Sekilas Perjalanan Karir Muhamad Ali
SIAPA yang tidak kenal dengan Muhammad Ali? Petinju legendaris dunia asal Amerika Serikat. Tapi, perjalanan kariernya ternyata sempat dicekal setelah memutuskan untuk memeluk agama islam.
Diketahui, Ali melakukan debut pada 29 Oktober 1960. Saat itu, petinju ini masih menggunakan nama Cassius Marcellus Clay. Saat itu, Clay berhasil menang angka selama enam ronde atas lawannya Tunney Hunsaker.
25 Febuari 1964, Clay untuk pertama kali merebut gelar juara kelas berat dunia setelah menang TKO atas Sonny Liston pada ronde ketujuh dari 15 ronde yang direncanakan di Florida, Amerika Serikat. Saat itu, Liston harus mundur dari pertarungan karena mengalami cedera bagian leher.
Setelah mengalahkan Liston di tahun 1964, Clay secara kontroversial mengumumkan agama dan nama barunya bernama Muhammad Ali setelah masuk ke kelompok Nation of Islam. Pada saat itu, perjalanan karier Ali memang sempat stuck.
Setelah menjalani tanding ulang dengan Lston di tahun 25 Mei 1965, Ali sempat menolak untuk mengikuti wajib militer yang diterapkan oleh Amerika Serikat untuk menghadapi perang Vietnam. "Saya tidak ada masalah dengan orang-orang Vietcong, dan tidak ada satupun orang Vietcong yang memanggilku dengan sebutan Nigger,” demikian ungkapan Ali saat itu.
Akibat pernyataannya itu, Komisi Tinju sempat melarang Ali untuk bertarung selama empat tahun di Amerika dan mencabut gelar juara dunia miliknya. Meski demikian, Ali sempat bertarung mempertahankan gelar juara ke luar negeri melawan George Chuvalo, Henry Cooper, Brian London dan Karl Mildenberger.
Tapi setelah melakukan banding, The Greatest (julukan Ali) diperbolehkan untuk bertarung lagi di Amerika. Lagi-lagi, petinju Amerika saat itu Ernie Terrel menolak untuk memanggil nama Ali karena memeluk agama islam. Namun, Ali yang masih berusia 25 tahun menang angka mutlak atas Terrel.
8 Maret 1971, Ali harus kalah angka dari Joe Frazier di New York dan harus kehilangan gelar juara dunia miliknya. Namun tiga tahun berikutnya, The Greatest kembali merebut gelar juara WBC dan WBA setelah mengalahkan George Foreman di Kinsasha, Zaire pada ronde ke 8.
Pada 1 Oktober 1975, presiden Filipina saat itu Ferdinand Marcos memboyong pertandingan Ali vs Fraizer jilid ke III di kota Manila. The Greatest berhasil menang TKO pada ronde ke-14 dalam pertarungan yang menegangkan tersebut.
Ali menjadi petinju pertama yang meraih tiga gelar secara beruntun setelah mengalahkan Leon Spinks pada 15 September 1978. Setahun berikutnya, Ali sempat memutuskan untuk pensiun dari ring tinju dan gelarnya dinyatakan kosong. Tapi, 2 Oktober 1980 Ali kembali bertarung melawan Larry Holmes. Sayang Ali harus kalah TKO pada ronde 11.
Tidak lama setelah pertarungan itu, Ali sempat dinyatakan terkena penyakit Parkinson, namun promotor Don King merahasiakan hasil tes medis tersebut. Setelah laga melawan Holmes, Ali melakukan cek medis ulang. Hasilnya, The Greatest positif terkena penyakit Parkinson.
Pada 11 Desember 1981, Ali kembali naik ke atas ring melawan Trevor Berbick di Bahama. Meski demikian, Ali berusaha untuk memberikan perlawanan kepada Berbick, tapi kalah di ronde ke-10. Ini merupakan pertandingan terakhir Ali sepanjang kariernya.
Kisah Mistis Bung Karno dan Pusaka Gaib
Ditengah derasnya hujan angin, sosok bung Karno yang kala itu masih menjadi bocah angon berlari kecil menelusuri jalan setapak menuju bukit gorong, yang terletak disebelah kanan sungai Penyu Cilacap, Jawa tengah. Beliau membawa satu amanat dari salah satu gurunya KH. Rifai bin Soleh Al Yamani (Hadrotul maut), Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebagai seorang pemikir handal yang mempercayai suatu kehidupan alam lain, beliau kerap mengasingkan diri dalam fenomena yang tak layak pada umumnya, yaitu selalu bertirakat dari satu gua kumuh, bebukitan terjal , hutan belantara hingga tempat wingit lainnya.
Kisah ini terjadi pada jum’at legi, bulan maulud 1937H. Berawal dari sebuah mimpi yang dialaminya. Di suatu malam, beliau didatangi seekor naga besar yang ingin ikut serta mendampingi hidupnya. Naga itu mengenalkan dirinya bernama, Sanca Manik Kali Penyu, yang tinggal didalam bukit Gorong, kepunyaan dari Ibu Ratu Nyi Blorong, yang melegendaris.
Dengan kejelasan mimpinya, Bung Karno, langsung menemui KH. Rifai, yang kala itu sangat masyhur namanya. Lalu sang kyai memberinya berupa amalan atau sejenis doa Basmalah, yang konon bisa mewujudkan benda gaib menjadi nyata.
Lewat suatu komtemplasi dan prosesi ritual panjang, akhirnya Bung Karno, ditemui sosok wanita cantik yang tak lain adalah Nyi Blorong sendiri.
"Andika!! Derajatmu wes tibo neng arep, siap nampi mahkota loro, lan iki mung ibu iso ngai bibit kejembaran soko nagara derajat, kang manfaati soko derajatmu ugo wibowo lan rejekimu serto asih penanggihan" terang Nyi Blorong.
Yang arti dari ucapan tadi kurang lebihnya; "Anakku!! Sebentar lagi kamu akan menjadi manusia yang mempunyai dua derajat sekaligus (Pemimpin umat manusia dan bangsa gaib yang disebut sebagai istilah/ Rijalul gaib). Saya hanya bisa memberikan sebuah mustika yang manfaatnya sebagai, ketenangan hatimu, keluhuran derajat, wibawa, kerejekian serta pengasihan yang akan membawamu dipermudah dalam segala tujuan"
Mustika yang dimaksud tak lain berupa paku bumi, jelmaan dari seekor naga sakti, Sanca Manik, yang didalam mulutnya terdapat satu buah batu merah delima bulat berwarna merah putih crystal.(Bisa dilihat dalam gambar atas) symbol dari bendera merah putih/ negara Indonesia.
Sebagai sosok mumpuni sekaligus hobbiis dalam dunia supranatural, (7) bulan, dari kedapatan mustika Sanca Manik, beliau pun bermimpi kembali. Yang mana didalam mimpinya sosok Kanjeng Sunan KaliJaga beserta ibu Ratu Kidul Pajajaran (suami istri) menyuruh Bung Karno, datang ke bukit Tinggi Pelabuhan Ratu, Sukabumi- Jawa Barat.
"Datanglah Nak ketempatku!!! Kusiapkan jodoh dari pemberian Putranda (Nyi Blorong) yang kini telah kau terima, tak pantas melati tanpa kembang kenanga, lelaki tanpa adanya wanita"
Tentunya sebagai seorang yang berpengalaman dalam pengolahan bathiniyah, Bung Karno, adalah salah satu bocah yang sangat paham akan makna sebuah mimpi. Dalam hal ini beliau menyakini bahwa mimpi yang barusan dialaminya adalah bagian dari kebenaran.
Dengan meminta bantuan kepada, Kartolo Harjo, asal dari kota Pekalongan, yang kala itu dianggap orang paling kaya, merekapun hari itu juga langsung menuju lokasi yang dimaksud, dengan membawa sedan cw keluaran tahun 1889.
Kisah perjalanan menuju Pelabuhan Ratu, ini cukup memakan waktu panjang, pasalnya disetiap daerah yang dilaluinya Bung Karno, selalu diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal.
Mereka berebut memberikan sesuatu pada sosok kharismatik berupa pusaka maupun bentuk mustika. Hal semacam ini sudah sewajarnya dalam dunia keparanormalan sejak zaman dahulu kala, dimana ada sosok yang bakal menjadi cikal seorang pemimpin, maka seluruh bangsa gaibiah akan dengan antusiasnya berebut memamerkan dirinya untuk bisa sedekat mungkin dengannya.
Untuk mengungkapkan lebih lanjut perjalanan Bung Karno menuju Pelabuhan Ratu, yang dimulai pada hari Kamis pon, ba’da subuh, Syawal 1938H, pertama kalinya perjalanan ini dimulai dari kota Klaten Jawa Tengah.
Ditengah hutan Roban, Semarang, beliau diminta turun oleh sosok hitam berambut jambul, yang mengaku bernama, Setopati asal dari bangsa jin, dan memberikan pusaka berupa cundrik kecil, berpamor Madura dengan besi warna hitam legam. Manfaatnya, sebagai wasilah bisa menghilang.
Juga saat melintas kota Brebes dan Cirebon, beliau disuruh turun oleh (empat) orang yang tidak dikenal
1. Bernama kyai Paksa Jagat, dari bangsa Sanghiyang, memberikan sebuah keris berluk- 5, manfaatnya sebagai wasilah, tidak bisa dikalahkan dalam beragumen.
2. Bernama Nyai sempono, asal dari Selat Malaka, yang ngahyang sewaktu kejadian Majapahit dikalahkan oleh Demak Bintoro, beliau memberikan sebuah tusuk konde yang dinamai, Paku Raksa Bumi, manfaatnya, mempengaruhi pikiran manusia.
3. Bernama Kyai Aji, asal dari siluman Seleman, beliau memberikan sebuah pusaka berupa taring macan, manfaatnya, sebagai kharisma dan kedudukan derajat.
4. Bernama Ki Jaga Rana, memberikan sebuah batu mustika koplak, berwarna merah cabe, manfaatnya sebagai daya tahan tubuh dari segala cuaca.
Lalu saat melintas hutan Tomo Sumedang, beliaupun dihadang oleh seorang nenek renta yang mengharuskannya turun dari mobil, mulanya Bung Karno, enggan turun, namun saat melaluinya untuk terus melajukan mobil yang dikendarinya, ternyata mobil tersebut tidak bisa jalan sama sekali, disitu beliau diberikan satu buah mustika Yaman Ampal, sebagai wasilah kebal segala senjata tajam.
Juga saat melintas digerbang perbatasan Sukabumi, beliau dihadang oleh segerombolan babi hutan, yang ternyata secara terpisah, salah satu dari binatang tadi meninggalkan satu buah mustika yang memancarkan sinar kemerahan berupa cungkup kecil yang didalamnya terdapat satu buah batu merah delima mungil.
Sesampainya ditempat yang dituju, Bung Karno dan temanya mulai mempersiapkan rambe rompe berupa sesajen sepati, sebagai satu penghormatan kepada seluruh bangsa gaib yang ada ditempat itu, tepatnya malam rabo kliwon, Bung Karno, mulai mengadakan ritual khususiah secara terpisah dengan temannya, semua ini beliau lakukan agar jangan sampai menggangu satu sama lainnya dalam aktifitas menuju suatu penghormatan kepada bangsa gaib yang mengundangnya.
Dua malam beliau melakukan ritual tapa brata, dengan cara sikep kejawen yang biasa dilakukannya saat menghadapi penghormatan kepada bangsa gaib, lepas pukul 24.00, seorang bersorban dan wanita cantik yang tiada tara datang menghampirinya, mereka berdua tak lain adalah Sunan kaliJaga dan Nyimas Nawang wulan Sari Pajajaran, yang sengaja mengundangnya.
"Anakku!!! Dalam menghadapi peranmu yang sebentar lagi dimulai, Ibu hanya bisa memberikan sementara sejodoh mustika yang diambil dari dasar laut Nirsarimayu (dasar laut pantai selatan sebelah timur kaputrennya) ini mustika jadohnya dari yang sudah kamu pegang saat ini,gunakanlah mustika ini sebagai wasilah kerejekian guna membantu orang yang tidak mampu, sebab inti dari kekuataqn yangterkandung didalamnya, bisa memudahkan segala urusan duniawiah sesulit apapun" Lalu setelah berucap demikian, kedua sang tokoh pun langsung menghilang dfari pandangannya.
Kini tinggal Bung karno, sendirian yang langsung menelaah segala ucapan dari Ibu Ratu, barusan.
Di dalam tatacara ilmu supranatural, cara yang dilakukan oleh Bung karno, diam menafakuri setelah kedapatan hadiah dari bangsa gaib tanpa harus meninggalkan tempat komtemplasi terlebih dahulu, adalah suatu tatakrama yang sangat dihormati oleh seluruh bangsa gaib dan itu dinamakan, Sikep undur/ tatkrama perpisahan.
Dari kejadian itu Bung Karno, langsung mengambil sikap diam dalam perjalanan pulang sambil berpuasa hingga sampai rumah/ tempat kembali semula, cara seperti ini disebut sebagai, Ngaulo hamba/ mentaati pelaturan gaib supaya apa yang sudah dimilikinya bisa bermanfaat lahir dan bathin.
Dalam kisah ini bisa diaambil kesimpulan bahwa, segala sesuatunya bisa bermanfaat, apabila disertai kerja keras dan tetap memegang penghormatan dalam menggunakan apapun yang bersifat gaibiyah, bukan malah sebaliknya, digunakan terhadap tujuan yang kurang bermanfaat atau banyaknya berandai- andai yang mengakibatkan kita jadi malas.
Kisah ini sudah mendapatkan ijin dari Ahlul Khosois, Habib Umar bin Yahya, Pekalongan, habib Nawawi Cirebon, Habib Nur, Indramayu dan Mbah Moh, dari Pertanahan Kebumen Jawa Tengah. Semoga yang kami uraikan tadi bisa diambil hikmah dan manfaatnya.
Tongkat Keramat Bung Karno yang Diperebutkan
GAUNG peringatan satu abad Soekarno seakan tak mau sirna. Seabrek kegiatan yang dimulai menjelang kelahirannya, 6 Juni lalu, selalu marak. Agenda acara paling bontot, pameran “Jumpa Bung Karno” di Gedung Pola, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, pun mendapat perhatian luar biasa dari masyarakat. Ajang pamer benda peninggalan Bung Karno, yang berlangsung hingga 15 September, itu disesaki pengunjung tak kurang dari 5.000 orang setiap hari.Pameran itu seakan menabalkan Bung Karno sebagai sosok yang tak lekang dimakan waktu. Sampai-sampai, peranti tetek-bengek Bung Karno pun dikeramatkan pengagum beratnya. Tak sedikit yang menyebutnya sebagai pusaka. Termasuk “kasus tongkat komando Bung Karno” yang menyeret Lia Aminuddin, tokoh Salamullah, ke pengadilan, Rabu pekan lalu.
Gara-gara melenyapkan tongkat Bung Karno itulah, Lia digugat Rudi Fachrudin, yang mengklaim sebagai “ahli waris” si tongkat. Toh, banyak kalangan menyangsikan bagaimana juntrungannya tongkat keramat itu berpindah ke tangan Rudi. Apalagi, yang disebut tongkat komando Bung Karno, menurut Enong Ismail, anggota tim inventaris pameran “Jumpa Bung Karno”, ya, cuma satu.
Tongkat komando tersebut kini dipajang di lantai V Gedung Pola. Sedangkan belasan lainnya yang disimpan di Istana Merdeka adalah tongkat biasa, pemberian pimpinan negara sahabat, ketika Soekarno masih menjabat presiden. Meski begitu, para pemegang tongkat komando Soekarno banyak bermunculan. Mereka mengklaim sebagai tongkat asli, lengkap dengan sejarah dan cerita kesaktiannya.
Koeshartadi, misalnya. Pengusaha asal Surabaya ini mengaku pernah memiliki tongkat berjuluk Tunggul Drajat Ndaru Puspito -tonggak lurus penopang bunga hasil perburuannya pada 1990. Wujudnya jauh berbeda dibandingkan dengan tongkat milik Rudi. Tunggul memiliki badan dari logam warna cokelat sepanjang 40 sentimeter. Pada bagian atas, warnanya lebih muda ketimbang bawahannya.
Pemburu benda klenik itu mengklaim tongkat Tunggul-nya adalah yang asli. “Sejarahnya paling jelas,” kata pengurus daerah Ikatan Pencak Silat Indonesia Jawa Timur itu. Yang dimaksud sejarah oleh Koeshartadi rupanya tak jauh dari dunia mistik yang sulit dicerna akal sehat.
Menurut Koes, si Tunggul adalah tongkat komando yang pernah dipegang Mahapatih Majapahit, Gajah Mada. Asal-muasalnya, konon, dibuat Empu Barada, pembuat keris yang tersohor di era Raja Airlangga, 10 abad silam. Seterusnya, perjalanan sang tongkat kian musykil, yang tak ketemu rujukannya dari ahli sejarah.
Koes yang demen ilmu kebatinan itu berkisah bahwa sang tongkat sempat moksa -raib ke alam gaib- sebelum tiba-tiba muncul di Blitar, Jawa Timur. Koes menjelajah sekujur tanah Jawa untuk mendapat pusaka Bung Karno. Tapi, ia hanya ketemu satu barang, ya tongkat itu tadi.
Perjumpaan dengan si tongkat, kata Koes, lewat seorang warga Blitar yang tak jelas asal-usulnya. Ia membelinya dengan harga jutaan rupiah. Meski akhirnya, tongkat itu dilepas Koes, karena ia merasa tak berhak memilikinya. Namun, Koes merahasiakan pembelinya dan bes- arnya “mas kawin” pengganti tongkat.
Hikayat tongkat versi Romo Yoso, tokoh kasus Brigade X Malang yang mengaku titisan Bung Karno, lebih aneh bin ajaib. Koleksi barang keramat Soekarno milik Romo Yoso tak cuma tongkat. Selain tiga pucuk tongkat, Romo Yoso juga mengaku punya burung Garuda Emas, pedang Kiai Sengkelad, keris Nogo Sosro dan Setro Banyu, serta seabrek nama aneh yang disebut Romo Yoso sebagai barang keramat Bung Karno.
Anehnya, semua barang tersebut didapat dari hasil pertapaan Romo Yoso di gua-gua yang dianggap keramat. “Semua pusaka di Nusantara milik Bung Karno sudah saya miliki,” kata Romo Yoso, yang berburu harta Soekarno sejak 11 tahun silam.
Keberadaan tongkat dari antah berantah itu berlainan dengan kesaksian Kanjeng Raden Haryo Tumenggung Hardjonagoro, ahli budaya senior Keraton Surakartahadiningrat. Seingat Hardjonagoro, yang dikenal dekat dengan Soekarno di awal 1960-an, tongkat koleksi Bung Karno jumlahnya sekitar 10. Bahan dasarnya dari kayu. “Ada yang dari cendana, gading, akar bahar, dan dipadu dengan sungu,” kata abdi dalem keraton yang punya nama asli Go Tik Swan itu.
Sayangnya, Hardjonagoro tak bersedia merinci wujud tongkat asli milik Bung Karno itu. “Saya hanya mau mengatakan kepada Bu Megawati,” katanya. Gusti Raden Ayu Koes Moertiyah, putri raja Surakarta Paku Buwono XII, pun meragukan keaslian benda peninggalan Bung Karno yang beredar di masyarakat. Anggota legislatif dari PDI Perjuangan itu menduga, benda-benda milik tokoh terkenal seperti Soekarno hanya dijadikan komoditas bisnis.
Seperti kejadian bulan lalu, ketika Gusti Mung, panggilan akrabnya, kedatangan tamu bernama Salimi yang membawa sebilah keris. Menurut penuturan Salimi kepada Gusti Mung, keris tersebut punya “garis kerabat” dengan keris-keris Bung Karno. Salimi bermaksud menyerahkan keris itu kepada Megawati Soekarnoputri lewat Gusti Mung.
Permintaan Salimi ini ditolak Gusti Mung. “Orang itu punya maksud tak jujur,” katanya. Gusti Mung yakin, bila dituruti, ujung-ujungnya hanya soal duit. Biasanya, masih kata Gusti Mung, mereka akan minta duit untuk biaya selamatan yang besarnya jutaan rupiah.
Sebagai komoditas menggiurkan, di mata para pemburu, barang peninggalan Soekarno tak ubahnya harta karun. Selain benda pusaka, Soekarno disebut-sebut juga menyimpan dana revolusi berwujud emas lantakan dan jutaan poundsterling di Union Bank of Switzerland (UBS), Swiss. Tersebutlah Gunarjo dan Pujo Warno, para pemburu harta “warisan” itu.
Gunarjo, pendiri lembaga pendidikan Gama 81, Yogyakarta, konon menghamburkan duit hingga Rp 4 milyar untuk mencairkan simpanan Soekarno itu, dalam kurun 1988-1990. Pria asal Solo ini meyakini, aset atas nama Mr. Soekarno di bank Swiss tersebut benar adanya. Dalam sertifikat UBS, tertera berat emas lantakan Soekarno mencapai 72.000 ton. Tapi, harta ini tak bisa dicairkan. “Mereka punya aturan main yang tidak bisa ditembus,” katanya ketika itu.
Informasi emas simpanan Bung Karno itu juga menyeret Pujo Warno, pengusaha semen asal Jakarta, untuk mengubernya. Emas versi Pujo Warno jumlahnya “cuma” 4,5 ton. Toh, meski bertandang ke UBS, yang diyakini sebagai tempat penyimpanan, Pujo pulang dengan tangan hampa.
Sultan Sulu Filipina, Maulana Jamalul Kiram III, pun terpedaya isu emas lantakan Soekarno. Ia tergiur membeli sertifikat emas Soekarno di UBS, yang dipegang Parman, warga Klaten, April tahun lalu. Duit Rp 7 juta telah diserahkan kepada Parman, eh, ternyata, sertifikat itu palsu.
Bisa jadi, tongkat dan keris peninggalan Soekarno yang diributkan orang adalah benda tiruan belaka. Guruh Soekarnoputra sendiri meyakini, benda-benda peninggalan Soekarno tak ada yang tersebar di masyarakat. “Kalaupun ada, harus jelas pembuktiannya,” kata bungsu lima bersaudara dari istri Soekarno, Fatmawati, itu kepada Dewi Sri Utami dari Gatra.
Tampaknya, soal buru-memburu benda pusaka Soekarno itu, menurut Prof. Dr. Simuh, lebih dilatari kepercayaan mistik. Dalam pengamatannya, Soekarno tergolong figur yang tak bersih dari mistik. “Barang-barang Soekarno itu representasi kepemimpinan gaya kerajaan, yang diyakini berdaya magic,” kata pakar sinkretisme yang juga guru besar Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Tips Menjaga Bunga Tetap Segar dan Terlihat Indah
Rutin memotong batang bunga dengan potongan menyerong bisa membantu bunga hidup lebih lama.
coba simak dan lakukan tips-tips dari Homelife berikut ini:
- Bila Anda tipe yang suka dengan rangkaian bunga segar, siapkan beragam jenis vas bunga dengan ukuran yang berbeda-beda untuk mengakomodasi bunga-bunga yang akan dipajang.
- Potonglah batang menyerong. Bagian bawah batang umumnya menutup dengan sendirinya, seperti luka yang menutup, supaya bunga tetap bisa menarik air lebih lama, batang bunga sebaiknya dipotong menyerong sedikit setiap hari.
- Larutkan gula, pemutih, dan cuka putih, masing-masing satu sendok teh pada air di dalam vas bunga untuk memperlama waktu hidup bunga serta mengurangi pembentukan lendir. Biasakan untuk mengganti air dalam vas secara teratur untuk kebersihan.4. Sebatang bunga bisa terlihat menarik di dalam vas kecil, bisa dari botol bening bekas, misalnya.
- Tulip adalah satu-satunya jenis bunga yang terus bertumbuh walau sudah dipotong, jadi ingatlah untuk rajin memotong batangnya.
- Bila vasnya bening, batangnya akan terlihat dari luar dan akan menjadi bagian dari penampilan, jadi pastikan batangnya bersih dan tidak ada dedaunan yang mengganggu penampilannya.
- Pastikan vas stabil untuk berdiri. Bebatuan kecil yang indah bisa menambah kestabilan vas dan membantu bunga berdiri tegak, namun wajib dibersihkan sesering mungkin.
- Bersihkan vas dengan sabun pembersih piring, air hangat, dan sikat botol untuk memastikan tidak ada bekas lumut yang melekat dan merusak keindahan.
Inilah Aneka Manfaat Buah Pepaya Untuk Anda
Pepaya mengandung beberapa vitamin, mineral dan enzim papain yang amat bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan (sumber: Happy Kanppy/Freedigitalphotos)
Buah pepaya ternyata memiliki banyak aneka manfaat bagi kita.
Mudah didapat, harganya terjangkau serta memiliki aneka manfaat kesehatan itulah kelebihan dari buah pepaya. Jika Anda masih jarang mengonsumsi pepaya, ada baiknya simak aneka manfaat kesehatan pepaya seperti yang kami sitat dari Life Mojo berikut ini.
Buah pepaya merupakan sumber yang baik bagi:
+. Enzim Papain
+. Vitamin A
+. Vitamin C
+. Beta Karoten
+. Mineral Essensial
+. Enzim Arginine
+. Enzim Carpain
+. Serat alami
Sementara itu keuntungan kesehatan dari pepaya adalah:
1. Merawat kulit dan rambut
Pepaya amat menguntungkan bagi kesehatan kulit. Aplikasi jus pepaya bagi kulit mencegah serta menyembuhkan aneka gangguan pada kulit seperti jerawat, kulit, kulit yang terbakar dan lain-lain.
Selain itu pepaya juga mampu berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit terlihat lebih cerah. Pepaya juga mampu menghilangkan noda-noda cokelat dan bintik-bintik pada kulit.
Pepaya juga menjadi bahan dasar krim serta masker kulit. Antioksidan yang terkandung dalam pepaya mencegah penuaan prematur pada kulit dan membuat kulit Anda terlihat lebih muda. Pepaya juga membuat rambut menjadi sehat dan mencegah terjadinya ketombe.
2. Meningkatkan sistem imun tubuh
Kandungan vitamin A dan C serta beta karoten pada pepaya meningkatkan sistem imun tubuh. Mengonsumsi pepaya secara rutin amat baik bagi mereka yang sering terserang penyakit flu, batuk serta flu.
3. Anti radang
Enzim yang mampu mencerna protein dalam pepaya seperti papain dan chymopapain merupakan sumber yang baik bagi anti inflamasi atau peradangan.
Selain itu vitamin A dan C serta beta karoten dalam pepaya juga efektif untuk menyembuhkan kondisi peradangan. Karenanya pepaya adalah buah yang baik baik mereka yang menderita sakit asma, osteoarthritis serta rheumatoid arthritis.
4. Menyehatkan organ pencernaan
Pepaya akan membantu organ pencernaan. Kehadiran enzim papain membantu proses pencernaan dan mencegah terjadinya konstipasi atau sembelit. Jus pepaya membantu menghilangkan infeksi dalam saluran pencernaan.
Buatlah jus pepaya setiap 3-4 hari untuk membantu membersihkan perut dan usus. Jus pepaya ini juga bekerja sebagai tonikum bagi perut.
Menurut para pakar serat dalam pepaya membantu mengusir toksin penyebab kanker pada usus besar serta mencegah penyebarannya ke sel-sel usus yang sehat. Kandungan folat, vitamin C, beta karoten serta vitamin E pada pepaya juga mencegah timbulnya kanker.
5. Mencegah penyakit jantung
Pepaya juga efektif mencegah terjadinya atherosclerotic serta penyakit jantung diabetik. Konsentrasi pro-vitamin A, carotenoid phytonutrients dalam pepaya membantu pencegahan kedua penyakit itu.
Nutrisi ini mencegah terjadinya oksidasi kolesterol sehingga mencegah terjadinya penimbunan pada dinding arteri yang akan menjadi plak berbahaya yang bisa memicu serangan jantung dan stroke.
Serat dalam pepaya juga membantu menurunkan tingkat kolesterol jahat atau LDL (Low Density lipoprotein).