Penerapan Konsep 5 S Dalam Dunia Industri

22 April 2024 08:48:01 Dibaca : 94

Penerapan Konsep “5 S” Dalam Dunia Industri

Salah satu tool yang sangat terkenal dari continuous improvement adalah 5S, yang merupakan dasar untuk sebuah perusahaan lean yang efektif. 5S terdiri dari 5 kata dalam bahasa Jepang yaitu Seiri (Sort), Seiton (Straighten), Seiso (Sweep and Clean), Seiketsu (Systemize), dan Shitsuke (Standardize). Konsep yang digarisbawahi dari 5S ini adalah mencari waste kemudian mencoba untuk menguranginya. Waste dapat berarti produk yang rusak karena lamanya waktu penyimpanan, space yang “terbuang” untuk penyimpanan barang, hingga modal berbentuk produk jadi yang “mengendap” di gudang. Kelima komponen “S” tersebut adalah:

1.Seiri (Ringkas)Konsep pertama dari 5S adalah seiri, yang berarti ringkas. Menurut Hiroyuki Hirano (2002:21), seiri adalah memisahkan barang menjadi dua golongan yaitu barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Barang yang tidak diperlukan harus dipisahkan dari area kerja, dimana mereka merupakan barang yang tidak/belum/jarang digunakan saat ini. Untuk barang yang masih meragukan, maka diperlukan penilaian (appraisal) terhadap nilai dari barang tersebut. Menurut Kristianto Jahja (2000:12), seiri yaitu: “singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja”.

Contoh penerapan seiri pada PT. Sosro (2004:8) adalah:

membedakan dan memisahkan barang yang masih digunakan dan yang tidak.menyingkirkan dan menempatkan barang yang mungkin akan diperlukan di tempat terpisah.

2.Seiton (Rapi)Seitonberarti menyimpan barang di tempat yang tepat atau dalam tata letak yang benar, sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan mendadak. Menurut Kristianto Jahja (2000), seiton berarti menempatkan barang sesuai dengan jenis, fungsi dan volume penggunaannya.

Tujuan dari konsep seiton adalah menghilangkan kegiatan yang tidak perlu, menghilangkan ketidakpastian peletakan barang dan mengurangi resiko kehilangan atau kesalahan pengambilan. Langkah-langkah menuju konsep seiton adalah pengelompokan barang, persiapan tempat, pemberian tanda batas antar tempat, pemberian tanda pengenal atau identifikasi barang dan denah penempatan barang. Faktor terpenting dalam penerapan seiton adalah bagaimana merancang sebuah sistem yang nantinya dapat dimengerti oleh setiap orang dengan mudah dan jelas.

Untuk wilayah kerja tertentu, peralatan harus diberi tanda dan disusun sesuai peruntukannya di area tersebut. Hal ini akan mempermudah untuk memindahkan barang yang tidak memiliki label dari area tersebut. Menyusun segala sesuatu pada tempatnya akan membuat peralatan mudah dicari dan mudah digunakan.

 

Contoh penerapan konsep seiton di PT. Sosro adalah:

Hindari kerja yang menghalalkan benda apa saja sebagai alat pengganti (misal; palu diganti dengan batu, pengganjal mesin dari kayu, membuka botol dengan botol, dsb.)Setiap barang yang berada di tempat kerja mempunyai tempat yang pastiSedikit resiko kehilangan barangKemudahan pengontrolanMerapikan tempat kerja tidaklah sulit, yang sulit adalah menyempatkan diri untuk melakukannya

3. Seiso (Resik)Seiso menurut Kristianto Jahja (2004:46) berarti membersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja, pada prinsipnya adalah melakukan pemeriksaan secara teratur.

Dapat diartikan sebagai upaya membersihkan. Area kerja harus terlihat rapi dan bersih serta siap untuk digunakan oleh shift selanjutnya. Area kerja harus dipelihara secara teratur (misal; harian/per shift). Setiap peralatan dan perlengkapan kerja harus berada pada tempat yang benar dan tak ada yang hilang. Area kerja yang dijaga dengan baik akan membuat lingkungan kerja yang sehat.

Jadi, pembersihan adalah sesuatu yang memiliki pengaruh besar atas produktivitas, keamanan, semangat kerja dan setiap aspek operasi lain. Bagian ini memerlukan perhatian penuh. Gerakan seiso berupaya untuk mencapai kotoran dan debu nihil serta menghilangkan cacat dan kesalahan kecil sesuai dengan tujuan dilakukannya pemeriksaan utama.

Contoh penerapan seiso di PT. Sosro (2004:9) adalah:

Menyediakan sarana kebersihan (alat kerja)Pembersihan tempat kerja (melalui budaya kerja bakti)Peremajaan tempat kerja, pelestarian seisoSeiketsu (Rawat)Konsep utama seiketsu adalah memelihara keadaan area kerja yang bersih dan rapi dengan mengikuti disiplin 3S yang telah dilaksanakan. Perawatan yang dimaksudkan disini adalah menjaga konsistensi pelaksanaan disiplin 3S (seiri, seiton, seiso) agar tetap dapat berjalan dengan baik. Menurut Takashi Osada, seiketsu adalah “terus-menerus dan secara berulang-ulang memelihara seiri, seiton, seiso baik secara personal maupun menyangkut pekerjaan.”

Tujuan dari seiketsu adalah:

Terjaganya lingkungan dalam kondisi tetap baikMenjaga agar alat kerja selalu siap pakai dan menjaga mutu hasil kerjaLebih mudah melatih karyawan baruContoh penerapan seiketsu di PT. Sosro (2004:9) adalah:

Perancangan mekanisme pantau yang meliputi; perancangan kode fungsi alat, perancangan garis tanda batas untuk area penempatan barang, perancangan daftar periksa.Melakukan pemeriksaan secara berkala, yaitu inspeksi harian dan inspeksi mingguan.

Shitsuke (Rajin)Shitsuke merupakan upaya pembiasaan. Artinya, semua kegiatan 4S diatas tidak mungkin bertahan lama, bahkan mungkin tidak akan pernah terlaksana, tanpa membuat semua orang melakukannya berulang-ulang secara benar dan mempertahankan 3S yang pertama. Shitsuke juga merupakan akuntabilitas manajemen untuk melatih orang agar mengikuti peraturan perawatan ruangan. Manajemen harus mengimplementasikan aturan tersebut dan mempraktekkannya, sehingga semua orang belajar darinya. Manajemen harus berjalan di lantai pabrik, menjelaskan apa yang mereka mau dari para pekerja, memberi penghargaan terhadap siapa yang mengikuti dan memberi peringatan kepada mereka yang tidak mengikutinya.

Menurut Takashi Osada, shitsuke adalah “melakukan sesuatu yang benar sebagai kebiasaan.” Konsep utama dari shitsuke adalah melakukan tugas/pekerjaan dengan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku. Menurut Kristianto Jahja (2006:62), shitsuke berarti “lakukan apa yang harus dilakukan, dan jangan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan.”

Contoh penerapan shitsuke di PT. Sosro (2004:9) adalah:

Hargailah penerapan 5S di area kerja masing-masingCiptakan iklim/suasana kerja yang memacu pelaksanaan 5STumbuhkan kesadaran agar 5S menjadi sikap/budaya kerja positifLakukan 5S sebagai bagian dari pekerjaan sehari-hariSecara keseluruhan, 5S berarti perawatan ruang dan pengorganisasian tempat kerja yang lebih baik. Tool Kaizen seperti 5S tak hanya digunakan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, namun juga membuat perusahaan dapat menunjukkan potensi kekuatan dan kemampuan yang sebelumnya tersembunyi(Hirai, 2000 dalam Abdullah, 2003). 5S merupakan budaya tentang bagaimana seorang memperlakukan tempat kerjanya secara teratur. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, tertib maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan.

Sistem Lean menggunakan 5R untuk mendukung tercapainya sebuah proses yang mengalir lancar sesuai waktu takt. 5R juga merupakan sebuah alat untuk membantu mengungkapkan masalah dan bila digunakan secara canggih dapat menjadi bagian dari proses pengendalian visual dari sebuah sistem Lean yang direncanakan dengan baik (Hirano, 1995).

PENGANTAR ERGONOMI

14 September 2022 11:29:05 Dibaca : 201

1 Pengertian Ergonomi.                                               Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan sistem, profesi, prinsip, data dan metode dalam merancang sistem agar menjadi optimal sesuai dengan kebutuhan, kekurangan dan keterampilan manusia. Ergonomi berasal dari bahasa Yunani ergon dan nomos. Ergon artinya kerja, dan angka berarti aturan.

2.Pengertian Ergonomi Menurut Para Ahli  

Berikut ini adalah definisi ergonomi men urut ahlinya

• Wignjosoebroto S (2003)

Pengertian Ergonomi menurut Wignjosoebroto S adalah ilmu yang sistematis yang memanfaatkan informasi tentang kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja agar manusia dapat hidup dan bekerja dalam suatu sistem yang lebih baik berarti mencapai tujuan yang diinginkan melalui kerja yang efektif, efisien, aman dan nyaman.

•Ginting Rosnani (2010)

Pengertian Ergonomi menurut Ginting Rosnani merupakan cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi tentang hakikat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja, agar manusia dapat hidup dan juga bekerja dalam suatu sistem yang baik yaitu untuk mencapai apa yang diinginkan. tujuan melalui kerja yang efektif , efisien, aman, dan nyaman.

•Sritomo

Pengertian Ergonomi menurut Sritomo merupakan disiplin ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya.

3.Sejarah dan Perkembangan Ergonomi.

Di dalam buku Eko Nurmianto, Istilah ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun sebelumnya. Beberapa kejadian penting diilustrasikan sebagai berikut:

1. C.T. Thackrah, England, 1831. Thackrah adalah seorang dokter dari InggrisEngland yang meneruskan pekerjaan dari seorang Italia bernama Ramazzuu, dalam serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan kerja yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para operator ditempat kerjanya. la mengamati postur tubuh pada saat bekerja sebagai bagian dari masalah kesehatan. Pada saat itu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 Thackrah mengamati seorang penjahit yang bekerja dengan posisi dan dimensi kursi, meja yang kurang sesuai secara anthropometri, serta pencahayaan yang tidak ergonomis sehingga mengakibatkan membungkuknya badan dan iritasi indera penglihatan. Disamping itu juga mengamati para pekerja yang berada pada lingkungan kerja dengan temperatur tinggi, kurangnya ventilasi, jam kerja yang panjang, dan gerakan kerja yang berulang-ulang repetitive work.

2. F. W. Taylor, U.S.A., 1898. Frederick W. Taylor adalah seorang insinyur Amerika yang menerapkan metoda ilmiah untuk menentukan cara yang terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan. Beberapa metodanya merupakan konsep ergonomi dan manajemen modern.

3. F .B. Gilberth, U.S.A., 1911. Gilbreth juga mengamati dan mengoptimasi metoda kerja, dalam hal ini lebih mendetail dalam Analisa Gerakan dibandingkan dengan Taylor. Dalam bukunya Motion Study yang diterbitkan pada tahun 1911 ia menunjukkan bagaimana postur membungkuk dapat diatasi dengan mendesain suatu sistem meja yang dapat diatur naik-turun adjustable.

4. Badan Penelitian untuk Kelelahan Industri Industrial Fatigue Research Board, England, 1918. Badan ini didirikan sebagai penyelesaian masalah yang terjadi di pabrik amunisi pada Perang Dunia Pertama. Mereka menunjukkan bagaimana output setiap harinya meningkat dengan jam kerja per hari-nya yang menurun. Disamping itu mereka juga mengamati waktu siklus optimum Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15 untuk sistem kerja berulang repetitive work systems dan menyarankan adanya variasi dan rotasi pekerjaan.

5. E. Mayo dan teman-temannya, U.S.A., 1933. Elton Mayo seorang warga negara Australia, memulai beberapa studi di suatu Perusahaan Listrik yaitu Western Electric Company, Hawthorne,Chicago.Tujuan studinya adalah untuk mengkuantifikasi pengaruh dari variabel fisik seperti misalnya pencahayaan dan lamanya waktu istirahat terhadap faktor efisiensi dari para operator kerja pada unit perakitan.

6. Perang Dunia Kedua, England dan U.S.A. Masalah operasional yang terjadi pada peralatan militer yang berkembang secara cepat seperti misalnya pesawat terbang harus melibatkan sejumlah kelompok interdisiplin ilmu secara bersama-sama sehingga mempercepat perkembangan ergonomi pesawat terbang. Masalah yang ada pada saat itu adalah penempatan dan identifikasi untuk pengendali pesawat terbang, efektifitas alat peraga display, handel pembuka, ketidaknyamanan karena terlalu panas atau terlalu dingin, desain pakaian untuk suasana kerja yang terlalu panas atau terlalu dingin dan pengaruhnya pada kinerja operator.

7. Pembentukan Kelompok Ergonomi. Pembentukan Masyarakat Peneliti Ergonomi the Ergonomics Research Society di England pada tahun 1949 melibatkan beberapa profesional yang telah banyak berkecimpung dalam bidang ini. Hal ini menghasilkan jurnal majalah ilmiah pertama dalam bidang ERGONOMI pada Nopember 1957. Perkumpulan Ergonomi Internasional The International Ergonomics Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 Association terbentuk pada tahun 1957, dan The Human Faktors Society di Amerika pada tahun yang sama. Di samping itu patut diketahui pula bahwa Konperensi Ergonomi Australia yang pertama diselenggarakan pada tahun 1964, dan hal ini mencetuskan terbentuknya Masyarakat Ergonomi Australia dan New Zealand The Ergonomics Society of Australia and New Zealand.

#TeknikIndustriUNG

Cita- cita saya

05 August 2021 02:31:51 Dibaca : 13

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu

Saya seorang mahasiswa jurusan teknik industri di universitas Negeri Gorontalo sejak kecil saya sudah memiliki mimpi dan cita-cita, akan tetapi mimpi dan cita-cita tersebut berubah-ubah seiring bertambahnya usia dan pengetahuan saya. Saat ini saya bermimpi setelah meraih sarjana, saya ingin menjadi seorang pengusaha dibidang automotive karna bidang tersebut sesuai dengan ilmu yang sedang saya tekuni dan materi di kejuruan yang sedang saya jalankan saat ini, disamping itu saya mempunyai cita² membhgiakan kedua orang tua saya dan saya berharap dengan mimpi saya untuk membuat usaha ini saya dapat membuka lapangan kerja baru. Semoga apa yang saya impikan dan niatkan ini dapat tercapai dan diberikan kelancaran oleh Allah Swt aamiin dan tidak luput dari doa orang tua

sekian cerita tentang mimpi saya setelah meraih gelar sarjana, terimakasih…

Visi Saya Untuk Kedepannya

05 August 2021 01:45:48 Dibaca : 26

Perkenalkan Nazmi Yanti Gobel Mahasiswa Dari Fakultas Tehnik Jurusan Tehnik Industri 

Visi merupakan susunan kata dengan isi di dalamnya menunjukkan sebuah impian, cita-cita, dan juga tujuan yang akan diwujudkan dimasa depan.

Dua hal yang dapat disoroti disini adalah yang pertama berakhlak mulia. Berakhlak mulia artinya sebagai seorang mahasiswa saya harus menjaga-nilai keislaman, mulianya, dan karenanya dapat membentuk akhlak yang mulia. Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnyalah kita beribadah kepada Allah SWT karena untuk itulah kita sebagai manusia diciptakan.

Visi-misi tersebut adalah:

1. Ingin menjadi orang yang brahlak muliah dan sllu menjalankan perintah Allah SWT

 

2. Membahagiakan orang tua itu adalah misi yang paling pnting dalam mngapai sbuah cita² tnpa ada restu dari orag tua kita kehidupan kedepannya bakal jadi berat.

 

3. Menjadi mahasiswa yang aktif dan tanggap serta mengenal kebudayaan dan ilmu pengetahuan demi mencapai sebuah kemajuan bersama.

 

Lulus tepat waktu dengan prestasi akademik dan non akademik yang baik. harapannya agar saya dapat mengaplikasikan ilmu yang saya pelajari di perkuliahan secara langsung di masyarakat.

 

5.Meraih kesuksesan dunia dan akhirat.serta mampu membahagiakan orang tua, dan bisa bermanfaat bagi orang lain.

 

Akreditasi UNG (Universitas Negeri Gorontalo) 2021/2022

04 August 2021 23:35:01 Dibaca : 36

Akreditasi Program Studi UNG (Universitas Negeri Gorontalo) 2020/2021 - UNG atau yang dikenal dengan Universitas Negeri Gorontalo merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di Gorontalo. Lokasi Kampus UNG di Jl. Jend. Sudirman No.6, Dulalowo Tim., Kota Tengah, Kota Gorontalo. UNG telah mendapatkan Akreditasi "A" berdasarkan 22/SK/BAN PT/Akred/PT/II/2018 yang diberikan oleh BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). UNG merupakan salah satu Universitas Terbaik dan Terfavorit di Gorontalo.