Teori Kepemimpinan : Tokoh kepemimpinan (Soeharto)

03 October 2022 22:50:30 Dibaca : 8166

         kepemimpinan adalah sebuah kemampuan dalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau mengarahkan pihak tertentu untuk mencapai tujuan. Teori kepemimpinan juga bisa didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola dan mengarahkan sebuah kelompok dengan efektif dan efisien agar mencapai tujuan.Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), seorang pemimpin adalah orang yang harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau memandu sekelompok orang atau pihak.

A.Teori Kepemimpinan Menurut Para AhliPara ahli yang mengemukakan gagasan-gagasannya merupakan bentuk dari teori kepemimpinan. Para ahli pun memiliki pendapat masing-masing mengenai teori kepemimpinan, berikut ini:1.     Moejiono (2002)        Moejiono mengatakan kepemimpinan merupakan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sarana membentuk suatu kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinnya.2.     Wahjosumidjo (1987:11)       Menurut Wahjosumidjo, teori kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability). Kepemimpinan juga rangkaian kegiatan pemimpin yang tidak bisa dipisahkan dengan kedudukan dan gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut dan situasi.

3. Fiedler (1967)       Fiedler mengatakan teori kepemimpinan merupakan pola hubungan antara individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok agar bekerjasama untuk mencapai tujuan.

4. Sondang P. Siagian       Menurut Sondang P. Siagian, teori kepemimpinan bisa diartikan sebagai kemampuan seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam mempengaruhi orang lain, khususnya bawahannya. Hal itu dilakukan agar mereka mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan, sehingga tujuan pun bisa tercapai dengan mudah.

5. Ott (1996)       Menurut Ott, teori kepemimpinan bisa didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan dan perilaku orang lain.

B. Tokoh Pemimpin Soeharto

      Diawali dengan surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1996 kepada Letnan jenderal Soeharto, maka Era Orde Lama berakhir diganti dengan pemerintahan Era Orde Baru. Pada Awalnya sifat-sifat kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah kesedehanaan, keberanian dan kemampuan dalam mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi bahaya serta konsisten dengan segala keputusan yang ditetapkan.

      Gaya kepimpinan Soeharto merupakan gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menankap peluang dan melihat tantangan sebagai sesuatu yang berdampak positif serta mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar akan perlunya langkah-langkah penyesuaian. Tahun-tahun pemerintahan Soeharto diwarnai dengan praktik otoritarian dimana tentara memiliki peran dominan didalamnya. Kebijakan dwifungsi ABRI memberikan kesempatan kepada militer untuk berperan dalam bidang politik di samping perannya sebagai alat pertahanan negara.