ARSIP BULANAN : October 2022

Teori Kepemimpinan dan Tokoh Pemimpin

04 October 2022 07:58:11 Dibaca : 795

Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakannya.

Ada beberapa teori yang dapat dipergunakan untuk memperdalam konsep kepemimpinan dalam diri kita.

1. Great Man Theory

Great Man Theory atau dikenal sebagai teori orang hebat, membuat asumsi, bahwa sifat kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan, dibawa seseorang semenjak orang tersebut dilahirkan.

2. Trait Theory

Trait Theory atau yang sering kita sebut sebagai teori sifat kepribadian ini meyakini bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian tertentu, akan menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan.

3. Contingency Theory

Teori kontingensi atau yang berasal dari kata  Contingency Theory menganggap, bahwa tidak ada cara yang paling baik untuk memimpin dan menyatakan, bahwa setiap gaya kepemimpinan harus didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu.

4. Teori gaya dan perilaku

Teori kepemimpinan yang berdasar gaya dan perilaku disebut sebagai kebalikan dari The Great Man Theory. Teori berdasar gaya dan perilaku menyatakan, pemimpin hebat dibuat, bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini fokus pada tindakan seorang pemimpin.

5. Behavioral Theories

Behavioral theories merupakan reaksi atas Trait Theory, Teori perilaku atau Behavioral Theories ini menghadirkan sudut pandang baru mengenai kepemimpinan. Teori ini memberikan perhatian kepada perilaku para pemimpin itu sendiri, daripada karakteristik mental, fisik, dan sosial pemimpin tersebut.

6. Teori Servant

Teori kepemimpinan servant atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai pelayan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an. Teori ini meyakini, bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertugas untuk melayani, menjaga, dan memelihara kesejahteraan fisik serta mental pengikut atau anggotanya.

7. Teori transaksional

Berasal dari kata dasar transaksi, teori ini menggambarkan suatu gaya kepemimpinan yang berdasar pada perjanjian atau kesepakatan yang dibuat seseorang dengan orang lain.

8. Teori transformasional

Mengacu pada kata transformasi, yang memiliki arti umum perubahan. Teori kepemimpinan transformasional merupakan sebuah teori yang mengarah pada istilah memanusiakan manusia.

Tokoh Pemimpin : Bacharuddin Jusuf Habibie

B.J. Habibie adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga menggantikan Presiden Soeharto pada jamannya. B.J. Habibie tidak hanya terkenal karena menjabat sebagai presiden tetapi dia dikenal juga karena kedisplinan sebagai seorang pemimpin. Beliau sangat berjasa bagi negara Indonesia. Meskipun masa kepemimpinannya bisa dibilang hanya sebentar saja tetapi beliau dinilai sangat baik dan bisa memberikan dampak yang cukup signifikan bagi Indonesia.

B.J. Habibie sosok pemimpin yang bisa dijadikan contoh bagi pemimpin di jaman sekarang. Karena kepribadiannya yang sangat demokratis dan pemikirannya yang sangat cemerlang sehingga bisa mengantarkan masyarakat Indonesia pada pintu demokrasi. Dan kerja kerasnya selama beliau memimpin membuktikan juga bahwa kita dapat mengubah masyarakat menjadi lebih baik walau ada dalam kondisi yang kurang baik, ini semua memang tergantung pada niat dan tekad yang dimiliki oleh pemimpin.

B.J. Habibie tidak pernah lepas dengan gaya kepemimpinannya selama menjabat sebagai presiden. Bisa kita lihat bahwa gaya kepemimpinannya dari latar belakang beliau atau kehidupan sehari-hari yang akhirnya membentuk kepribadian beliau. Hal ini bisa disebut sebagai gaya kepemimpinan transformasional yang dianggap lebih aktif dan revolusione. Dengan pemikiran intelektualnya yang beliau dapat di negara Jerman, B.J. Habibie sangat berhasil membawa perubahan baru bagi negara Indonesia. B.J. Habibie memerintah Indonesia berdasarkan naluri dibanding kalkulasi politik yang ada. sehingga keberhasilannya ini juga didukung oleh gaya kepemimpinan yang sangat cemerlang.

Dari B.J. Habibie kita bisa belajar bahwa menjadi pemimpin bisa dilatih dari kehidupan sehari-hari kita. Selama kita berlatih terus menerus maka jiwa pemimpin akan muncul dalam diri kita. Dan kta juga harus berani untuk bertindak cepat dan memutuskan keputusan yang tepat secara cepat. Kita juga harus memikirkan apa yang diperlukan orang lain sehingga membuat mereka respect kepada kita