter-opera-bility" yang artinya menjadi "kemampuan bekerja antarbeberapa hal" atau terjemahan bebasnya kira - kira "kemampuan saling bekerja sama antarbeberapa hal".Salah satu contoh aplikasi yang punya interoperability adalah aplikasiWebServices, SOA, XML-RPC.Interoperabilitas menjadi persoalan komplek dalam pertukaran data antar sistem dengan platform berbeda, seperti terjadi pada e-banking dan e-government. Adalah tidak mungkin menyeragamkan format dan skema data pada semua sistem, juga lebih tidak mungkin menyeragamkan sistem, apalagi menggunakan vendor yang sama. Salah satu pendekatan yangditerima adalah standardisasi format data yang dipertukarkan, dan XML memberikan jawabanyang tepat XML adalah keturunan SGML, secara genetik bersifat interoperability,seperti saudara tuanya HTML yang telah mengubah dunia berkat sifatinteroperabilitasnya. Sementara HTML hanyaterbatas pada wilayah browser,XML dilahirkan untuk dikembangkan, sesuai namanya XMLdimana X-nya adalah extensible. XML diterima secara luas dan telah memegang peranutamasebagai aktor dalam pertukaran data di web dan di wilayah lainnya, sepertiXHTML, RSS,MathML, MusicML, GraphML, SVG, Office Open XML, danribuan lainnya.Inti dari definisiInteroperabilitas adalah kemampuan sebuah sistem untuk menggunakan atau memakai bagiandari sistem lain tanpa diketehui oleh pengguna sistem, kemampuan ini melebihi kemampuankomunikasi antar sistem. Inti dari definisi interoperabilitas adalah kemampuan sebuah systemuntuk menggunakan informasi yang telah diterima dari sistem lain. MenurutISO 19119 servicesdefinisi dari interoperabilitas adalah: kemampuan untuk berkomunikasi, mejalankan program,atau mentransfer data diantara berbagai jenis teknologi dan unit data yang digunakan olehpaket perangkat lunak SIG dimana pengguna tidak memerlukan pengetahuan mengenaikarakteristik unit datanyaTerdapat sebuah miskonsepsi tentang interoprabilitas, interoperabilitastidak berasumsi bahwasemua orang harus memiliki format file yang sama,tetapi interoperabilitas adalah sebuahkemampuan untuk mengerti ataumengadopsi format file yang berbeda tersebut.OGC (Open Geospatial Consortium) telah mendefinisikan tujuh hal yangterjadi pada GeographicInformation (GI) interoperability, yaitu kemudahan untuk:

1.mencari data spatial

2.memperoleh data spatial

3.mengintegrasikan data-data spatial dari berbagai sumber

4.mendisplay data spatial dalam sebuah tampilan.

5.melakukan analisa data spatial

6.mengolah data-data spatial khusus, walaupun berasal dari sumber dan tipedata yangberbeda-beda

7.menyatukan sebuah sistem informasi data spatial dengan fitur-fitur tebaik dari berbagaiprovider software

Karakteristik Interoperabilitas berdasarkan level;

-Level hardware:bagaimana perbedaan karakteristik (fisis, elektronis) komponen-komponen hardware dijembatani dalamrangka mewujudkan suatu fungsi/tujuan tertentu.

- Contoh: interaksi antara CPU- RAM –> interoperabilitas diwujudkan dengan cache dan buffer-Level network:bagaimana perbedaan hardware+OS bisa dijembatani, sehingga dua komputer yang berbeda bisa salingberkomunikas

Pendekatan: protokol, standarisasi-Level software:bagaimana menjembatani perbedaan format data dan bahasa pemrograman Interoperabilitas data Interoperabilitas komunikasi aktif (function/procedure calls)

Sejarah Interoperabilitas di Indonesia

Secara teknologi Interoperabilitas sendiri sebenarnya telah dikenal secara luas di Indonesia,namun karena bersifat Back Engine Maka End User tidak begitu aware akan adanyaInteroperabilitas ini. Di dunia perbankan, pertukaran antarsistem Informasi ditunjukkan dalanbentuk pertukaran dana antar bank melalui Sistem Informasi perbankan dan atau melalui ATM,hal yang sangat umum dilakukan masyarakatsehari-hari. Sedangkan di Web, Interoperabilitastelah muncul dalam bentuk yang lebih kompleks, yaitu cloudcomputing. Sebagai contoh, dengan Google API, kita dengan mudah memasukkan posisi pada Google mapdan menampikannya pada web kita, dimana ini adalah salah satucontoh interoperabilitas.Namun sedemikian hebatnyapenetrasi teknologi pertukaran data antar sistem informasiini,amat disayangkan bahwa ternyata Sistem Informasi yang dikembangkan oleh pemerintahandi Indonesia sebagian besarsangat tidak memperhatikan aspek Interoperabilitas ini.Selama inikebanyakan Sistem Informasi yangdikembangkan oleh instansi pemerintahan hanyadapatmemberikan manfaat secara lokal, terutama bagi satkerpemilik anggaran pengembanganSistem Informasi tersebut.Sebagai akibatnya, Informasi dasar yang ada pada suatu Sistem Informasi (contoh : Informasi Kependudukan) seringkali menjadi redundan terhadap SistemInformasi lain dan tidak sinkron.

Informasi (contoh : Informasi Kependudukan) seringkali menjadi redundan terhadap SistemInformasi lain dan tidak sinkron.Akibat lainnya adalah sulitnya melakukan pertukarandata yang harus melalui prosespengkopian dan penyesuaian data yang panjang dan memakan waktu. Hal ini membuat Tata Sistem Informasi Kepemerintahan di Indonesia carut marut dengan pulau-pulau sistem informasi yang tersebar dimana-mana.Meskipun demikian, bukan tidak ada Sistem Informasi Kepemerintahan yang ternyata mendukung Interoperabilitas dengan baik. Ambil contohprogram National Single Window(NSW) yang dicanangkan pemerintah, datanya mengambil dari Departemen Perindustrian, Bea cukai, Dirjen Postel danbeberapa Instansi lainnya. Namunwalaupun mengusung nama National Single Window, Sistem iNSW ini diperuntukkanhanya bagisistem ekspor impor di indonesia. Dirjen Pajak juga saat ini telah sukses mengembangakan Interoperabilitas untuk pajak hingga dapat digunakan oleh Sistem Informasilainnya, seperti Sistem Informasi Pelelangan (SePP) yang saatini dipegang oleh KemKominfo, dan beberapa informasilainnya.Namun sayang, sisi layanan publik Nasional lain diIndonesia ternyata belum tersentuh oleh Interoperabilitas. Halini sangat disesalkan, mengingat Pemerintah Daerah punadayang telah sukses memperkuat SIstem Informasi di aerahnyadengan Interopeabilitassehingga mampu membawa Layanan Publik bersifat satu atap, seperti Jajaran Pimpinan Pemerintahan Jawa Timur yang telah sukses membawa Sistem Informasi pengurusan Kendaraanke level Interoperabilitas antar kota sehingga membawa kemudahan untuk mutasidanpengurusan kendaaran yang berada di kota yang berbeda dengan kota asalnya di Jawa Timur. Menuju ke Sistem Interoperabilitas Nasional bukan perkara gampang.Ada hal yang lebih dalam dari sekedar dukungan teknologi dan jaringan infrastruktur IT. Kultur dalam pemerintahan masih mengedepankan ego Instansi, membuat keseganan dalam pertukaran informasi, apalagi bila tidak didukung dengan dasar hukum yang kuat. Jangan kan data digital, saat ini sangat sulit memperoleh data dari satu instansi bila ada permintaan dari instansi lainnya. Budaya inilah yang tentunya harus bisa dikikis oleh aparatur negara, dengan tidakmengabaikan prinsip kehati-hatian. Selain itu, harus ada standar pengembangan Sistem Informasi di lingkungan Kepemerintahan yang menegaskan mengenai standar Interoperabilitas

Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan Interoperabilitas

- Memberikan layanan dan informasi tanpa ada batasan waktu dan tempat. Masyarakat dapat mengakses informasi serta layanan tanpa harus terikat batasan waktu dantempat. Informasi dan layanan disediakan 24 jam sehari 7 hari seminggu dengan pencari informasi tidak harus datang secara fisik ke kantor pemerintah penyedia informasi dan layanan yang diperlukannya.

- Memperluas jangkauan pemberian layanan dan informasi. Dengan menggunakan Internetsebagai salah satu media penyampaian layanan dan informasi,seorang investor Amerika danEropa dapat mengetahui potensi sumberdaya alamyang ada di propoinsi Lampung misalnyadengan hanya melihat informasi tersebut pada ofisial website dari propinsi tersebut.

- Memberikan layanan yang lebih berkualitas. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi, layanan yang diberikan dalam bentuk elektronik dan multimedia ( electronicform) bisa lebih menarik dan berkualitas dibandingkan layanan dan informasi yang berbasis kertas ( paper form) saja.

- Mengurangi total biaya administrasi dan waktu yang dikeluarkan oleh masyarakat.Informasi dan layanan dapat diperoleh oleh masyarakat dengan lebih gampang tanpaharus melewati berbagai meja birokrasi dan mengeluarkan banyak biaya administrasi untuk mendapatkannya

- Menjamin transparansi, akuntabilitas dan kontrol dari masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep good corporate governance. Transparansi,akuntabilitas dan kontrol yang baik dapat menghilangkan kecurigaan dan kekesalan darimasing-masing pihak.

- Kerahasiaan data masih tetap bisa terjaga.

Kekurangan interoperabilitas

- Tidak memiliki dokumentasi sistem.

- Belum tersedianya kamus data (data dictionary) yang jelas.

- Adanya perbedaan persepsi mengenai interoperabilitas.

-Belum dikenalnya interoperabilitas sistem informasi.- Belum merasa perlu adanya interoperabilitas sistem informasi

Sumber : http://www.scribd.com/doc/204501171/Makalah-Pengertian-Interoperabilitas-docx#scribd

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong