PERSAHABATAN DI MASA PUTIH ABU-ABU

30 January 2013 11:50:01 Dibaca : 1881

Mungkin teman-teman pernah mendengar atau membaca kata-kata seperti ini “Tak ada persahabatan sejati yang hanya adalah kepentingan abadi”. Mungkin ketika pertama mendengar kalimat itu, kita akan berpikir bahwa semua itu kejam dan terlalu menusuk hati, karena sebagai manusia yang berjiwa social pastinya memiliki seseorang atau mungkin banyak sahabat. Tetapi setelah saya mendalami kata-kata itu, saya mulai menyadari bahwa kalimat itu ada benarnya juga, meskipun begitu saya percaya bahwa persahabatan sejati itu ada walaupun juga dibaluti oleh kepentingan pribadi karena tanpa sahabat hidupku tak berwarna dan tanpa kepentingan hidup ini mati. Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha dari pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya. Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung seperti yang dilakukan oleh lima orang lelaki pada saat memakai seragam putih abu-abu.

Saya Kamarudin Bilatula dan ada teman saya Ishack Goi, SulemanYusuf, Fandy Abd Azis, dan Imran Dunggio, kemudian kami membuat satu nama untuk persahabatan kami yaitu Lauka_GFB (Gank Five Boys), sebagian besar nama ini tidak diketahui oleh orang-orang bahkan tidak mengenalnya karena nama itu hanya sebagai symbol pada persahabatan kami. Kurang lebih dua tahun kami menjalani persahabatan itu dan sekarang kami sudah terpisah di berbagai tempat, tapi bukan berarti persahabatan itu telah berakhir. Semenjak kami menjalani persahabatan itu di SMA, kami mmpunyai kekompakkan dan kebersamaan yang erat susah dan senang di tanggung bersama, kami juga menganggap bahwa persahabatan itu sudah seperti persaudaraan.

Hal yang terkesan bagiku adalah ketika kami akan menghadapi Ujian Nasional, kami sering tidak masuk kelas bahkan pada waktu les tambahan juga tidak hadir, aku berpikir bahwa yang kami lakukan itu bukan berarti pandang enteng, saya justru menganggap bahwa itu sifat yang kami lakukan secara sengaja karena saya berprinsip bahwa “Jangan selalu terfokus pada belajar, tetapi permainan juga harus di jalankan”, kenapa saya berkata seperti itu? Karena ketika kita akan mengerjakan soal-soal pada Ujian nanti kita akan merasa tegang jadi kita harus menyeimbangkan hal itu dengan sebuah permainan agar kita tidak akan gagal nantinya. Kemudian tempat yang terkesan bagiku juga adalah perpustakaan yang selalu menjadi tempat hiburan, nongkrong, istrahat, bahkan menjadi tempat persembunyian ketika tidak ikut mata pelajaran di kelas, perpustakaan itu juga menjadi tempat tidur bagi kami baik itu siang hari maupun malam hari, dan ketika bepergian ke suatu tempat, kami selalu pergi bersama-sama baik itu ke suatu acara, ke tempat wisata, ke pantai maupun ke rumah teman-teman sekelas.

Pada saat makan di kantin, kami selalu pergi bersama-sama dan saling berbagi, di antara kami tidak ada yang kekurangan bahkan kelebihan semuannya sama, apabila di antara kami ada yang tidak punya uang saku, maka kami saling berbagi agar merasakan semuanya, yang lucunya lagi ketika kami tidak punya uang maka kami akan melakukan minta-minta kepada orang lain dengan cara baik-baik bukan dengan cara memaksa. Itulah kisahku yang pernah ku alami semasa putih abu-abu bersama teman-teman, kehidupan tak kan bisa dijalani sendiri, pribadi yang bijak melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.

Persahabatan rumah bujang akan selalu dikenang.

SEKIAN……..

15 AGUSTUS MENURUT ASTROLOGI

30 January 2013 11:37:52 Dibaca : 2168

NAMA : KAMARUDIN BILATULA

T.T.L   : PAGUAT, 15 AGUSTUS 1993

 

Umum

Jika percaya diri merupakan komoditas, maka Anda pasti kaya. Anda begitu menonjol dan mampu membuat orang lain terkesan dengan kebijaksanaan, kebaikan, serta sikap persuasif yang meyakinkan orang lain bahwa Anda pantas diperlakukan sebagai raja. Anda memiliki ambisi, ulet, dan semangat yang berkobar-kobar untuk meraih sukses. Selalu berhati-hati, dalam kontrol, murah hati, dan menjadi teladan dalam banyak bidang. Dunia jelas membutuhkan kepedulian dan uluran tangan Anda. Selain di bidang sosial, Anda juga bisa menjadi guru yang sempurna. Namun bahkan untuk seorang pemimpin, ia tetap perlu memperhatikan kesehatannya, jadi luangkan waktu untuk berlibur di mana Anda bisa santai.

Love

Seperti arus bawah dalam laut yang biasanya bertentangan dengan arus permukaan, Anda mudah lari begitu saja dalam sebuah hubungan, bahaya! Anda akan melakukan apapun untuk mempertahankan keseimbangan hubungan, menjaga perdamaian, atau mencegah terjadinya konflik. Hati-hati untuk tidak terlalu berfokus pada kebutuhan pasangan sehingga keinginan Anda sendiri jadi terabaikan. Jangan biarkan sifat baik dan cuek Anda disalahmengerti sebagai kelemahan.

Karier & Keuangan

Menunda pekerjaan yang biasa-biasa saja merupakan masalah bagi Anda. Sebab kebanyakan dari Anda suka dengan kesempatan atau tugas yang luar biasa, mengingat antusiasme Anda yang juga cukup tinggi. Meningkatkan penghasilan jelas bukan tantangan yang terlalu sulit bagi Anda karena Anda memiliki hasrat terpendam untuk itu. Anda juga selalu menginginkan imbalan yang sepantasnya untuk kerja keras yang Anda lakukan.

 

Sumber:

www.gemintang.com/.../tanggal-lahir-dan-watak.

Laporan Praktikum Dasar Ilmu Tanah

30 January 2013 10:03:10 Dibaca : 0

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya kepunyaan ALLAH SWT dan hanya dengan izin dan kuasa-Nya, maka penulisan Laporan Praktikum yang berjudul “ Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays) “ tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan tugas mata kuliah “ DASAR ILMU TANAH “. Laporan ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami secara mendalam, semoga laporan ini dapat berguna untuk Mahasiswa pada umumnya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan sekalian.

 

 

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................1

Daftar isi.................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................3

1.1 Latar Belakang................................................................................3

1.2 Tujuan dan Manfaat........................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................4

2.1 Pengamatan Tanaman Jagung...........................................................4

2.2 Organ-Organ Tanaman Jagung...........................................................4

BAB III METODE PRAKTIKUM..............................................................................6

3.1 Waktu dan Tempat...............................................................................6

3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................6

3.3 Prosedur Kerja......................................................................................6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................7

4.1 Hasil......................................................................................................7

4.2 Pembahasan........................................................................................8

BAB V PENUTUP...................................................................................................9

5.1 Kesimpulan...........................................................................................9

5.2 Saran....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10 Lampiran..............................................................................................................11

 

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung atau biasa disebut dengan Maize adalah makanan serta pakan terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Sejak zaman prasejarah, jagung telah menjadi makanan pokok bangsa Meksiko dan Amerika Latin. Dalam perdagang global, kata maize lebih sering digunakan dari pada jagung. Meksiko merupakan negara tempat jagung berasal. Meksiko memiliki banyak varietas jagung yaitu sebanyak 65 . Tanaman jagung merupakan tanaman biji-bijian yang jumlah produksi setiap tahunnya terbesar dibanding tanaman biji-bijian yang lain. Jagung adalah tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki masa hidup 70-210 hari. Jagung dapat tumbuh hingga ketinggian 3 meter. Jagung memiliki nama latin Zea mays. Tidak seperti tanaman biji-bijian lain, tanamn jagung merupakan satu satunya tanaman yang bunga jantan dan betinanya terpisah. Jagung dapat menghasilkan hasil panen melimpah dengan curah hujan 300 mm perbulan. Jikakurang dari 300 mm perbulan akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman jagung, namun demikian, faktor dari kelembapan tanah juga berdampak pada berkurangnya hasil panen. Jagung adalah tanaman yang sensitif terhadap cekaman banjir. Akibat dari banjir, tanaman jagung tidak dapat dipanen. Ini dikarenakan banjir mengurangi kadar oksigen dalam tanah dan menggantikannya dengan air. Akibatdari banjir, metabolisme tanaman akan terganggu dari bersifat aerob menjadi unaerob. Hal ini menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan tanaman jagung.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui fase-fase pertumbuhan jagung serta perbedaan pertumbuhan jagung yang diberi perlakuan pupuk dan jagung yang tidak diberi pupuk.Selain tujuan adapun manfaat dari praktikum ini yaitu agar kita dapat mengetahui cara menanam Jagung dengan baik.

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengamatan Tumbuhan Jagung

Tanaman jagung termasuk Class monocotyledone, ordo graminae, familia graminaceae, genus zea, species Zea mays.L ( Insidewinme, 2007) dan merupakan tanaman berumah satu (monoecious), bunga jantan (staminate) terbentuk pada malai dan bunga betina (tepistila) terletak pada tongkol di pertengahan batang secara terpisah tapi masih dalam satu tanaman (Subandi, 2008). Jagung tergolong tanaman C4 dan mampu beradaptasi dengan baik pada faktor pembatas pertumbuhan dan produksi. Salah satu sifat tanaman jagung sebagai tanaman C4, antara lain daun mempunyai laju fotosintesis lebih tinggi dibandingkan tanaman C3, fotorespirasi dan transpirasi rendah, efisien dalam penggunaan air. Tanaman jagung berakar serabut terdiri dari akar seminal, akar adventif dan akar udara (Goldsworthy dan Fisher, 1980), mempunyai batang induk, berbentuk selindris terdiri dari sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang bervariasi 60-300 cm, tergantung pada varietas dan tempat Selama fase vegetatif bakal daun mulai terbentuk dari kuncup tunas. Setiap daun terdiri dari helaian daun, ligula dan pelepah daun yang erat melekat pada batang. Bunga jantan terletak dipucuk yang ditandai dengan adanya rambut atau tassel dan bunga betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stil dan stigma (Idris, Zainal, Mohammad, Lassim, Norman dan Hashim, 1982). Bunga jagung tergolong bunga tidak lengkap karena struktur bunganya tidak mempunyai petal dan sepal dimana organ bunga jantan (staminate) dan organ bunga betina (pestilate) tidak terdapat dalam satu bunga disebut berumah satu.

2.2 Organ-Organ Tanaman Jagung

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu (a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c) akar kait atau penyangga. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun. Setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, dan pelepah daun yang erat melekat pada batang. Jumlah daun sama dengan jumlah buku batang. Jumlah daun umumya berkisar antara 10-18 helai, rata-rata munculnya daun yang terbuka sempurna adalah 3-4 hari setiap daun.

 

BAB III METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan praktikum pada hari Minggu,tanggal 04 November 2012, pukul 08.00-10.00 bertempat di Pekarangan Fakultas ilmu-ilmu Pertanian.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan yaitu Timbangan,Parang,Kayu. Adapun bahan yang digunakan yaitu Polybeak,Tanah 7kg,Pupuk,Bibit Jagung.

3.3 Prosedur Kerja

Adapun cara kerja yang digunakan yaitu: terlebih dahulu Polybeak di isi Tanah seberat 7 kg dan di campurkan Pupuk kemudian di tanami Jagung.

 

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tanaman Jagung yang tidak di beri pupuk:

Minggu pertama • Tinggi tanaman 34,5 cm • Jumlah Daun 6 helai • Lebar Daun 1,5 cm • Panjang Daun 7,5 cm Minggu kedua • Tinggi Tanaman 40 cm • Jumlah Daun 6 helai • Lebar Daun 2,5 cm • Panjang Daun 12,5 cm Minggu ketiga • Tinggi Tanaman 49 cm • Jumlah Daun 7 helai • Lebar Daun 3,7 cm • Panjang Daun 18 cm Minggu keempat • Tinggi Tanaman 56 cm • Jumlah Daun 8 helai • Lebar Daun 4 cm • Panjang Daun 25 cm

Tanaman Jagung yang di beri pupuk:

Minggu pertama • Tinggi tanaman 35 cm • Jumlah Daun 6 helai • Lebar Daun 2,5 cm • Panjang Daun 9 cm Minggu kedua • Tinggi Tanaman 42 cm • Jumlah Daun 8 helai • Lebar Daun 3 cm • Panjang Daun 14 cm Minggu ketiga • Tinggi Tanaman 50 cm • Jumlah Daun 8 helai • Lebar Daun 4 cm • Panjang Daun 20 cm Minggu keempat • Tinggi Tanaman 60 cm • Jumlah Daun 8 helai • Lebar Daun 5 cm • Panjang Daun 28 cm

4.2 Pembahasan

Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama penyinaran, dan suhu. Pemahaman morfologi dan fase pertumbuhanjagung sangat membantu dalam mengidentifikasi pertumbuhan tanaman, terkait dengan optimasi perlakukan agronomis. Cekaman air (kelebihan dan kekurangan), Tanaman jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari subfamili myadeae. Dua famili yang berdekatan dengan jagung adalah teosinte dan tripsacum yang diduga merupakan asal dari tanaman jagung. Teosinte berasal dari Meksico dan Guatemala sebagai tumbuhan liar di daerah pertanaman jagung.

 

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan maka dapat kami simpulkan bahwa pertumbuhan tanaman yang di beri perlakuan pupuk lebih cepat dari pada yang tidak di beri perlakuan pupuk,tetapi perbedaannya tidak begitu jauh.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami cantumkan pada penulisan laporan ini adalah kami selaku mahasiswa menyarankan agar praktikum diberikan waktu yang panjang.Agar kami bisa mengamati dan melasanakan praktikum tersebut dengan bai.

 

 

DAFTRA PUSTAKA

Effendi 1989 http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xi/struktur-fungsi-organ-batang-pada-tumbuhan Belfield dan Brown ,2008 http://www.pustakasekolah.com/anatomi-daun.html Malti et al , 2011 http://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2012/08/jaringan-penyusun-akar-batang-dan-daun.html Ekoyuliyanto,2011 http://konsepbiologi.wordpress.com/2011/05/23/anatomi-dan-morfologi-tanaman AnneAhira.com http://www.anneahira.com/morfologi-tanaman.htm

Makalah PIP

05 January 2013 12:18:24 Dibaca : 2527

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pertanian

Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian. Kebudayaan masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris.

Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, pertanian telah membawa revolusi yang besar dalam kehidupan manusia sebelum revolusi industri. Bahkan dapat dikatakan, revolusi pertanian adalah revolusi kebudayaan pertama yang dialami manusia.Agak sulit membuat suatu garis sejarah pertanian dunia, karena setiap bagian dunia memiliki perkembangan penguasaan teknologi pertanian yang berbeda-beda. Di beberapa bagian Afrika atau Amerika masih dijumpai masyarakat yang semi-nomaden (setengah pengembara), yang telah mampu melakukan kegiatan peternakan atau bercocok tanam, namun tetap berpindah-pindah demi menjaga pasokan pangan. Sementara itu, di Amerika Utara dan Eropa traktor-traktor besar yang ditangani oleh satu orang telah mampu mendukung penyediaan pangan ratusan orang.

 

B. Asal-Mula Pertanian

Pada awal abad ke-20 didatangkan sapi penghasil susu Fries-Holland ke Jawa.

Berakhirnya zaman es sekitar 11.000 tahun sebelum Masehi (SM) menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang. Kondisi ini menguntungkan bagi perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif singkat memberikan hasil dan biji atau umbinya dapat disimpan. Ketersediaan biji-bijian dan polong-polongan dalam jumlah memadai memunculkan perkampungan untuk pertama kalinya, karena kegiatan perburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat. Contoh budaya semacam ini masih terlihat pada masyarakat yang menerapkan sistem perladangan berpindah (slash and burn) di Kalimantan dan Papua.

Berdasarkan bukti-bukti peninggalan artefak, para ahli prasejarah saat ini bersepakat bahwa praktik pertanian pertama kali berawal di daerah "bulan sabit yang subur" di Mesopotamia sekitar 8000 SM. Pada waktu itu daerah ini masih lebih hijau daripada keadaan sekarang. Berdasarkan suatu kajian, 32 dari 56 spesies biji-bijian budidaya berasal dari daerah ini. Daerah ini juga menjadi satu dari pusat keanekaragaman tanaman budidaya (center of origin) menurut Vavilov. Jenis-jenis tanaman yang pertama kali dibudidayakan di sini adalah gandum, jelai (barley), buncis (pea), kacang arab (chickpea), dan flax (Linum usitatissimum).

Di daerah lain yang berjauhan lokasinya dikembangkan jenis tanaman lain sesuai keadaan topografi dan iklim. Di Tiongkok, padi (Oryza sativa) dan jewawut (dalam pengertian umum sebagai padanan millet) mulai didomestikasi sejak 7500 SM dan diikuti dengan kedelai, kacang hijau, dan kacang azuki. Padi (Oryza glaberrima) dan sorgum dikembangkan di daerah Sahel, Afrika 5000 SM. Tanaman lokal yang berbeda mungkin telah dibudidayakan juga secara tersendiri di Afrika Barat, Ethiopia, dan Papua. Tiga daerah yang terpisah di Amerika (yaitu Amerika Tengah, daerah Peru-Bolivia, dan hulu Amazon) secara terpisah mulai membudidayakan jagung, labu, kentang, dan bunga matahari Kondisi tropika di Afrika dan Asia Tropik, termasuk Nusantara, cenderung mengembangkan masyarakat yang tetap mempertahankan perburuan dan peramuan karena relatif mudahnya memperoleh bahan pangan. Migrasi masyarakat Austronesia yang telah mengenal pertanian ke wilayah Nusantara membawa serta teknologi budidaya padi sawah serta perladangan. Secara umum dapat dikatakan bahwa pertanian bermula sebagai dampak perubahan iklim dunia dan adaptasi oleh tanaman terhadap perubahan ini.

Pengantar Ilmu Pertanian

Pertanian sebagai empirik yang mempelajari budidaya tanaman dan pemeliharaan hewan. Ilmu pertanian mulanya di bentuk bedasarkan pengalaman kemudian menjadi ilmu terapan. Ilmu pertanian berkaitan dengan perilaku manusia. Ilmu pertanian mencakup : ilmu tanah, tata ai, cuaca, iklim(kelompok ilmu-ilmu lingkungan kehidupan, dan budidaya). Kelompok budidaya termasuk diantaranya budidaya, tanaman / agronomi, proteksi tanaman, kedokteran hewan, keteknikan kelautan, keteknikan petanian. Ilmu pertanian juga mempelajari pangan dan pakan. Tidak hanya itu juga tetapi juga ilmu gizi dan sumber daya keluarga.

Teknologi Pertanian adalah merupakan penerapan dari ilmu-ilmu terapan dan teknik pada kegiatan pertanian.

Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan manusia.Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang bersifat pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik dengan penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan penerapan peralatan, bangunan, lingkungan, sistem produksi serta pengolahan dan pengamanan hasil produksi. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil[1]. Oleh sebab itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya sampai pemasaran.

Sejarah Pendidikan Teknologi Pertanian

Bidang teknologi pertanian secara keilmuan merupakan hibrida dari ilmu teknik dan ilmu pertanian. Sejarah lahirnya ilmu-ilmu dalam lingkup teknologi pertanian dipicu oleh kebutuhan untuk pemenuhan pembukaan dan pengerjaan lahan pertanian secara luas di Amerika Serikat maupun eropa pada pertengahan abad ke-18. Perkembangan pendidikan tinggi teknologi pertanian di Indonesia yang dimulai awal tahun 1960-an tidak terlepas dari perkembangan pendidikan tinggi teknik dan dan pertanian sejak zaman pendudukan Belanda yang memang secara historis meletakkan dasarnya di Indonesia. Perang dunia I yang terjadi di Eropa telah menyebabkan gangguan hubungan internasional antara lain, armada sulit untuk masuk ke Samudra Hindia sehingga tenaga-tenaga ahli yang sebelumnya banyak didatangkan dari Eropa mengalami kesulitan. Pencetakan tenaga ahli teknik menengah dan tinggi (baik untuk bidang teknik dan pertanian) menjadi kebutuhan oleh pemerintah Hindia Belanda pada waktu pendudukan di Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan tenaga terampil bidang pertanian, peternakan dan perkebunan yang secara intensif dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda di Jawa dan Sumatra dalam program cultur stelseels pada awal abad ke-19. Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, maka di Bogor (Buitenzorg) didirikan beberapa lembaga pendidikan menengah untuk bidang pertanian dan kedokteran hewan, yakni Middlebare Landbouw Schooll, Middlebare Bosbouw Schooll dan Nederlandssch Indische Veerleeen Schooll

 

Teknik Pertanian

Teknik pertanian merupakan pendekatan teknik (engineering) secara luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya oleh manusia. Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian. Terminologi teknik pertanian sebagai padanan Agricultural Engineering diperkenalkan di Indonesia pada paruh 1990-an. Sebelumnya terminologi yang digunakan lebih sempit, yaitu mekanisasi pertanian yang diadopsi dari Agricultural Mechanization, sejak awal 1990-an bersamaan dengan pengenalan dan penggunaan traktor untuk program intensifikasi pertanian.

Bidang cakupan teknik pertanian antara lain adalah sebagai berikut : Alat dan mesin budidaya pertanian, mempelajari penggunaan, pemeliharaan dan pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian. Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang berhubungan dengan irigasi, pengawetan dan pelestarian sumberdaya tanah dan air. Energi dan Elektrifikasi Pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapannya dalam kegiatan pertanian. Lingkugan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan konstruksi bangunan khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan peralatan, pusat pengolahan dan sistem pengendalian iklim serta sesuai keadaan lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunan lainnya.

Perkembangan ilmu sistem pada tahun 1980-an memberikan imbas pada bidang teknik pertanian, dengan berkembangnya ranah sistem dan manajemen mekanisasi pertanian, yang merupakan penerapan manajamen dan analisis sistem untuk penerapan mekanisasi pertanian. Perkembangan berikutnya, pada abad ke-20 menuju abad ke-21 berkaitan denga ilmu komputasi, teknologi pembantu otak dan otot lewat sistem kontrol, sistem pakar, kecerdasan buatan berupa penerapan robot pada sistem pertanian, menjadikan teknik pertanian berkembang menjadi sistem teknik pertanian (Agricultural System Engineering). Objek formal yang berupa kegiatan reproduksi flora dan fauna serta biota akuatik didekati lebih luas lagi sebagai sistem hayati/biologis dengan orientasi pemecahan masalah pertanian secara holistik. Dalam pendekatan ini sumberdaya hayati berupa mikroba/mikroorganisme turut dijadikan objek formal dalam produksi dan peningkatan biomassa. Di beberapa perguruan tinggi di Amerika dan Jepang, program studi atau departemen yang dulu bernama Teknik Pertanian, kini berganti dengan nama Teknik Sistem Biologis (Biological System Engineering).

 

Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangat intensif dijadikan kajian sebagai objek formal ilmu terapan dan ditopang dengan tuntutan industri, terutama di negara maju. Kondisi ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan yang merupakan penerapan ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan mikrobiologi) serta prinsip-prinsip teknik (engineering), ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai penggarapan bahan pangan dari sejak pemanenan sampai menjadi hidangan. Teknologi pangan merupakan penerapan ilmu dan teknik pada penelitian, produksi, pengolahan, distribusi, penyimpanan pangan berikut pemanfaatannya. Ilmu terapan yang menjadi landasan pengembangan teknologi pangan meliputi ilmu pangan, kimia pangan, mikrobiologi pangan, fisika pangan dan teknik proses. Ilmu pangan merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pegolahan pangan.

Teknologi Industri Pertanian

Industri berbasis pertanian (agroindustri) dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang menitikberatkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal[1]. Disiplin ini menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsip-prinsip dan metodologi dalam menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri.[rujukan?] Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian. Teknologi Industri Pertanian memiliki bidang kajian sebagai berikut :

Sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian yang berkaitan dengan perencanaan, instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bahan, sumberdaya, peraltan dan energi pada pabrik agroindustri.Manajemen industri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu pada permasalahan sistem usaha agroindustri.Teknoekonomi agroindustri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, analisis dan perumusan kebijakan suatu sistem terpadu pada permasalahan sektor agroindustri.Manajemen mutu, penerapan prinsip-prinsip manajemen (perencanaan, penerapan dan perbaikan) pada bahan (dasar, baku), sistem proses, produk, dan lingkungan untuk mencapai taraf mutu yang ditetapkan.

Kegiatan hilir dari pertanian berupa penanganan, pengolahan, distribusi dan pemasaran yang semula secara sederhana dan tercakup dalam teknologi hasil pertanian, berkembang menjadi lebih luas dengan pendekatan dari sistem Industri.

 

PENUTUP

A kesimpulan

Sejarah pertanian adalah bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi dirinya sendiri. Pertanian memaksa suatu kelompok orang untuk menetap dan dengan demikian mendorong kemunculan peradaban. Terjadi perubahan dalam sistem kepercayaan, pengembangan alat-alat pendukung kehidupan, dan juga kesenian akibat diadopsinya teknologi pertanian. Kebudayaan masyarakat yang tergantung pada aspek pertanian diistilahkan sebagai kebudayaan agraris.

B saran

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kita khususnya mahasiswa agar dapat kita jadikan pedoman suatu saat nanti. Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan sehingga penyusun mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam penyusunan makalah yang berikutnya dapat lebih baik.

Makalah Mikroorganisme

05 January 2013 12:12:12 Dibaca : 27335

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah tentang Keanekaragaman Mikroorganisme. Walaupun masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,namun kami berharap agar makalah ini dapat dipergunakan dan di manfaatkan baik di dalam kampus atau diluar kampus. Dalam melaksanakan makalah ini banyak pihak yang terlibat dan membantu sehingga dapat menjadi satu makalah yang dapat di baca dan dimanfaatkan . Akhirnya kritik yang membangun dan saran sangat kami harapkan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca umumnya . Sekian dari kami mengucapkan banyak terima kasih .

Gorontalo, September 2012

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Judul Sampul……………………………………………………………………………..…..i

Kata Pengantar……………………………………………………………………………..ii

Daftar isi………………………………………………………………………..……………..iii

BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………..1

a. Latar Belakang………………………..……….

b. Tujuan Penulisan………………..…………

c. Rumusan Masalah…………….………...

d. Manfaat Penulisan……………………………………………………..……….2

BAB II Pembahasan…………………………………………………………….….……..3

a. Pengertian Mikroorganisme……………………………….………………

b. Manfaat Mikroorganisme………………………………………….….…….

c. Ciri-Ciri utama Mikroorganisme…………………………………………

d. Masalah Konservasi Mikroorganisme………………………….……..

e. Upaya Penyelamatan Mikroorganisme……………………………….

f. Faktor-Faktor Flora pada Tubuh Manusia…………………………..

g. Flora Normal pada Tubuh Manusia…………………………………….6

BAB III Penutup…………………………………………………………………………….13

a. Kesimpulan……………………………………………………………….……..13b. Saran…………………………………………………………………………..……13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..14

iii

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara terkaya akan plasma nutfah, termasuk mikroorganisme yang hidup dan berkembang biak di tanah nusantara nan subur. Negara yang kaya ini memiliki sekurangnya 10 ribu jenis mikroorganisme yang diperkirakan hidup secara alami dalam ekosistem yang “ramah” untuk berkembangbiak. Pada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada di alam, hanya sebagian kecil saja yang merupakan patogen. Patogen adalah organisme atau mikroorganisme yang menyaebabkan penyakit pada organisme lain. Kemampuan patogen untuk menyebabkan penyakit disebut dengan patogenitas.

Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat yang memungkinkan terjadiny kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer (udara) serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit.

Untuk itulah makalah ini disusun guna membahas mikroorganisme alami penghuni tubuh manusia, sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara manusia dan flora normal tubuh manusia.

 

b. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Mikroorganisme

Untuk mengetahui Manfaat Mikroorganisme

Untuk mengetahui Ciri-Ciri Utama dari Mikroorganisme

Untuk mengetahui Masalah Konservasi Mikroorganisme

Untuk mengetahui Upaya Penyelamatan Mikroorganisme

Untuk mengetahui Flora yang terdapat dalam tubuh Manusia

Untuk dapat mengetahui Flora Normal pada tubuh Manusia

 

c. Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan Mikroorganisme?

Apa Manfaat dari Mikroorganisme?

Apa ciri-ciri utama dari suatu Mikroorganisme?

Bagaimana mengatasi Masalah Konservasi Mikroorganisme?

Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk menyelamatkan Mikroorganisme?

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kehadiran Flora pada tubuh ManusiaApa Flora Normal yang terdapat dalam tubuh Manusia?

 

d. Manfaat Penulisan

Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Mikroorganisme

Kita dapat mengetahui Manfaat dari Mikroorganisme

Kita dapat mengetahui cirri-ciri utama dari Mikroorganisme

Kita dapat mengetahui cara mengatasi Masalah Konservasi Mikroorganisme

Kita dapat mengetahui Upaya-upaya Penyelamatan Mikroorganisme

Kita dapat mengetahui Faktor-Faktor Flora dalam Tubuh Manusia

Kita dapat mengetahui Flora Normal dalam tubuh Manusia

 

BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Mikroorganisme

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme juga merupakan mahluk hidup yang mudah beranak pinak dan berpotensi untuk menghasilkan berbagai produk bernilai ekonomis tinggi bagi manusia, misalnya antibiotic, vaksin dan enzim. Potensi ini dapat termanfaatkan manakala manusia dapat membujuk mikroorganisme ini guna menghasilkan apa yang diharapkan.

b. Manfaat Mikroorganisme

Mikroorganisme dapat juga dijadikan suatu kegiatan untuk dapat menyelamatkan mikroorganisme local yang sudah barang tentu merupakan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Kelestarian keanekaragaman mikroorganisme ini tentunya akan menjamin keberlangsungan kehidupan mikroorganisme yang tidak hanya dapat dimanfaatkan pada saat ini namun dapat menjamin kelestariannya untuk dimanfaatkan pada masa yang akan datang.

c. Ciri-Ciri Utama Mikroorganisme

Ciri-ciri utama dari suatu Mikroorganisme dikelompokkan sebagai berikut:

Morfologi

Mikroba pada umumnya sangat kecil, ukurannya dinyatakan dalam micrometer. Oleh karena ukurannya yang kecil diperlukan mikroskop untuk melihat mikroba. Mikroskop yang digunakan tergantung pada kecermatan yang diinginkan oleh peneliti.

Kimiawi

Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba di beri perlauan kimiawi, maka sel ini memperlihatkan susunan kimiawi yang spesifik.

Biakan

Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme berbeda, ada mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan tubuh bila diberikan zat hara yang kompleks (serum, darah). Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan bahan inorganic saja atau bahan organic (asam amino, karbohidrat, purin, pirimidin, vitamin, koenzim).

Metabolism

Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi kimiawi yang disebut metabolism. Berbagai macam reaksi yang terjadi dalam metabolism dapat digunakan untuk mencirikan mikroorganisme.

Antigenic

Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentuk antibody yang mengikat antigen. Antigen merupakan bahan kimia tertentu dan sel mikroba.

Genetic

Mikroorganisme memiliki bagian yang konstan dan spesifik bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan untuk mencirikan mikroorganisme.

Patogenitas

Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya untuk menimbulkan penyakit merupakan cirri khas mikroorganisme tersebut selain itu dapat pula bekteri yang memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio) dan virus (bakteriofag) yang mengifesi dan menghancurkan bakteri.

Ekologi

Habitat merupakan sifat yang mencirikan mikroorganisme. Mikrorganisme yang hidup di lautan berbeda dengan air tawar. Mikroorganisme yang terdapat dalam rongga mulut berbeda dengan saluran pencernaan.

d. Masalah Konservasi Mikroorganisme

Masalah Konservasi Mikroorganisme telah menjadi isu yang hangat berbagai belahan dunia. Kiranya perlu upaya penyelamatan mikroorganisme khususnya strain local agar dapat dimanfaatkan saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan sifatnya yang menarik, unik dan potensial, mikroorganisme yang pernah digunakan pada suatu penelitian adakalanya ingin dimanfaatkan lebih lanjut untuk penelitian pengembangan berikutnya.

e. Upaya Penyelamatan Mikroorganisme

Upaya penyelamatan mikroorganisme memerlukan peran serta berbagai pihak. Kekayaan mikroorganisme yang melimpah disamping harus dapat dimanfaatkan dalam penelitian-penelitian guna menghasilkan suatu produk yang nantinya dapat memberikan kemaslahatan terbesar bagi manusia, namun kelestariannya harus dapat dijaga dan terpelihara. Apapun caranya, keberadaan mikroorganisme ini senantiasa dapat terjamin, baik itu dengan memanfaatkan koleksi kultur di laboratorium-laboratorium di berbagai Perguruan Tinggi maupun di lembaga-lembaga penelitian pemerintah lainnya. Penyelamatan mikroorganisme ini dapat juga dilakukan dengan memantau kehadiran turis-turis asing yang mengadakan penelitian “illegal” di berbagai tempat di Negara kita ini.

f. Faktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh manusia

1.nutrisi
2.kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)

3.kondisi hidup

4.penerapan prinsip-prinsip kesehatan

Mikroflora pada tubuh berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous) yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal. Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida albicans.

2. Mikroorganisme sementara (transient flora) yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.

g. Flora Normal pada tubuh Manusia

Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital, mata, dan telinga . Organ-organ dan jaringan biasanya steril.

1. Kulit

Kebanyakan bakteri kulit di jumpai pada epitelium yang seakan-akan bersisik (lapisan luar epidermis), membentuk koloni pada permukaan sel-sel mati. Kebanyakan bakteri ini adalah spesiesStaphylococcus dan sianobakteri aerobik, atau difteroid. Jauh di dalam kelenjar lemak dijumpai bakteri-bakteri anaerobik lipofilik, seperti Propionibacterium acnespenyebab jerawat. Jumlahnya tidak dipengaruhi oleh pencucian. Staphylococcusepidermidis yang bersifat nonpatogen pada kulit namun dapat menimbulkan penyakit saat mencapai tempat -tempat tertentu seperti katup jantung buatan dan sendi prostetik (sendi buatan). Bakteri ini lebih sering ditemui pada kulit dibandingkan dengan kerabatnya yang bersifat patogen yaitu Staphylococcus aureus. Bakteri-bakteri tersebut merupakan bagian dari flora normal.

2. Hidung dan Nasofaring (nasopharynx)

Flora utama hidung terdiri dari korinebakteria, stafilokokus dan streptokokus. Dalam hulu kerongkongan hidung, dapat juga dijumpai bakteri Branhamella catarrhalis (suatu kokus gram negatif) dan Haemophilus influenzae (suatu batang gram negatif).

Pemusnahan flora normal faring dengan penisilin dosis tinggi dapat menyebabkan over growth: bakteria negatif Gram seperti Escherichia coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas atau jamur.

3. Mulut

Kelembapan yang paling tinggi, adanya makanan terlarut secara konstan dan juga partikel-partikel kecil makanan membuat mulut merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri. Mikrobiota mulut atau rongga mulut sangat beragam; banyak bergantung pada kesehatan pribadi masing-masing individu.

Pada waktu lahir, rongga mulut pada hakikatnya merupakan suatu inkubator yang steril, hangat, dan lembab yang mengandung sebagai substansi nutrisi. Air liur terdiri dari air, asam amino, protein, lipid, rongga mulut menjadi mantap. Jasad-jasad renik ini tergolong ke dalam genus Streptococcus, Neisseria, Veillonella, Actinomyces,da n Lactobacillus.

4. Orofaring (oropharinx)

Orofaring (bagian belakang mulut juga dihuni sejumlah besar bakteri Staphylococcus aureus dan S. epidermidis dan juga difteroid. Tetapi kelompok bakteri terpenting yang merupakan penghuni asli orofaring ialah streptokokus hemolitik, yang juga dinamakanStreptokokus viridans. Biakan yang ditumbuhkan dari orofaring juga akan memperlihatkan adanyaBranchamella catarrhalis, spesies Haemophilus, serta gular-galur pneumokokus avirulen (Streptococcus pneumonia).

5. Perut

Isi perut yang sehat pada praktisnya steril karena adanya asam hidroklorat di dalam sekresi lambung. Setelah ditelannya makanan, jumlah bakteri bertambah tetapi segera menurun kembali dengan disekresikannya getah lambung dan pH zat alir perut pun menurun.

6. Usus Kecil

Usus kecil bagian atas (atau usus dua belas jari) mengandung beberapa bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram positif. Di dalam jejunum atau usus halus kos ong (bagian kedua usus kecil, di antara usus dua belas jari dan ileum atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-spesies Enterokokus, Laktobasilus, danDifteroid. Khamir Candida albicans dapat juga dijumpai pada bagian usus kecil ini. Pada bagian usus kecil yang jatuh (ileum), mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada usus besar. Bakteri anaerobik dan enterobakteri mulai nampak dalam jumlah besar.

7. Usus Besar

Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi mikrobe yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di dalam spesimen tinja adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram negatif anaerobik yang ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B. melaninogenicus, B. oralis) dan Fusobacterium. Basilus gram positif diwakili oleh spesies-spesies Clostridium(serta spesies-spesies Lactobacillus.

Flora saluran pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen.

8. Saluran Kemih

Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya dijumpai pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik pada pria maupun wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih, agaknya disebabkan efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra dan seringnya epitelium terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut variasi daur haid. Penghuni utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran terhadap asam. Mikrooganisme yang mampu berkembang baik pada pH rendah ini dijumpai di dalam vagina dan mencakup enterokokus, Candida albicans , dan sejumlah besar bakteri anaerobik. Sistem urinari dan genital secara anatomis terletak berdekatan, suatu penyakit yang menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi siste m yang lain khususnya pada laki-laki. Saluran urin bagian atas dan kantong urine steril dalam keadaan normal. Saluran uretra mengandung mikroorganisme seperti Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium, Neisseria dan enterik.

9. Mata (Konjungtiva) dan Telinga

Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid (Coynebacterium xerosis), S.epidermidis dan Streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus (Moraxella) seringkali juga ada. Flora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisozim.

Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat dijumpaiStreptococcus pneumonia, batang gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa,Staphylococcus aureusdan kadang-kadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian tengah dan dalam biasanya steril.

10. Bakteri di Darah dan jaringan

Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadangkadang karena manipulasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi, flora komensal dari mulut dapat masuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan normal mikroorganisme tersebut segera dimusnahkan oleh sistem kekebalan tubuh. Hal seperti itu dapat terjadi pula dengan flora faring, saluran cerna dan saluran kemih. Pada keadaan abnormal seperti adanya katup jantung abnormal, atau protesa lain, bakteremia di atas dapat mengarah pada pembentukan koloni dan infeksi.

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Kenyataan ini yang menjadikan perlunya koleksi kultur mikroorganisme. Koleksi kultur masyarakat penyimpanan mikroorganisme secara baik dan benar agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dengan resiko terjadinya perubahan sifat dan potensi yang seminimal mungkin. Menyimpan dan memelihara kultur mikroorganisme dalam jangka panjang serta dapat melakukan pertukaran koleksi dengan berbagai lembaga atau laboratorium koleksi baik di dalam maupun di luar negeri. Disamping itu mikroorganisme ini dapat dapat dijadikan suatu kegiatan untuk dapat menyelamatkan mikroorganisme local yang sudah barang tentu merupakan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

b. Saran

Saran kami sebagai mahasiswa Agroteknologi, dimana harus mengetahui keanekaragaman mikroorganisme. Baik Pengertian, Manfaat, Masalah, Ciri-Ciri, Faktor-Faktor, Upaya-Upaya Penyelamatan Mikroorganisme, maupun Flora Normal yang ada pada tubuh Manusia juga kita harus ketahui. Guna menunjang kita sebagai seorang mahasiswa Agroteknologi.

DAFTAR PUSTAKA