Tipe kepemimpinan serta perilaku individu dan kelompok

08 November 2022 13:06:11 Dibaca : 44

Tipe-tipe kepemimpinan 

1. Kepemimpinan Karismatik

Para pemimpin yang memiliki kepribadian karismatik adalah sosok yang memiliki kepribadian yang kuat, menghargai nilai-nilai positif, dan mampu mengubah arah pandang karyawannya untuk menjadi lebih baik lagi.

2. Kepemimpinan Otoriter

Saat terciptanya kepemimpinan otoriter, bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi akan membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan pemikirannya. Lingkungan kerja dengan kepemimpinan otoriter sangat bisa diandalkan saat mengambil keputusan namun tidak memberikan keleluasaan kepada para karyawannya, Toppers.

3. Kepemimpinan Demokratis

Kepemimpinan demokratis akan melibatkan banyak kontribusi karyawan dalam mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini akan menawarkan komunikasi aktif dua arah antara pimpinan dan karyawannya.

Untuk menciptakan kepemimpinan yang demokratis, dibutuhkan keberanian, kejujuran, kreativitas, dan keadilan bagi seluruh aspek yang ada di perusahaan.

4. Kepemimpinan Delegatif

Dengan kepemimpinan delegatif, para pemimpin memberikan wewenang bagi anggotanya dalam mengambil keputusan. Namun, tipe kepemimpinan ini memiliki kelemahan, yaitu kecenderungan antar anggota untuk saling menyalahkan keputusan yang telah dibuat.

5. Kepemimpinan Transformasional

Tipe kepemimpinan transformasional berkaitan erat dengan perubahan dalam diri pemimpin maupun para anggotanya. Kepemimpinan ini mampu memotivasi anggotanya untuk mengerjakan sesuatu melebihi apa yang ditargetkan.

Kepemimpinan transformasional ini biasanya memiliki anggota yang berkomitmen dengan pimpinan yang memberdayakan para karyawannya dengan baik melalui visi misi yang serupa.

6. Kepemimpinan Visioner

Visioner memiliki arti orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan. Dengan kepemimpinan visioner, para pemimpin selalu berusaha mewujudkan visi misi yang dibuat oleh perusahaan. Selain itu, pemimpin ini selalu berinovasi dalam mencapai target yang telah ditentukan.

1. Kepemimpinan KarismatikPara pemimpin yang memiliki kepribadian karismatik adalah sosok yang memiliki kepribadian yang kuat, menghargai nilai-nilai positif, dan mampu mengubah arah pandang karyawannya untuk menjadi lebih baik lagi.

2. Kepemimpinan OtoriterSaat terciptanya kepemimpinan otoriter, bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi akan membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan pemikirannya. Lingkungan kerja dengan kepemimpinan otoriter sangat bisa diandalkan saat mengambil keputusan namun tidak memberikan keleluasaan kepada para karyawannya, Toppers.

3. Kepemimpinan DemokratisKepemimpinan demokratis akan melibatkan banyak kontribusi karyawan dalam mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini akan menawarkan komunikasi aktif dua arah antara pimpinan dan karyawannya.

Untuk menciptakan kepemimpinan yang demokratis, dibutuhkan keberanian, kejujuran, kreativitas, dan keadilan bagi seluruh aspek yang ada di perusahaan.

4. Kepemimpinan DelegatifDengan kepemimpinan delegatif, para pemimpin memberikan wewenang bagi anggotanya dalam mengambil keputusan. Namun, tipe kepemimpinan ini memiliki kelemahan, yaitu kecenderungan antar anggota untuk saling menyalahkan keputusan yang telah dibuat.

5. Kepemimpinan TransformasionalTipe kepemimpinan transformasional berkaitan erat dengan perubahan dalam diri pemimpin maupun para anggotanya. Kepemimpinan ini mampu memotivasi anggotanya untuk mengerjakan sesuatu melebihi apa yang ditargetkan.

Kepemimpinan transformasional ini biasanya memiliki anggota yang berkomitmen dengan pimpinan yang memberdayakan para karyawannya dengan baik melalui visi misi yang serupa.

6. Kepemimpinan VisionerVisioner memiliki arti orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan. Dengan kepemimpinan visioner, para pemimpin selalu berusaha mewujudkan visi misi yang dibuat oleh perusahaan. Selain itu, pemimpin ini selalu berinovasi dalam mencapai target yang telah ditentukan.

7. Kepemimpinan Liberal

Para pemimpin akan memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk menyelesaikan semua tugasnya demi kenyamanan anggota. Hal ini dilakukan agar segala tugas yang diberikan bisa cepat selesai.

8. Kepemimpinan Pembinaan

Pemimpin akan mengawasi dan mengajari para anggotanya dengan penuh dan mengatur hasil yang akan dicapai perusahaan. Seorang pemimpin yang membina anggotanya juga akan memberikan motivasi untuk mendorong para karyawannya mencapai tujuan perusahaan dengan keahlian mereka.

9. Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan situasional adalah suatu kondisi ketika pemimpin bertindak berdasarkan lingkungan dan situasi kerja. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin situasional, yaitu mengarahkan langsung, memberikan pelatihan kepada karyawan, mendukung karyawan, dan melakukan delegasi.

10. Kepemimpinan Transaksional

Ibarat seorang pembeli, seorang pemimpin transaksional akan memberikan tugas kepada karyawannya. Imbalan karyawan kepada pemimpinnya adalah tugas-tugas yang sudah diselesaikan. Garis komando sudah jelas diberikan dan harus diselesaikan dengan baik.

11. Kepemimpinan Tim

Pimpinan yang satu ini dibentuk dari hasil diskusi bersama dalam sebuah tim. Seorang pemimpin mampu untuk bekerja sama dengan tim untuk mencapai visi dan misi yang telah disepakati.

 

Perilaku individu

Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan,dan pengalaman masa lainnya.

Perilaku kelompok

perilaku kelompok adalah aktifitas yang dapat diamati dari dua atau lebih manusia atau individu yang berinteraksi dan berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu.

Manusia sebagai individu memunyai watak, temperamen, sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. Apabila individu tersebut masuk menjadi anggota suatu kelompok, maka sifat, watak, temperamen dan kepribadiannya akan ikut dibawa masuk ke dalam kelompok. Dalam hal demikian maka akan terbentuk perilaku yang pada mulanya berorientasi kepada perilaku individu harus diarahkan dan dikendalikan ke arah perilaku yang berorientasi kelompok. Hal ini berarti perilaku individu harus diarahkan menuju kepentingan organisasi guna mencapai tujuan organisasi sehingga dalam perkembangan selanjutnya perilaku kelompok berkembang menjadi perilaku organisasi.

TEORI KEPEMIMPINAN: MOHAMMAD HATTA

04 October 2022 00:08:57 Dibaca : 1041

kepemimpinan adalah sebuah kemampuan dalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai tujuan. Teori kepemimpinan juga bisa didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola dan mengarahkan sebuah kelompok dengan efektif dan efisien agar mencapai tujuan.

Sedangkan, Warren Bennis dan Burt Nanus, penulis buku Leaders: The Strategies for Taking Charge berpendapat teori kepemimpinan adalah kekuatan yang sangat berpengaruh di balik kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan. Seorang pemimpin harus bisa memobilisasi organisasi agar mencapai visi yang telah ditetapkan dan menjadi organisasi yang efektif.

Teori Kepemimpinan Menurut Para Ahli

1. Moejiono (2002)Moejiono mengatakan kepemimpinan merupakan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.

2. Wahjosumidjo (1987:11)Menurut Wahjosumidjo, teori kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability).

Kepemimpinan juga rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak bisa dipisahkan dengan kedudukan dan gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut dan situasi.

3. Fiedler (1967)Fiedler mengatakan teori kepemimpinan merupakan pola hubungan antara individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok agar bekerjasama untuk mencapai tujuan.

4. Sondang P. SiagianMenurut Sondang P. Siagian, teori kepemimpinan bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam mempengaruhi orang lain, khususnya bawahannya.

Hal itu dilakukan agar mereka mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan, sehingga tujuan pun bisa tercapai dengan mudah.

5. Ott (1996)Menurut Ott, teori kepemimpinan bisa didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan dan perilaku orang lain.

 

 

 

Kepemimpinan Mohammad Hatta Tahun 1948-1950

Tanggal 29 Januari Kabinet Hatta terbentuk setelah jatuhnya Kabinet Amir Syarifudidin pada tanggal 23 Januari 1948. Terbentuknya Kabinet Hatta juga awal Mohammad Hatta merangkap sebagai Perdana Menteri. Tugas terpenting Mohammad Hatta sebagai Perdana Meteri yaitu menstabilkan keadaan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Masa kepemimpinan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri berbagai permasalahan muncul. Bukan hanya masalah kekacauan yang berada di dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tetapi Mohammad Hatta juga dihadapkan dengan masalah keamanan negara seperti

pemberontakan PKI Madiun yang dipimpin oleh Muso. Peristiwa pemberontakan PKI di Madiun pada tanggal 19 September 1948, Mohammad Hatta menyatakan untuk mengempur PKI dengan sekuat tenaga.

Pemikiran Mohammad Hatta untuk membangun bangsa Indonesia tidak hanya dalam bidang kemiliteran melainkan juga didalam bidang politik. Salah satunya adalah politik luar negeri bebas aktif. Politik bebas aktif tersebut merupakan tanggapan dan strategi Indonesia yang sedang memperjuangkan kemerdekaan menghadapi Perang Dingin. Semenjak diberlakukannya politik luar negeri bebas aktif membuat Indonesia berperan cukup besar di panggung internasional dalam dua dekade pertama kemerdekaan. Salah satunya Indonesia turut serta menggalang negara-negara Asia dan Afrika untuk meningkatkan daya tawar negara-negara berkembang dalam dunia internaional yang didominasi Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Sebagai seorang pemimpin Mohammad Hatta banyak meninggalkan nilai-nilai keteladanan. Nilai-nilai keteladanan yang dapat diambil dalam diri Mohammad Hatta diantaranya adalah sikap cintah tanah air, sikap demokratis dan sikap moralitas. Sikap cinta tanah air yang dimiliki oleh Mohammad Hatta begitu besar. Sikap ini diperlihatkan ketika Mohammad Hatta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan setelah Indonesia mencapai kemerdekaan, Mohammad Hatta tetap memperlihatkan sikap cinta tanah air dengan cara mengisi kemerdekaan. Salah satunya yaitu dengan membangun perekonomian, pendidikan, politik dan pembangunan secara menyeluruh terutama di desa. Sikap demokrasi yang diperlihatkan oleh Mohammad Hatta antara lain adalah sikap sehari-hari terutama di dalam keluarga. Mohammad Hatta tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

Fungsi dan peran kepemimpinan

20 September 2022 13:15:52 Dibaca : 66

A. Fungsi Kepemimpinan

 

Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam intraksi antar individu di dalam situasi sosial suatu kelompok atau organisasi karena fungsi kepemimpinan sangat mempengaruhi maju mundurnya suatu organisasi, tanpa ada penjabaran yang jelas tentang fungsi pemimpin mustahil pembagian kerja dalam organisasi dapat dapat berjalan dengan baik. Sondang P. Siagian dalam bukunya Teori dan Praktek Kepemimpinan mengatakan beberapa fungsi kepemimpinan sebagai berikut: Pimpinan sebagai penentu arah dalam usaha pencapaian tujuan Pemimpin sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak di luar organisasi Pemimpin sebagai komunikator yang efektif Pemimpin sebagai mediator, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani situasi konflik Pemimpin sebagai integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral (Siagian, 1999). Fungsi kepemimpinan menurut Rivai (2002), bahwa kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam dan bukan di luar situasi itu. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu di dalam situasi sosial suatu kelompok/organisasi.

 

Fungsi kepemimpinan sendiri dikelompokkan dalam dua dimensi berikut (Rivai, 2002)

 

1. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarahkan (direction) dalam tindakan atau aktivitas pemimpin.

 

2. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan (support) atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok/organisasi.

 

B. Peran Kepemimpinan

 

Kegiatan kepemimpinan dalam keperawatan mencakup banyak hal. Kegiatan tersebut mencakupcara mengarahkan, menunjukkan jalan, menyupervisi, mengawasi tindakan anak buah, mengoordinasikan kegiatan yang sedang atau akan dilakukan, dan mempersatukan usaha danberbagai individu yang memiliki karakteristik yang berbeda (Gillies,1994). (Dengan demikian, kegiatan kepemimpinan selalu bersinggungan dengan kegiatan dalam manajemen. Brosten, Hayman dan Naylor (1979) menyebutkan bahwa kegiatan kepemimpinan paling sedikitmencakup beberapa hal yang terkait dengan kegiatan manajerial, yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian.

 

Peran pertama meliputi :

 

1. Peran Figurehead Sebagai simbol dari organisasi.

 

2. Peran Leader Berinteraksi dengan bawahan, memotivasi dan mengembangkannya.

 

3. Peran Liaison Menjalin suatu hubungan kerja dan menangkap informasi untukkepentingan organisasi.

 

Peran kedua terdiri dari 3 peran juga yakni :

 

1. Monitior Memimpin rapat dengan bawahan, mengawasi publikasi perusahaan, atau berpartisipasi dalam suatu kepanitiaan.

 

2. Disseminator Menyampaikan informasi, nilai-nilai baru dan fakta kepada bawahan.

 

3. Spokeman Juru bicara atau memberikan informasi kepada orang-orang di luar organisasi 

Sejarah Singkat Universitas Negeri Gorontalo

18 September 2020 08:35:32 Dibaca : 22

Universitas Negeri Gorontalo atau disingkat dengan UNG adalah perguruan tinggi di Gorontalo Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Yang awalanya kampus ini adalah junior college yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara - Tengah. 

 

Perjalanan sejarah UNG selama 41 tahun hadir sebagai Institusi Pendidikan, sebagai berikut :

 

1963 Junior collage FKIP Unsulteng

1964 Cabang FKIP IKIP Yogyakarta cabang Manado

1965 IKIP Manado cabang Gorontalo

1982 FKIP Universitas Sam Ratulangi

1993 STKIP Gorontalo 

2001 IKIP Negeri Gorontalo 

2004 Universitas Negeri Gorontalo

10 Fakultas yang ada di Universitas Negeri Gorontalo

18 September 2020 08:32:13 Dibaca : 33

Universitas Negeri Gorontalo memiliki 10 fakultas, yaitu:

 

  1. Fakultas Ilmu Pendidikan
  2. Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam
  3. Fakultas Ilmu Sosial
  4. Fakultas Sastra dan Budaya
  5. Fakultas Teknik
  6. Fakultas Pertanian
  7. Fakultas Ilmu Olahraga dan Kesehatan
  8. Fakultas Ekonomi
  9. Fakultas Hukum
  10. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong