PENGUKURAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOPWATCH

26 March 2023 10:08:08 Dibaca : 99

Pengukuran kerja dengan menggunakan metode Direct Stopwatch Time Study

Dalam konteks pengukuran kerja, metode direct stopwatch time study merupakan teknik pengukuran kerja dengan menggunakn stopwatch sebagi alat pengukur waktu yang ditunjukkan dalam penyelesaian suatu aktifitas yang diamati (actual time). Waktu yang berhasil diukur dan dicatat kemudian kemudian dimodifikasikan dengan mempertimbangkan tempo kerja operator dan menambahkannya dengan allowances. Metode ini masih dilakukan dengan cara manual.

Untuk kelancaran kegiatan pengukuran dan analisis nantinya, maka selain stop-watch sebagai timing devicediperlukan time study form untuk mencatat data waktu yang diukur tersebut. Selain mencatat waktu juga harus mencatat segala informasi yang berkaitan dengan aktifitas yang diukur tersebut seperti sketsa gambar layout area kerja, kondisi kerja (kecepatan kerja mesin, gambar produk, nama operator, dan lain-lain) dan deskripsi yang berkaitan dengan elemental breakdown. Pengukuran dan pencatatan biasanya menggunakan metode continue (stopwatch tidak perlu dihentikan setiap kali elemen atau siklus kerja selesai diukur).

Kegiatan kerja yang akan diukur terlebih dulu harus dibagi bagi ke dalam elemen elemen kerja secara detail. Dengan mengamati kegiatan yang akan diukur, kemudian pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk menyelesikan setiap elemen kerja tersebut diukur dan dicatat. Waktu yang terbaca dari stopwatch (yang bergerak secara continue) kemudian dicatat dalam kolom ”record”(R).

Untuk setiap elemen kerja dari setiap siklus kerja yang dicatat tersebut maka dilaksanakan kalkulasi pada saat akhir studi. Waktu yang sebenarnya untuk setiap elemen kerja ini kemudian dicatat dalam kolom ”Time”(T). Dengan menggunakan metode ini akan lebih membutuhkan banyak operator untuk melaksanakannya sesuai dengan line sewing yang ada. Berikut contoh dari sebuah pengukuran waktu kerja dengan mengambil 4 siklus kegiatan kerja yang terbagi dalam 3 elemen kegiatan:

Setelah data dicatat dan dimasukkan dalam tabel, langkah selanjutnya adalah membuat waktu rata-rata untuk setiap elemen kerja. Terkadang performans rating perlu dilakukan untuk setiap elemen kerja tersebut, tetapi dalam kasus contoh soal berikut ini diasumsikan bahwa performans rating dilaksanakan untuk seluruh kegiatan yang berlangsung (tidak setiap elemen kerjanya). Seandainya performans rating untuk seluruh kegiatan ini adalah 115% dan total allowances adalah 12%, maka waktu standar untuk contoh diatas dapat dihitung sebagai berikut:

Validitas hasil penetapan waktu ataupun output standar pada dasarnya akan sangat tergantung pada hasil (data) waktu pengamatan atau pengukuran yang diperoleh. Disini tentu saja tingkat ketelitian data yang diperoleh akan mempengaruhi hasil penetapan standar standar tersebut. 

Sebelum mengggunakan data waktu pengamatan yang umumnya diperoleh melalui beberapa kali siklus pengukuran seharusnya terlebih dulu dilakukan pengujian untuk melihat apakah jumlah pengamatan ataupun pengukuran yang telah dilaksanakan tersebut telah menghasilkan data yang cukup teliti atau tidak. Kesalahan operator dalam melakukan pengamatan waktu sering kali terjadi karena ketidaktelitian mereka sendiri, sehingga menyebabkan kesalahan angka yang diperoleh.

 

 

sumber :

https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/kenali-metode-dalam-pengukuran-kerja/