GO, OPEN SOURCE !
Komputer kita tidak bias jalan jika tidak ada OS atau Operating System didalamnya. OS beserta aplikasinya tersebut ada yang bisa kita dapatkan secara gratis atau yang biasa disebut Open Source dan juga dengan membayarnya atau Close Source. Namun kebanyakan kita menggunakan OS yang berbasis Close Source tanpa membayarnya dan itu berarti kita telah melakukan pencurian dengan melakukan pembajakan karya orang lain baik itu kita lakukan secara sadar maupun tidak sadar, karena kita tidak tahu atau karena memang gag mau tahu. mungkin kita masih awam tentang apa itu Open Source, apa itu Close Source dan apa perbedaan diantara keduanya. Untuk itu mari kita simak tulisan berikut.
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
Gerakan Indonesia, go open source!
Untuk meningkitkan penggunaan dan pengembangan perangkat lunak sumber terbuka di Indonesia maka munculah sebuah semangat gerakan yang bernama Indonesia, Go Open Source! Atau yang disingkat IGOS. IGOS dideklarasikan pada 30 Juni 2004 oleh 5 kementerian yaitu Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Departemen Komunikasi dan Informatika, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Pendidikan Nasional.
Salah satu kegiatan yang dilakukan igos adalah mengembangkan distro local. Dengan filosofi kode sumber yang bebas dan terbuka, telah banyak usaha yang dilakukan baik oleh pemerintah, komunitas, dan swasta dalam mengembangkan distro lokal. Diantaranya adalah :
- BlankOn Linux
- DwiWarna
- IGOS Nusantara
Namun untuk saat ini kita hanya akan membahas BlankOn Linux terlebih dahulu.
BlankOn Linux
BlankOn Linux adalah sebuah distribusi Linux berbasis Debian yang dikembangkan oleh tim pengembang BlankOn Indonesia dengan dukungan dari Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI), Sebuah organisasi yang bergerak dalam pengembangan perangkat lunak dan sumber daya manusia dibidang Linux dan perangkat lunak bebas di Indonesia.
Tujuan pengembangan distro Linux BlankOn adalah menghasilkan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran, dan pemerintahan. BlankOn dikembangkan dengan dukungan multimedia seperti mp3, vcd, dan dvd. BlankOn didesain dengan tampilan grafis dan tema yang menampilkan ciri khas Indonesia. Pengembangan BlankOn akan terus dilakukan secara terbuka kepada publik. Kegiatan pengembangan ini diharapkan dapat menghasilkan rilis BlankOn satu hingga dua kali dalam setahun.
Nama BlankOn adalah tutup kepala khas beberapa suku/budaya di Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali, dan lain-lain.
BlankOn juga berarti blank (bilangan biner 0) dan on (bilangan biner 1) atau topi digital (modern) dengan tampilan klasik (kuno). Arti lain kata BlankOn adalah perubahan dari blank (kosong) menjadi on (menyala atau berisi). Arti filosofi BlankOn adalah harapan agar pengguna distro BlankOn berubah dari belum sadar (kosong) menjadi sadar (berisi) bahwa ada Linux yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan skill di bidang TI, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.
BlankOn diharapkan dapat menjadi penggerak (activator) atau meningkatkan motivasi masyarakat Indonesia untuk menggunakan dan mengembangkan Linux dan FOSS lainnya. BlankOn juga sebagai pelindung (tutup kepala) dari ketergantungan terhadap perangkat lunak proprietary.
Jadi, mari kita beralih ke Open Source,........!!!!!