Teori Kepemimpinan dan Tokoh-tokoh Pemimpin

03 October 2022 11:11:22 Dibaca : 2907

Teori Kepemimpinan

Selama beberapa dekade, banyak penelitian telah difokuskan pada kepemimpinan, sehingga memunculkan beberapa teori. Teori-teori ini adalah berbagai aliran pemikiran yang dikemukakan oleh para filsuf, peneliti, dan ahli kognitif untuk menjelaskan apa yang menyebabkan pembentukan seorang pemimpin. Teori-teori ini menjelaskan sifat dan perilaku yang dapat membantu individu mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka. Karena itu, berikut adalah beberapa teori kepemimpinan utama yang perlu diketahui setiap pemimpin untuk tetap berada di puncak permainan mereka.

1. Teori Kontingensi

Teori ini mengusulkan bahwa tidak ada satu cara atau gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan pada semua situasi. Dengan kata lain, ia mengakui bahwa mungkin ada variabel yang memengaruhi situasi tertentu, dan seorang pemimpin harus memilih tindakan yang tepat, dengan mempertimbangkan variabel tersebut. Dalam hal ini, peneliti kepemimpinan White dan Hodgson menyatakan, “Kepemimpinan yang efektif adalah tentang menemukan keseimbangan yang tepat antara kebutuhan, konteks, dan perilaku.” Pemimpin terbaik tidak hanya memiliki sifat yang benar tetapi juga kemampuan untuk menilai kebutuhan pengikutnya, menganalisis situasi yang dihadapi, dan bertindak sesuai dengan itu.

2. Teori Kepemimpinan Situasional

Seperti Teori Kontingensi, Teori Situasi menekankan pentingnya variabel situasional dan tidak menganggap gaya kepemimpinan siapa pun lebih baik daripada yang lain. Dinyatakan oleh profesor AS, Paul Hersey dan guru kepemimpinan, Ken Blanchard, teori situasional adalah kombinasi dari dua faktor – gaya kepemimpinan dan tingkat kedewasaan para pengikut. Menurut teori ini, situasi yang berbeda menuntut gaya kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang berbeda. Pemimpin harus bertindak dengan menilai situasi yang mereka hadapi.

3. Teori Kepemimpinan Transformasional

Teori Kepemimpinan Transformasional, juga dikenal sebagai teori Hubungan, berfokus pada hubungan antara pemimpin dan pengikut. Teori ini berbicara tentang jenis pemimpin yang inspiratif dan karismatik, mendorong pengikut mereka untuk berubah dan menjadi lebih baik dalam suatu tugas. Pemimpin transformasional biasanya termotivasi oleh kemampuan mereka untuk menunjukkan kepada pengikut mereka pentingnya tugas dan kebaikan yang lebih tinggi yang terlibat dalam melaksanakannya. Para pemimpin ini tidak hanya berfokus pada kinerja tim tetapi juga memberikan dorongan yang dibutuhkan anggota tim untuk mencapai potensinya. Teori kepemimpinan ini akan membantu Anda mengasah Keterampilan Anda.

4. Teori Tansaksional

Teori Transaksional, juga disebut sebagai teori Manajemen atau teori pertukaran kepemimpinan, berkisar pada peran pengawasan, organisasi, dan kerja tim. Teori-teori ini menganggap penghargaan dan hukuman sebagai dasar tindakan kepemimpinan. Ini adalah salah satu teori yang sering digunakan dalam bisnis, dan pendukung gaya kepemimpinan ini menggunakan penghargaan dan hukuman untuk memotivasi karyawan.

5. Teori Perilaku

Dalam Teori Perilaku, penekanan bergeser dari sifat atau kualitas pemimpin ke perilaku dan tindakan mereka. Berbeda dengan Teori Manusia Hebat dan pendekatan sifat pada kepemimpinan, teori ini menganggap kepemimpinan yang efektif sebagai hasil dari banyak keterampilan yang dipelajari atau diperoleh. Ini mengusulkan agar seorang individu dapat belajar menjadi pemimpin yang baik. Ini adalah salah satu teori kepemimpinan terbaik.

6. Teori Kepemimpinan Orang Hebat

Ini adalah salah satu teori kepemimpinan paling awal dan didasarkan pada asumsi bahwa kepemimpinan adalah fenomena bawaan dan bahwa para pemimpin “dilahirkan” dari pada “dibuat”.

Menurut teori ini, seseorang yang mampu memimpin memiliki ciri-ciri kepribadian seorang pemimpin – pesona, kepercayaan diri, kecerdasan, keterampilan komunikasi, dan bakat sosial – sejak lahir, yang membedakan mereka. Teori ini menekankan kepemimpinan sebagai kualitas yang Anda miliki atau tidak Anda miliki; itu bukanlah sesuatu yang bisa Anda pelajari. Meskipun teori ini terdengar sangat mengecewakan bagi mereka yang ingin mempelajari tali kepemimpinan, Anda mungkin merasa yakin bahwa sebagian besar ahli teori modern menolaknya dan bahkan oleh beberapa pemimpin sendiri. Ini masih merupakan pandangan yang menarik tentang kepemimpinan dan yang menyoroti kualitas pemimpin hebat, yang kurang lebih tetap tidak berubah dari waktu ke waktu.

7. Teori Sifat Kepemimpinan

Teori ini mengikuti jejak teori Manusia Hebat dengan asumsi bahwa pemimpin dilahirkan dengan sifat-sifat yang membuat mereka lebih cocok untuk peran seorang pemimpin dari pada orang lain yang tidak memiliki sifat-sifat alami itu. Dengan demikian, teori tersebut menunjukkan kualitas tertentu seperti kecerdasan, akuntabilitas, rasa tanggung jawab, dan kreativitas, yang memungkinkan seseorang unggul dalam kepemimpinan. Salah satu kelemahan utama dalam pendekatan sifat kepemimpinan adalah bahwa pendekatan tersebut tidak menawarkan daftar sifat-sifat kepemimpinan yang konklusif. Namun, kredibilitas teori tersebut terletak pada kenyataan bahwa signifikansi ciri-ciri kepribadian dalam kepemimpinan didukung dengan baik oleh penelitian.

Tokoh-tokoh Pemimpin

Sejak awal keberadaan umat manusia, sejarah telah melihat kebangkitan dan kejatuhan banyak pemimpin. Setiap pemimpin memiliki cara yang berbeda-beda dalam memimpin. Banyak yang bersikap amanah, tetapi tak sedikit pula yang memanfaatkan kekuasannya untuk melakukan kekejaman dan menguntungkan diri sendiri. Dari sekian banyak pemimpin yang berkuasa di muka Bumi, beberapa di antaranya memiliki pengaruh yang sangat besar. Bukan hanya bagi mereka yang dipimpin, tetapi juga bagi seluruh dunia. Bahkan, pengaruhnya masih bisa dirasakan setelah tokoh-tokoh ini tiada. berikut adalah 7 Pempimpin paling berpengaruh sepanjang masa, antara lain :

1. Vladimir Lenin

Vladimir Lenin (1870–1924) ialah seorang revolusioner komunis Rusia dan kepala Partai Bolshevik yang namanya mulai mendunia selama Revolusi Rusia tahun 1917, salah satu peristiwa politik paling dahsyat pada abad kedua puluh. Menurut laman History, Lenin menjadi orang yang berperan besar dalam terbentuknya Uni Soviet, negara komunis pertama di dunia. Pemerintahan Lenin melembagakan reformasi komunis di seluruh negeri, mendistribusikan kembali tanah di antara petani miskin, dan nasionalisasi industri dan bank. Di sisi lain, Lenin juga dianggap sebagai seorang diktator yang mengarah pada penindasan politik. Meskipun ada berbagai anggapan positif maupun negatif tentang Lenin, tetapi harus diakui bahwa ia adalah salah satu pemimpin yang sangat berpengaruh sepanjang masa.

2. Adolf Hitler

Adolf Hitler (1889–1945), pemimpin Partai Nazi Jerman, merupakan salah satu diktator paling kuat dan terkenal di abad ke-20. Hitler mengambil kekuasaan dengan memanfaatkan kesengsaraan ekonomi, ketidakpuasan rakyat, dan pertikaian politik untuk mengambil alih kekuasaan mutlak di Jerman mulai tahun 1933.  Invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939 juga menjadi alasan meletusnya Perang Dunia II, dan pada tahun 1941 pasukan Nazi telah menduduki sebagian besar Eropa. Selama berkuasa, ia dikenal sebagai pemimpin yang kejam. Bahkan, ia disebut-sebut bertanggung jawab atas pembunuhan sekitar 6 juta orang Yahudi bersama korban Holocaust lainnya. Setelah gelombang perang berbalik melawannya, Hitler bunuh diri di bungker di Berlin pada April 1945.

3. Napoleon Bonaparte

Napoleon Bonaparte atau yang juga dikenal sebagai Napoleon I (1769–1821) adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Barat. Selama hidupnya, ia menduduki beberapa posisi penting dalam pemerintahan Prancis, seperti jenderal Prancis, konsul Pertama, dan kaisar Prancis. Menurut laman Britannica, reformasi Napoleon meninggalkan banyak bekas abadi pada institusi Prancis dan sebagian besar Eropa barat. Dia merevolusi organisasi dan pelatihan militer, menemukan Kode Napoleon, prototipe dari kode hukum sipil, dan menata ulang sistem pendidikan menjadi lebih baik. Saking besarnya pengaruh yang diberikan Napoleon Bonaparte, ia dihormati di mana pun berada selama hidupnya.

4. Nelson Mandela

Nelson Mandela (1918–2013) adalah presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan yang memimpin dari tahun 1994 hingga 1999. Ia juga merupakan  seorang aktivis hak-hak sosial, politisi, dermawan, dan pernah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993, mengutip Biography. Kisah hidupnya cukup rumit dan menarik. Ia pernah terlibat dalam gerakan anti-apartheid di usia 20-an dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada tahun 1942. Selama 20 tahun, ia aktif mengarahkan kampanye perlawanan damai dan tanpa kekerasan terhadap pemerintah Afrika Selatan dan kebijakan rasisnya. Sejak tahun 1962, Mandela menghabiskan 27 tahun di penjara dengan tuduhan pelanggaran politik. Namun, setelah keluar dari penjara, ia justru terpilih menjadi presiden dan menjadi salah satu pemimpin yang mendunia.

5. Alexander Agung

Alexander Agung (356-323 SM) adalah raja Makedonia yang memerintah dari 336 SM sampai 323 SM. Salah satu hal yang membuat namanya terkenal di dunia adalah karena keberhasilannya menaklukkan kerajaan besar yang membentang dari Balkan hingga Pakistan modern, diterangkan dalam laman Live Science. Alexander Agung dianggap sebagai pemimpin militer terbesar sepanjang masa. Gaya kepemimpinannya, pikiran yang luar biasa, kemampuannya dalam bertarung, dan visi misinya masih dipuji dalam buku-buku sejarah. Sebagai seorang pemimpin, Alexander Agung tak pernah terkalahkan dalam pertempuran apa pun sampai akhirnya dia mengembuskan napas terakhir pada 323 SM karena terserang malaria.

6. Hammurabi

Hammurabi (tidak diketahui–1750 SM), dinobatkan sebagai raja Babilonia sekitar tahun 1792 SM. Dilansir National Geographic, Hammurabi adalah raja keenam dari dinasti Babilonia Pertama yang dikenal setelah mengeluarkan seperangkat hukum yang dikenal sebagai Kode Hammurabi. Undang-undang ini menyatakan bahwa seorang terdakwa tidak dapat dianggap bersalah sampai ia terbukti bersalah. Ketentuan ini kemudian segera ditiru di berbagai belahan bumi. Sebagai seorang penguasa, Hammurabi dikenal sebagai seorang pejuang yang rajin dan administrator yang cerdas yang menghormati tradisi Sumeria, Akkad, dan negeri-negeri lain yang ada di bawah kekuasaannya. Di sisi lain, ia juga seorang yang tidak takut melawan musuh dan tidak segan-segan menghancurkan kota-kota yang menentangnya.

7. Qin Shi Huang

Qin Shi Huang (259–210 SM) adalah kaisar dinasti Qin (221–210 SM) dan pencipta kekaisaran Tiongkok pertama yang bersatu. Ia juga dikenal karena minatnya pada keabadian, kompleks pemakamannya yang besar yang berisi sekitar 8.000 tentara terakota seukuran manusia, dan atas kontribusinya pada Tembok Besar China. Sebagai kaisar pertama dari Tiongkok yang bersatu, Qin Shi Huang dikenal sebagai penguasa tirani yang kejam. Namun demikian, pengaruhnya sebagai seorang pemimpin masih bisa dirasakan sampai hari ini. Menyatukan negara-negara Tiongkok, membangun mata uang bersama, gaya penulisan standar, dan memulai pembangunan Tembok Besar China adalah beberapa kontribusi yang ia berikan selama menjadi kaisar.

Meskipun beberapa nama diatas dikenal sebagai pemimpin yang kejam, tetapi mereka berhasil memberikan pengaruh yang luas, banyak di antaranya bahkan positif. Terbukti, nama-nama ini terus disebut-sebut dalam buku sejarah dan kontribusinya selama menjadi pemimpin masih dinikmati dan diterapkan di banyak tempat hingga kini.

Pendekatan dalam Kepemimpinan

26 September 2022 23:09:39 Dibaca : 35

Dalam beberapa literasi studi kepemimpinan disebutkan ada 4 pilar utama dalam membangun sebuah pemimpin yang sukses dan berkarakter, Berikut adalah :

PENDEKATAN KEPEMIMPINAN

Dalam studi kepemimpinan pada umumnya yang saya ketahui, dikenal ada 4 (empat) macam pendekatan kepemimpinan. Yaitu:

1. Pendekatan sifat2. Gaya kepemimpinan3. Situasional kepemimpinan 4. Fungsional kepemimpinan

1. Pendekatan Sifat Kepemimpinan

Pendekatan pertama ini, disebut teri sifat. Dibicarakan mengenai sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Yaitu yang membedakan dengan yang bukan pemimpin. Para ahli ilmu kepemimpinan telah mengidentifikasikan 5 sifat negative yang mencegah orang menjadi pemimpin :

a. tidak banyak mengetahui.b. Terlalu kaku.c. Tidak berperan serta.d. Otoriter.e. Suka menyerang dengan kata-kata.

2. Pendekatan Gaya Kepemimpinan:

Penelitian-penelitian yang bersumber pada pandangan gaya kepemimpinan umumnya memusatkan perhatian mereka pada perbandingan antara gaya dekokratik dan gaya otokratik. Gatto (1992) mengkategorikan gaya kepemimpinan ke dalam 4 macam: Direktif, konsultatif, partisipatif, dan gaya delegasi.

Karakteristik dari setiap gaya tersebut dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

a. Gayan direktif: Pemimpin yang direktif pada umumnya membuat keputusa-keputusan penting dan banyak terlibat dalam pelaksanaannya. Semua kegiatan terpusat pada pemimimpin. Dan sedikit sekali kebebasan bagi bawahan untuk berkreasi. Pada dasarnya gaya direktif adalah gaya otoriter.

b. Gaya konsultatif: gaya ini dibangun di atas gaya direktif. Kurang otoriter dan banyak melakukan interaksi dengan para staf dan anggota organisasi/ bawahan. Fungsi pemimpin lebih bayak berkonsultasi, memberikan bimbingan, motivasi, memberi nasehat dalam rangka mencapai tujuan.

c. Gaya partisipatif: gaya ini bertolak dari gaya konsultatif yg bisa berkembang kea rah saling percaya antara bawahan dengan pemimpin. Pemimpin cenderung memberi kepercayaan pada kemampuan staf untuk menyelesaikan pekerjaan mereka sebagai tanggungjawab mereka.

d. Gaya delegasi: disebut juga gaya Free-rein. Yaitu gaya yang mendorong kemampuan staf untuk ambil inisiatif.Kurang interaksi dan control yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini hanya bisa berjalan apabila staf memperlihatkan tingkst kompetensi dan tanggungjawab yang tinggi.

3. Pendekatan Situasional Kepemimpinan:

Dalam pendekatan situasional dapat dikatakan bahwa factor determinan yang dapat membuat efektif suatu gaya kepemimpinan tergantung pada situasi dimana pemimpin itu berada pada kepribadian pemimpin sendiri. Fieldler (1967, 1974) mengajukan teori Kontingen, menyampaikan situasi kepemimpinan digolongkan dalam 3 dimensi :

1. hubungan pemimpin-anggota, yaitu pemimpin akan mempunyai lebih banyak kekuasaaan dan pengaruh, apabila ia dapat menjalin hubungan yang baik dengan anggota-anggota;

2. struktur tugas: penugasan terstruktur baik, jelas, eksplisit, terprogram, akan memungkinkan pemimpin lebih berpengaruh daripada penugasan itu kabur, tidak jelas, dan tidak terstruktur.

3. Posisi kekuasaan: pemimpin akan mempunyai kekuasaan dan pengaruh lebih banyak apabila posisinya atau kedudukannya memperkenankan ia memberi ganjaran, hukuman, mengangkat dan memecat daripada ia tidak memeliki kedudukan seperti itu.

4. Pendekatan Funsgional Kepemimpinan

Pendekatan ini bersifat fungsional dan menekankan pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin pada tim/kelompoknya. Nah, agat ini berjalan efektif ada dua fungsi utama yang harus dilakukan seorang pemimpin yaitu :

1. Fungsi yang berkaitan dengan pemecahan masalah dan ini berarti pemimpin memberikan saran pemecahan masalah, menawarkan informasi dan pendapat kepada anggota tim.

2. Fungsi-fungsi pemeliharaan (Pemecahan masalah sosial). Ini memiliki arti bahwasanya pemimpin menyutujui dan memberikan apresiasi kepada anggota kelompok yang berprestasi agar kelompok termotivasi dan aktivitas kerja pun berjalan dengan optimal.

Peran dan Fungsi Kepemimpinan

17 September 2022 11:53:59 Dibaca : 763

Peran Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan. Dalam sebuah organisasi atau instansi, peran kepemimpinan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap terciptanya efektivitas kerja. Bahkan sekarang ini bisa dikatakan bahwa kemajuan yang dicapai dan kemunduran yang dialami oleh suatu instansi, sangat ditentukan oleh peranan pemimpinnya yang dapat dilihat dari gaya kepemimpinannya. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai efektivitas kerja. Berikut merupakan beberapa peran dalam kepemimpinan yaitu :

1. Peran mencari dan memberi informasi

Informasi merupakan jantung kualitas perusahaan atau organisasi; artinya walaupun produk dan layanan purna jual perusahaan tersebut bagus, tetapi jika komunikasi internal dan eksternalnya tidak bagus, maka perusahaan itu tidak akan bertahan lama karena tidak akan dikenal masyarakat dan koordinasi kerja di dalamnya jelek. Monitoring tidak dapat dilakukan asal-asalan saja, tetapi harus betul-betul dirancang secara efektif dan sistemik. Selain itu, seorang pemimpin juga harus menjalankan peran consulting baik ke ligkungan internal organisasi maupun ke luar organisasi secara baik, sehingga tercipta budaya organisasi yang baik pula. Sebagai orang yang berada di puncak dan dipandang memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding yang dipimpin, seorang pemimpin juga harus mampu memberikan bimbingan yang tepat dan simpatik kepada bawahannya yang mengalami masalah dalam melaksanakan pekerjaannya.

2. Peran Mempengaruhi Orang Lain

Kepemimpinan merupakan proses dimana seorang individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai suatu tujuan. Pengaruh sebagai inti dari kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang untuk mengubah sikap, perilaku orang atau kelompok dengan cara-cara yang spesifik. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya cukup memiliki kekuasaan, tetapi perlu pula mengkaji proses-proses mempengaruhi yang timbal balik yang terjadi antara pemimpin dengan yang dipimpin.

Menurut Bass dan Avolio (1990) dalam Muchji dan Priyono (2004), ada 4 unsur yang mendasari kepemimpinan yaitu:

· Charisma

Kharismatik pada pemimpin didapatkan dari pandangan pengikut, sehingga seorang pemimpin yang berkharisma akan mempunyai banyak pengaruh dan dapat menggerakkan serta dapat mengilhami bawahannya dengan suatu visi yang dapat diselesaikan melalui usaha dan kerja keras.

· Inspiration

Pemimpin yang inspirasional dapat mengartikulasikan tujuan bersama serta dapat menentukan suatu pengertian mengenai apa yang dirasa penting serta apa yang dirasakan benar, sehingga pemimpin dapat mempertinggi arti serta meningkatkan harapan yang positif mengenai apa yang perlu dilakukan.

· Intellectual stimulation

Para pemimpin membantu bawahannya untuk dapat memikirkan mengenai masalah masalah lama dengan cara baru.

· Individualized consideration

Seorang pemimpin harus mampu untuk memperlakukan bawahannya secara berbeda beda namun adil, yaitu mampu memperhatikan satu persatu bawahannya dan tidak hanya mengenali kebutuhannya serta meningkatkan perspektif bawahan, namun juga memberikan prasarana dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif serta memberi pekerjaan yang memberikan tantangan yang lebih.

3. Peran Membangun Hubungan

Peran pemimpin dalam membangun hubungan contohnya adalah seperti hubungan dalam tim. Peranan kepemimpinan dalam tim Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses untuk memberikan pengarahan dan pengaruh pada kegiatan yang berhubungan dengan tugas sekelompok anggotanya. Adapun peranan pemimpin dalam tim adalah sebagai berikut:

  1. Memperlihatkan gaya pribadi
  2. Proaktif dalam hubungan
  3. Mengilhami kerja tim
  4. Memberikan dukungan timbal balik
  5. Membuat orang terlibat dan terikat
  6. Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi
  7. Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara kontruktif
  8. Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja
  9. Mengakui prestasi anggota tim
  10. Berusaha mempertahankan komitmen
  11. Menempatkan nilai tinggi pada kerja tim
  12. Peran Membuat Keputusan

Pemimpin memainkan peran utama dalam proses pembuatan keputusan. Karena wewenang dan kedudukan formalnya sebagai pusat syaraf organisasi, hanya dialah yang bisa mengambil keputusan yang bersifat strategis. Peran pemimpin dalam membuat keputusan adalah:

  1.  Peran selaku wiraswastawan (entrepreneur): pemimpin bertanggung jawab untuk memajukan dan menyesuaikan organisasinya dengan perkembangan lingkungan.
  2. Peran selaku penghalau gangguan: tidak ada suatu organisasi pun yang selalu berjalan mulus.
  3. Peran selaku pembagi sumberdaya; peran ini adalah tanggung jawab pemimpin untuk menentukan “siapa akan dapat apa” dalam organisasi yang dipimpinnya.
  4. Peran selaku perunding; penelitian membuktikan bahwa pemimpin menggunakan waktunya yang tidak sedikit untuk mengadakann perjanjian demi perjanjian.

Fungsi Kepemimpinan

Dalam bahasa indonesia pemimpin sering disebut pendahulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah pemimpin, kepemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama “pimpin“. Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang. Berikut 6 fungsi kepemimpinan dalam sebuah organisasi:

1. Fungsi perencanaan

Seorang pemimpin perlu membuat yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi

2. Fungsi memandang ke depan

Seorang pemimpin yang biasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan kearah yang dituju akan dapat berlangsung terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebeb itu seorang pemimpin itu harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun di luar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.

3. Fungsi pengembangan loyalitas

Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisasi. Untuk mencapai kesetiaan ini seorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

4. Fungsi pengawasan

Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan-hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang telah ditetapkan dalam rencana.

5. Fungsi mengambil keputusan

Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak muda dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.

6. Fungsi memberi motivasi

Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadia, pujian, atau ucapak terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.

 

 

 

 

 

 

Filosofi Kepemimpinan (Hasta Brata)

12 September 2022 21:41:45 Dibaca : 378

Kepemimpinan adalah masalah kecerdasan, kepercayaan, kemanusiaan, keberanian, dan disiplin. Ada banyak teori, konsep, dan pendapat para ahli mengenai kepemimpinan. Umumnya teori atau konsep tersebut datang dari negeri seberang (Eropa). Padahal di negeri sendiri juga ada konsep kepemimpinan warisan budaya nenek moyang yang juga dipakai oleh raja-raja Jawa dijaman dahulu dan diadopsi oleh pemimpin-pemimpin hebat kita. Konsep itu bernama Hasta Brata yang bersumber dari dunia pewayangan dalam cerita Wahyu Makutha Rama.

Hasta Brata. Hasta artinya delapan, Brata artinya laku, watak atau sifat (karakter).  Delapan sifat tersebut diambil dari delapan unsur alam, yaitu: bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang. Tiap unsur Hasta Brata menggambarkan karakteristik ideal dari seorang pemimpin. Ringkasnya seperti berikut.

(1). Mahambeg Mring Suryo (Meniru sifat matahari) Seorang pemimpin harus mampu tampil sebagai sosok yang memberi sinar kehidupan dalam bermasyarakat dan mampu membangun daya hidup rakyat yang dipimpinnya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sifat matahari adalah memberi energi yang memberi kekuatan untuk menyokong kehidupan. Memberi kekuatan pada mahluk hidup yang ada di bumi.

(2). Mahambeg Mring Condro (Meniru sifat Rembulan) Seorang pemimpin harus mampu meniru sifat bulan yang memberi sinar dalam kegelapan malam. Lebih jauh lagi, seorang pemimpin harus mampu memberi semangat, dukungan ketika dalam suasana suka maupun duka. Apapun dan bagaimanapun situasi dan kondisi, seorang pemimpin harus hadir untuk memberi terang, seperti rembulan. Sifat Rembulan adalah menjadi sumber cahaya bila malam tiba. Dengan demikian, Pemimpin adalah sang penerang ketika yang dipimpinnya sedang dalam kegelapan.

(3) Mahambeg Mring Bhumi (Meniru sifat Bumi) Sifat bumi adalah murah hati dan kuat. Memberikan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan.  Bumi adalah ibu pertiwi.  Karena itu, seorang Pemimpin sudah sepantasnya memiliki sifat murah hati dalam melayani rakyatnya dan mempunyai karakter yang kuat untuk menjalankan roda keemimpinannya. Senantiasa mencukupi kebutuhan hidup rakyatnya tanpa pilih kasih. Seorang pemimpimpin jangan sampai mengecewakan rakyatnya. Seorang Pemimpin yang mampu mengadopsi sifat bumi akan bisa mengarahkan kekuasaannya untuk kesejahteraan rakyatnya, dan membangun negeri menjadi adil dan makmur.

(4) Mahambeg Mring Samudro (Meniru sifat Samudra) Sifat samudra atau lautan adalah luas, lapang, tenang dan berombak. Karena itu dengan belajar pada sifat samudra ini, seorang pemimpin sudah sepantasnya berpandangan serta memiliki pengetahuan yang luas. Mampu menampung aspirasi masyarakat dan bisa memberikan solusi dengan bijaksana dan senantiasa tenang dalam setiap menghadapi goncangan.

(5) Mahambeg Mring Kartika (Meniru sifat Bintang) Sifat Bintang memancarkan cahaya kemilau di tempat yang tinggi, menghiasi langit di malam hari. Bintang juga menjadi petunjuk arah. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu memberi pedoman, bimbingan arah menuju kebaikan dan menjadi tauladan. Posisi Bintang, berada di tempat yang tertinggi. Pemimpin yang menguasai sifat bintang adalah Pemimpin yang memiliki kepribadian mulia sehingga dia layak menempati posisi yang terhormat. Dicintai rakyatnya dan disegani oleh lawannya.

(6) Mahambeg Mring Angkasa (Meniru sifat Langit) Langit itu luas tak terbatas, hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Langit terkadang kelihatan kuat dan indah, kadang menakutkan, dan terkadang menurunkan hujan yang menjadi berkah dan sumber kehidupan bagi semua mahluk yang ada di bumi. Seorang pemimpin harus berwibawa, memberikan kesejahteraan, dan menggetarkan bagi siapa saja yang akan dan telah berbuat salah melanggar peraturan.

(7) Mahambeg Mring Dahana (Meniru sifat Api) Karakter Api adalah mampu membakar apa saja yang bersentuhan dengannya. Seorang Pemimpin hendaknya berwibawa dan berani menegakkan kebenaran secara tegas tanpa pandang bulu. Sifat Api ini dimaknai secara positif sebagai symbol yang tegas dan lugas. Seorang Pemimpin yang menguasai sifat Api adalah ia yang cekatan dan tuntas dalam menyelesaikan persoalan. Juga konsisten dan objektif dalam menegakkan aturan, tegas tidak pandang bulu serta tidak memihak.

(8) Manhambeg Mring Maruto (Meniru sifat Angin) Sifat Angin selalu ada dimana-mana tanpa membedakan tempat, dan selalu mengisi setiap ruang yang kosong. Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya. Seorang Pemimpin yang menguasi sifat Angin adalah ia yang selalu terukur bicaranya, tidak asal ngomong. Ia akan teliti dan hati-hati dalam mengambil keputusan.

 

hari ke 2

21 August 2019 09:03:54 Dibaca : 2517

sesi ke 1

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong