Lima Fakta Unik tentang Mars

23 November 2012 17:37:55 Dibaca : 2094

Mars akan menyambut tamu dari Bumi pada Minggu malam atau Senin waktuIndonesia. Namanya Curiosity, sebuah wahana milik badan antariksa AmerikaSerikat (NASA) yang akan mendarat di permukaan planet merah itu untuk meneliti kemungkinan jejak kehidupan di masalalu dan keberadaan air.

Planet Mars memang menjadi target utama penelitian dalam beberapa dekade terakhir. Salah satu penyebabnya adalah para ilmuwan yakin sekitar 3,5 miliar tahun lalu planet tetangga Bumi itu punya suhu yang hangat dan kondisi yang lembab, mirip seperti Bumi.

Dan sebelum manusia tiba pada momentum bersejarah yang akan diukir Curiosity, ada baiknya kita mengetahui lima fakta penting tentang Mars:

1. Mars disebut planet merah karena permukaannya dipenuhi oleh debu berwarna merah yang kaya dengan zat besi.

2. Gravitasi di planet itu sangat kecil, hanya 38 persen dari gaya gravitasi Bumi. Jadi jika Anda punya bobot 69 kilo gram di Bumi maka di Mars Anda hanya akan berbobot 25 kg.

3. Suhu Mars sangat beragam dari 27 derajat Celcius pada sabuk ekuatornya hingga -128 Celcius di kutub-kutubnya.

4. Atmosfer Mars kaya dengan karbon dioksida dan juga mengandung nitrogen dan argon. Adapun atmosfer Bumi mengandung nitrogen, oksigen, dan gas lainnya.

5. Hari di Mars lebih lama dari di Bumi. Kira-kira 40 menit lebih panjang ketimbang hari di Bumi.

 

Sumber:

www.beritasatu.com/

Komitmen Pemerintah: Tahun 1992 Indonesia secara resmi telah menentukan sikap untuk ikut dalam program pelestarian lingkungan dengan ikut menandatangani Agenda 21 dalam KTT Bumi di Rio de Janeiro. Agenda tersebut mengharuskan setiap negara menyesuaikan kebijakan pembangunan pertaniannya pada prinsip Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture) dan memasyarakatkan konsep pertanian berkelanjutan tersebut. Konsep pertanian berkelanjutan tersebut di beberapa tempat diterjemahkan dengan pelaksanaan berbagai sistem pertanian antara lain :

- Organic Farming (Pertanian Organik)
 
- Ecological Farming (Pertanian Ekologi)
 
- Biological Farming (Pertanian Biologis)
 
- Alternative Farming (Pertanian Alternatif)
 
- Nature Farming (Pertanian Alami)
 
- Integrated Farming (Pertanian Terpadu)
 
- Regenerative Farming (Pertanian dengan sistem regenerasi)
 
- Low-External Input Farming (Pertanian dengan penggunaan input-luar yang rendah)
 
- Balance-Input Farming (Pertanian dengan penggunaan input berimbang)
 
- Precision Farming (Pertanian “tepat”)
 
- “Wise-use” of Input Farming (Pertanian dengan pemanfaatan limbah)
 
 
Pengertian Pertanian organik :
ï‚· Merupakan sistem pertanian yang bertujuan untuk tetap menjaga keselarasan (harmoni) dengan sistem alami, dengan memanfaatkan dan mengembangkan semaksimal mungkin proses-proses alami dalam pengelolaan usaha tani (Kasumbogo Untung, 1997).
ï‚· Suatu sistem pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia buatan; mewujudkan sikap dan perilaku hidup yang menghargai alam; dan berkeyakinan bahwa kehidupan adalah anugerah Tuhan yang harus dilestarikan (Joko Prayogo dkk., 1999).
Pertanian dalam arti luas termasuk didalamnya : Pertanian tanaman, peternakan dan perikanan. Pertanian tanaman : Kelompok tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman Hortikultura.
 
PELUANG:
Kenyataan beberapa produk pertanian organik sudah “dikenal” dan yang sudah ada di pasar (DN & Export), antara lain :
 
Tanaman pangan : padi organik
 
Tanaman perkebunan : teh organik, kopi organik
 
Tanaman hortikultura : berbagai sayuran organik, buah-buahan organik
 
Peternakan : daging dan telur ayam organik
 
Perikanan : hasil tambak organik (udang, ikan dll).
 
Bayangan (image) produk pertanian organik :
 
Positif : Sehat/aman, rasa lebih enak, aroma lebih baik, tekstur lebih baik.
 
Negatif : Mahal, eksklusif, produktivitas rendah, penampilan kurang baik
 
Siapa konsumen produk pertanian organik?
 
KENDALA:
 
A. Aspek Budidaya :
 
- Luas pemilikan lahan petani yang rata-rata sempit, sehingga sulit menciptakan lingkungan yang sesuai bagi pertanian organik
 
- Penguasaan pengetahuan dan tehnik budidaya pertanian organik dalam lingkup “tidak terisolir” yang kurang dikuasai.
 
- Anggapan bahwa pertanian organik id entik dengan pertanian primitif/tradisional/subsisten yang tidak menggunakan “teknologi”, sehingga hasilnya rendah.
 
- Perlu perubahan sikap yang mendasar untuk melakukan peralihan dari sistem pertanian konvensional menjadi sistem pertanian yang berwawasan lingkungan.
 
- Penghargaan / penilaian konsumen terhadap produk pertanian organik yang kurang, sehingga tidak menjadi daya tarik pada pengembangan produk ini.
 
B. Sertifikasi :
 
- Standarisasi produk yang belum ada pada semua komoditas dan kesesuaiannya dengan kondisi di negara berkembang.
 
- Institusi mana yang berwenang melakukan standarisasi?
 
- Sertifikasi produk atau sertifikasi proses?
 
C. Sosialisasi / promosi :
 
- Kepentingan siapa ?
 
- Peran Pemerintah atau Produsen (assosiasi)?
 
- Pelaku Pasar atau “Ilmuan”?
 
- Peran Media?
 
Beberapa aspek dalam budidaya sistem pertanian organik yang perlu diperhatikan (pada kasus produksi pertanian-tanaman) adalah:
 
1. Pemeliharaan Kesuburan Tanah antara lain:
 
- Siklus N dan siklus C
 
- Memelihara biota dalam tanah : cacing, mikroorganisme
 
- Meminimalkan “beban tanah” yang dapat menyebabkan erosi (air, angin, hasil perbuatan manusia)
- Melakukan pengomposan dan melakukan pemulsaan
2. Keseimbangan Ekosistem Pertanian
Ekosisitem pertanian adalah jaringan / hubungan / komplek pada lingkungan pertanian, yaitu antara tumbuhan, hewan , manusia dan bentuk kehidupan lain. Hubungan tersebut antara lain dapat berupa rantai makanan sebagai berikut :
  • Manusia Tumbuhan
  • Hewan dan
  • Bentuk Kehidupan Lain
3. Keanekaragaman Hayati (Biodiversity)
Keanekaragaman hayati adalah gabungan antara sejumlah jenis dan sejumlah individu mahluk hidup dalam suatu komunitas. Keanekaragaman hayati berkaitan dengan semua species tanaman, binatang dan mikroorganisme yang berinteraksi dengan ekosistem setempat.
3.1 Keanekaragaman Tanaman:
Tingkat keanekaragaman tanaman dalam ekosistem pertanian tergantung pada :
  • Keanekaragaman vegetasi di dalam dan di sekitar ekosistem pertanian
  • Macam / jenis tanaman yang dikelola dan Intensitas pengelolaan
  • Luasan pemisahan ekosistem pertanian yang dikelola.
3.2 Keseimbangan Serangga Hama dan Musuh Alami:
Serangga hama dan musuh alami merupakan bagian keanekaragaman hayati. Spesies serangga menguntungkan mengendalikan serangga hama sebagai : predator, parasit dan parasitoid Gangguan pada Keseimbangan Hayati dapat disebabkan oleh : Penggunaan pestisida/herbisida, pencemaran atmosfer, pencemaran tanah dan air.
4. Teknik Budidaya Tanaman
- Pada persiapan benih : Benih berasal dari pertumbuhan tanaman yang alami
- Pada Kegiatan Pengolahan Tanah :
Memperkecil kerusakan tanah oleh traktor; pengolahan tanah minimum; memacu perkembangbiakan organisme tanah; menjaga aerasi tanah tetap baik
- Pada Kegiatan Penanaman :
Melakukan penanaman multikultur; melakukan rotasi tanaman secara bertahap; memperhatikan kombinasi tanaman dalam satu luasan lahan tertentu; menanam tanaman sisipan dan tanaman pendamping; menanam tanaman pagar, penolak hama, penarik hama; tanaman pupuk hijau; pestisida hayati.
- Pada Kegiatan Pengairan:
Menggunakan air bebas bahan kimia sintetik
- Pada Kegiatan Pemupukan :
Menggunakan pupuk organik
- Pada Pengendalian Hama Penyakit dan Gulma:
Harus berdasarkan keseimbangan alami; penggunaan pestisida hayati
 
 
 
Sumber:
pustaka.unpad.ac.id/
yoyok-organik-bali.blogspot.com

Agroekosistem

23 November 2012 10:50:43 Dibaca : 2784

1. Apakah yang dimaksud dengan agroekosistem?

 

 Agroekosistem adalah sistem interaksi antara manusia dan lingkungan biofisik, sumber daya pedesaan dan pertanain guna meningkatkan kelangsungan hidup penduduknya. (Anonymous, 2010)

Agroekosistem dapat diartikan pula sebagai suatu unit yang tersusun oleh semua organism di dalam areal pertanaman bersama-sama dengan keseluruhan kondisi lingkungan dan lingkungan yang telah dimodifikasi manusia lebih lanjut, yaitu pertanian, industri, tempat rekreasi, dan aktifitas sosial manusia yang lainnya. (Anonymous, 2010)

 Agroekosistem adalah manusia dengan sengaja merubah ekosistem alami dimana ia merupakan bagiannya, dengan menciptakan suatu ekosistem baru yang khusus dibuat untuk kepentingan pertanian. (Anonymous, 2010)

 

2. Sebutkan komponen agroekosistem!

Komponen Agroekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik :

A. Komponen Biotik

a. Produsen Jasad-jasad hidup yang mampu menangkap energi matahari dan membentuk bahan-bahan yang mengandung energi (tumbuh-tumbuhan berklorofil hijau).

b. Konsumen Jasad-jasad hidup yang memakan tumbuh-tumbuhan dan atau hewan; mampu membentuk bahan-bahan organis yang lebih tinggi mutunya dari bahan yang dimakannya. Konsumen terbagi menjadi herbivora, karnivora, omnivora.

c. Decomposer Jasad-jasad hidup (mikrobia) yang dapat mengurai sisa-sisa dari jasad hidup yang mati (proses mineralisasi)

d. Tanaman atau vegetasi Tanaman dalam agroekosistem berfungsi sebagai produsen atau unsur/ komponen yang diusahakan oleh manusia untuk budidaya.

e. Hewan Hewan sebagai penyeimbang atau pendukung komponen-komponen dalam agroekosistem. Contoh : cacing membantu menyuburkan tanah.

B. Komponen Abiotik

a. Air Tak kurang dari 50% penyusun tubuh organisme terdiri atas air. Oleh sebab itu air merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat menentukan kelangsungan hidup organisme. Kalau kita perhatikan berbagai daerah di sekitar kita maka ada daerah yang kaya akan air, tapi ada pula daerah kering. Perbedaan keadaan tersebut menyebabkan cara adaptasi organisme berbeda-beda. Organisme yang hidup pada daerah kurang air/kering memiliki cara untuk mendapatkan air serta menghemat air.

b. Udara Gas-gas di atmosfer ini di samping sebagai selimut bumi, juga sebagai sumber berbagai unsur zat tertentu, seperti oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan hidrogen. Udara juga merupakan komponen utama tanah, tanah yang cukup pori atau rongganya akan baik pertukaran udara atau aerasinya. Tanah yang baik aerasinya akan baik proses mineralisasinya.

c. Suhu Setiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu. Hal ini dapat diterima oleh akal kita karena pada setiap tubuh makhluk hidup akan berlangsung proses kimia. Semua makhluk hidup dimanapun berada selalu menghindari suhu lingkungan yang terlalu tinggi, dan terlalu rendah, tetapi selalu berusaha untuk mendapatkan suhu lingkungan yang optimum.

d. Tanah Tanah merupakan komponen sumberdaya alam yang mencakup semua bagian padat di atas permukaan bumi, termasuk semua yang ada di atas dan didalamnya yang terbentuk dari bahan induk yang dipengaruhi oleh kinerja iklim, jasad hidup, dan relief setempat dalam waktu tertentu. Dalam satu toposekuen akan dijumpai berbagai jenis tanah, sebagai akibat adanya perbedaan bahan induk, iklim, topografi dan penggunaan lahan (Hardjowigeno, 2003).

e. Cahaya Cahaya matahari merupakan komponen abiotik yang berfungsi sebagai sumber energi primer bagi ekosistem. Keberadannya mampu mempengaruhi dan mengontrol organisme yang ada pada suatu ekosistem.

f. Salinitas Salinitas berhubungan erat dengan pH tanah. Jika pH tanah semakin tinggi maka akan menghambat proses pertumbuhan tanaman. Karena ada beberapa tanaman yang tidak cocok dengan pH yang tinggi. (Anonymous, 2010)

 

Sumber:

www.artikata.com/arti

www.kamusbesar.com/537/agroekosistem

Sistem Periodik Unsur, Kegunaan dan Kaitan dengan Aturan Aufbau

23 November 2012 10:14:30 Dibaca : 2369

Kegunaan Sistem Periodik

 

Sistem periodik dapat digunakan untuk memprediksi harga bilangan oksidasi, yaitu:

 

1. Nomor golongan suatu unsur, baik unsur utama maupun unsur transisi, menyatakan bilangan oksidasi tertinggi yang dapat dicapai oleh unsur tersebut. Hal ini berlaku bagi unsur logam dan unsur non logam.

 

2. Bilangan oksidasi terendah yang dapat dicapai oleh suatu unsur bukan logam adalah nomor golongan dikurangi delapan. Adapun bilangan oksidasi terendah bagi unsur logam adalah nol. Hal ini disebabkan karena unsur logam tidak mungkin mempunyai bilangan oksidasi negatif.

 

Sistem Periodik dan Aturan Aufbau; Blok s, p, d, dan f

 

Kaitan antara sistem periodik dengan konfigurasi elektron (asas Aufbau) dapat dilihat seperti pada gambar di bawah.

 

Dapat kita lihat bahwa asas Aufbau bergerak dari kiri ke kanan sepanjang periode, kemudian meningkat ke periode berikutnya. Setiap periode dimulai dengan subkulit ns dan ditutup dengan subkulit np (n = nomor periode).

  1s 2s, 2p 3s, 3p 4s, 3d, 4p 5s, 4d, 5p 6s, 4f, 5d, 6p 7s, 5f, 6d
Periode 1 2 3 4 5 6 7

Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f.

 

a. Blok s: golongan IA dan IIA

Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H tergolong nonlogam, sedangkan He tergolong gas mulia.

 

b. Blok p: golongan IIIA sampai dengan VIIIA

Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena di situ terdapat semua jenis unsur logam, nonlogam, dan metaloid.

 

c. Blok d: golongan IIIB sampai dengan IIB

Blok d disebut juga unsur transisi, semuanya tergolong logam.

 

d. Blok f: lantanida dan aktinida

Blok f disebut juga unsur transisi–dalam, semuanya tergolong logam. Semua unsur transisi–dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida, bersifat radioaktif.

Sistem periodik unsur memperlihatkan pengelompokan unsur-unsur dalam blok s, p, d, dan f.

 

Sumber:

Chemistry, The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg. 2000

www.chem-is-try.org/

https://plus.google.com

 

 

Contoh Resensi Buku

23 November 2012 10:08:43 Dibaca : 1276

IDENTITAS BUKU

 

Judul                 : Mutiara Nasihat Luqman Al-Hakim

 

Penulis               : Dr. Fathullah Al-Hafnawi

 

Penerbit             : Cahaya Press Jakarta

 

Tahun Terbitan  : 2003

 

Ukuran Buku    : 19 cm x 11,8 cm

 

Tebal Buku         : 144 halaman

 

Penerjemah         : Abdl Halim

 

Editor                 : A. Thoriq Abdurrahman

 

Desain Sampul   : Dea Grafis, Ari Ardinata

 

Harga               : Rp35.000,-

 

Diresensi oleh Shelvi Novianita

 

ANALISIS RESENSI ;

 

Ø  Identitas Buku

 

resensi      Apa judul bukunya?

 

v  Mutiara Nasihat Luqman Al-Hakim

 

resensi      Siapa penulisnya?

 

v  Dr. Fathullah Al-Hafnawi

 

resensi      Siapa yang menerbitkan buku itu?

 

v  Cahaya Press Jakarta

 

resensi      Berapa tebal halamanya?

 

v  144 halaman

 

resensi      Kapan buku tu diterbitkan?

 

v  Tahun 2003

 

resensi      Berapa harga buku itu?

 

v  Rp 35.000,-

 

resensi      Apa judul resensi itu?

 

v  “Sang Faslul Kitab”

 

 

 

Ø  Apakah tujuan penulisan buku itu?

 

v  Agar kita dapat memetik hikmah dibalik cerita-cerita pendek yang ada dalam Mutiara Nasihat Luqman Al-Hakim.

 

 

 

Ø  Apakah garis besar isi buku itu?

 

v  Berbagai nasehat agar kita menjadi insan yang lebih baik.

 

 

 

Ø  Bagaimana keunggulan buku yang diresensi itu?

 

v  . Nasihat-nasihat yang diberikan tersirat dan tersurat dalam cerita-cerita pendek yang terjadi di zaman Rasulullah.

 

v  Secara tidak langsung kita juga dihibur oleh cerita-cerita pendek yang disajikan.

 

v  Ilustrasi gambar dalam buku cukup menarik.

 

 

 

Ø  Bagaimana kekurangan buku yang diresensi itu?

 

v  Kover buku kurang menarik.

 

v  Dalam menyampaikan nasihat atau opini terlalu berbasa-basi dan terkesan berbelit-belit.

 

 

 

Ø  Siapa yang cocok membaca buku tersebut?

 

v  Semua kalangan masyarakat.

 

 

 

Ø  Siapa penulis resensi itu?

 

v  Shelvi Novianita

 

 

 

 

Ø  Di media apa resensi tersebut dipublikasikan?                                                                                      Dimuat dimedia online internet