Materi 5S

22 April 2024 12:08:10 Dibaca : 7

5S adalah sebuah pendekatan manajemen yang berasal dari Jepang, yang merupakan singkatan dari lima kata Jepang yang dimulai dengan huruf 'S': Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Ini adalah metodologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di lingkungan kerja, terutama dalam konteks manufaktur.

1. Seiri (Sort)

   Seiri ( Sort ) Ini berarti memilah barang-barang yang diperlukan dari yang tidak perlu, dan menghilangkan barang-barang yang tidak diperlukan dari area kerja. Tujuannya adalah untuk mengurangi kekacauan dan meningkatkan efisiensi dengan hanya memiliki barang-barang yang benar-benar diperlukan.

2. Seiton (Set in Order)

   Setelah barang-barang disortir, langkah berikutnya adalah menyusun barang-barang tersebut agar mudah diakses dan digunakan. Ini melibatkan penempatan barang-barang dengan cara yang teratur dan logis, sehingga pekerja dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka butuhkan tanpa membuang waktu mencari.

3. Seiso (Shine)

   Ini mengacu pada praktik menjaga kebersihan tempat kerja. Hal ini melibatkan membersihkan dan merawat peralatan, mesin, dan area kerja secara teratur. Lingkungan kerja yang bersih dan teratur tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga keamanan kerja.

4. Seiketsu (Standardize)

    Setelah tiga langkah pertama dilakukan, langkah berikutnya adalah mengembangkan prosedur dan standar untuk menjaga kondisi tersebut. Hal ini mencakup pembuatan pedoman dan prosedur tetap untuk memastikan bahwa praktik-praktik 5S terus diikuti dan dipelihara.

5. Shitsuke (Sustain)

    Langkah terakhir adalah memastikan bahwa praktik-praktik 5S diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan. Ini melibatkan pelatihan karyawan, pengawasan rutin, dan pembiasaan perilaku yang mendukung praktik 5S.

Dalam konteks lean manufaktur, 5S sangat penting karena membantu mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan aman. Dengan menerapkan prinsip-prinsip 5S, perusahaan dapat mencapai tujuan lean mereka dengan lebih efektif.

Peta Kerja Setempat

18 March 2023 13:54:57 Dibaca : 42

 

Pengertian Peta Kerja SetempatPeta kerja setempat adalah suatu peta kerja yang menggambarkan proses yang terjadi pada suatu stasiun kerja atau departemen yang dapat digunakan untuk menganalisa dan memperbaiki proses kerja yang ada dalam suatu stasiun kerja. Pergerakan pada peta kerja setempat disebut juga dengan micromotion.Selanjutnya peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat akan dijelaskan dibawah. Namun sebelum itu, mari pahami dulu simbol-simbol pada peta kerja.

Peta kerja setempat digunakan untuk menganalisis dan memperbaiki proses kerja di sebuah stasiun kerja. Peta kerja setempat menggambarkan hubungan kerja (dalam waktu) antara siklus kerja pekerja dan mesin dalam sebuah sistem manusia-mesin.Terdapat beberapa macam peta kerja setempat yaitu sebagai berikut.

1. Peta Pekerja dan Mesin

     Peta Pekerja dan Mesin adalah peta kerja yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin.Kegunaan Peta Pekerja dan Mesin antara lain yaitu:Melihat hubungan antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yg ditanganiPeningkatan efektifitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja, dengan cara:– Merubah tata letak tempat kerja– Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja– Merancang kembali metoda, mesin dan peralatan– Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah mesin bagi seorang pekerja.

2. Peta Kelompok Kerja

     Peta Kelompok Kerja merupakan kumpulan dari beberapa peta aliran proses, dimana setiap peta aliran proses akan menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator. Peta Kelompok Kerja menunjukkan beberapa aktivitas dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu proses, dimana satu aktivitas dengan aktivitas lainnya saling bergantungan.

3. Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

     Peta Tangan Kanan Tangan Kiri adalah peta kerja setempat yang menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Selain itu, Peta Tangan Kanan Tangan Kiri juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri-dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan.Peta Tangan Kanan Tangan Kiri cocok untuk menggambarkan gerakan yang dilakukan oleh pekerjaan manual yang siklus pekerjaannya berlangsung cepat dan berulang.Kegunaan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri antara lain yaitu:Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahanMenghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga akan mempersingkat waktu kerjaSebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerjaSebagai alat untuk melatih pekerja baru dengan cara kerja yang idealPada penggambaran peta tangan kanan tangan kiri digunakan gerakan therblig yang akan diuraikan berikut ini.

1. Therblig

     Umumnya terdapat 17 elemen/gerakan Therblig yang digunakan yaitu mencari, memilih, memegang, menjangkau, membawa, memegang untuk memakai, melepas, mengarahkan, mengarahkan sementara, memeriksa, merakit, melepas rakitan, memakai, keterlambatan tak terhindarkan, keterlambatan dapat terhindarkan, merencanakan, dan istirahat.

17 gerakan therblig tersebut tercantum dalam (Nama Elemen/Gerakan, Nama Elemen/Gerakan (eng), Lambang, Efektivitas)

1. Mencari, Search, SH, Tidak efektif

2. Memilih, Select, ST,Tidak efektif

3. Memegang, Grasp, G, Efektif

4. Menjangkau, Reach, RE, Efektif

5. Membawa, Move, M, Efektif

6. Memegang untuk Memakai,Hold, H, Tidak efektif

7. Melepas, Release Load, RL, Efektif

8. Mengarahkan, Position, P, Tidak efektif

9. Mengarahkan Sementara, Pre-position, PP, Efektif

10. Memeriksa, Inspection, I, Tidak efektif

11. Merakit, Assemble, A, Efektif

12. Melepas Rakita, Disassemble, DA, Efektif

13, Memakai, Use, U, Efektif

14. Keterlambatan tak terhindarkan, Unavoidable, Delay, UD, Tidak efektif

15. Keterlambatan dapat terhindarkan, Avoidable, Delay, AD, Tidak efektif

16. Merencanakan, Plan, Pn, Tidak efektif

17. Istirahat, Rest, R, Tidak efektif

 

Contoh Kasus Pekerja Dan Mesin

Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai berikutWaktu yang dibutuhkan untuk kegiatan loading dan unloading per mesin = 1,41 menitWaktu yang diperlukan untuk operator bergerak pindah dari satu mesin ke mesin yang lain = 0,08 menitWaktu permesinan (machine running time) = 4,34 menitDirect labor cost = Rp. 8.500,- per jamBiaya pemakaian mesin (machine cost) = Rp. 15.000,- per jamSolusinya

Maka N1 = 3 dan N2 = 4Total Ekspektasi Biaya untuk N1=3 adalah

Total Ekspektasi Biaya untuk N2 = 4 adalah

 

Tec n2 < tecn1Maka 1 Operator mengoperasikan 4 mesin

Tipe Kepemimpinan Serta Perilaku Individu Dan Kelompok

14 November 2022 23:49:45 Dibaca : 425

Pengertian Kepemimpinan

  Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan adalah jabatan formal, yang menuntut untuk mendapat fasilitas dan pelayanan dari konstituen yang seharusnya dilayani.

Tipe-Tipe/ Gaya Kepemimpinan

     Gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin berperilaku secara konsisten terhadap bawahan sebagai anggota kelompok. Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan untuk sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin (Nurjaya, et al, 2020).

Kepemimpinan Demokratis

  Gaya kepemimpinan demokratis adalah suatu kemampuan dalam mempengaruh orang lain agar dapat bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan berbagai cara atau kegiatan yang dapat dilakukan dimana ditentukan bersama antara bawahan dan pimpinan.Adapun ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratis ini yaitu memiliki wewenang pemimpin yang tidak mutlah, pimpinan bersedia dalam melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan, kebijakan dan keputusan itu dibuat bersama antara bawahan dan pimpinan, komunikasi dapat berlangsung dua arah dimana pimpinan ke bawahan dan begitupun sebaliknya, pengawasan terhadap (sikap, perbuatan, tingkah laku atau kegiatan) kepada bawahan dilakukan dengan wajar, prakarsa bisa datang dari bawahan atau pimpinan, bawahan memiliki banyak kesempatan dalam menyampaikan saran atau pendapat dan tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan bersifat permintaan dengan mengenyampingkan sifat instruksi, dan pimpinan akan memperhatikan dalam bertindak dan bersikap untuk memunculkan saling percaya dan saling menghormati.

Kepemimpinan Delegatif

  Gaya kepemimpinan delegatif memiliki ciri-ciri yaitu pemimpin akan jarang dalam memberikan arahan, pembuat keputusan diserahkan kepada bawahan, dan anggota organisasi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan segala permasalahannya sendiri. Gaya kepemimpinan delegatif ini memiliki ciri khas dari perilaku pemimpin didalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin. Dengan demikian, maka gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat dipengaruhi adanya karakter pribadinya.  

Kepemimpinan Birokratis

  Gaya kepemimpinan birokratis ini dilukiskan dengan pernyataan "Memimpin berdasarkan adanya peraturan". Perilaku memimpin yang ditandai dengan adanya keketatan pelaksanaan suatu prosedur yang telah berlaku untuk pemimpin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis, secara umum akan membuat segala keputusan itu berdasarkan dari aturan yang telah berlaku dan tidak ada lagi fleksibilitas. Segala kegiatan mesti terpusat pada pemimpin dan sedikit saja diberikan kebebasan kepada orang lain dalam berkreasi dan bertindak, itupun tak boleh melepaskan diri dari ketentuan yang sudah berlaku. Adapun beberapa ciri gaya kepemimpinan birokratis ialah Pimpinan akan menentukan segala keputusan yang berhubungan dengan seluruh pekerjaan dan akan memerintahkan semua bawahan untuk bisa melaksanakannya.

Kepemimpinan Laissez Faire

  Gaya ini akan mendorong kemampuan anggota dalam mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang telah dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya tersebut hanya dapat berjalan jika bawahan mampu memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan dalam mengejar tujuan dan sasaran yangcukup tinggi. Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali dalam menggunakan kekuasaannya atau sama sekali telah membiarkan anak buahnya untuk berbuat dalam sesuka hatinya.

Kepemimpinan Otoriter/ Authoritarian

   Adalah gaya pemimpin yang telah memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang ingin diambil dari dirinya sendiri dengan secara penuh. Tipe kepemimpinan yang otoriter biasanya mengarah kepada tugas. Artinya dengan adanya tugas yang telah diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka kebijaksanaan dari lembaganya ini mesti diproyeksikan dalam bagaimana ia dalam memerintah kepada bawahannya agar mendapatkan kebijaksanaan tersebut dapat tercapai dengan baik.

Kepemimpinan Kharismatik

  Kelebihan dari gaya kepemimpinan karismatis ini ialah mampu menarik orang. Mereka akan terpesona dengan cara berbicaranya yang akan membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan memiliki gaya kepribadian ini akan visionaris. Mereka sangat menyenangi akan perubahan dan adanya tantangan. 

Kepemimpinan Diplomatis

  Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini terdapat di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali selalu melihat dari satu sisi, yaitu pada sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan pada lawannya. Hanya pemimpin dengan menggunakan kepribadian putih ini yang hanya bisa melihat kedua sisi dengan jelas, Apa yang dapat menguntungkan dirinya dan juga dapat menguntungkan lawannya.

Kepemiminan Moralis

  Kelebihan dari gaya kepemimpinan moralis seperti ini ialah pada umumnya Mereka hangat dan sopan untuk semua orang. Mereka mempunayi empati yang tinggi terhadap segala permasalahan dari para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan-kebajikan ada dalam diri pemimpin tersebut. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini ialah emosinya. Rata-rata orang seperti ini sangatlah tidak stabil, terkadang dapat tampak sedih dan sangat mengerikan, kadang pula bisa saja sangat begitu menyenangkan dan bersahabat.

Kepemimpinan Visioner

  Kepemimpinan visioner merupakan pola kepemimpinan yang ditujukan untuk bisa memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dijalankan secara bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberikan arahan dan makna pada suatu kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkandengan visi yang jelas.

Kepemimpinan Situasional

  Kepemimpinan situational ialah bahwa suatu gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan dapat berbeda-beda, tergantung dari seperti apa tingkat kesiapan para pengikutnya. Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional ialah mengenai tidak adanya gaya kepemimpinan yang paling terbaik.

Kepemimpinan Militeristik

  Tipe pemimpin seperti ini sangatlah mirip dengan tipe pemimpin yang otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang senantiasa bertindak sebagai diktator terhadap para anggota kelompoknya. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik yaitu lebih banyak dalam menggunakan sistem perintah atau komando, keras dan sangat begitu otoriter, kaku dan seringkali untuk kurang bijaksana; menghendaki adanya kepatuhan yang mutlak dari bawahan; sangat menyenangi suatu formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang terlalu berlebihan; menuntut adanya sebuah disiplin yang keras dan kaku dari para bawahannya; tidak menghendaki adanya saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya; dan komunikasi hanya dapat berlangsung searah (Mattayang, 2019).

Bentuk Perilaku Individu

    Menurut Freud (1991) bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks.

Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan.

Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata.

superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

Bentuk Perilaku Kelompok

     Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan.

Teori-Teori Pembentukan Kelompok

Teori Kedekatan (Propinquity)Teori kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi diantara orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.

Teori Interaksi (George Homans) Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan sentiment (perasaan atau emosi) yang berhubungan secara langsung. Ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Semakin banyak aktivitas seseorang dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat tumbuhnya sentiment mereka.b. Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain.c. Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentiment orang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.

Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb) Teori keseimbangan menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap (seperti: agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan, otoritas) di dalam menanggapi suatu tujuan.

Teori Pertukaran Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori ini. Secara praktis pembentukan kelompok bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan social. Para pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak lain.

 Sumber: 

 

https://www.studocu.com/id/n/36725594?sid=01668430872

 

Perilaku kelompok, Lista Kuspriatni

TEORI KEPEMIMPINAN DAN TOKOH PEMIMPIN

04 October 2022 01:10:53 Dibaca : 177

Teori Kepemimpinan

 

1. Teori orang hebat (Great-Man Theory)

 

Mungkin sebelumnya rekan-rekan pembaca mendengar pernyataan bahwa seorang pemimpin yang hebat adalah mereka yang memang terlahir sebagai pemimpin hebat, bukan mereka yang dibentuk menjadi pemimpin hebat. Pernyataan ini menggunakan “Teori Orang Hebat atau Great-Man Theory”, yang mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam pencarian sifat-sifat umum terhadap kepemimpinan membawa mereka kepada kesimpulan bahwa pemimpin yang hebat adalah orang-orang hebat yang dilahirkan ke dunia, bukan orang-orang hebat yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.

 

2. Teori Sifat (Trait Theory)

 

Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa setiap pemimpin memiliki mental, fisik dan kepribadian tertentu yang sangat berbeda dengan mereka yang bukan pemimpin.

 

3. Teori kepemimpinan Situasional (Situational Theories)

 

Teori Kepemimpinan Situasional menyampaikan kepada kita bahwa gaya kepemimpinan yang tepat itu bergantung pada faktor-faktor tertentu seperti, kualitas dan situasi para pengikut kita (anggota tim).

 

4. Teori Gaya dan Perilaku (Style and Behavior Theory)

 

Dalam teori gaya dan perilaku ini, kita bisa melihat bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang diraih oleh seorang pemimpin semuanya tergantung dengan perilaku, sikap, dan karakteristik yang dirinya miliki. Dengan kata lain, keberhasilan kepemimpinan tergantung pada sikap dan perilaku pemimpin dalam memenuhi fungsi-fungsi kepemimpinannya. 

 

5. Teori Transaksional (Transactional Theory)

 

Ini adalah teori kepemimpinan yang hadir pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an. Dalam teori kepemimpinan ini, baik seorang pemimpin dan pengikut terlibat dalam praktik yang memungkinkan adanya pertukaran antara pengikut dan pemimpin. Dengan kata lain, teori ini digambarkan sebagai suatu asosiasi yang melibatkan pemimpin dan pengikut terjadi karena adanya serangkaian perjanjian antara pemimpin tersebut dengan para pengikutnya. 

 

6. Teori Transformasional (Transformational Theory)

 

Kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang relevan dengan kehidupan modern saat ini. Dalam hal ini, teori kepemimpinan transformasional mencakup dua elemen yang sangat penting. Apa sajakah elemen tersebut? Kedua elemen yang dimaksud adalah relasional dan hal-hal yang berurusan dengan perubahan riil. Teori kepemimpinan ini terjadi ketika satu orang atau sekelompok orang berhubungan dengan orang banyak dengan upaya untuk mengangkat posisi atau pencapaian para pemimpin dan pengikut (anggota tim). Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut saling mengangkat pencapaian mereka sampai kepada tingkat motivasi dan moralitas (semangat) yang lebih tinggi. 

 

Tokoh-tokoh pemimpin

 

1. Alexander Agung, Aleksander III dari Makedonia lebih dikenal Alexander Agung. Ia dikenang sebagai salah satu pemimpin militer terbaik sepanjang masa karena kehebatannya dalam perang strategis.

 

2. Abraham Lincoln, ia adalah seorang yang memimpin negara besar dalam melewati masa tersuramnya. Dan memiliki julukan "honest abe" karena sifatnya yang jujur

 

3. Ir. Soekarno, Bung Karno berperan besar dalam membentuk negara Indonesia yang berdaulat. Dengan inisiatif yang tinggi, ia mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia usai Perang Dunia II. Bukan hanya itu, di bawah pimpinannya, Indonesia memiliki fondasi negara yang kuat.

 

 

 

sumber :

 

https://www.studilmu.com/blogs/details/apa-saja-teori-kepemimpinan-yang-penting-untuk-kita-ketahui

 

https://amp.kompas.com/internasional/read/2021/09/07/223710970/10-pemimpin-terhebat-dalam-sejarah-peradaban-dunia-dari-alexander

Filosofi Kepemimpinan(Hasta Brata)

12 September 2022 18:53:41 Dibaca : 100

Filosofi kepemimpinan Jawa dalam Ilmu hasta brata adalah:

1. Bumi

Seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat bumi yakni selalu memberi kebutuhan dasar bagi semua mahkluk hidup. Sifat bumi melambangkan kepedulian tanpa pamrih dan kokoh dalam melindungi rakyatnya.

2. Matahari

Filosofi matahari dalam kepemimpinan Jawa Ilmu Hasta Brata artinya adalah seorang pemimpin hendaknya memberi cahaya terus menerua agar semua mahluk tumbuh kembang. Pemimpin hendaknya membagi, menerangi, memberikan kehangatan dan kasih sayang kepada rakyatnya.

3. Api

Sifat api bukan lantas seorang pemimpin memiliki karakter keras. Namun makna dari sifat api yakni memiliki hukum yang jelas untuk membakar semua, tanpa pandang bulu. Sifat dari api ini adalah unsur alam paling adil, berani, dan tegas dalam mengambil keputusan.

4. Samudra

Seorang pemimpin mimiliki sifat samudra yakni menerima semua aliran sungai, bersih atau kotor airnya. Hal ini mengartikan bahwa pemimpin Jawa adalah seseorang yang menerima semua golongan tanpa membeda-bedakan.

5. Langit

Sifat langit yakni atap bagi bumi. Makna dari unsur langit dalam ilmu hasta brata yakni luasnya ilmu pengetahuan, cakap, memiliki kemampuan untuk mengayomi semua lapisan.

6. Angin

Bagi seorang pemimpin memiliki sifat angin yakni keberadaan dan pengaruhnya bisa dirasakan bagi sekitarnya. Artinya simbol kekuasaan yang dimiliki bukan sekadar menguasai, akan tetapi pemimpin terjun dari berbagai persoalan yang dihadapi rakyatnya.

7. Bulan

Seorang pemimpin yang memiliki sifat bulan yakni pemimpin adalah sosok yang memberikan kedamaian bagi sekitarnya atau rakyatnya. Ia senantiasa memiliki keteduhan dan menerangi dalam gelap sertia memberikan harapan baik pada rakyatnya.

8. Bintang

Filosofi kepemimpinan Jawa pada sifat bintang yakni saat malam hari, bintang terlihat memberikan arah mata angin bagi yang membutuhkan. Artinya seorang pemimpin menjadi pengarah dan pedoman bagi rakyatnya.

 

https://barisan.co/ilmu-hasta-brata-8-filosofi-kepemimpinan-jawa/