BERPIKIR KRITIS (Critical Thinking)

07 September 2023 15:46:46 Dibaca : 190

Pengertian Critical Thinking

Critical thinking adalah proses berpikir yang melibatkan pikiran rasional serta melakukan serangkaian tahapan yang objektif untuk mengukur atau menilai sesuatu. Dalam prosesnya critical thinking selalu menuntut untuk tidak bergantung secara mandiri terhadap pikiran sendiri atau sejumlah ide yang belum diuji. Artikel ini akan menjelaskan lebih luas tentang critical thinking khusus untuk kamu.

Critical thinking pada dasarnya adalah sebuah analisis objektif dan evaluasi terhadap suatu masalah untuk membentuk struktur penilaian yang terukur. Critical thinking lahir sebagai sebuah konsep untuk menyelidiki pemikiran atau pengetahuan terhadap suatu hal dan akar intelektualnya telah berkembang sejak 2500 tahun lalu.

Socrates menganggap bahwa seseorang tidak mungkin secara mandiri bergantung pada pengetahuan yang dimiliki olehnya. Oleh karena itu sangat penting untuk mengajukan pertanyaan mendalam dan menggali secara mendalam sebuah pemikiran sebelum menerimanya sebagai gagasan untuk dipercaya.

Definisi Critical Thinking

Critical Thinking adalah cara untuk mengkritik sesuatu dengan mengajukan pertanyaan logis terhadap suatu ide atau permasalahan. Konsep ini tidak secara utuh percaya kepada pemikiran internal maupun eksternal yang belum teruji tetapi melakukan penyidikan logis dan metodologis untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan.

Fokus dari konsep ini adalah menyoroti pencarian bukti dan memeriksa dengan cermat serta melakukan penalaran dan asumsi untuk menganalisis sebuah permasalahan dan menemukan jawaban yang layak. Oleh karena itu critical thinking dapat didefinisikan sebagai cara berpikir ilmiah dengan metode sistematis untuk menemukan jawaban logis

Komponen-komponen dari Critical Thinking

Dalam memetakan solusi serta jawaban yang logis dan layak kita membutuhkan navigasi untuk menuju kepada tujuan tersebut. Melalui sejumlah struktur penilaian yang sistematis berikut adalah komponen dari critical thinking meliputi observing, feeling, wondering, imagining, inferring, knowledge, consulting, identifying and analyzing, judging, dan deciding.

Konsep Asal-usul Critical Thinking

Mengungkap secara detail konsep asal-usul dari critical thinking tidak semudah itu tetapi kita dapat kembali ke masa di mana socrates melakukan praktik dialog dalam mengajar murid-muridnya. Praktik dialog dengan disiplin dan bijaksana ini dikenal sebagai konsep socratic questioning untuk mencari bukti yang logis dan menguji pemikiran atau ide yang tersedia.

Socrates membangun sebuah pendekatan disiplin dan bijaksana yang memungkinkan murid-muridnya untuk melakukan penyidikan secara logis. Hal ini adalah metode untuk menentukan validitas dari suatu ide.

Ciri-ciri Orang yang Mampu Berpikir Kritis

Berpikir kritis lebih dari sekadar kumpulan kumpulan fakta atau akumulasi pengetahuan, metode itu adalah cara untuk mendekati apa pun yang saat ini kita ketahui. Di mana dalam pendekatannya selalu menggunakan sejumlah metodologis untuk menguji dan mencapai kriteria yang layak dari sebuah ide.

1. Menggunakan logika dan bukti untuk menyelesaikan masalah

Untuk menyelesaikan sebuah masalah kita membutuhkan sekumpulan pengetahuan yang memadai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tetapi sekumpulan pengetahuan yang kita miliki belum tentu tepat atau layak untuk dijadikan dasar memecahkan semua masalah sebelum diuji secara logis.

sekumpulan pengetahuan ini diperoleh dari pengamatan berkala melalui dokumentasi yang detail terhadap sejumlah data melalui indra kita. Dalam melihat sekumpulan data yang telah diperoleh harus berdasarkan objektivitas pemikiran kritis.

Tujuannya agar tetap objektif sepenuhnya dalam proses penilaian dan tidak dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Sehingga dengan bersikap objektif dalam melihat suatu masalah dapat membantu untuk memisahkan antara fakta dan bias pemikiran.

2. Mampu mengevaluasi ide dan informasi secara kritis

Dalam mengevaluasi informasi harus melihat secara menyeluruh dan menganalisis informasi tersebut. Proses mengevaluasi informasi ini adalah bentuk pemikiran analitis untuk menganalisis seberapa baik informasi ini berfungsi secara mandiri maupun secara bersama-sama.

Langkah selanjutnya adalah dengan identifikasi sebuah bukti yang membentuk keyakinan, tujuannya untuk menilai sumber itu kredibel atau tidak. Selain itu metode ini juga untuk identifikasi bias pemikiran dan menghindarinya.

3. Memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang rasional

Membuat keputusan yang rasional juga harus melalui pertimbangan terhadap beberapa sumber informasi yang dimiliki. Mempertimbangkan informasi juga harus secara logis serta melihat apakah sumber itu relevan dengan masalah.

Untuk menjalankan pemikiran rasional lantas tidak langsung mengambil keputusan Berdasarkan informasi yang dimiliki, harus ada beberapa skenario untuk menyusun informasi-informasi tersebut menjadi sebuah data yang valid.

Rasional itu kegiatan memeriksa semua informasi dengan cermat dan melalui proses pemikiran yang kritis. Selain itu melihat relevansi antara solusi dan masalah. Memastikan fungsi dari setiap informasi layak untuk dijadikan solusi. Maka, dengan melalui proses ini sebuah keputusan yang rasional dapat dibuat.

4. Bisa melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang

Kemampuan untuk melihat semua unsur yang mendukung munculnya sebuah masalah adalah bentuk dari proses pemikiran kritis. Dalam prosesnya, menyoroti semua sisi permasalahan adalah cara terbaik untuk menetapkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah solusi.

5. Tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak akurat atau tidak relevan

Menjalankan pemikiran kritis artinya tidak langsung mengambil kesimpulan dari sumber informasi yang disajikan. Sadar akan kesalahan berpikir yang mungkin saja terjadi pemikir kritis menghindari argumen yang sifatnya memihak.

Mereka akan terbuka untuk berbagai perspektif dan pandangan dan tidak mengambil jalan pintas yang menimbulkan miskonsepsi. Pemikir kritis juga akan menghindari premis sebuah argumen yang digunakan sebagai pendukung argumen itu sendiri.

Agar menemukan solusi yang lebih baik dan terperinci, pemikir kritis akan mengadopsi berbagai perspektif. Kemudian, mempertimbangkannya serta melakukan agar eksperimen untuk menemukan solusi yang benar-benar layak.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong