PETA KERJA SETEMPAT
Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas mulai dari awal sampai akhir proses. Di dalam peta kerja terdapat banyak informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Fungsi peta kerja adalah untuk menganalisa suatu pekerjaan, sehingga dapat mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja. Peta kerja dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kegiatannya, yaitu peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat (Wignjosoebroto, 2000)
A. Peta Kerja Setempat
Peta kerja setempat merupakan suatu peta kerja yang di dalamnya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Macam-macam peta kerja setempat menurut kegunaannya terdiri dari peta pekerja dan mesin, dan peta tangan kiri tangan kanan. Selain itu, terdapat pula peta-peta lain seperti peta perakitan danprecedence diagram.
- Peta Pekerja dan Mesin, adalah peta kerja yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin.Kegunaan Peta Pekerja dan Mesin antara lain yaitu: Melihat hubungan antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yg ditangani, Peningkatan efektifitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja, dengan cara:– Merubah tata letak tempat kerja– Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja– Merancang kembali metoda, mesin dan peralatan– Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah mesin bagi seorang pekerja.
- Peta Tangan Kiri Tangan Kanan,
adalah peta kerja setempat yang menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Selain itu, Peta Tangan Kanan Tangan Kiri juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri-dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.Peta Tangan Kanan Tangan Kiri cocok untuk menggambarkan gerakan yang dilakukan oleh pekerjaan manual yang siklus pekerjaannya berlangsung cepat dan berulang.
Kegunaan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri antara lain yaitu:– Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan– Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga akan mempersingkat waktu kerja– Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja– Sebagai alat untuk melatih pekerja baru dengan cara kerja yang ideal
ANTROPOMETRI
Sejarah antropometri didasarkan pada analisis karakteristik fisik manusia, terutama tinggi, berat, dan indeks massa tubuh. Dimulai pada akhir 1970-an, para peneliti menganalisis data semacam itu dari populasi historis, dan temuan mereka telah membentuk kembali pemahaman kita tentang sejarah sosial dan ekonomi dengan cara yang mendasar.
Studi sistematis tentang karakteristik fisik manusia mencapai kembali ke abad kedelapan belas. Pada tahun 1830-an baik Adolphe Quételet dan LR Villermé mengakui bahwa hasil biologis dipengaruhi oleh lingkungan alam dan sosial ekonomi—bahwa perbedaan bawaan dalam potensi tinggi tidak memperhitungkan sendiri perbedaan geografis, sosial, dan temporal dalam perawakan fisik. Namun, sampai sejarawan Prancis dari Annalestradisi mulai mengeksplorasi korelasi sosial ekonomi tinggi manusia pada 1960-an, topik yang menarik terutama para sarjana disiplin non-sejarah. Ledakan penelitian di bidang sejarah antropometri telah dipicu oleh para ahli kliometrik—sejarawan ekonomi yang secara eksplisit mengaitkan model ekonomi dengan teknik pengukuran dan statistik. Bidang baru "sejarah antropometrik" ini terutama menggunakan ukuran biologis manusia sebagai pelengkap (dan kadang-kadang pengganti) indikator kesejahteraan konvensional dan juga mulai menyelidiki konsekuensi sosialnya.
Antropometri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan metros yang berarti ukuran. Istilah tersebut berasal dai Bahasa Yunani. Jadi dapat diartikan bahwa antropometri adalah ukuran dari tubuh. Antropometri merupakan pengetahuan mengenai pengukuran dimensi tubuh manusia dan karakteristik khusus lain bahwa tubuh yang relevan dengan perancangan alat alat atau benda benda yang digunakan oleh manusia.
Antropometri dapat dibagi menjadi:
Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu
Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.
Sumber: Encyclopedia.com dan brainly.id
Blogroll
- Masih Kosong