ORGANISASI Vs' IPK TINGGI
Mahasiswa bukanlah seorang siswa lagi. Mahasiswa dituntut untuk lebih bisa kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Mahasiswa tidak lagi memakai seragam Seperti siswa yang akan berangkat sekolah, tapi meskipun para mahasiswa tidak memakai seragam, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh para mahasiswa dalam bersikap, berpakaian dan berinteraksi selama berada di lingkungan kampus. Di kampus selain mengikuti kuliah, ada juga beberapa organisasi yang bisa diikuti oleh para mahasiswa. Diluar organisasi, ada pula yang menjadi tolak ukur untuk keseriusan para mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan, yaitu IPK. Lantas mana yang lebih penting? Organisasi atau IPK?
Organisasi merupakan tempat berkumpulnya para mahasiwa. Banyak organisasi yang bisa diikuti oleh para mahasiswa di kampusnya sesuai dengan minat para mahasiswa. Ada organisasi yang memang bersifat serius (maksudnya untuk menangani permasalahan yang serius dan resmi, Seperti BEM) adapula yang sifatnya hanya ekstrakulikuler contohnya: resimen mahasiswa, MAPALA, Racana, dll. Pada dasarnya semua organisasi sama saja, sama-sama sarana untuk kumpul-kumpul sesama mahasiswa. Banyak nilai positif dan nilai negative yang bisa diambil dari sebuah organisasi. Positifnya bisa saling bertukar pikiran antar sesama mahasiswa, melatih kepercayaan diri, meningkatkan solidaritas, memupuk rasa tanggung jawab dan dengan berorganisasi, maka para mahasiswa akan mampu dan lebih siap untuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya, kehidupan setelah lulus dan berhadapan dengan masyarakat. Karena seorang sarjana dianggap sebagai seorang yang pandai di atas warga biasa, jadi apa jadinya jika seorang sarjana tak berani untuk mengemukakan pendapat di sebuah rapat di daerahnya? Atau bahkan punya pendapat saja tidak, maka dari sinilah dapat kita temukan pentingnya berorganisasi, karena di dalam sebuah organisasi tentu saja kita berinteraksi dengan orang banyak dengan pribadi dan karakter yang berbeda-beda. Tapi, ada juga nilai negative dari sebuah organisasi, terkadang sebagian orang mengikuti sebuah organisasi hanya untuk mengisi waktu luang dan hanya ingin bersenang-senang dengan mahasiswa yang lain.
Bagaimana dengan IPK? IPK merupakan dan terkadang memang dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai kemampuan mahasiswa dan juga kompetensi yang dimiliki oleh para mahasiswa. Tapi, belum tentu IPK benar-benar merupakan tolak ukur yang tepat, karena nilai yang tinggi belum tentu mencerminkan kepribadian yang tinggi pula. Mengapa? Karena IPK tinggi hanya pencerminan dari kecerdasan intelegensia (IQ) saja padahal selain IQ ada juga kecerdasan lain yang merupakan factor penentu suksesnya seseorang yaitu kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi mempunyai peranan yang besar untuk menentukan kesuksesan seseorang, karena pribadi yang tangguh dan pantang menyerah dalam menghadapi beberapa cobaan itu lebih baik daripada seorang jenius yang selalu menyerah dalam menghadapi beberapa kegagalan.
Lalu, manakah yang lebih penting? IPK atau organisasi? Kedua-duanya sama pentingnya karena ternyata keduanya merupakan 2faktor yang sama-sama saling membutuhkan kerjasama yang baik antar kedua factor tersebut. Contohnya, ada seorang mahasiswa yang sangat bahkan hyper aktif dalam berorganisasi, Sehingga sering bolos dalam mengikuti perkuliahan, dalam belajar untuk menghadapi ujian, iapun kurang serius karena ia terlalu sibuk untuk mengurusi berbagai masalah yang tinbul dalam berorganisasi, Sehingga hasilnya ialah IPnya anjlok, tapi meskipun IPK nya anjlok ia tertap mempunyai kelebihan yaitu nilai-nilsai sosial yang ia dapatkasn selama berorganisasi. Bagaimana dengan kisah mahasiswa lain yang bahkan tidak mengikuti organisasi satupun, tapi ia rajin mengikuti perkuliahan dan mempersiapkan diri dengan sangat baik menjelang Ujian, hasilnya dia memperoleh IPK sesuai dengan jerih payahnya selama ini, tapi di sisi lain ia kurang bersosialisasi dengan teman-teman di luar “gangâ€ÂÂnya, jadi ia kadang canggung untuk berinteraksi dengan orang lain, bahkan mungkin tidak bisa. Sehingga, percaya dirinya kurang dan ia tak mampu atau malu untuk tampil di muka umum, padahal sebenarnya ia berkompeten dan mampu untuk tampil di muka umum, tapi hanya karena kurang percaya diri maka ia tak mampu untuk menampilkan dirinya di muka umum. Jadi, kesimpulannya IPK dan organisasi itu sama pentingnya asalkan dijalankan secara selaras, serasi dan seimbang. Karena apa artinya nilai yang baik tanpa adanya kemampuan untuk bisa menunjukannya di hadapan orang lain? Tanpa adanya maksud riya, pamer atau sombong tapi hanya dengan maksud untuk menunjukan eksistensi diri. Dan apa pula artinya bila kita mampu dan berani berbicara di depan banyak orang tanpa adanya dasar dan alasan yang jelas, Sehingga bisa saja orang lain menertawakan kita. So, berorganisasi itu penting bahkan sangat penting karena memiliki dampak yang baik untuk diri kita, asalkan kita tetap serius dalam mengikuti perkuliahan dan mampu membagi waktu dengan baik, jadi yang terpenting adalah time management yang seimbang antara waktu berorganisasi dan waktu kuliah, Sehingga kita akan memperoleh hasil yang baik dan sangat bermanfaat untuk masa depan kita nantinya..#