ARSIP BULANAN : September 2022

ANTROPOMETRI

13 September 2022 21:27:12 Dibaca : 73

Sejarah Antropometri. 

     Berawal dari kajian ilmu antropologi yang mempelajari manusia termasuk dari bagian luar dan dalam. Secara spesifik terdapat cabang antropologi yang mempelajari tentang ukuran dan proporsi tubuh manusia yang bisa disebut dengan antropologi

     Data-data antropometri digunakan sebagai dasar bagi para ergonom untuk merancang berbagai macam kebutuhan sesuai dengan dimensi tubuh dan diharapkan dapat mempermudah kemampuan individu dalam bekerja. Harapan dari data antropometri dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

      Bridger (1995) menjelaskan antropometri berasal dari kata latin yaitu anthropos yang berarti manusia dan metron yang berarti pengukuran, dengan demikian bisa disimpulkan bahwa antropometri merupakan pengukuran tubuh manusia. Nurmianto (1991) menjelaskan bahwa antropometri adalah suatu kumpulan data numeric yang ada hubungannya dengan ukuran fisik tubuh, bentuk, dan kekuatan manusia dan data tersebut dibuat sebagai desain.

Apa Saja Jenis Data Antropometri?SS

   Structural Anthropometic Data. Data ini juga dikenal sebagai data antropometri statis, dimana pengukuran dilakukan pada bagian tubuh manusia yang berada dalam posisi diam atau tetap. ...

1. Functional Anthropometric Data. 

2. Newtonian Anthropometric Data.

   Tujuan pendekatan Antropometri dalam perancangan alat dan perlengkapan adalah agar terjadi keserasian antara manusia dengan sistem kerja (man-machine system), sehingga menjadikan tenaga kerja dapat bekerja secara nyaman, baik, dan efisien (Nurmianto, 2008).

    Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU ERGONOMI

02 September 2022 22:39:33 Dibaca : 2663

Sejarah Ergonomi

       Ergonomi dipopulerkan pertama kali pada tahun 1949 sebagai judul buku yang dikarang oleh Prof. Murrel. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa. Di Amerika Serikat dikenal istilah human factoratau human engineering. Kedua istilah tersebut (ergonomi dan human factor) hanya berbeda pada penekanannya. Intinya kedua kata tersebut sama-sama menekankan pada performansi dan perilaku manusia. Menurut Hawkins (1987), untuk mencapai tujuan praktisnya, keduanya dapat digunakan sebagai referensi untuk teknologi yang sama. Ergonomi telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Pada awalnya perkembangan tersebut masih tidak teratur dan tidak terarah, bahkan kadang-kadang terjadi secara kebetulan.

      Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antara produk dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric(Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek Hawthorne). Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan senjata perang.

Ergonomi Menurut Para Ahli 

  1. Ergonomi adalah suatu istilah yang berlaku untuk dasar studi dan desain hubungan antara manusia dan mesin untuk mencegah penyakit dan cidera serta meningkatkan prestasi atau performa kerja (ACGIH, 2007).
  2. Ergonomi adalah aplikasi informasi ilmiah mengenai manusia terhadap desain objek, sistem, lingkungan untuk penggunaan manusia (Pheasant, 1991).
  3. Ergonomi adalah cara memandang dunia, berpikir tentang manusia dan bagaimana interaksinya dengan seluruh aspek dalam lingkungan, peralatan, dan situasi kerjanya (Oborne, 1995).
  4. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan objek yang mereka gunakan serta lingkungan kerjanya (Pulat, 1997).
  5. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dan mesin serta faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi tersebut (Bridger, 2003).
  6. 7. Ergonomi adalah ilmu, seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik (Tarwaka, 2004)

Pengertian Ergonomi

       Ergonomi adalah ilmu dari pembelajaran multidisiplin ilmu lain yang menjembatani beberapa disiplin ilmu dan professional, serta merangkum informasi, temuan, dan prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut. Keilmuan yang dimaksud antara lain ilmu faal, anatomi, psikologi, fisika, dan teknik. Ilmu faal dan anatomi memberikan gambaran bentuk tubuh manusia, kemampuan tubuh atau anggota gerak untuk mengangkat atau ketahanan terhadap suatu gaya yang diterimanya. Ilmu psikologi faal memberikan gambaran terhadap fungsi otak dan sistem persyarafan dalam kaitannya dengan tingkah laku, sementara eksperimental mencoba memahami suatu cara bagaimana mengambil sikap, memahami, mempelajari, mengingat, serta mengendalikan proses motorik. Sedangkan ilmu fisika dan teknik memberikan informasi yang sama untuk desain lingkungan kerja dimana pekerja terlibat. Kesatuan data dari beberapa bidang keilmuan tersebut, dalam ergonomi dipergunakan untuk memaksimalkan keselamatan kerja, efisiensi, dan kepercayaan diri pekerja sehingga dapat mempermudah pengenalan dan pemahaman terhadap tugas yang diberikan serta untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pekerja.

Keterkaitan Ergonomi dengan Teknik Industri

       Disiplin Teknik Industri sangat luas mulai dari aras mikro (lantai produksi) sampai dengan aras makro (sistem industri dan lingkungannya). Area yang bisa ditangani pada hakekatnya bisa dikelompokkan kedalam tiga topik yang selanjutnya bisa dipakai sebagai landasan utama pengembangan dan implementasi disiplin Teknik Industri ini; yaitu pertama, berkaitan erat dengan permasalahan-permasalahan yang menyangkut dinamika aliran material yang terjadi di lantai produksi.

       Topik pertama akan banyak dihadapkan pada implementasi pendekatan ergonomi di lini produksi sebuah industri dan secara historis tercatat telah memunculkan disiplin baru yang kemudian dikenal sebagai ergonomi Industri. Aplikasi ergonomi industri the science of people at industrial works terkait dengan studi yang fokus pada kinerja manusia (physiology dan psychology) untuk memperbaiki sistem kerja yang melibatkan manusia, material, mesin/peralatan, tata cara kerja (methods), enersi, informasi dan lingkungan kerja. Dalam hal ini ada tiga area aplikasi ergonomi industri yang sering dilakukan yaitu (a) employee safety and health concern, (b) cost-or-productivity related fields, and (c) the comfort of people. Moroney (1995) melihatnya dari tingkatan mikro, ergonomi industri akan terkait dengan persoalan-persoalan faktor manusia sebagai individu dalam perancangan area/stasiun kerja (workplace design) dan ranah kognitif; sedangkan untuk tingkatan makro, ergonomi industri akan berhadapan dengan berbagai ragam variasi budaya (cultural variables) yang memerlukan pendekatan-pendekatan sistemik dan holistik didalam menyelesaikan persoalan industri yang semakin kompleks

Ergonomi Dalam Industri 4.0

Isu penerapan ergonomi saat ini, apa itu industri 4.0, dan fokus utama pembahasan adalah isu dan peran ergonomi dalam industri 4.0. Di era industri 4.0, di mana segala hal menjadi tersambung dalam internet, penerapan ergonomi menjadi salah satu isu penting mengingat ergonomi digunakan untuk, salah satunya, kelelahan kerja. Dalam penerapannya di era industri 4.0, ergonomi memegang peran penting untuk mendesain segala hal yang ergonomis, salah satunya adalah desain interface suatu website. Dalam penerapannya, ergonomi digunakan supaya interface tidak membuat orang yang menggunakannya tidak harus berfikir dua kali untuk memahami suatu menu dalam interface. Selain itu, interface juga dirancang, apakah menu satu dengan menu lain harus berdekatan atau diletakkan di tempat tertentu berdasarkan fungsi, ataupun seringnya banyak orang menggunakannya. Selain itu, ergonomi juga digunakan untuk merancang “smart product”, yang berbasis Internet of Things. Contoh paling sederhana adalah penerapan lampu yang dirancang bisa diatur menggunakan smartphone berdasarkan kapan cahaya lampu harus lebih terang karena di saat itu ada aktifitas belajar, sehingga mata tidak mengalami kelelahan karena kurangnya cahaya. Contoh lain adalah diterapkannya sensor dalam kaus yang juga tersambung dengan internet, yang mana bertujuan kondisi penggunanya bisa diketahui lewat smartphone, sehingga sakit yang terjadi bisa langsung diketahui dan ditangani dengan tepat. (TIM Dok. HMTI/FST)

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong