PENDEKATAN KEPEMIMPINAN

26 September 2022 22:19:08 Dibaca : 1475

Dalam studi kepemimpinan ada beberapa pendekatan, yaitu :

  1. Pendekatan kesifatan

Pendekatan ini memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi dari sifat-sifat yang tampak dari seorang pemimpin. Ada sejumlah sifat / karakteristik tertentu yang berkaitan dengan keberhasilan dan kegagalan dari pemimpin.

2. Pendekatan perilaku

Pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin tentang apa yang diperbuat dan bagaimana melakukannya. Pendekatan ini bermaksud mengidentifikasikan perilaku-perilaku pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan efektif. Menurut pendekatan ini, keberhasilan dari seorang pemimpin tergantung pada perilaku-perilaku yang diterapkannya.

3. Pendekatan situasional

Pendekatan ini beranggapan bahwa efektivitas dari pemimpin tidak hanya ditentukan oleh gaya pimpinan tetapi juga ditentukan oleh situasi yang ada dari kepemimpinan tersebut, yang meliputi tugas-tugas yang dilakukan, ketrampilan, dan harapan bawahan, lingkungan organisasi dan sebagainya.

teori pendekatan sifat :

Sesuai dengan pendekatan yang dilakukan yaitu pendekatan kesifatan, maka teori sifat memusatkan perhatiannya pada sifat-sifat dari pemimpin. Para ahli teori ini mencoba menemukan karakteristik sifat-sifat individual dari pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang gagal.

teori perilaku / pendekatan perilaku

Teori / pendekaan perilaku muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan / teori sifat yang tidak dapat menemukan sifat-sifat pemimpin yang efektif. Teori / pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin tentang apa yang diperbuat dan bagaimana dia melakukannya, yaitu bagaimana pemimpin menjalankan tugas, mendelegasikan tugas, berkomunikasi dan memotivasi bawahan, dan sebagainya.

Pada dasarnya ada 2(dua) gaya kepemimpinan, yaitu :

1. Gaya dengan orientasi tugasYaitu gaya atau perilaku pimpinan yang menekankan bahwa tugas-tugas dapat dilaksanakan dengan baik, dengan cara mengarahkan dan mengendalikan bawahan/karyawan secara ketat. Pimpinan dengan gaya kepemimpinan seperti ini lebih memperhatikan keberhasilan pelaksanaan tugas/pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan.

2. Gaya dengan orientasi karyawanYaitu gaya atau perilaku pimpinan yang menekankan pada pemberian motivasi kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya dengan melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugasnya serta mengembangkan hubungan yang bersahabat, saling percaya dan hormat menghormati antar anggota politik.

model - model kepemimpinan :

1. Model Kontigensi FiedlerModel kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation) yang dihadapinya.Menurut Fiedler, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiga faktor ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin. Ketiga faktor tersebut adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan (leader-member relations), struktur tugas (the task structure) dan kekuatan posisi (position power). Hubungan antara pemimpin dan bawahan menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh bawahan, dan kemauan bawahan untuk mengikuti petunjuk pemimpin.Struktur tugas menjelaskan sampai sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana definisi tugas-tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan prosedur yang baku.Kekuatan posisi menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin (misalnya) menggunakan otoritasnya dalam memberikan hukuman dan penghargaan, promosi dan penurunan pangkat (demotions).

2. Model Kepemimpinan Vroom – JagoModel kepemimpinan ini menetapkan prosedur pengambilan keputusan yang paling efektif dalam situasi tertentu. Dua gaya kepemimpinan yang disarankan adalah autokratis dan gaya konsultatif, dan satu gaya berorientasi keputusan bersama

3. Model Kepemimpinan Jalur TujuanModel kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai situasi.Menurut Path-Goal Theory, dua variabel situasi yang sangat menentukan efektifitas pemimpin adalah karakteristik pribadi para bawahan/karyawan dan lingkungan internal organisasi seperti misalnya peraturan dan prosedur yang ada. Walaupun model kepemimpinan kontingensi dianggap lebih sempurna dibandingkan model-model sebelumnya dalam memahami aspek kepemimpinan dalam organisasi, namun demikian model ini belum dapat menghasilkan klarifikasi yang jelas tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin dan variabel situasional.

4. Model Kepemimpinan Situasional Hersey-BlanchardPendekatan situasional menekankan pada ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi, mengemukakan dan mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri-ciri pribadi ini, dan membantu pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional.Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi merupakan suatu teori yang berusaha mencari jalan tengah antara pandangan yang mengatakan adanya asas-asas organisasi dan manajemen yang bersifat universal, dan pandangan yang berpendapat bahwa tiap organisasi adalah unik dan memiliki situasi yang berbeda-beda sehingga harus dihadapi dengan gaya kepemimpinan tertentu.Lebih lanjut Yukl menjelaskan bahwa pendekatan situasional menekankan pada pentingnya faktor-faktor kontekstual seperti sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh unit pimpinan, sifat lingkungan eksternal, dan karakteristik para pengikut.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong