LABEL : Industriung

Sejarah 5S Dan penjelasannya

14 April 2024 16:15:54 Dibaca : 76

Sejarah 5S

Asal muasal 5S memang tidak bisa dilepaskan dari Jepang. Konsep 5S sendiri berkembang dari konsep yang lebih awal yaitu 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Meskipun demikian, secara umum diyakini bahwa 5S seperti yang dikenal sekarang ini muncul dan berkembang dalam dunia manufaktur Jepang pasca perang dunia II.

Era tersebut merupakan masa dimana Jepang sedang giat melakukan perbaikan dan peningkatan efisiensi industrinya.

Beberapa tokoh yang berpengaruh dalam pengembangan 5S antara lain:

Taiichi Ohno: Pionir sistem produksi Toyota dan konsep Just-in-Time (JIT). Ohno diyakini memiliki peran dalam memformalkan dan mensosialisasikan konsep 5S di Toyota.

Shigeo Shingo: Insinyur industri Jepang yang dikenal dengan konsep Poka-Yoke (pencegahan kesalahan) dan Sistem Produksi Single Minute Exchange Die (SMED). Shingo juga memberikan kontribusi dalam penyempurnaan dan pelatihan konsep 5S.

Penerapan 5S diyakini menjadi salah satu faktor pendukung kebangkitan industri manufaktur Jepang pasca perang dunia II dan keberhasilan mereka dalam menghasilkan produk yang efisien dan berkualitas tinggi.

Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur Jepang ke mancanegara, konsep 5S pun ikut diadopsi dan diterapkan oleh perusahaan - perusahaan manufaktur di seluruh dunia.

5S dalam Lean Manufaktur: Menuju Tempat Kerja yang Efisien dan Berkualitas

5S bukan hanya sekadar slogan atau program kebersihan, tetapi sebuah filosofi dan metodologi yang berfokus pada penataan dan pengelolaan tempat kerja secara sistematis dan berkelanjutan.

5S merupakan salah satu pilar penting dalam Lean Manufacturing, sebuah sistem manajemen yang bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dan meningkatkan nilai tambah dalam proses produksi.

Manfaat Menerapkan 5S:

Penerapan 5S tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tetapi juga bagi para karyawannya.

Berikut beberapa manfaat yang dapat diraih:

Bagi Perusahaan:

Meningkatkan efisiensi dan produktivitas:

5S membantu mengurangi pemborosan waktu dan gerakan, sehingga proses kerja menjadi lebih lancar dan cepat. Hal ini dapat meningkatkan output dan menurunkan biaya produksi.

Meningkatkan kualitas:

5S membantu menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan tertata, sehingga dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas produk.

Meningkatkan keselamatan:

5S membantu menciptakan tempat kerja yang aman dan bebas dari bahaya, sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja.

Meningkatkan moral dan motivasi karyawan:

5S membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan moral dan motivasi karyawan.

Meningkatkan citra perusahaan:

5S membantu menciptakan citra perusahaan yang profesional dan modern.

Bagi Karyawan:

Meningkatkan kesehatan dan keselamatan: Tempat kerja yang bersih dan tertata dapat mengurangi risiko penyakit dan kecelakaan kerja.

Meningkatkan kenyamanan kerja: Tempat kerja yang nyaman dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan.

Meningkatkan rasa memiliki terhadap tempat kerja: Karyawan yang terlibat dalam penerapan 5S akan merasa lebih memiliki terhadap tempat kerja mereka, sehingga lebih bertanggung jawab dan berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan kerapiannya.

Penerapan 5S:

Penerapan 5S harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan agar dapat mencapai hasil yang optimal.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam penerapan 5S:

Membentuk tim 5S: Tim 5S harus terdiri dari perwakilan dari berbagai departemen di perusahaan. Tim ini bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, dan memantau penerapan 5S.

Membuat rencana 5S: Tim 5S harus membuat rencana yang jelas dan terukur untuk penerapan 5S. Rencana ini harus mencakup tujuan, target, dan langkah-langkah yang akan diambil.

Melatih karyawan: Semua karyawan harus dilatih tentang 5S dan bagaimana menerapkannya di tempat kerja mereka. Pelatihan ini dapat dilakukan melalui seminar, workshop, atau pelatihan online.

Menerapkan 5S: Tim 5S harus mulai menerapkan 5S di area kerja yang dipilih. Area kerja ini dapat dipilih berdasarkan prioritas, seperti area yang paling banyak terjadi pemborosan atau area yang paling penting bagi perusahaan.

Memantau dan mengevaluasi: Tim 5S harus memantau dan mengevaluasi kemajuan penerapan 5S secara berkala.

Evaluasi ini dapat dilakukan dengan mengukur indikator kinerja utama (KPI) yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menjaga dan memelihara: Penerapan 5S harus dijaga dan dipelihara secara berkelanjutan. 

Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan audit 5S secara berkala dan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.Contoh Penerapan 5S di Berbagai Industri:

Berikut adalah beberapa contoh penerapan 5S di berbagai industri:

Industri manufaktur: 5S dapat diterapkan di berbagai area manufaktur, seperti gudang, lini produksi, dan ruang kontrol.

Penerapan 5S dapat membantu mengurangi pemborosan bahan baku, alat, dan waktu. Industri kesehatan: 5S dapat diterapkan di rumah sakit, klinik, dan laboratorium.

Penerapan 5S dapat membantu meningkatkan kebersihan dan keselamatan pasien dan mengurangi risiko infeksi. Industri jasa: 5S dapat diterapkan di kantor, restoran, dan toko.

Penerapan 5S dapat membantu meningkatkan efisiensi pelayanan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengurangi biaya operasional.

Kesimpulan:

5S adalah metodologi yang efektif dan mudah diterapkan yang dapat membantu meningkatkan efisiensi, kualitas, keselamatan, moral, dan citra perusahaan. 5S merupakan pilar penting dalam Lean Manufacturing dan dapat diterapkan di berbagai jenis industri dan

PETA KERJA SETEMPAT

19 March 2023 19:31:29 Dibaca : 32

Ardivo katili

561421014

Ergonomi dan perancangan sistem kerja

 

Pengertian Peta Kerja Setempat

       Peta kerja setempat adalah suatu peta kerja yang menggambarkan proses yang terjadi pada suatu stasiun kerja atau departemen yang dapat digunakan untuk menganalisa dan memperbaiki proses kerja yang ada dalam suatu stasiun kerja. Pergerakan pada peta kerja setempat disebut juga dengan micromotion.

Selanjutnya peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat akan dijelaskan dibawah. Namun sebelum itu, mari pahami dulu simbol-simbol pada peta kerja.

Terdapat beberapa macam peta kerja setempat yaitu sebagai berikut.

1. Peta Pekerja dan MesinPeta Pekerja dan Mesin adalah peta kerja yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin.

Kegunaan Peta Pekerja dan Mesin antara lain yaitu:

Melihat hubungan antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yg ditanganiPeningkatan efektifitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja, dengan cara:– Merubah tata letak tempat kerja– Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja– Merancang kembali metoda, mesin dan peralatan– Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah mesin bagi seorang pekerja.2. Peta Kelompok KerjaPeta Kelompok Kerja merupakan kumpulan dari beberapa peta aliran proses, dimana setiap peta aliran proses akan menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator. Peta Kelompok Kerja menunjukkan beberapa aktivitas dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu proses, dimana satu aktivitas dengan aktivitas lainnya saling bergantungan.

3. Peta Tangan Kanan Tangan KiriPeta Tangan Kanan Tangan Kiri adalah peta kerja setempat yang menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Selain itu, Peta Tangan Kanan Tangan Kiri juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri-dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.

Peta Tangan Kanan Tangan Kiri cocok untuk menggambarkan gerakan yang dilakukan oleh pekerjaan manual yang siklus pekerjaannya berlangsung cepat dan berulang.

Kegunaan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri antara lain yaitu:

Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahanMenghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga akan mempersingkat waktu kerjaSebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerjaSebagai alat untuk melatih pekerja baru dengan cara kerja yang idealPada penggambaran peta tangan kanan tangan kiri digunakan gerakan therblig yang akan diuraikan berikut ini.

F. TherbligUmumnya terdapat 17 elemen/gerakan Therblig yang digunakan yaitu mencari, memilih, memegang, menjangkau, membawa, memegang untuk memakai, melepas, mengarahkan, mengarahkan sementara, memeriksa, merakit, melepas rakitan, memakai, keterlambatan tak terhindarkan, keterlambatan dapat terhindarkan, merencanakan, dan istirahat

 

 

Sumber: https://informasains.com/edu/post/2021/03/peta-kerja-pengertian-simbol-dan-jenis-peta-kerja/

ANTROPOMETRI

12 September 2022 18:42:17 Dibaca : 20

Pengertian Antropometri

Antropometri adalah ilmu yang secara sistematis mengukur tubuh manusia. Antropometri pertama kali dikembangkan pada abad ke-19 sebagai metode yang digunakan oleh para antropolog fisik untuk mempelajari variasi dan evolusi manusia dalam populasi yang hidup dan punah. Secara khusus, pengukuran antropometrik seperti itu secara historis telah digunakan sebagai sarana untuk menghubungkan atribut ras, budaya, dan psikologis dengan karakteristik fisik. 

 

Istilah antropometri berasal dari kata “antro” yang berarti manusia. Dan "meter" yang berarti ukuran. secara definitif antropometri Dapat dinyatakan sebagai studi yang berkaitan Dengan mengukur dimensi tubuh manusia. Antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai manusia. (Sanders dan McCormick) Antropometri sering digunakan untuk pertimbangan Ergonomi dalam proses desain fasilitas elemen penting dari dukungan Meningkatkan pelayanan produksi. 

 

 

 

Antropometri dapat dibagi menjadi:a. Antropometri statisAntropometri statis adalah ukuran dan karakteristik tubuh keadaan diam (statis) dalam posisi itu Ditentukan atau standar.

 

Contoh: tinggi Badan, lebar bahu

 

b. Antropometri dinamis

 

Antropometri dinamis adalah ukuran atau karakteristik tubuh bergerak atau memperhatikan gerakan Kemungkinan pergerakan dalam kasus pekerja melakukan aktivitas.

 

Misalnya: putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.

 

Tujuan Antropometri:Tujuan dari Antropometri adalah untuk memastikan keselarasan Antara manusia dan sistem kerja (man-machine system), Agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman, Baik dan efisien. Data dimensi manusia ini sangat membantu untuk desain Produk yang ditujukan untuk kesesuaian produk manusia siapa yang memakainya. Dimensi yang diukur dalam antropometri statis diambil secara linier (Lurus, memaksimalkan permukaan tubuh. Agar Jika hasilnya representatif, pengukuran harus dilakukan kepada individu dengan cara metode tertentu. Rancangan desain yang sangat cocok dengan orang-orang atau manusia, Siapa yang memakainya sangat penting untuk mengurangi terjadinya Bahaya karena kesalahan kerja karena kesalahan Cacat desain.

 

Keterbatasan antropometri dalam ergonomi, sesuatu yang tampak terlihat dan terukur Sifat manusia sebagai prasyarat perancangan dan mendesain alat atau minat melakukan aktivitas. karakteristik tubuh manusia memiliki timbangan dan dapat diukur secara kuantitatif menggunakan instrumen yang sesuai. Terlepas dari keterbatasan pengukuran praktis, sekarang ada banyak skala antropometri berbasis analog digital dengan akurasi pengukuran yang dapat diandalkan.

 

 

 

 

 

 

 

sumber:

 

McCormick (1992) dalam Khotiyal (2004) 

 

 http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/PERTEMUAN%202.%20ANTROPOMETRI.pdf

 

https://pengertian.apa-itu.net/apa-yang-dimaksud-dengan-antropometri.html

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ERGONOMI HINGGA SAAT INI

03 September 2022 16:20:06 Dibaca : 66

 

 

Sejarah dan perkembangan ergonomi sampai dengan sekarang

Istilah ergonomic berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (Hukum Alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikiologi, engineering, manajemen dan perancangan. Ergonomi berkeneen pula dengan optimasi, efesiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, dirumah, dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomic dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factors” . Ergonomi juga digunakan oleh berbagai ahli/profesional pada bidangnya misalnya : ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, disioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. (Definisi diatas berdasarkan pada International Ergonomic Association). Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintetis, evaluasi, proses kerja, dan bagi wiraswastawan, manajer, pemerintah, militer, dosen, dan mahasiswa.

Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancangan bangunan (desain) ataupun rancangan ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras seperti misalnya perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), pintu (doors), dan lain-lain. Ergonomi dapat berperan pula sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi misalnya:

-Penentuan jumlah jam istirahat,

-pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja),

-meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain.

Ergonomi dapat pula berfungsi sebagai desain perangkat lunak karena dengan semakin banyak pekerjaan yang berkaitan erat dengan komputer. Penyampaian informasi 6 dalam suatu sistem komputer harus pula diusahakan sekompatible mungkin sesuai dengan kemampuan pemrosesan informasi oleh manusia. Disamping itu, ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya :

-desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia,

-desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual design unit station).

Hal itu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem pengendalian agar didapat optimasi dalam proses transper informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, serta supaya didapat optimasi, efisiensi kerja, dan hilangnya resiko kesehatan akibat metode kerja yang kurang tepat. Menurut Sutalaksana ergonomic adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman. Adapun cakupan ergonomi dalam peranannya memanusiawikan suatu produk antara lain :

1. Antropometri,

meneliti dimensi anggota tubuh manusia dalam berbagai posisi tubuh saat melakukan berbagai aktivitas kerja dalam lingkungannya.

2. Faal tubuh,

meneliti aspek yang berhubungan dengan energi yang dibutuhkan manusia dalam melakukan kerja.

3. Biomekanika,

meneliti aspek yang berhubungan dengan daya tahan tubuh terhadap beban mekanik gerak anggota tubuh yang meliputi kecepatan, kekuatan, ketelitian, dan lain-lain.

4. Pengindraan,

meneliti aspek kemampuan manusia dalam menerima isyarat-isyarat dari luar yang ditangkap oleh indera, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba dan perasa.

5. Psikologi kerja,

meneliti berbagai faktor signifikan yang mempengaruhi kondisi psikologi seseorang dalam konteks penggunaan suatu produk dan lingkungan kerja, karena adanya kolerasi yang erat antara unsur yang bersifat fisik maupun psikologi.

Dengan ergonomi diharapkan penggunaan objek fisik dan fasilitas dapat lebih efektif serta dapat memberikan keselamatan, kenyamanan, kesehatan dan kepuasan kerja. Dilihat dari sisis rekayasa, informasi hasil penelitian ergonomic dapat dikelompokan menjadi empat bidang penelitian, yaitu :

1. Penelitian tentang display Tampilan (Display) adalah suatu perangkat yang mampu menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikannya kepada manusia dalam bentuk tanda-tanda, angka, lambang, dsb. Contoh : Peta, Termometer

2. Penelitian tentang kekuatan fisik Penyelidikan ini mengukur kekuatan serta ketahanan fisik manusia pada saat bekerja. Penyelidikan ini juga mempelajari perancangan objek serta peralatan yang sesuai dengan kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktivitasnya.

3. Penelitian tentang ukuran/dimensi tempat kerja Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan tempat kerja yang sesuai dengan ukuran (dimensi) tubuh manusia,

4. Penelitian tentang lingkungan kerja Penyelidikan ini meliputi penyelidikan mengenai lingkungan fisik, tempat kerja dan fasilitas kerja.

sejarah ergonomi Itu dimulai pada tahun 40-an, ketika muncul sebagai disiplin ilmu. Itu timbul dari pemahaman bahwa tidak semua manfaat dari peralatan teknis akan mungkin jika orang tidak dapat memahami potensi penuh dari menggunakan peralatan tersebut.

a. ergonomi dalam senioritas

Pentingnya desain yang baik di antara manusia dan peralatan telah diperhatikan sejak awal dalam pengembangan spesies. Sejarah ergonomi tanggal kembali ke zaman manusia pertama itu austrolopitecus prometheus memilih batu yang bermanfaat sebagai alat dan membuat sendok tulang antelop, dalam upaya yang jelas untuk membuat dan memilih objek untuk membuat tugas lebih mudah. Bukti arkeologis telah ditemukan alat, peralatan untuk berburu dan peralatan lainnya di dinasti Mesir dan Yunani kuno. Alat-alat ini dibuat oleh manusia dan menggambarkan prinsip-prinsip ergonomis yang cukup canggih untuk zamannya.

b. ergonomi di abad ke-20

Wojciech Jastrzebowski menciptakan dunia ergonomi, pada tahun 1857, dalam narasi filosofis "berdasarkan kebenaran ilmu alam". Konsep pertama untuk membantu pekerja beroperasi lebih produktif diterbitkan pada pertengahan 1900-an. Pada pertengahan 1900-an, produksi industri sebagian besar bergantung pada tenaga manusia dan konsep ergonomis dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi pekerja. Manajemen ilmiah, metode yang meningkatkan efisiensi pekerja dengan meningkatkan proses kerja, menjadi populer.

Frederick W. Taylor adalah pelopor dalam pendekatan ini dan mengevaluasi karya-karya untuk menentukan cara terbaik untuk mewujudkannya. Di Betlehem Steel, Taylor secara dramatis meningkatkan produksi pekerja dan upah dalam tugas paleo dengan menggabungkan sekop dengan jenis bahan yang sedang dipindahkan (abu, mineral atau batubara). Frank dan Lilian Gilbert membuat karya lebih efisien dan kurang melelahkan melalui analisis gerakan dan alat standar, bahan dan proses kerja.

Saat menerapkan proses ini, jumlah gerakan saat menempatkan batu bata berkurang dari 18 menjadi 4,5, memungkinkan laju penempatan mereka meningkat dari 120 menjadi 350 batu bata per jam. Sebagian besar desain era ini diciptakan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi produksi, alih-alih menciptakan kenyamanan penggunaan bagi para pekerja yang terlibat

c. Ergonomi dalam perang dunia II

Perang Dunia Kedua dianggap sebagai prinsip nyata dari studi ergonomi. Perang Dunia Kedua memunculkan minat besar pada interaksi antara manusia dan mesin, mengingat bahwa efisiensi peralatan militer yang canggih (seperti pesawat terbang) dapat dikompromikan oleh desain yang buruk atau desain yang membingungkan. Konsep desain mesin yang sesuai untuk ukuran prajurit dan tombol kontrol yang cukup dimengerti dan logis, berkembang. Psikolog eksperimental mempelajari kecelakaan udara dan menyimpulkan bahwa banyak kecelakaan terjadi karena konsep desain yang buruk atau tidak logis yang tidak memperhitungkan tubuh manusia. Ini adalah awal dari studi tentang kemampuan manusia ergonomi. Karakteristik kognitif manusia mulai diperhitungkan untuk desain mesin. Ini adalah bagaimana ilmu pengetahuan tentang faktor manusia telah berkembang dalam konteks psikologi terapan.

d. Ergonomi Modern

Saat ini, bidang ilmiah ini tidak hanya menyediakan desain yang nyaman dan aman, seperti yang mencegah kesalahan manusia dan yang ditemukan dalam produk yang biasa digunakan; itu juga berkembang ke bidang kedokteran, alat perang, penerbangan, lalu lintas, sistem lalu lintas dan fasilitas umum. Dari tahun 1960, disiplin diperluas ke peralatan komputer, diikuti oleh studi perangkat lunak untuk komputer di tahun 70-an. Kemudian, ia memasukkan penggunaan Internet dan otomatisasi teknologi adaptasi, dari tahun 2000. Di Amerika Serikat, peneliti berfokus pada ilmu perilaku, seperti psikologi eksperimental dan teknologi. Untuk bagiannya, penekanan di Eropa adalah pada fisiologi manusia. Saat ini, ilmu ergonomi adalah kombinasi dari beberapa disiplin ilmu, termasuk psikologi, teknik dan fisiologi. Ergonomi saat ini telah menjadi bidang yang sangat luas yang mencari lebih dari pencegahan masalah kesehatan.

Fokusnya saat ini adalah pertanyaan tentang bagaimana menyelaraskan manusia dengan pelaksanaan tugasnya. Jika ini dilakukan dengan benar, Anda dapat memperoleh banyak waktu dan tingkat produktivitas yang lebih tinggi.

 

 

sumber:https://id.thpanorama.com/articles/anatoma-y-fisiologa/historia-de-la-ergonoma-desde-sus-inicios-hasta-la-actualidad.html