Tentang MAPALA Universitas Negeri Gorontalo
– Memasuki masa libur semester perkuliahan, berbagai cara dilakukan organisasi mahasiswa untuk dapat mengisi waktu luang dengan menggelar kegiatan positif. Seperti halnya Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Alam Sahabat Kita (Alaska) Fakultas Teknik, yang pada tanggal 15 Agustus nanti, akan menggelar kegiatan Ekspedisi Merah Putih 2. Dengan melakukan pendakian ke salah satu puncak dengan tertinggi Indonesia yakni Gunung Rinjani di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
“Ekspedisi akan dilakukan selama 7 hari sejak tanggal 15 hingga 21 Agustus 2015. Dan akan diikuti oleh 5 pendaki yang seluruhnya merupakan Mapala Alaska,” ungkap Ketua Umum Mapala Alaska periode tahun 2015 Muchdin Dai saat diwawancarai, Rabu (5/8) kemarin.
Ekspedisi ini kata Muchdin, merupakan salah satu program kerja Alaska periode tahun 2015. Ekspedisi sengaja dilakukan disaat masa senggang aktifitas perkuliahan dikarenakan, dirinya tidak ingin kegiatan ini mengganggu aktifitas perkuliahan anggotanya. Terlebih Mapala Alaska periode 2015 ini, berkeinginan merubah mindset sebagian masyarakat, yang berpikir bahwa terlibat dalam organisasi Mapala akan berdampak buruk bagi perkuliahan.
“Salah upaya yang dilakukan diantaranya dengan menggelar berbagai kegiatan tidak disaat masa aktif kuliah. Sehingga para anggota dapat manage antara waktu perkuliahan dan kegiatan organisasi,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Muchdin, ekspedisi merah putih 2 kali ini tidak hanya sekedar kegiatan pendakian gunung biasa seperti pada umumnya. Namun dengan mengusung tema ekspedisi, terdapat beberapa tujuan lain yang diusung, diantaranya melakukan pengambilan data berkaitan dengan Taman Nasional Gunung Rinjani. Baik itu meliputi kondisi sosial, suku dan kebudayaan masyarakat sekitar, serta pengenalan tentang pesona, keindahan dan kesitimewaan yang dimiliki. Sebagai data bahan shearing informasi kepada masyarakat. “Bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus, kami juga nantinya akan melangsungkan kegaitan upacara bendera di puncak Gunung Rinjani sebagai penghormatan kepada Negara,” terangnya.
Untuk menyukseskan ekspedisi ini, diakui Muchdin seluruh anggotanya telah melakukan berbagai upaya dengan menggalang dana melalui hasil usaha Organisasi. Diantaranya dengan menjual produk hasil kreatifitas berupa Dompet maupun Ransel dari bahan karung Goni, serta souvenir lainnya.
“Ada dan tidaknya bantuan dana dari pihak Fakultas, Mapala Alaska akan tetap melaksanakan kegiatan ini meskipun harus mencari biaya sendiri. Dan akan kami buktikan meski tanpa batuan tersebut kami tetap bisa,” tegas Muchdin serya diamini seluruh anggotanya.
Penghijauan Kampus Baru Univeristas Negeri Gorontalo
sejak diresmikan pada 24 Januari 2019 oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir, sejumlah fakultas di kampus 1 UNG mulai berkemas pindah ke kampus baru yang ada di kawasan blok plan perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bone Bolango.
Di tahun 2020 ini, perkuliahan kemudian mulai aktif dilakukan di lokasi ini. Sejumlah fasilitas dibangun dan ditunjang dengan transportasi yang mudah dan murah. Namun, rupanya ada yang kurang, kampus ini terlalu gersang.
Hanya ada beberapa pohon kelapa setinggi lima meter yang tumbuh di sekitar gedung fakultas. Tidak ada keteduhan yang bisa diharapkan dari pohon kelapa. Selain tidak memiliki tajuk lebar, pohon ini tentu berbahaya untuk dipakai berteduh, karena buahnya yang bisa jatuh sewaktu-waktu.
Merespon itu, Jumat 17 Januari 2020, Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Alaska, melakukan penghijauan di kampus baru UNG. Mapala yang berdiri di Fakultas Teknik (Fatek) ini menggandeng sejumlah organisasi mapala di fakultas lain di UNG.
Jalanan di fakultas baru UNG sebenarnya dibuat melingkar. Melewati setiap fakultas. Melingkari sebuah gedung perpustakaan induk di UNG. Beberapa pohon yang lolos dari penebangan akibat pembangunan hanya tumbuh di bagian belakang kampus. Namun jaraknya jauh dari halaman fakultas.
Maka mapala ini kemudian, dengan 1.000 pohon yang dibawa, mereka mulai menanam pohon di sepanjang jalan kampus. Jaraknya diatur lima meter setiap pohon. Penanaman ini sendiri sebenarnya adalah rangkaian kegiatan “greening with us” yang digagas oleh Mapala Alaska, dan sejumlah lembaga lainnya yang coba digandeng pada 17-18 Januari 2020.
Ketua panitia, Shaleh Alhabsi Saleh mengungkapkan, penanaman ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mereka lakukan. Terlebih melihat bagaimana kondisi kampus baru. Apalagi menurutnya, Fatek adalah salah satu fakultas yang aktivitas perkuliahannya sudah dipindahkan ke kampus baru.
Jalanan di fakultas baru UNG sebenarnya dibuat melingkar. Melewati setiap fakultas. Melingkari sebuah gedung perpustakaan induk di UNG. Beberapa pohon yang lolos dari penebangan akibat pembangunan hanya tumbuh di bagian belakang kampus. Namun jaraknya jauh dari halaman fakultas.
Maka mapala ini kemudian, dengan 1.000 pohon yang dibawa, mereka mulai menanam pohon di sepanjang jalan kampus. Jaraknya diatur lima meter setiap pohon. Penanaman ini sendiri sebenarnya adalah rangkaian kegiatan “greening with us” yang digagas oleh Mapala Alaska, dan sejumlah lembaga lainnya yang coba digandeng pada 17-18 Januari 2020.
Ketua panitia, Shaleh Alhabsi Saleh mengungkapkan, penanaman ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mereka lakukan. Terlebih melihat bagaimana kondisi kampus baru. Apalagi menurutnya, Fatek adalah salah satu fakultas yang aktivitas perkuliahannya sudah dipindahkan ke kampus baru.
Jalanan di fakultas baru UNG sebenarnya dibuat melingkar. Melewati setiap fakultas. Melingkari sebuah gedung perpustakaan induk di UNG. Beberapa pohon yang lolos dari penebangan akibat pembangunan hanya tumbuh di bagian belakang kampus. Namun jaraknya jauh dari halaman fakultas.
Maka mapala ini kemudian, dengan 1.000 pohon yang dibawa, mereka mulai menanam pohon di sepanjang jalan kampus. Jaraknya diatur lima meter setiap pohon. Penanaman ini sendiri sebenarnya adalah rangkaian kegiatan “greening with us” yang digagas oleh Mapala Alaska, dan sejumlah lembaga lainnya yang coba digandeng pada 17-18 Januari 2020.
Ketua panitia, Shaleh Alhabsi Saleh mengungkapkan, penanaman ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mereka lakukan. Terlebih melihat bagaimana kondisi kampus baru. Apalagi menurutnya, Fatek adalah salah satu fakultas yang aktivitas perkuliahannya sudah dipindahkan ke kampus baru.
Sejarah dan perkembangan Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo
Pada awalnya sesuai SK Mendiknas No. 140/0/2001 Tanggal 5 September 2001 Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, merupakan Fakultas yang mempunyai hak dan kewenangan menyelenggarakan pendidikan Diploma Tiga (D-III) Non Keguruan atau Non Kependidikan. Pada Tahun Akademik 2000-2001, dibuka beberapa Program Studi di bidang Teknik yang berada di bawah naungan Program Diploma STKIP Gorontalo dengan Koordinator Prof. Dr. Yasin Tuloli, M. Pd. Program Studi yang menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik tersebut sesuai SK Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI Tanggal : 18 Agustus tahun 2000; adalah :1) No. 275/DIKTI/Kep/2000 Program Studi D-1 Kriya Kain; 2) No. 278/DIKTI/Kep/2000 Program Studi D3 Teknik Sipil, 3) No. 279/DIKTI/Kep/2000 Program Studi D3Teknik Elektro; dan 4) No. 281/DIKTI/Kep/2000 Program Studi D3 Manajemen Informatika. Perjuangan dan tekad lembaga dalam upaya Alih Status STKIP menjadi IKIP Negeri Gorontalo terealisasi dengan diresmikannya IKIP Negeri Gorontalo pada tahun 2001. Sebagai konsekwensinya adalah perubahan perangkat organisasi. Jurusan pada masa STKIP menjadi Fakultas. Salah satu Fakultas tersebut adalah Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan yang terdiri dari Jurusan Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Informatika dan Teknik Kriya dengan jenjang pendidikan Diploma Tiga (D3). Pada tahun akademik 2003/2004 FPTK menambah Program Studi baru yaitu D3 Teknik Arsitektur. Pada tahun akademik 2004/2005, terlahir Program Studi D3 Teknik Industri. Seiring dengan percepatan proses peralihan status IKIP ke Universitas, FPTK menjadi salah satu primadona dilihat dari segi Non Kependidikannya. Karena salah satu syarat Perguruan Tinggi berbentuk IKIP bisa berubah status menjadi Universitas adalah harus tersedianya Program Studi Non Kependidikan. Mulai tahun akademik 2005/2006, sesuai OTK UNG, FPTK berubah menjadi Fakultas Teknik. Sejak berdirinya pada tahun 2001, Fakultas Teknik pernah dipimpin oleh sejumlah Dekan yaitu :
Drs. Syamsu Qamar Badu, M.Pd (2001-2002)Dra. Rama Hiola, M.Kes (2002-2006)Drs. Nawir Sune, M. Si (2006-2009)Ir. Rawiyah Husnan, MT, (2009-2014)Moh. Hidayat Koniyo, ST., M.Kom (2014-sekarang)