Pilu di Hari bahagia
Kemarin, tepatnya tanggal 11 Februari 2013 aku genap berusia 19 tahun. Seperti biasa tepat pukul 00.00 ucapan demi ucapan ulang tahun mulai ku dapatkan. Ucapan pertama berhasil di sampaikan someone special, ucapan ke dua dari kedua orang tuaku dan setelahnya ucapan dari sahabat-sahabat terdekatku.
Ini adalah tahun pertama aku merayakan hari special tanpa kedua orag tuaku di sampingku. 2 tahun lalu aku merayakan ulang tahun ke 17 bersama kedua orang tuaku dan sahabat-sahabatku. Begitu pula setahun yang lalu.
Tahun ini begitu berbeda. Ada hal yang paling membuatku tak bisa membendung air mataku. Ayahku yang setahun lalu masih terlihat begitu sehat, enerjik dan sedikit gendut. Sekarang hanya terkulai lemas di tempat tidur bersama penyakit stroke yang menyerangnya di pertengahan tahun 2011 lalu. Badannya kini tak segendut dulu, bahkan perut yang dulunya ku juluki buncit kini berubah drastis menjadi sangat rata.
Orang-orang yag mengenaliku pasti tak pernah tahu bahwa di balik keceriaanku selama ini ternyata hatiku menyimpan pilu yang teramat dalam. Cukup hatiku yang menangis. Aku tak ingin ayahku mengetahui kesedihanku ini, sebab itu akan membuat kondisinya semakin drop.
Ya Allah, 1 pintaku….. Sembuhkanlah papa, angkatlah penyakitnya. Amieeenn…..
Senam Pagi
Jumat, 01 Februari 2013. Hawa dingin pagi masih sangat terasa. Aktivitas mingguan yang rutin di ikuti oleh mahasiswa Bidik Misi berlangsung ssperti biasa. Kurang dari pukul 06.00 pagi mahasiswa bidik misi mulai hadir dan memenuhi lapangan basket UNG. Suasana kampus yang sebelumnya sepi, menjadi ramai dengan adanya kegiatan terebut.
Pukul 06.00 tepat kegiatan senam mulai berlangsung dengan di iringi musik ala erobik yang menambah meriah suasana kampus di pagi hari. Terlihat beberapa mahasiswa bidik misi yang datang sedikit terlambat dan langsung mengambil barisan untuk ikut senam pagi tersebut.
Perlahan-lahan cahaya mentari pagi mulai meresap masuk dalam tubuh. Keringat pun mulai bercucuran keluar dari pori-pori kulit. Akan tetapi pemandangan seperti itu hanya terlihat pada mahasiswa yang benar-benar mengikuti gerakan demi gerakan yang di pertunjukan oleh instruktur senam. Sedangkan yang lainnya, berkeringatpun tidak.
Satu jam telah berlalu. Tepukan tangan yang meriah di sertai dengan suara teriakan mahasiswa terdengar. Dan itu pertanda bahwa kegiatan senam pagi telah usai. Hanya sebagian saja mahasiswa yang benar-benar mengikuti kegiatan itu. Dan sebagiannya lagi.......???????????? Entahlah….!! Hanya diri mereka yang tahu apa isi hati dan pikirannya.
Created by:
Siskawati Hasan