FILOSOFI DAN KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

09 September 2022 22:24:21 Dibaca : 1230

1.      Definisi Kepemimpinan: Proses mempengaruhi kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan.

2.      Definisi Pemimpin: Orang yang mempunyai tugas mengarahkan dan membimbing agar dapat menggerakkan roda organisasi untuk mencapai tujuan.

3.      Arti Filsafat dalam KBBI: Anggapan, pandangan hidup, sikap batin yang dimiliki orang.

4.      Arti Filsafat secara umum: Ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.

5.      Filosofi Kepemimpinan Semboyan KH Dewantara

      "Ing Ngarso Sung Tulodo" artinya Pemimpin di depan memberikan teladan.

Contohnya : Seorang guru harus mampu menjadi contoh bagi siswanya,baik sikap maupun pola pikirnya. Anak akan melakukan apa yang dicontohkan oleh gurunya, bila guru memberikan teladan yang baik maka anak akan baik pula perilakunya. Dalam hal ini,guru harus selalu memberikan pengarahan dan mau menjelaskan supaya siswa menjadi paham dengan apa yang dimaksudkan oleh guru.

      "Ing Madyo Mangun Kurso" artinya Pemimpin di tengah menggugah semangat.

Contohnya : Bila guru berada di antara siswanya maka guru tersebut harus mampu memberikan inspirasi dan motivasi bagi siswanya, sehinggga siswa diharapkan bisa lebih maju dalam belajar. Jika guru selalu memberikan semangat kepada siswanya, maka siswa akan lebih giat karena merasa diperhatikan dan selalu mendapat pikiran – pikiran positif dari gurunya sehingga anak selalu memandang ke depan dan tidak terpaku pada kondisinya saat ini

      "Tut Wuri Handayani" artinya Pemimpin di belakang memberikan dorongan.

Contohnya : Apabila siswa sudah paham dengan materi, siswa sudah pandai dalam banyak hal maka guru harus menghargai siswanya tersebut. Guru diharapkan mau memberikan kepercayaan bahwa siswa dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru tidak boleh meremehkan kemampuan siswa. Semboyan ini diwujudkan dengan pemberian tugas, ataupun belajar secara mandiri atau pengayaan.

6.      Filosofi Kepemimpinan 5 Jari

      Ibu Jari= Pemimpin yang bijak.

Seorang pemimpin yang bijak, dengan segala macam atribut gelar yang disandangnya, tidak akan pernah merasa segan untuk memberikan apresiasi / pujian / sanjungan terhadap bawahannya yang telah melaksanakan tugas dengan baik, satu langkah kecil, namun akan berdampak sangat positif bagi bawahan yang merasakannya.

      Telunjuk= Pemimpin yang mampu memberikan perintah dengan jelas.

Seorang pemimpin, hendaknya mampu memberikan perintah maupun tugas kepada bawahannya dengan tegas dan lugas, tentunya dengan segala dampak / hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, tidak asal main suruh, sementara disaat instruksi tersebut dijalankan dan ber-efek tidak seperti yang diharapkan, dengan mudahnya pemimpin tersebut cuci tangan ( yang ini banyak ditemui di negara kita )

      Jari Tengah= Pemimpin yang memiliki kearifan dan kebijaksanaan.

Seorang pemimpin yang sejati, seharusnya mampu menjadi penengah yang bijak dari setiap konflik / permasalahan yang timbul antara pemilik usaha / pengusaha yang menjadi atasannya, dengan para pekerja / karyawan yang menjadi bawahannya. Tidak berat sebelah dan mampu menjadi juru runding yang tidak merugikan salah satu pihak,berani mengatakan benar jika memang itu benar, dengan argumentasi yang berpatokan pada logika dan nurani sehingga mampu diterima diterima dengan baik oleh kedua belah pihak, adalah kunci utama kesempurnaan seorang pemimpin.

      Jari Manis= Pemimpin memiliki jiwa humoris.

Sesuai dengan namanya, jari manis, disini seorang pemimpin dituntut untuk dapat memberikan teladan yang baik bagi bawahannya,baik itu perilaku,tutur kata,maupun sikap. Selalu ingat, menjadi seorang pemimpin bukan berarti segala sesuatu yang dilakukan harus dinilai benar oleh bawahannya.Seperti kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,seorang pemimpin, secara tidak langsung adalah figur yang menjadi panutan para bawahannya.

      Jari Kelingking= Pemimpin tidak dapat ditentukan secara fisik.

Pada waktu kita masih kecil dulu, setiap kita berbaikan dengan teman yang bermusuhan, kita pasti akan menggunakan kelingking sebagai tanda berdamai.Dengan kata lain, bagi seorang pemimpin, sesungguhnya bukanlah hal yang tabu jika harus memaafkan kesalahan yang dilakukan bawahannya, terlepas dari tingkat kesalahan yang dilakukan tentunya. Seorang pemimpin yang pemaaf akan mendapat nilai lebih dimata bawahannya, disini, seorang pemimpin dituntut untuk dapat sedikit menurunkan egonya terhadap keputusan yang dibuat ketika ada bawahan yang melakukan kesalahan. Pemimpin yang asal main pecat, tanpa terlebih dahulu mempertimbangkan dan mempelajari tingkat kesalahan yang telah dilakukan oleh bawahannya sesungguhnya bukanlah tipikal pemimpin sejati.

7.      Teori munculnya Pemimpin:

      Teori Genetis= Bakat dari lahir.

-          Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.

-          Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus.

-          Secara filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis.

      Teori Sosial= Dibentuk untuk menjadi pemimpin

-          Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.

-          Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri

      Teori Ekologis= Gabungan kedua teori

Seseorang akan sukses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong