Sejarah Ergonomi dan Perkembangannya
Ergonomi adalah suatu pendekatan multi/interdisiplin yang berupaya menyesuaikan alat, cara dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kapabilitas dan batasan manusia untuk mewujudkan kondisi kerja yang sehat, nyaman, dan efesien untuk meningkatkan daya produksi dan kesejahteraan tenaga kerja. Dari definisi tersebut disimpulkan bahwa ergonomi akan dijumpai pada setiap tempat kerja apalagi manusia harus ada di dalamnya, yang berarti ergonomi juga menyesuaikan pekerjaan dengan pekerjanya dan produk dan penggunanya.
Dalam ergonomi ikut andil berbagai macam disiplin ilmu seperti ilmu biologi, anatomi, fisiologi, kesehatan gizi, antropologi, psikologi, teknik, fisika, desain, dsb, untuk memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan manusia, melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan juga teknologi.
Ergonomi secara nyata dimulai pada perang dua pertama untuk mengoptimalkan interaksi antara produk dengan manusia. Hawthorne Works of Wertern (Amerika) melakukan suatu percobaan mengenai ergonomi dari tahun 1924—1930 dan setelahnya dikenal dengan istilah Hawthorne Effects. Percobaan tersebut memberikan ide baru tentang impuls di tempat kerja dan memperlihatkan hubungan fisik antara manusia dan mesin.
Hubungan antara lingkungan kerja dan manusia sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, akan tetapi pengembangan yang lebih mendalam baru saja dilakukan setelah perang kedua, tepatnya tanggal 12 Juli 1949 di Inggris oleh para ilmuwan yang ahli dalam bidang anatomi, psikologi, dan insinyur. Hal tersebut dianggap menjadi hari lahirnya ergonomi. Pada hari itu diadakan pertemuan di British Admiralty yang membentuk suatu Human Resource Group bagi siapapun yang berminat terhadap manusia dalam menghadapi pekerjaan. Lalu, pada tanggal 16 Februari 1950 ergonomi resmi menjadi salah satu disiplin ilmu. Di Eropa adalah tempat dimana berkembangnya istilah kata Ergonomi, sedangkan di Amerika berkembang dengan istilah Human Engineering atau Human Factors.
Oleh:
Sherina Salsabilla Kum (561421047) — Kelas A