Sejarah Filosofi Dan Rincian Hastabrata

13 September 2022 08:08:23 Dibaca : 285

A. Filsafat

Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat ekstensial artinya sangat erat berhubungan dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan, dapat dikatakan filsafatlah yang menjadi penggerak kehidupan kita sehari-hari sebagai manusia pribadi maupun sebagai manusia kolektif dalam bentuk suatu masyarakat atau bangsa. Filsafat ilmu merupakan refleksi secara filsafati akan hakikat ilmu yang tidak akan mengenal titik henti dalam menuju sasaran yang akan dicapai, yaitu kebenaran dan kenyataan. Dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.

Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan yang terkemuka. Di antaranya adalah :

a. Thales (624-545 SM)

Kurang lebih enam ratus tahun sebelum Nabi Isa (Yesus) terlahir, muncul sosok pertama dari tridente Miletus yaitu Thales yang menggebrak cara berfikir mitologis masyarakat Yunani dalam menjelaskan segala sesuatu. Sebagai Saudagar-Filosof, Thales amat gemar melakukan rihlah. Ia bahkan pernah melakukan lawatan ke Mesir. Thales adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filsuf yang mempertanyakan isi dasar alam.

b. Phytagoras (580 SM-500 SM)

Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton (Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai Bapak Bilangan, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatusegitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society.

c. Socrates (469 SM- 399 SM)

Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.12 Periode setelah Socrates ini disebut dengan zaman keemasan kelimuan bangsa Yunani, karena pada zaman ini kajian-kajian kelimuan yang muncul adalah perpaduan antara filsafat alam dan filsafat tentang manusia. Tokoh yang sangat menonjol adalah Plato (429-347 SM), yang sekaligus murid Socrates.

d. Plato (427 SM- 347 SM)

Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan ideal. Selain itu, ia juga menulis tentang Hukum dan banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya sangat sempurna. Plato, yang hidup di awal abad ke-4 S.M., adalah seorang filsuf earliest (paling tua) yang tulisan-tulisannya masih menghiasi dunia akademisi hingga saat ini. Karyanya Timaeus merupakan karya yang sangat berpengaruh di zaman sebelumnya; dalam karya ini ia membuat garis besar suatu kosmogoni yang meliputi teori musik yang ditinjau dari sudut perimbangan dan teori-teori fisika dan fisiologi yang diterima pada saat itu.

e. Aristoteles (384 SM - 322 SM)

Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir. Masa keemasan kelimuan bangsa Yunani terjadi pada masa Aristoteles (384-322 SM). Ia berhasil menemukan pemecahan persoalan-persoalan besar filsafat yang dipersatukannya dalam satu sistem: logika, matematika, fisika, dan metafisika. Logika Aristoteles berdasarkan pada analisis bahasa yang disebut silogisme (syllogisme).

 

B. Rincian Hastabrata

Hastabrata sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Hasta artinya delapan dan Brata yaitu perilaku atau tindakan pengendalian diri. Hastabrata melambangkan kepemimpinan dalam delapan unsur alam yaitu bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang.

Hastabrata sebagai Falsafah Kepemimpinan Jawa dan Relevansinya dengan Pendidikan Pembahasan tentang falsafah hampir tidak terdengar kembali dalam dunia administrasi, tak terkecuali dalam administrasi pendidikan. Pembahasan falsafah kepemimpinan nampaknya kurang menarik untuk diperbincangkan, dibandingkan dengan hal yang berkaitan dengan keuntungan atau laba. Dalam praktik kepemimpinan sekarang ini, pendekatan pragmatis-kapitalis seolah lebih membumi dan dianggap lebih utama dibandingkan filosofis-utopis. Utopis disini bukan berarti khayalan semu, tetapi lebih kepada pandangan ke arah masa depan tanpa meninggalkan falsafah-falsafah yang ada sejak dahulu. Kata astha/hastaberasal dari bahasa Jawa kuno atau Sanskerta yang berarti delapan, dan bratalaku, sikap, tindakan atau sejenisnya. Kata “laku” dapat pula disetarakan dengan sifat atau watak. Secara etimologi Hasta Bratadapat dimaknai sebagai delapan laku atau sifat atau watak. Jadi Hasta Bratadapat diartikan sebagai delapan syarat yang harus dipegang oleh seorang pemimpin. Hasta Bratadipercaya sebagai sebuah ajaran kode etik kepemimpinan dari zaman dahulu hingga sekarang yang populer di kalangan masyarakat Jawa. Hasta Brata dapat ditemukan dalam bantuk naskah seperti Kakawin Ramayanamaupun seni pertunjukan seperti Babad Sangkala. Dalam Babad Sangkalawatak kepemimpinan tidak diambil dari watak Dewa, melainkan dari watak alam.

Hasta Bratamerupakan ilmu delapan perwatakan alam yang menjadi dasar laku seorang pemimpin. Delapan perwatakan alam tersebut yaitu; 

  1. Hambeging Kisma (Watak Bumi)
  2. Hambeging Tirta (Watak Air)
  3. Hambeging Samirana (Watak Angin)
  4. Hambeging Samodra (Watak Lautan)
  5. Hambeging Chandra (Watak Bulan)
  6. Hambeging Surya (Watak Matahari)
  7. Hambeging Dahana (Watak Api)
  8. Hambeging Kartika (Watak Bintang)