Vitamin, mineral dan air
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Vitamin, Mineral dan Air merupakan bagian dari komponen-komponen yang di butuhkan oleh tubuh manusia. Namun, pada saat ini banyak sekali masyarakat mengabaikan komponen – komponen tersebut. Vitamin, mineral dan air adalah komponen yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia seutuhnya, bahkan mineral tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga mineral hanya dapat diperoleh tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Sehingga kesadaran tentang pentingnya vitamin, mineral dan air sangat penting di kembangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Orang Indonesia pada zaman dahulu sangat berbeda dengan orang Indonesia pada zaman sekarang, wanita Indonesia yang dahulu rajin memasak dan pandai memasak sekarang mulai hilang. Gaya hidup barat telah menelan kebiasaan memasak para wanita Indonesia, mereka lebih suka bekerja dan bekerja bukan di rumah dan memasak untuk kebutuhan asupan gizi yang baik. Mereka cenderung memilih makanan cepat saji yang terkesan lebih cepat dan mudah dengan rasa yang enak. Namun, pernahkah mereka berpikir kandungan gizi apa yang ada di dalannya, apa yang dapat di timbulkan makanan – makanan cepat saji yang mengandung bahan pengawet yang kurang baik bagi tubuh kita. Cara hidup yang mengiginkan semua serba praktis dan tidak merepotkan yang seringkali membuat masyarakat melupakan kesehatan, asupan gizi yang bagus. Bahkan hampir 89% masyrakat Indonesia gemar mengkonsumsi makanan instant yang mungkin di mata mereka lebih simple. Tapi dengan semakin sering dan semakin banyak mereka mengkonsumsi makanan sejenis itu berarti mereka juga melupakan pentingnya vitamin, mineral dan air yang mungkin hanya sedikit saja terkandung dalam makanan instant atau cepat saji tersebut. Bahkan, tak jarang makanan tersebut sama sekali tidak mengandung vitamin , mineral dan air dan tak jarang pula makanan istant atau cepat saji banyak mengandung msg, pengawet makanan, pemanis buatan bahkan bagi produen yang curang mereka tidak segan menggunakan pewarna tekstil, yang dapat merusak organ-organ dalam tubuh, bahkan untuk balita dapat mengalami kelainan kecerdasan misalnya hiperaktiv dan masih banyak lagi yang lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana tata nama dari vitamin dan mineral ?Apa saja peran vitamin, mineral, dan air dalam biokimia ?
1.3 Tujuan
Mengetahui tata nama vitamin dan mineralMengetahui prean vitamin, mineral dan air dalam biokimia.
1.4 Manfaat
Pembaca dapat mengetahui tentang komponen-komponen yang diperlukan oleh tubuh manusia seperti vitamin, mineral, dan air serta fungsi dan dimana kita dapat memperolehnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Vitamin
Vitamin (bahasa inggris : vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya hidup dan amina (aminae) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin di anggap demikian. Di pandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan untuk tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals)Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak jaringan tubuh, terutama paru-paru. Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin.Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya. Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik.Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis. Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh. Senyawa radikal bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh.Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini.Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuh best bodybuilding supplements oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif.Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C D, E, K dan B.
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air yaitu B dan C, sedangkan vitamin A, D, E, K bersifat larut dalam lemak.
a. Vitamin A ( Retinol )
Retinol merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Vitamin A banyak ditemukan pada susu, ikan, sayur-sayuran dan buah-buahan terutama berwarna.
Defisiensi retinol menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, dan penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan. Penyakit yang ditimbulkan antara lain pusing-pusing, krontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.
b. Vitamin B
Golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktifitas. Hal ini terkait dengan peranannya dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhdap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Vitamin B bersumber dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
c. Vitamin B1 ( Tiamin )
Tiamin memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari, juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Akibat kekurangan vitamin B1, kulit akan mengalami gangguan, seperti kulit kering dan bersisik, tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung dan sistem saraf. Untuk mencegahnya, dengan mengkonsumsi gandum, nasi, daging, susu, telur, dan kacang-kacangan.
d. Vitamin B2 ( Riboflavin )
Riboflavin berperan penting dalam metabolisme tubuh manusia, yaitu sebagai komponen koenzim flavin mononukleutida (FMN), dan flavin adenin dinukleutida (FAD). Kedu enzim ini berperan dalam regenarasi
e. Vitamin B3 ( Niasin )
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual
f. Vitamin B5 ( Asam Pantotenat )
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur
g. Vitamin B6 ( Piridoksin )
Vitamin B6 atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia
h. Vitamin B12 ( Sianokobalamin )
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
i. Vitamin C ( Asam Askorbat )
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.[21] Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah
j. Vitamin D ( Kalsiferol )
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan
k. Vitamin E ( Tokoferol )
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan
l. Vitamin K ( Filokuinona )
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
2.2 Mineral
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola makan Anda sehat dan bervariasi, Anda mendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan Anda tidak seimbang atau Anda memiliki gangguan penyerapan mineral, Anda dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam kondisi tersebut, Anda mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin. Manfaat mineral untuk tubuh sangat banyak. Berbagai jenis mineral yang ada memiliki fungsi masing-masing yang sangat penting untuk tubuh kita. Sebagian besar mineral membantu untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan air dalam tubuh, serta menjaga kesehatan tulang.
Beberapa manfaat mineral diantaranya :
a. Boron
Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti penuaan, menjaga kesehatan seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit alzheimer, dan nyeri otot
b. Kalsium
Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga kesehatan gigi, berperdan dalam penurunan berat badan, mencegah kanker usus besar, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi
c. Tembaga
Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi, infeksi tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung.
d. Yodium
Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh, kehamilan, hingga kanker
e. Besi
Sumber besi diantaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, dan sayuiran hijau, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan otot. Sedangkan fungsi besi diantaranya adalah: pada laktasi untuk sekresi air susu, menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh, mengimbangui sejumlah zat besi yang dikeluarkan konstan oleh tubuh, dan penbentukan Hb baru pada anak-anak dan remaja.
f. Magnesium
Magnesium merupakan mineral yang terdapat sekitar 0.5 gram perkilogram jaringan bebas lemak. Dan kira-kira 60 % berada pada jaringan tulang. Sumber magnesium berasal dari sayur-sayuran hijau, kedelai dan kecipir. Magnesium berfungsi sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus, sebagai obat pencuci mulut, meningkatkan tekanan osmotik, dan membantu mengurangi getaran otot.
Kebutuhan magnesium pada orang dewasa berkisar 350 mg / hari dan untuk dewasa wanita membutuhkan magnesium sebanyak 300 mg / hari .Defiesiensi magnesium akan menyebabkan diare berat, muntah-muntah, insomnia, gangguan metabolik, kejang kaki serta telapak kaki, dan tangan gemetar.
Magnesium bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram, diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk masa kehamilan.
g. Mangan
Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan, peradangan, epilepsi, menjaga fungsi otot dan alat reproduksi.
h. Fosfor
Fosfor merupakan salah satu unsur mineral yang jumlahnya dilampaui oleh kalsium. Fosfor juga sebagai unsur pokok dari asam nukleat dan membran sel, serta sebagai factor esensial pada seluruh reaksi pembentukan energi di dalam sel dan juga sebagai komponen berbentuk kristal dari tulang rangka. Fosfor dalam tubuh orang dewasa terdapat lebih kurang 700 g. jumlah ini jauh dibandingkan dengan jumlah kalsium yakni sekitar 1200 gram. Fosfor dalam tubuh manusia terkandung sekitar 12 gram perkilogram jaringan tanpa lemak.
Fosfor ditemukan pada bahan makanan seperti susu (baik ASI atau susu buatan), susu padatan, keju, sereal, ikan, telur dan berbagai roti. Selain sebagai generatorisasi fosforilasi pada oksidasi karbohidrat, fosfor juga berfungsi sebagai :
1) Pembentukan tulang dan gigi
2) Untuk pembentukan komponen sel yang esensial
3) Berperan dalam pelepasan energi dari hidrat arang serta lemak
4) Membantu absorbsi hidrat arang dari usus halus
5) Membantu mempertahankan keseimbangan asam / basa dalam cairan tubuh
6) Menuju panas dan pengeluaran energi
i. Kalium
Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram, gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam tubuh
j. Natrium
Natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan rasio natrium terhadap ion lainnya. Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium perkilogram berat badan bebas lemak. Sedangkan kandungan natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg / 100 ml.
Sumber natrium berasal dari makanan seperti keju, ham, ikan asin, udang, sayur-sayuran, bayam, seledri, sereal, buah-buahan, susu, telur, dan daging.
Fungsi dari natrium adalah :
1) Dalam plasma darah dan cairan berperan dalam menyelimuti jaringan
2) Berperan dalam menghasikan tekanan osmotik yang mengatur pertukaran cairan antara sel dan cairan disekitarnya
3) Menentukan volume dalam cairan ekstra seluler dan amina
4) Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh
Defiesiensi natrium jarang ditemukan pada manusia karena zat ini banyak dikandung oleh berbagai makanan. Namun, apabila terjadi deplesi natrium maka dampaknya adalah kurang nafsu makan, lemak, apatis, dan pegal-pegal.
k. Zinc
Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka, gangguan postrate, membantu dalam penurunan berat badan, reproduksi perawatan mata dan rambut
Mineral yang baik bagi tubuh adalah mineral organik yang hanya bisa didapatkan langsung dari sayur dan buah – buahan atau secara tidak langsung dari daging hewan. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan dapat memproses mineral dari tanah melalui fotosintesa dan merubahnya menjadi organik. Oleh karena itu, jangan tertipu dengan slogan – slogan air minum yang menyatakan bahwa air yang mereka miliki kaya akan mineral. Bukan bermanfaat bagi tubuh Anda tetapi malah mengakibatkan keadaan yang sebaliknya. Air yang baik untuk diminum adalah air yang benar – benar murni dan tidak mengandung apapun termasuk mineral.
2.3 Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Air sebagai Pelarut
Dalam bentuk dispersi koloid, dimana partikel tidak mengendap maupun membentuk larutan. Protein senyawa yang dapat membentuk dispersi koloid, gelatin akan membentuk dispersi koloid bila ditambahkan air panas. Dalam suspensi, partikel bahan mempunyai ukuran yang besar, sehingga tidak larut dan tidak membentuk koloid, misalnya pati dalam air dingin.
Air mendispersi/melarutkan berbagai zat berdasarkan sifat dwi kutubnya, seperti NaCl (membentuk ion) selanjutnya beberapa zat yang tidak membentuk ion tapi termasuk dalam senyawa polar seperti aldehida, alkohol, dan gula dapat larut dalam air. Kelarutan dari zat seperti di atas disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (alkohol dan gula) dan gugus oksigen karbonil (aldehida dan keton).
Interaksi Hodrofobik
Air dapat mendispersi senyawa amfipatik (senyawa dengan gugus hidrofobik dan gugus hidrofilik) yang mempunyai gugus polar dalam molekulnya misalnya pada asam lemak. Sebagai contoh ialah garam Na-oleat.
Natrium oleat mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang, sehingga dapat dikatakan kecenderungan untuk terdispersi dalam air sangat sukar, tetapi kenyataannya bahwa rantai hidrokarbon yang panjang ini akan terdispersi di dalam air membentuk misel (disini air yang bersifat polar tidak melarutkan rantai hidrokarbon nonpolar pada asam oleat, sehingga terbentuklah misel) . Dalam hal ini, gugus karboksilnya yang bermuatan negatif timbul di permukaan sedangkan rantai hidrokarbon yang nonpolar dan tidak larut berada dibagian dalam.
Dalam bentuk misel, ada gaya tarik sesamanya melalui suatu interaksi Van der Walls yakni antara rantai hidrokarbon yang berdekatan, gaya tarik ini dikenal sebagai interaksi hidrofobik. Contoh lain komponen sel yang membentuk struktur nonpolar dengan bagian hidrofobiknya tersembunyi dari air adalah protein dan asam nukleat.
Pembekuan dan Strukutr Es
Molekul air dapat mengikat empat molekul air dan menghasilkan kisi kristal heksagonal dalam es. Sifat ikatan hidrogen lain yang juga penting ialah bahwa ikatan ini terarah dengan baik dilihat dari susunan gabungan orbital antara atom hidrogen dan atom oksigen. Panjangnya ikatan hidrogen yang berbeda-beda sangat bergantung pada struktur geometri dan distribusi elektronnya. Bentuk es misalnya, tiap molekul air memiliki ikatan hidrogen dengan panjang 1,77 Å, tiap molekul air berikatan hidrogen dengan 4 tetangganya dengan jarak antara oksigen dengan oksigen 2,76 Å, sedangkan tiap molekul air akan berikatan hidrogen dengan 3 atau 4 molekul air lainnya dengan jarak oksigen ke oksigen 2,90 Å pada suhu 15 0C, dan 3,05 Å pada suhu 83 0C. Diperkirakan hanya 15 % ikatan hidrogen rusak jika es mencair pada suhu 0 0C. Ikatan yang kuat dalam molekul air ini masih ada walaupun air telah dipanaskan sampai 100 0C, ini dapat dilihat dengan tingginya panas penguapan air dan ikatan hidrogen ini hanya akan lepas secara tuntas jika air dipanaskan sampai 600 0C.
Kecenderungan untuk membentuk ikatan hidrogen terdapat juga antara tiap atom yang bermuatan negatif (misalnya oksigen, nitrogen, dan fluor) dengan hidrogen yang terikat kovalen pada atom bermuatan negatif lainnya.
Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara dua molekul tetapi dapat juga antara dua bagian yang berlainan dalam satu molekul. Jika di dalam air hanya terdapat satu ikatan hidrogen antara dua molekul zat yang larut, ikatan ini akan kalah bersaing dengan air sekelilingnya. Tetapi apabila antara dua struktur dalam air terdapat banyak ikatan hidrogen, maka diperlukan energi yang tinggi untuk melepaskannya, karena itu struktur tersebut sangat stabil dalam air, misalnya molekul protein atau asam nukleat dimana dalam molekulnya terdapat beratus-ratus bahkan
Beberapa Sifat Larutan
Sifat larutan dibutuhkan untuk menunjang pengetahuan mengenai reaksi kimia dan pemindahan zat nutrisi dari sel ke sel atau dari larutan dan jaringan sekitarnya ke sel. Pada umumnya sel makhluk hidup diisi oleh sejumlah cairan dan dinding sel berfungsi sebagai membran.
1) Difusi, adalah suatu proses di mana molekul-molekul dalam larutan didistribusikan dirinya secara merata di seluruh larutan. Derajat distribusi ini bergantung pada beberapa faktor seperti suhu dan besar partikel.
2) Osmosis dan tekanan osmotik, jika suatu larutan dipisahkan dari air dengan suatu membran semipermiabel, maka air akan merembes masuk ke dalam larutan dan mengencerkan larutan tersebut. Perpindahan air melalui membran semipermabel disebut osmosis.jika perembesan cairan tidak diinginkan, maka terhadap larutan harus diberikan sejumlah tekanan yang disebut tekanan osmotik. Jadi tekanan osmotik suatu larutan ialah sejumlah tekanan yang harus diberikan kepada larutan tersebut untuk mencegah penambahan isinya jika ia dipisahkan oleh membran.
Jika tekanan osmotik larutan di luar sel lebih besar dibandingkan dengan di dalam sel, maka tekanan di luar sel tersebut adalah hipertonik terhadap sel. Perpindahan air dari dalam keluar sel mengakibatkan sel keriput, ini disebut plasmolisis. Sebalikya cairan di luar sel bisa juga hipotonik terhadap cairan sel. Air akan pindah ke dalam sel dan menyebabkan sel itu menyembab disebut plasmotisis. Jika tidak terjadi pemindahan cairan dari luar ke dalam maupun sebaliknya disebut isotonik.
1) Dialisis, jika membran sel dapat meloloskan beberapa molekul atau ion lain, maka molekul kompleks yang besar dapat dipisahkan dari molekul atau ion yang sederhana yang lebih kecil, misalnya larutan NaCl dan Albumin. Jika larutan ini dipisahkan dari air oleh membran yang dapat meloloskan ion Na+ dan ion Cl-, tapi tidak meloloskan molekul albumin, maka NaCl dapat dipisahkan dengan albumin. Agar albumin bebas dari larutan garam, maka air disebelahnya harus sering ditukar. Jadi proses pemisahan yang membiarkan molekul sederhana berdifusi melalui membran disebut dialisis.
2) Penurunan Titik Beku, tekanan osmotik dan penurunan titik beku sangat berhubungan. titik beku suatu larutan turun sebanding dengan jumlah senyawa yang larut di dalamnya.
3) Peningkatan Titik Didih, peningkatan titik didih jarang digunakan untuk material biologi, sebab dalam protoplasma sel hidup akan berubah jika dipanaskan, misalnya albumin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin memang merupakan elemen yang penting bagi kesehatan dan daya tahan tubuh. Oleh karena itu setiap orang harus memperhatikan pentingnya manfaat vitamin. Akan tetapi suplay vitamin dalam tubuh kita juga tetap harus diperdulikan dengan mengatur asupan vitamin ke dalam tubuh kita.
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Begitu pula air juga sangat berperan penting sebagai pelarut.
3.2 Saran
Memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin memang merupakan suatu hal yang sangat penting, akan tetapi lebih penting lagi jika kita mengetahui jumlah kebutuhan tubuh kita akan konsumsi vitamin. Setiap hal harus dilakukan dengan seimbang. Misalnya saja saat kita membuat kopi atau teh, jika gula yang di berikan kurang, maka rasanya pun tidak enak, sedangkan jika terlalu banyak diberikan gula, maka rasanya pun menjadi terlalu manis dan tetap tidak enak. Begitu pula dengan tubuh kita saat mengkonsumsi suatu vitamin seperti yang telah penulis jelaskan pada Bab II.
Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Air. http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada tanggal 1 April 2014
Anonim. 2014. Mineral. http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral. Diakses pada tanggal 1 April 2014
Anonim. 2014. Vitamin. http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin. Diakses pada tanggal 1 April 2014
Givery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Surabaya : Airlangga University Press
Kusnawidjaja, Kurnia. 1993. Biokimia. Bandung : Penerbit Alumni
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia