CARA MUDAH MENGHAPAL TABEL PERIODIK

23 November 2012 09:52:20 Dibaca : 2851

Dalam mempelajari bab Sistem Periodik Unsur, tentunya kita dihadapkan pada Tabel Periodik Unsur yang terdiri dari puluhan unsur. Seiring dengan berlangsungnya proses pembelajaran kimia, kita tidak akan terlepas dari unsur-unsur yang tercantum dalam Tabel Periodik Unsur tersebut. Berikut ini, sedikit tips dari saya untuk rekan-rekan netter kimia mania, untuk menghapal tabel periodik unsur,yang sampai sekarang pun saya masih menggunakannya untuk mengingat unsur-unsur tersebut. Check this out…!!


Golongan IA (ALKALI)
Unsur: H – Li – Na – K – Rb – Cs – Fr
Tips: HaLiNa Kawin Robby Cs Frustasi


Golongan IIA (ALKALI TANAH)
Unsur: Be – Mg – Ca – Sr – Ba – Ra
Tips: Bebek Mangan Cacing Seret Banget Rasane


Golongan IIIA (BORON)
Unsur: B – Al – Ga – In – Tl
Tips: Bang Ali Gagal Injek Telor


Golongan IVA (KARBON)
Unsur: C – Si – Ge – Sn – Pb
Tips: Cerita Singkat Gegerkan Sang Prabu


Golongan VA (NITROGEN)
Unsur: N – P – As – Sb – Bi
Tips: Nembak Pacar Asal Sabar Bisa


Golongan VIA (OKSIGEN)
Unsur: O – S – Se – Te – Po
Tips: Om Saya Sedang Telepon Polisi


Golongan VIIA (HALOGEN)
Unsur: F – Cl – Br – I – At
Tips: Film Charles Bronson Idaman Ati


Golongan VIIIA (GAS MULIA)
Unsur: He – Ne – Ar – Kr – Xe – Rn
Tips: Heboh Negara Argentina Karena Xenat Runtuh


Untuk Golongan Transisi, ditekankan pada hapalan unsur yang sering muncul di soal-soal kimia, yaitu unsur-unsur yang terletak pada Periode Keempat pada tabel periodik, tapi hanya yang termasuk golongan transisi. Unsur- unsur tersebut adalah:


Unsur: Sc – Ti – V – Cr – Mn – Fe – Co – Ni – Cu – Zn

 

 

 

Top 10 Soft Skills for Job Hunters

15 November 2012 14:28:21 Dibaca : 2645

Each company looks for a different mix of skills and experience depending on the business it's in. Yet it's no longer enough to be a functional expert. To complement these unique core competencies, there are certain "soft skills" every company looks for in a potential hire.

 

"Soft skills" refer to a cluster of personal qualities, habits, attitudes and social graces that make someone a good employee and compatible to work with. Companies value soft skills because research suggests and experience shows that they can be just as important an indicator of job performance as hard skills.

 

Today's service economy and the ascendance of work teams in large organizations puts a new premium on people skills and relationship-building," Portland-based human resources expert Lori Kocon says. "And with business being done at an increasingly fast pace, employers also want people who are agile, adaptable and creative at solving problems."

 

Kocon advises all job candidates -- especially those who aspire to managerial positions -- to get in touch with their soft sides. Some of the most common soft skills employers are looking for and will be assessing you on include:

 

1. Strong Work Ethic

 

Are you motivated and dedicated to getting the job done, no matter what? Will you be conscientious and do your best work?

 

 

 

2. Positive Attitude

 

Are you optimistic and upbeat? Will you generate good energy and good will?

 

 

3. Good Communication Skills

 

Are you both verbally articulate and a good listener? Can you make your case and express your needs in a way that builds bridges with colleagues, customers and vendors?

 

 

 

4. Time Management Abilities

 

Do you know how to prioritize tasks and work on a number of different projects at once? Will you use your time on the job wisely?

 

 

5. Problem-Solving Skills

 

Are you resourceful and able to creatively solve problems that will inevitably arise? Will you take ownership of problems or leave them for someone else?

 

 

 

6. Acting as a Team Player

 

Will you work well in groups and teams? Will you be cooperative and take a leadership role when appropriate?

 

 

7. Self-Confidence

 

Do you truly believe you can do the job? Will you project a sense of calm and inspire confidence in others? Will you have the courage to ask questions that need to be asked and to freely contribute your ideas?

 

 

 

8. Ability to Accept and Learn From Criticism

 

Will you be able to handle criticism? Are you coachable and open to learning and growing as a person and as a professional?

 

9. Flexibility/Adaptability

 

Are you able to adapt to new situations and challenges? Will you embrace change and be open to new ideas?

 

 

 

10. Working Well Under Pressure

 

Can you handle the stress that accompanies deadlines and crises? Will you be able to do your best work and come through in a pinch?

Kabupaten Pohuwato

13 November 2012 03:23:41 Dibaca : 2163

Kabupaten Pohuwato adalah kabupaten yang terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Boalemo. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 yang ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Wilayah administratif dan kependudukan

Hingga September 2011, Kabupaten Pohuwato terdiri atas 13 kecamatan, 2 kelurahan dan 79 desa dengan jumlah penduduk 128.771 jiwa (SP 2010), serta luas 4.244,31 km² (SP 2010) sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 30,34 jiwa/km².

Pembagian wilayah kecamatan di Kabupaten Pohuwato adalah sebagai berikut:

  1. Buntulia,
  2. Dengilo,
  3. Duhiadaa,
  4. Lemito,
  5. Marisa,
  6. Paguat,
  7. Patilanggio,
  8. Popayato,
  9. Popayato Barat,
  10. Popayato Timur,
  11. Randangan,
  12. Taluditi, dan
  13. Wanggarasi.

Adapun data lengkap nama kecamatan dan desa/ kelurahan di Kabupaten Pohuwato hingga September 2011 adalah sebagai berikut.

  1. Buntulia, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Buntulia Tengah; (2) Buntulia Utara; (3) Hulawa; (4) Karya Indah; (5) Sipatana; (6) Taluduyunu; dan (7) Taluduyunu Utara.
  2. Dengilo, terdiri atas 5 desa, yaitu: (1) Huta Moputi; (2) Karangetang; (3) Karya Baru; (4) Padengo; dan (5) Popaya.
  3. Duhiadaa, terdiri atas 9 desa, yaitu: (1) Bulili; (2) Buntulia Barat; (3) Buntulia Jaya; (4) Buntulia Selatan; (5) Duhiadaa; (6) Mekar Jaya; (7) Mootilango; (8) Padengo; dan (9) UPT Duhiadaa.
  4. Lemito, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Balobalonge; (2) Kenari; (3) Lemito; (4) Lemito Utara; (5) Lomuli; (6) Suka Damai; (7) Wonggarasi Barat; dan (8) Wonggarasi Tengah.
  5. Marisa, terdiri atas 8 desa, yaitu: (1) Botubilotahu Indah; (2) Bulangita; (3) Marisa Selatan; (4) Marisa Utara; (5) Palopo; (6) Pohuwato; (7) Pohuwato Timur; dan (8) Teratai.
  6. Paguat, terdiri atas 11 desa, yaitu: (1) Buhu Jaya; (2) Bumbulan; (3) Bunuyo; (4) Kemiri; (5) Libuo; (6) Maleo; (7) Molamahu; (8) Pentadu; (9) Siduan; (10) Sipayo; dan (11) Soginti.
  7. Patilanggio, terdiri atas 6 desa, yaitu: (1) Balayo; (2) Dudepo; (3) Dulomo; (4) Ilo Heluma; (5) Manawa; dan (6) Suka Makmur.
  8. Popayato, terdiri atas 10 desa, yaitu: (1) Bukit Tingki; (2) Bumi Bahari; (3) Dambalo; (4) Popayato; (5) Telaga; (6) Telaga Biru; (7) Torosiaje; (8) Torosiaje Jaya; (9) Trikora; dan (10) Tunas Harapan.
  9. Popayato Barat, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Butungale; (2) Dudewulo; (3) Molosipat; (4) Molosipat Utara; (5) Padengo; (6) Persatuan; dan (7) Tunas Jaya.
  10. Popayato Timur, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bunto; (2) Kelapa Lima; (3) Londoun; (4) Maleo; (5) Marisa; (6) Milangodaa; dan (7) Tahele.
  11. Randangan, terdiri atas 13 desa, yaitu: (1) Ayula; (2) Banuroja; (3) Huyula; (4) Imbodu; (5) Manunggal Karya; (6) Motolohu; (7) Motolohu Selatan; (8) Omayuwa; (9) Patuhu; (10) Pelambane; (11) Sari Murni; (12) Sidorukun; dan (13) Siduwonge.
  12. Taluditi, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Kalimas; (2) Malango; (3) Mekarti Jaya; (4) Panca Karsa I; (5) Panca Karsa II; (6) Tirto Asri; dan (7) UUT Marisa VI.
  13. Wonggarasi, terdiri atas 7 desa, yaitu: (1) Bohusami; (2) Bukit Harapan; (3) Lembah Permai; (4) Limbula; (5) Tuweya; (6) Wonggarasi Timur; dan (7) Yipilo.

Keadaan Geografis

Kabupaten Pohuwato terletak antara 0,27° – 0,01° Lintang Utara dan 121,23° - 122,44° Bujur Timur. Pada tahun 2003 kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan dengan adanya 9 pemekaran kecamatan baru. Ujung paling selatan di Tanjung Panjang pada 0,41° Lintang Selatan dan 121,804° BT. Paling Utara di Gunung Tentolomatinan pada 0,938° LU dan 121,776° BT. Batas Paling Barat di Gunung Sentayu pada 0,682° LU dan 121,173°BT. Dan paling Timur didesa Tabulo pada 0,506° LU dan 122,152°BT.

Musim

Di Indonesia hanya dikenal 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin berasaldari Australia den tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan Maret arus angin banyak berasal dari Asia dan Samudera Pasifik terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-November.

Suhu dan Kelembaban Udara

Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2004 suhu udara rata-rata pada siang hari berkisar antara 30,9° C sampai 34,2° C, sedangkan suhu udara pada malam hari berkisar antara 21,4° C sampai 23,8 C. Kelembaban udara di Gorontalo relatif tinggi. Pada tahun 2004 kelembaban relatif berkisar antara 68 persen (bulan September) sampai dengan 83 persen (bulan Februari dan Desember).

Curah Hujan

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh iklim, keadaan orografi dan perputaran atau pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Pada Tahun 2004 curah hujan di daerah ini bervariasi dari 11 mm sampai 266 mm.

PENGANTAR EKONOMI PERTANIAN

08 November 2012 12:55:27 Dibaca : 1207

Pertanian sudah menjadi way of life bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Wajah pertanian akan kembali menjadi cerah manakala para pelaku —dengan didukung penuh oleh pemerintah— dapat memahami peran dan fungsi pertanian, serta mampu mengelolanya dengan benar sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia.

Pemahaman tentang pertanian dengan ciri spesifiknya, serta peran pentingnya dalam hidup dan kehidupan manusia di era global saat ini mengharuskan fokus perhatian pertanian tidak lagi kepada sisi sosial way of life, tetapi lebih kepada kegiatan ekonomi yang mampu membawa para pelakunya pada peningkatan produksi, pendapatan, dan perbaikan kesejahteraan hidupnya melalui cara pandang yang benar terhadap pertanian. Perhatian pemerintah melalui serangkaian kebijakan menjadi penentu keberhasilan pembangunan dan pengembangan pertanian.

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” .
(Bung Karno)

 

 

“Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”.
(Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno)

 

 

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.”
(Soekarno)

 

 

“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.
(Bung Karno)

 

 

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
(Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)

 

 

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.”
(Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

 

 

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……”
(Bung Karno)

 

 

“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih hidup di masa pancaroba, tetaplah bersemangat elang rajawali “.
(Pidato HUT Proklamasi, 1949 Soekarno)

 

 

“Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.”
(Pidato HUT Proklamasi, 1950 Bung Karno)

 

 

“Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah nasibnya”
(Pidato HUT Proklamasi, 1964 Bung Karno)

 

 

“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.”
(Pidato HUT Proklamasi 1966, Soekarno)

 

 

“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong”
(Pidato HUT Proklamasi, 1966 Bung Karno)

 

 

“Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya; jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.”
( Sarinah, hlm 17/18 Bung Karno)

 

 

“Aku Lebih suka lukisan Samodra yang bergelombangnya memukul, mengebu-gebu, dari pada lukisan sawah yang adem ayem tentrem, “Kadyo siniram wayu sewindu lawase”
(Pidato HUT Proklamasi 1964 Bung Karno)