Cara Menghilangkan Virus Shortcut Pada Flashdisk
TUGAS PROGRAM IT RUSUNAWA
CARA MENGHILANGKAN VIRUS SHORTCUT/AUTORUN DAN MEREPAIRNYA
Melihat data file yang disembunyikan :Buka My ComputerPilih Tools pada menuabr XP/ Organize pada Windows 7Pilih folder OptionsPilih tab View
Chek list Show hidden files and foldersHilangkan centang pada hide extensions for known file types dan hide protected operating system files.
Klik OK/ Yes ketika jendela warning muncul
Dengan cara ini file dan data yang disembunyikan akan terlihat seperti samar karena efek dari attribut super hidden yang disebabkan oleh virus.
Tampakkan folder normal kembali melalui command prompt :Klik Start >> All program >> Klik Accessories >> Pilih Command Prompt atau cmd. Atau CTRL + RSetelah command prompt terbuka, ketik dimana lokasi Flashdisk, misalnya Driver F, maka ketik F;Kemudian ketik attrib –s –r –h /s /d dan tekan enterTunggu sebentar lalu tutup Command Prompt
Sumber :
http://gadgetkitau.blogspot.com/2014/01/cara-menghilangkan-virus-shortcut-pada-flashdisk.html.
Vitamin, mineral dan air
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Vitamin, Mineral dan Air merupakan bagian dari komponen-komponen yang di butuhkan oleh tubuh manusia. Namun, pada saat ini banyak sekali masyarakat mengabaikan komponen – komponen tersebut. Vitamin, mineral dan air adalah komponen yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia seutuhnya, bahkan mineral tidak dapat dibuat oleh tubuh sehingga mineral hanya dapat diperoleh tubuh melalui makanan yang kita konsumsi. Sehingga kesadaran tentang pentingnya vitamin, mineral dan air sangat penting di kembangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Orang Indonesia pada zaman dahulu sangat berbeda dengan orang Indonesia pada zaman sekarang, wanita Indonesia yang dahulu rajin memasak dan pandai memasak sekarang mulai hilang. Gaya hidup barat telah menelan kebiasaan memasak para wanita Indonesia, mereka lebih suka bekerja dan bekerja bukan di rumah dan memasak untuk kebutuhan asupan gizi yang baik. Mereka cenderung memilih makanan cepat saji yang terkesan lebih cepat dan mudah dengan rasa yang enak. Namun, pernahkah mereka berpikir kandungan gizi apa yang ada di dalannya, apa yang dapat di timbulkan makanan – makanan cepat saji yang mengandung bahan pengawet yang kurang baik bagi tubuh kita. Cara hidup yang mengiginkan semua serba praktis dan tidak merepotkan yang seringkali membuat masyarakat melupakan kesehatan, asupan gizi yang bagus. Bahkan hampir 89% masyrakat Indonesia gemar mengkonsumsi makanan instant yang mungkin di mata mereka lebih simple. Tapi dengan semakin sering dan semakin banyak mereka mengkonsumsi makanan sejenis itu berarti mereka juga melupakan pentingnya vitamin, mineral dan air yang mungkin hanya sedikit saja terkandung dalam makanan instant atau cepat saji tersebut. Bahkan, tak jarang makanan tersebut sama sekali tidak mengandung vitamin , mineral dan air dan tak jarang pula makanan istant atau cepat saji banyak mengandung msg, pengawet makanan, pemanis buatan bahkan bagi produen yang curang mereka tidak segan menggunakan pewarna tekstil, yang dapat merusak organ-organ dalam tubuh, bahkan untuk balita dapat mengalami kelainan kecerdasan misalnya hiperaktiv dan masih banyak lagi yang lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana tata nama dari vitamin dan mineral ?Apa saja peran vitamin, mineral, dan air dalam biokimia ?
1.3 Tujuan
Mengetahui tata nama vitamin dan mineralMengetahui prean vitamin, mineral dan air dalam biokimia.
1.4 Manfaat
Pembaca dapat mengetahui tentang komponen-komponen yang diperlukan oleh tubuh manusia seperti vitamin, mineral, dan air serta fungsi dan dimana kita dapat memperolehnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Vitamin
Vitamin (bahasa inggris : vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya hidup dan amina (aminae) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin di anggap demikian. Di pandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalis oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan untuk tubuh untuk dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals)Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein, karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar ultraviolet.
Asap rokok, salah satu sumber radikal bebas yang dapat merusak jaringan tubuh, terutama paru-paru. Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin.Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya. Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik.Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis. Akan tetapi, pada berbagai kasus sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh. Senyawa radikal bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang paling rentan mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh.Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini.Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuh best bodybuilding supplements oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif.Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C D, E, K dan B.
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air yaitu B dan C, sedangkan vitamin A, D, E, K bersifat larut dalam lemak.
a. Vitamin A ( Retinol )
Retinol merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Vitamin A banyak ditemukan pada susu, ikan, sayur-sayuran dan buah-buahan terutama berwarna.
Defisiensi retinol menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, dan penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan. Penyakit yang ditimbulkan antara lain pusing-pusing, krontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.
b. Vitamin B
Golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktifitas. Hal ini terkait dengan peranannya dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhdap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Vitamin B bersumber dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
c. Vitamin B1 ( Tiamin )
Tiamin memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari, juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.
Akibat kekurangan vitamin B1, kulit akan mengalami gangguan, seperti kulit kering dan bersisik, tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung dan sistem saraf. Untuk mencegahnya, dengan mengkonsumsi gandum, nasi, daging, susu, telur, dan kacang-kacangan.
d. Vitamin B2 ( Riboflavin )
Riboflavin berperan penting dalam metabolisme tubuh manusia, yaitu sebagai komponen koenzim flavin mononukleutida (FMN), dan flavin adenin dinukleutida (FAD). Kedu enzim ini berperan dalam regenarasi
e. Vitamin B3 ( Niasin )
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual
f. Vitamin B5 ( Asam Pantotenat )
Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur
g. Vitamin B6 ( Piridoksin )
Vitamin B6 atau dikenal juga dengan istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia
h. Vitamin B12 ( Sianokobalamin )
Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Telur, hati, dan daging merupakan sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.
i. Vitamin C ( Asam Askorbat )
Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.[21] Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah
j. Vitamin D ( Kalsiferol )
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan
k. Vitamin E ( Tokoferol )
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan
l. Vitamin K ( Filokuinona )
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh.
2.2 Mineral
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola makan Anda sehat dan bervariasi, Anda mendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan Anda tidak seimbang atau Anda memiliki gangguan penyerapan mineral, Anda dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam kondisi tersebut, Anda mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin. Manfaat mineral untuk tubuh sangat banyak. Berbagai jenis mineral yang ada memiliki fungsi masing-masing yang sangat penting untuk tubuh kita. Sebagian besar mineral membantu untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan air dalam tubuh, serta menjaga kesehatan tulang.
Beberapa manfaat mineral diantaranya :
a. Boron
Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti penuaan, menjaga kesehatan seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit alzheimer, dan nyeri otot
b. Kalsium
Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga kesehatan gigi, berperdan dalam penurunan berat badan, mencegah kanker usus besar, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi
c. Tembaga
Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi, infeksi tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung.
d. Yodium
Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh, kehamilan, hingga kanker
e. Besi
Sumber besi diantaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, dan sayuiran hijau, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan otot. Sedangkan fungsi besi diantaranya adalah: pada laktasi untuk sekresi air susu, menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh, mengimbangui sejumlah zat besi yang dikeluarkan konstan oleh tubuh, dan penbentukan Hb baru pada anak-anak dan remaja.
f. Magnesium
Magnesium merupakan mineral yang terdapat sekitar 0.5 gram perkilogram jaringan bebas lemak. Dan kira-kira 60 % berada pada jaringan tulang. Sumber magnesium berasal dari sayur-sayuran hijau, kedelai dan kecipir. Magnesium berfungsi sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus, sebagai obat pencuci mulut, meningkatkan tekanan osmotik, dan membantu mengurangi getaran otot.
Kebutuhan magnesium pada orang dewasa berkisar 350 mg / hari dan untuk dewasa wanita membutuhkan magnesium sebanyak 300 mg / hari .Defiesiensi magnesium akan menyebabkan diare berat, muntah-muntah, insomnia, gangguan metabolik, kejang kaki serta telapak kaki, dan tangan gemetar.
Magnesium bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram, diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk masa kehamilan.
g. Mangan
Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan, peradangan, epilepsi, menjaga fungsi otot dan alat reproduksi.
h. Fosfor
Fosfor merupakan salah satu unsur mineral yang jumlahnya dilampaui oleh kalsium. Fosfor juga sebagai unsur pokok dari asam nukleat dan membran sel, serta sebagai factor esensial pada seluruh reaksi pembentukan energi di dalam sel dan juga sebagai komponen berbentuk kristal dari tulang rangka. Fosfor dalam tubuh orang dewasa terdapat lebih kurang 700 g. jumlah ini jauh dibandingkan dengan jumlah kalsium yakni sekitar 1200 gram. Fosfor dalam tubuh manusia terkandung sekitar 12 gram perkilogram jaringan tanpa lemak.
Fosfor ditemukan pada bahan makanan seperti susu (baik ASI atau susu buatan), susu padatan, keju, sereal, ikan, telur dan berbagai roti. Selain sebagai generatorisasi fosforilasi pada oksidasi karbohidrat, fosfor juga berfungsi sebagai :
1) Pembentukan tulang dan gigi
2) Untuk pembentukan komponen sel yang esensial
3) Berperan dalam pelepasan energi dari hidrat arang serta lemak
4) Membantu absorbsi hidrat arang dari usus halus
5) Membantu mempertahankan keseimbangan asam / basa dalam cairan tubuh
6) Menuju panas dan pengeluaran energi
i. Kalium
Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram, gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam tubuh
j. Natrium
Natrium merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan rasio natrium terhadap ion lainnya. Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium perkilogram berat badan bebas lemak. Sedangkan kandungan natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg / 100 ml.
Sumber natrium berasal dari makanan seperti keju, ham, ikan asin, udang, sayur-sayuran, bayam, seledri, sereal, buah-buahan, susu, telur, dan daging.
Fungsi dari natrium adalah :
1) Dalam plasma darah dan cairan berperan dalam menyelimuti jaringan
2) Berperan dalam menghasikan tekanan osmotik yang mengatur pertukaran cairan antara sel dan cairan disekitarnya
3) Menentukan volume dalam cairan ekstra seluler dan amina
4) Untuk mempertahankan keseimbangan tubuh
Defiesiensi natrium jarang ditemukan pada manusia karena zat ini banyak dikandung oleh berbagai makanan. Namun, apabila terjadi deplesi natrium maka dampaknya adalah kurang nafsu makan, lemak, apatis, dan pegal-pegal.
k. Zinc
Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka, gangguan postrate, membantu dalam penurunan berat badan, reproduksi perawatan mata dan rambut
Mineral yang baik bagi tubuh adalah mineral organik yang hanya bisa didapatkan langsung dari sayur dan buah – buahan atau secara tidak langsung dari daging hewan. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan dapat memproses mineral dari tanah melalui fotosintesa dan merubahnya menjadi organik. Oleh karena itu, jangan tertipu dengan slogan – slogan air minum yang menyatakan bahwa air yang mereka miliki kaya akan mineral. Bukan bermanfaat bagi tubuh Anda tetapi malah mengakibatkan keadaan yang sebaliknya. Air yang baik untuk diminum adalah air yang benar – benar murni dan tidak mengandung apapun termasuk mineral.
2.3 Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fase berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor).
Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
Air sebagai Pelarut
Dalam bentuk dispersi koloid, dimana partikel tidak mengendap maupun membentuk larutan. Protein senyawa yang dapat membentuk dispersi koloid, gelatin akan membentuk dispersi koloid bila ditambahkan air panas. Dalam suspensi, partikel bahan mempunyai ukuran yang besar, sehingga tidak larut dan tidak membentuk koloid, misalnya pati dalam air dingin.
Air mendispersi/melarutkan berbagai zat berdasarkan sifat dwi kutubnya, seperti NaCl (membentuk ion) selanjutnya beberapa zat yang tidak membentuk ion tapi termasuk dalam senyawa polar seperti aldehida, alkohol, dan gula dapat larut dalam air. Kelarutan dari zat seperti di atas disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (alkohol dan gula) dan gugus oksigen karbonil (aldehida dan keton).
Interaksi Hodrofobik
Air dapat mendispersi senyawa amfipatik (senyawa dengan gugus hidrofobik dan gugus hidrofilik) yang mempunyai gugus polar dalam molekulnya misalnya pada asam lemak. Sebagai contoh ialah garam Na-oleat.
Natrium oleat mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang, sehingga dapat dikatakan kecenderungan untuk terdispersi dalam air sangat sukar, tetapi kenyataannya bahwa rantai hidrokarbon yang panjang ini akan terdispersi di dalam air membentuk misel (disini air yang bersifat polar tidak melarutkan rantai hidrokarbon nonpolar pada asam oleat, sehingga terbentuklah misel) . Dalam hal ini, gugus karboksilnya yang bermuatan negatif timbul di permukaan sedangkan rantai hidrokarbon yang nonpolar dan tidak larut berada dibagian dalam.
Dalam bentuk misel, ada gaya tarik sesamanya melalui suatu interaksi Van der Walls yakni antara rantai hidrokarbon yang berdekatan, gaya tarik ini dikenal sebagai interaksi hidrofobik. Contoh lain komponen sel yang membentuk struktur nonpolar dengan bagian hidrofobiknya tersembunyi dari air adalah protein dan asam nukleat.
Pembekuan dan Strukutr Es
Molekul air dapat mengikat empat molekul air dan menghasilkan kisi kristal heksagonal dalam es. Sifat ikatan hidrogen lain yang juga penting ialah bahwa ikatan ini terarah dengan baik dilihat dari susunan gabungan orbital antara atom hidrogen dan atom oksigen. Panjangnya ikatan hidrogen yang berbeda-beda sangat bergantung pada struktur geometri dan distribusi elektronnya. Bentuk es misalnya, tiap molekul air memiliki ikatan hidrogen dengan panjang 1,77 Å, tiap molekul air berikatan hidrogen dengan 4 tetangganya dengan jarak antara oksigen dengan oksigen 2,76 Å, sedangkan tiap molekul air akan berikatan hidrogen dengan 3 atau 4 molekul air lainnya dengan jarak oksigen ke oksigen 2,90 Å pada suhu 15 0C, dan 3,05 Å pada suhu 83 0C. Diperkirakan hanya 15 % ikatan hidrogen rusak jika es mencair pada suhu 0 0C. Ikatan yang kuat dalam molekul air ini masih ada walaupun air telah dipanaskan sampai 100 0C, ini dapat dilihat dengan tingginya panas penguapan air dan ikatan hidrogen ini hanya akan lepas secara tuntas jika air dipanaskan sampai 600 0C.
Kecenderungan untuk membentuk ikatan hidrogen terdapat juga antara tiap atom yang bermuatan negatif (misalnya oksigen, nitrogen, dan fluor) dengan hidrogen yang terikat kovalen pada atom bermuatan negatif lainnya.
Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara dua molekul tetapi dapat juga antara dua bagian yang berlainan dalam satu molekul. Jika di dalam air hanya terdapat satu ikatan hidrogen antara dua molekul zat yang larut, ikatan ini akan kalah bersaing dengan air sekelilingnya. Tetapi apabila antara dua struktur dalam air terdapat banyak ikatan hidrogen, maka diperlukan energi yang tinggi untuk melepaskannya, karena itu struktur tersebut sangat stabil dalam air, misalnya molekul protein atau asam nukleat dimana dalam molekulnya terdapat beratus-ratus bahkan
Beberapa Sifat Larutan
Sifat larutan dibutuhkan untuk menunjang pengetahuan mengenai reaksi kimia dan pemindahan zat nutrisi dari sel ke sel atau dari larutan dan jaringan sekitarnya ke sel. Pada umumnya sel makhluk hidup diisi oleh sejumlah cairan dan dinding sel berfungsi sebagai membran.
1) Difusi, adalah suatu proses di mana molekul-molekul dalam larutan didistribusikan dirinya secara merata di seluruh larutan. Derajat distribusi ini bergantung pada beberapa faktor seperti suhu dan besar partikel.
2) Osmosis dan tekanan osmotik, jika suatu larutan dipisahkan dari air dengan suatu membran semipermiabel, maka air akan merembes masuk ke dalam larutan dan mengencerkan larutan tersebut. Perpindahan air melalui membran semipermabel disebut osmosis.jika perembesan cairan tidak diinginkan, maka terhadap larutan harus diberikan sejumlah tekanan yang disebut tekanan osmotik. Jadi tekanan osmotik suatu larutan ialah sejumlah tekanan yang harus diberikan kepada larutan tersebut untuk mencegah penambahan isinya jika ia dipisahkan oleh membran.
Jika tekanan osmotik larutan di luar sel lebih besar dibandingkan dengan di dalam sel, maka tekanan di luar sel tersebut adalah hipertonik terhadap sel. Perpindahan air dari dalam keluar sel mengakibatkan sel keriput, ini disebut plasmolisis. Sebalikya cairan di luar sel bisa juga hipotonik terhadap cairan sel. Air akan pindah ke dalam sel dan menyebabkan sel itu menyembab disebut plasmotisis. Jika tidak terjadi pemindahan cairan dari luar ke dalam maupun sebaliknya disebut isotonik.
1) Dialisis, jika membran sel dapat meloloskan beberapa molekul atau ion lain, maka molekul kompleks yang besar dapat dipisahkan dari molekul atau ion yang sederhana yang lebih kecil, misalnya larutan NaCl dan Albumin. Jika larutan ini dipisahkan dari air oleh membran yang dapat meloloskan ion Na+ dan ion Cl-, tapi tidak meloloskan molekul albumin, maka NaCl dapat dipisahkan dengan albumin. Agar albumin bebas dari larutan garam, maka air disebelahnya harus sering ditukar. Jadi proses pemisahan yang membiarkan molekul sederhana berdifusi melalui membran disebut dialisis.
2) Penurunan Titik Beku, tekanan osmotik dan penurunan titik beku sangat berhubungan. titik beku suatu larutan turun sebanding dengan jumlah senyawa yang larut di dalamnya.
3) Peningkatan Titik Didih, peningkatan titik didih jarang digunakan untuk material biologi, sebab dalam protoplasma sel hidup akan berubah jika dipanaskan, misalnya albumin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin memang merupakan elemen yang penting bagi kesehatan dan daya tahan tubuh. Oleh karena itu setiap orang harus memperhatikan pentingnya manfaat vitamin. Akan tetapi suplay vitamin dalam tubuh kita juga tetap harus diperdulikan dengan mengatur asupan vitamin ke dalam tubuh kita.
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Begitu pula air juga sangat berperan penting sebagai pelarut.
3.2 Saran
Memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin memang merupakan suatu hal yang sangat penting, akan tetapi lebih penting lagi jika kita mengetahui jumlah kebutuhan tubuh kita akan konsumsi vitamin. Setiap hal harus dilakukan dengan seimbang. Misalnya saja saat kita membuat kopi atau teh, jika gula yang di berikan kurang, maka rasanya pun tidak enak, sedangkan jika terlalu banyak diberikan gula, maka rasanya pun menjadi terlalu manis dan tetap tidak enak. Begitu pula dengan tubuh kita saat mengkonsumsi suatu vitamin seperti yang telah penulis jelaskan pada Bab II.
Daftar Pustaka
Anonim. 2014. Air. http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada tanggal 1 April 2014
Anonim. 2014. Mineral. http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral. Diakses pada tanggal 1 April 2014
Anonim. 2014. Vitamin. http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin. Diakses pada tanggal 1 April 2014
Givery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Surabaya : Airlangga University Press
Kusnawidjaja, Kurnia. 1993. Biokimia. Bandung : Penerbit Alumni
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Promosi Kesehatan
Tugas Dasar-dasar Promosi Kesehatan
RANGKUMAN MATERI
DASAR-DASAR PROMOSI KESEHATAN
DISUSUN OLEH
MAIMUN ABDULLAH
811413026
KELAS 2 B
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2014
A. PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan dalam bentuk lambang atau simbol bahasa atau gerak untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Stimulus atau rangsangan ini dapat berupa suara atau bahasa lisan, maupun gerakan, tindakan atau simbol-simbol yang diharapkan dapat dimengerti oleh pihak lain dan pihak lain tersebut merespons atau beraksi sesuai dengan maksud pihak yang memberikan stimulus.
1. Unsur-unsur Komunikasi
Agar terjadi komunikasi yang efektif antara pihak satu dengan pihak yang lain, antara kelompok satu dengan yang lain atau seseorang dengan orang lain, diperlukan keterlibatan beberapa unsur komunikasi , yaitu :
a. Komunikator
Adalah orang atau sumber yang menyampaikan atau mengeluarkan stimulus antara lain dalam bentuk informasi atau lebih tepat disebut pesan yang harus disampaikan kepada pihak atau orang lain, dan diharapkan orang atau pihak lain tersebut memberikan respons atau jawaban. Apabila orang lain atau pihak lain tersebut tidak memberikan jawaban, berarti tidak terjadi komunikasi antara kedua variabel tersebut.
b. Komunikan
Komunikan adalah pihak yang menerima stimulus dan memberikan respons terhadap stimulus tersebut. Respons tersebut dapat bersifat pasif yakni memahami atau mengerti apa yang dimaksud oleh komunikan, atau dalam bentuk aktif yakni dalam bentuk ungkapan melalui bahsa lisan atau tulisan atau menggunakan simbil-simbil. Menerima stimulus saja tanpa memberikan respons belum terjadi proses komunikasi.
c. Pesan
Adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator kepada komunikan. Isi stimulus yang berupa pesan atau informasi ini dikeluarka oleh komunikan tidak sekedar diterima atau dimengerti oleh komunikan tetapi diharapkan agar direspons secara positif dan aktif berupa perilaku atau tindakan.
d. Saluran
Saluran atau lebih populer disebut media adalah alat atau sarana yang digunakan oleh komunikan dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan. Jenis dan bentuk saluran atau media komunikasi sangat bervariasi, mulai dari yang paling tradisional yakni melalui mulut, buni-bunian, tulisan, sampai elektronik yakni TV, dan internet.
B. KONSEP PROMOSI KESEHATAN1. Perubahan Perilaku dan Pendidikan Kesehatan
Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Oleh sebab itu, dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat, intervensi atau upaya yang ditujukan kepada faktor perilaku ini sangat strategis. Intervensi terhadap faktor perilaku secara garis besar dapat dilakukan melalui dua upaya yang saling bertentangan. Kedua upaya tersebut dilakukan melalui :
a. Paksaan (Coertion)
Upaya agar masyarakat mengubah perilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara-cara tekanan, paksaan. Upaya ini bisa secara tidak langusng dalam bentuk undang-undang atau peraturan, intruksi, dan secara lagnsung melalui tekanan, saksi, dan sebagainya. Pendekatan atau cara ini biasanya menimbulkan dampak yang lebih cepat terhadap perubahan perilaku. Tetapi pada umumnya perubahan atau perilaku baru ini tidak langgeng karena perubahan atau perialku yang dihasilkan dengan cara ini tidak di dasari oleh pengertian dan kesadaran yang tinggi terhadap tujuan perilaku tersebut dilaksanakan.
b. Pendidikan (Education)
Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, imbauan, ajakana, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya, melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau promosi kesehatan. Memang dampak yang timbul dari cara ini terhadap perubahan perilaku masyarakat, akan memakan waktu lama dibandingkan dengan cara koersi. Namun demikian, bila perilaku tersebut berhasil diadopsi masyarakat, maka akan langgeng, bahkan selama hidup dilakukan.
Dalam rangka pembinaan dan peningkatan perilaku kesehatan masyarakat, tampaknya pendekatan adukasi lebih tepat dibandingkan dengan pendekatan koersi. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditunjukan kepada perilaku, agar perilaku terebut kondusif untuk kesehatan. Dengan perkataan lain, promosi kesehatan mengupayakan agar perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan penignakatan kesehatan. Agar intervensi atau upaya tersebut efektif, maka sebelum dilakukan intervensi perlu dilakukan diagnosis atau analisis terhadap masalah perilaku tersebut. Konsep umum yang digunakan untuk mengdiagnosis perilaku adalah konsep dari Lawrence (1980), menurut Green, perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor :
1) Faktor predisposisi
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya. Untuk perilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, diperlukan pengetahuan dan kesadaran bagi ibu hamil, diperlukan pengetahuan dan kesedaran ibu tersebut tentang manfaat periksa kehamilan baik bagi kesehatan ibunya maupun janinnya. Disamping itu, kadang-kadang kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk periksa kehamilan. Misalnya, orang hami tidak boleh disuntik termasuk memperoleh suntikan anti tetanus, karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat. Faktor –faktor ini terutama yang positif mempermudah terwujudnya perilaku, maka sering disebut faktor pemudah.
2) Faktor pemungkin
Faktor ini mencakup ketersedian sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan yang bergizi, dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, polikinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktik swasta, dan sebagainya. Untuk berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung. Misalnya perilaku pemeriksaan kehamilan. Ibu hami yang mau periksa kehamilan tidak hanya karena ia tahu dan sadar manfaat periksa kehamilan melainkan ibu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat periksa kehamilan, misalnya puskesmas, polindes, bidan praktik, ataupun rumah sakit. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor-faktor ini disebut faktor pendukung , atau faktor pemungkin. Kemampuan ekonomi pun juga merupakan pendukung untuk berperilaku sehat.
3) Faktor penguat
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas kesehatan, termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun pemerintah daerah, yang terkait dengan kesehatan. Untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para petugas, lebih-lebih para petugas kesehatan. Disamping itu, undang-undang juga diperlukan untuk memperkuat perilaku masyarakat tersebut. Seperti perilaku periksa kehamilan, dan kemudahan memperoleh fasilitas periksa kehamilan. Juga diperlukan peraturan atau perundang-perundangan yang mengharuskan ibu hamil melakukan periksa kehamilan.
2. Peran Promosi Kesehatan Dalam Perubahan Perilaku
Promosi kesehatan dalam arti pendidikan, scara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Dan batasan ini tersirat unsur – unsur :
Input adalah sasaran pendidikan dan pendidik pelaku kesehatanProses adalah upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lainOutput adalah melakukan apa yang diharapkan atau pelaku.
Hasil output yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif. Perubahan perilaku yang belum atau tidak kondusif ke perilaku yang kondusif ini mengandung berbagai dimensi sebagai berikut :
C. DIMENSI PROMOSI KESEHATAN
Sampai saat ini, masih terjadi distorsi pemahaman Promosi Kesehatan. Promosi kesehatan masih dipahami semata-mata sebagai pengganti istilah pendidikan kesehatan. Secara institusional mungkin benar bahwa promosi kesehatan itu merupakan pengganti pendidikan atau penyuluhan kesehatan.
Peningkatan seperti halnya dalam ”five level of prevention” dari Leavels and Clark dimana pencegahan tingkat pertama adalah “health promotion”. Secara lengkap adalah :Promosi kesehatanPerlindungan khusus melalui imunisasiDiagnosis dini dan pengobatan segeraMembatasi atau mengurangi kecacatanPemulihanMemasarkan atau menjual, seperti yang berlaku di dunia bisnis, sehingga muncul istilah dalam fungsi “sales promotion girls” adalah seorang yang bertugas memasarkan dan atau menjual suatu produk tertentu. Bahkan suatu perusahaan menciptakan jabatan struktural “Manajer Promosi/ Pemasaran”Dalam literatur lama, dijumpai istilah “propoganda kesehatan” yang sebenarnya mempengaruhi orang lain atau masyarakat untuk melakukan hal-hal yang sehat misalnya, makan makanan yang bergizi , minum air yang direbus, buang air besar di jamban, dan sebaginya.Belakangan muncul dilapangan atau dalam praktisi promosi kesehatan, bahwa promosi kesehatan itu dilakukan dan identik dengan penyuluhan kesehatan.
D. VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan harus mempunyai visi yang jelas. Yang dimaksud visi dalam konteks ini adalah apa yang diinginkan oleh promosi kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan yang lain. Visi umum kesehatan tidak terlepas dari UU Kesehatan no. 36 tahun 2009, maupun WHO, yakni meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Promosi kesehatan di semua program kesehatan, baik pemberantasan penyaki menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan pningkatan kesehatan, baik kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu upaya-upaya yang harus dilakukan, dan inilah yang disebut dengan misi. Jadi yang dimaksud misi pendidikan kesehatan adalah upaya yang harus dilakukan untuk mencapai visi tersebut. Misi promosi kesehatan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Advokat (Advocate)
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan diberbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya kesehatan. Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan tersebut mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu didukung melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan politik.
2. Menjembatani (Mediate)
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program-program kesehatan perlu kerja sama dengan program lain dilingkungan kesehatan, maupun sektor lain yang terkait. Oleh sebab itu, dama mewujudkan kerja sama atau kemitraan ini peran promosi kesehatan diperlukan.
3. Memampukan (Enable)
Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri. Hal ini berarti kepada masyarakat diberikan kemampuan atau keterampilan agar mereka mandiri dibidang kesehatan, termasuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. Misalnya pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan keterampilan cara-cara bertani, beternak, bertanam obat-obatan tradisional, koperasi, dan sebagainya dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga. Selanjutnya dengan ekonomi keluarga yang meningkat, maka kemampuan dalam pemeliharaan dan meningkatkan kesehatan keluarga juga meningkat.
E. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN1. Strategi Global (Promosi Kesehatan) menurut WHO, 1984a. Advokasi
Kegiatan yang ditujukan kepada pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik dibidang kesehatan maupun sektor lain diluar kesehatan, yang mempunyai pengaruh terhadap publik. Tujuannya dalah agar para pembuat keputusan mengeluarkan kebijakan antara alain dalam bentuk peraturan, undang-undang, instruksi dan sebagainya yang menguntungkan kesehatan publik.
b. Dukungan sosial
Kegiatan yang ditujukan kepada para tokoh masyarakat, baik formal maupun informal yang mempunyai pengaruh dimasyarakat. Tujuan kegiatan ini adalah agar kegiatan atau program kesehatan tersebut memperoleh dukungan dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama.
c. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan ini ditujukan kepada masyarakat langsung, sebagai sasaran primer atau utama promosi kesehatan. Tujuannya adalah agar masayarakat memiliki kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan, antara lain penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pembangunan masyarakat dalam bentuk, misalnya, koperasi dan pelatihan keterampilan dalam rangka peningkatan pendapatan keluarga.
2. Strategi Promosi Kesehatan Berdasarkan Piagam Ottawa a. Kebijakan berwawasan kesehatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan , sehingga dikeluarkan atau dikembangkannya kebijakan-kebijakan pembangunan yang berwawasan kesehatan. Hal ini berarti bahwa setiap kebijakan pembangunan kesehaatannya bagi masyarakat. Misalnya apabila orang akan mendirikan pabrik atau indsutri, maka sebelumnya harus dilakukan analisis dampak lingkungan, sejauh mana lingkungan akan tersemar oleh limah pabrik tersebut, yang akhirnya berdampak terhadap kesehatan masyarakat sekitarnya.
b. Lingkungan yang mendukung
Kegiatan untuk mengembangkan jaringankemitraan dan suasana yang mendukung. Kegiatan ini ditujukan kepada para pemimpin organisasi masyarakat serta pengelola tempat-tempat umum. Kegiatan mereka diharapkan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan nonfisik yang mendukung atau kondusif terhadap kesehatan masyarakat.
c. Reorientasi
Kesehatan masyarakat bukan hanya masalah pihak pemberi pelayanan, baik pemerintah maupun swasta saja, melainkan juga masalah sendiri. Oleh sebab itu, penyelenggaraan pelayanan kesehatan juga merupakan tanggung jawab bersama antara pihak pemberi pelayanan dan pihak penerima pelayanan.
d. Keterampilan individu
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri dari kelompok, keluarga, dan individu. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat terwujud apabila kesehatan kelompok kesehatan masing-masing keluarga, dan kesehatan indiviu terwujud.
e. Gerakan masyarakat
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat akan efektif apabila unsur-unsur yang ada dimasyarakat tersebut bergerak apabila unsur-unsru yang ada di masyarakat tersebut bergerak sama-sama. Dengan perkataan lain, meningkatkan kegiatan-kegiatan masyarakat dalam mengupayakan peningkatan kesehatan mereka sendiri adalah wujud dari gerakan masyarakat.
F. SASARAN PROMOSI KESEHATAN
Telah disebutkan diatas bahawa tujuan akhir atau visi promosi kesehatan adalah kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Dan visi ini jelas bahwa yang menjadi sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat, khususnya lagi perilaku kesehatan masyarakat. Namun demikian, karena terbatasnya sumber daya, akan tidak efektif apabila upaya atau kegiatan promosi kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta itu, langsung dialamatkan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pentahapan sasaran promosi kesehatan. Berdasarkan pentahapan upaya promosi kesehatan ini, maka sasran dibagi menjadi 3 kelompok.
1. Sasaran Primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA, anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat.
2. Sasaran Sekunder (Secondary Target)
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran sekunder, karena dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk selanjutnya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat disekitarnya. Disamping itu dengan perilaku sehat para tokoh masyarakat sebagai hasil pendidikan kesehatan yang diterima, maka para tokoh masyarakat ini akan memberikan contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya. Upaya promosi kesehatan yang ditujuakn kepada sasaran sekunder ini adalah sejalan dengan strag=tegi dukungan sosial.
3. Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun daerah adalah sasaran tertier promosi kesehatan. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok ini akan mempunyai dampak terhadap perilaku tokoh masyarakat dan juga kepada masyaraka umum. Upaya promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran tertier ini sejalan dengan strategi advokasi.
G. SUB BIDANG KEILMUAN PROMOSI KESEHATAN1. Komunikasi
Komunikasi diperlukan untk mengondisikan faktor-faktor predisposisi. Kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan serta penyakit, adanya tradisi, kepercayaan yang negatif tentang penyakit, makanan, lingkungan, dan sebaginya, mengakibatkan mereka tidak berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Untuk itu maka diperlukan komunikasi dan pemberian informasi kesehatan. Untuk dapat berkomunikasi dengan efektif, para petugas kesehatan perlu dibekali ilmu komunikasi, termasuk mdeia komunikasinya.
2. Dinamika kelompok
Dinamika kelompok adalah salah satu metode promosi kesehatan yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada sasaran pendidikan. Oleh sebab itu dinamika kelompok diperlukan dalam mengondisikan faktor-faktor predisposisi perilaku kesehatan, dan harus dikuasai oleh setiap petugas kesehatan.
3. Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
Untuk memperoleh perubahan perilaku yang efektif diperlukan faktor-faktor pendukung berupa sumber-sumber da fasilitas yang memadai. Sumber-sumber dan fasilitas-fasilitas tersebut sebagian harus digali dan dikembangkan dari maan ksyarakat. Masyarakat harus mampu mengorganiasasikan komunitasnya sendiri untuk berperan serta dalam penyediaan fasilitas.
4. Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa
PKMD pada dasarnya adalah bagian dari PPM. Bedanya, PKMD ini lebih mengarah kepada kesehatan. PKMD pada prinsipnya adalah wadah partisipasi masyarakat dalam bidang pengembangan kesehatan.
5. Pemasaran Sosial
Untuk memasyarakatkan produk kesehatan, baik yang berupa peralatan, fasilitas maupun jasa-jasa pelayanan diperulakn usaha pemasaran. Pemasaran jasa-jasa pelayanan ini menurut istilah promosi kesehatan disebut pemasaran sosial. Pemasaran sosial diperlukan untuk intervensi pada faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor pendorong dalam perubahan perilaku masyarakat.
6. Pengembangan Organisasi
Agar institusi kesehatan sebagai organisasi pelayaan kesehatan dan organisasi-organisasi masyarakat mampu berfungsi sebagai faktor pendukung dan pendorong perubahan perilaku kesehatan masyarakat, maka perlu dinamisasi dari organisasi-organisasi tersebut.
7. Pendidikan dan Pelatihan
Semua petugas kesehatan, baik dilihat dari jenis maupun tingkatnya, pada dasrnya adalah pendidik kesehatan. Ditengah-tengah msyarakat petugas kesehatan menjadi tokoh panutan dibidang kesehatan. Untuk itu maka petugas kesehatan harus mempunyai sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
8. Pengembangan Media
Agar diperoleh hasil yang efektif dalam proses promosi kesehatan diperlukan alat bantu atau media pendidikan. Fungsi media dalam pendidikan adalah sebagai alat peraga untuk menyampaikan informasi atau pesan-pesan tentang kesehatan.
9. Perencanaan dan Evaluasi Promosi Kesehatan
Untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang efektif dan efisien, diperlukan perencanaan dan evaluasi. Perencanaan dan evaluasi program promosi kesehatan mempunyai kekhususan, bila dibandingkan dengan evaluasi program kesehatan yang lain. Hal ini karena tujuan program pendidikan sebagai indikator keberhasilan program pendidikan kesehatan adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku sasaran yang memerlukan pengukuran khususu. Oleh sebab itu evaluasi secara umum, mereka perlu diberikan perencanaan dan evaluasi promosi kesehatan.
10. Perilaku Kesehatan
Kegiata utama promosi kesehatan adalah berurusan dengan perilaku, utamanya perilaku kesehatan. Oleh sebab itu, pentingnya mempelajari perilaku dalam promosi kesehatan agar dalam melakukan kegiatan promosi atau pendidikan kesehatan memperoleh hasil yang optimum.
11. Antropologi Kesehatan
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial-budaya. Untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan, petugas kesehatan harus menguasai berbagai macam latar belakang sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Oleh sebab itu petugas kesehatan harus menguasi antropologi kesehatan.
12. Sosiologi Kesehatan
Latar belakang sosial, struktur sosial dan ekonomi mempunyai pengaruh terhadap perilaku kesehatan masyarakat. Petugas kesehatan juga perlu mendalami aspek-aspek sosial masyarakat. Oleh karena itu mereka pun harus menguasai sosiologi kesehatan.
13. Psikologi Kesehatan
Psikologi merupakan dasar ilmu perilaku. Untuk memahami perilaku individu, kelompok atau masyarakat, orang harus mempelajari psikologi. Dalam memahami perilaku masyarakat, psikologi sosial sangat diperlukan. Oleh sebab itu semua petugas kesehatan harus meguasau psikologi sosial.
H. METODE PROMOSI KESEHATAN1. Metode individual
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
2. Metode kelompok
Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus diingay besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dan sasaran. Untuk kelompok yang besar, etodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.
a. Kemlompok besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini antara lain ceramah dan seminar.
1) Ceramah
Metode ini baik untuk yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah :
a) Persiapan
Ceramah akan berhasil apabila penceramah menguasai materi yang akan di ceramahkan. Untuk penceramah harus mempersiapkan diri dengan :
Mempelajari materi denga sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skemaMempersiapkan alat-alat bantu, misalnya makalah singkat, slide, transparan, sound sistem, dan sebgainya.
b) Pelaksanaan
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah tersebut dapat menguasai sasaran ceramah. Untuk penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
Sikap dan penampilan yang meyakinkan , tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisahSuara hendaknya cukup keras dan jelasPandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramahBerdiri di depan. Tidak boleh duduk.Menggunakan alat bantu semaksimal mungkin.
2) Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok dengan pendidikan mengengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil
Apabila peserta kegiatan ini kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil.
1) Diskusi kelompok
Agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi maka formasi duduk para peserta di atur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadapan atau saling memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuklingkaran atau segi empat. Pemimpin diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Dengan kata lain mereka harus merasa berada dalam taraf yang sama, sehingga tiap anggota kelompok mempunyai kebebasan keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat. Untuk memulai diskusi pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus mengarahkan dan mengatur jalannya diskusi sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara dan tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang peserta.
2) Curah pendapat (Brain storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaannya pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap anggota memberikan jawaban-jawaban atau tanggapan. Tanggapan atau jawaban tersebut ditampung dan ditulis di papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya, tidak boleh diberi komentar oleh siapa pun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
3) Bola salju (Snow balling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencari kesimpulannya.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
5) Bermain peran (Role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peanan, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan, dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai pasien atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya bagaimana interaksi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
6) Permainan simulasi (Simulation game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kem=lompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis bermain monopoli, dengan menggunakan dadu, gaco, selain beberan atau alat main. Beberapa orang menjadi pemain, dan sebian lagi berperan sebagai narasumber.
3. Metode massaCeramah umum (public speaking)
Pada cara-cara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, menteri kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato di hadapan massa rakyat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
Berbincang-bincang (talk show) tentang kesehatan lelaui media elektronik, baik TV maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk pendidikan kesehatan massaSimulasi, dialog pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau hakikatnya merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa.Sinetron Dokter Sartika dalam acara TV pada tahunn 1990-an juga merupakan bentuk pendekatan pendidikan kesehatan massa.Tulisan – tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab tentang kesehatan dan penyakit juga merupakan bentuk pendekatan pendidikan kesehatan massa.Billboard yang dipasang dipinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa.I. ALAT BANTU/ MEDIA KOMUNIKASI PROMOSI KESEHATAN1. Pengertian
Yang dimaksud dengan alat bantu pendidikan kesehatan adalah alat-alat yang digunakan oleh petugas dalam menyampaikan bahan, materi, atau pesan kesehatan. Alat bantu ini lebih sering disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan memeragakan sesuatu didalam proses promosi kesehatan.
Alat peraga akan sangat membantu di dalam promosi kesehatan agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula. Dengan alat peraga, orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit, sehingga meraka dapat menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.
2. Manfaat alat bantu Menimbulkan minat sasaran pendidikanMencapai sasaran yang lebih banyakMembantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahamanMenstimulasi sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lainMempermudah penyampaian bahan atau informasi kesehatanMempermudah penerimaaninformasi oleh sasaran.Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik.Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.3. Macam-macam alat bantuAlat bantu lihat yang berguna dalam membantu menstimulasi indra mata pada waktu terjadinya proses penerimaan pesan.
1) Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dan sebagainya.
2) Alat bantu yang tidak diproyeksikan :
a) Dua dimensi, gambar peta, bagan, dan sebagainya
b) Tiga dimensi, misalnyb bola dunia, boneka dan sebaginya.
Alat bantu dengar yaitu alat yang dapat membantu untuk menstimulasikan indra pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan/ pengajaran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, kepingan CD, dan sebagainya.Alat bantu lihat dengar seperti televisi, video cassette, dan DVD. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan nama Audio Visual Aids (AVA).Alat peraga atau media yang rumit, seperti film, da sebagainya yang memerluka listrik dan proyektorAlat peraga yang sederhana, yang mudah diperolehJ. ADVOKASI DALAM PROMOSI KESEHATAN1. Tujuan AdvokasiKomitmen politik
Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan ditingkat dan disektor manapun sangat diperlukan terhadap permasalahan kesehatan dan upaya pemecahan permasalahan kesehatan. Pembangunan nasional tidak terlepas dari pengaruh kekuasaan politik yang sedang berjalan. Oleh sebab itu pembangunan di sekotor kesehatan juga tidak terlepas dari kondisi dan situasi politik pada saat ini.
Dukungan kebijakan
Dukungan konkret yang diberikan oleh para pemimpin institusi disemua tingkat dan disemua sektor yang terkait dalam rangka mewujudkan pembangunan disekotr kesehatan. Dukungan politik tidak akan berarti tanpa dikeluarkannya kebijakan yang konkret dari para pembuat keputusan tersebut. Oleh sebab itu, setelah adanya komitmen politik dari para eksekutif maka perlu ditindaklanjuti dengan advokasi laigi agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah memperoleh komitmen politik tersebut.
Dukungan masyarakat
Dukungan masyarakat berarti diterimanya suatu program oleh masyarakat. Suatu program kesehatan apa pun hendaknya memperoleh dukungan dari sasaran utama program tersebut yakni masyarakat, terutama tokoh masyarakat.
Dukungan sistem
Agar suatu program atau kegiatan berjalan dengan baik, perlu adanya sistem, mekanisme, atau prosedur kerja yang jelas yang mendukungnya.
2. Kegiatan AdvokasiLobi politik
Lobi adalah berbincang – bincang secara informal dengan para pejabat untuk menginformasikan dan membahas masalah dan program kesehatan yang akan dilaksanakan. Tahap pertama lobi ini adalah petugas kesehatan menyampaikan keseriusan masalah kesehatan yang dihadapi diwilayah kerjanya, dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Kemudian disampaikan alternatif terbaik untuk memecahkan atau menanggulangi masalah tersebut. Dalam lobi ini perlu dibawa atau ditunjukan data yang akurat tentang masalah kesehatan tersebut kepada pejabat yang berasngkutan.
Seminar dan atau presentasi
Seminar atau presentasi dihadiri oleh pejabat lintas program dan lintas sktoral. Petugas kesehatan menyajikan masalah kesehatan diwilayah kerjanya, lengkap dengan data dan ilustrasi yang menarik, serta rencana program pemecahannya. Kemudian masalah tersebut dibahas bersama-sama, yang akhirnya diharapkan akan diperoleh komitmen dan dukungan terhadap program yang akan dilaksanakan tersebut.
Media
Melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media, khususnya media massa. Melalui media cetak maupun media elektronik, permasalahan kesehatan disajikan baik dalam elektronik, permasalahan kesehatan disajikan baik dalam bentuk lisan, artikel, berita, diskusi, penyampaian pendapat, dan sebagainya.
Perkumpulan peminat
Perkumpulan orang-orang yang mempunyai minat atau keterkaitan terhadap masalah tertentu atau perkumpulan profesi adalah juga merupakan bentuk advokasi. Contoh kelompok masyarakat peduli AIDS adalah kumpulan orang-orang peduli terhadap masalah HIV/AIDS yang melanda masyarakat. Kemudian kelompok ini melakukan kegiatan-kegiatan untuk menanggulangi HIV/AIDS. Kegiatan-kegiatan ini, disamping ikut berpartisipasi dalam penanggulangan masalah tersebut, juga memberikan dampak terhadap kebijakan – kebijakan yang diambil para birokrat di bidang kesehatan dan para pejabat lain untuk peduli terhadap HIV/AIDS.
Argumentasi untuk Advokasi
Secara sederhana advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan para penentu kebijakan atau para pembuat keputusan sehingga mereka memberikan dukungn, baik kebijakan, fasilitas maupn dana terhadap program yang ditawarkan. Meyakinkan para pejabat terhadap pentingnya program kesehatan tidaklah mudah, tetapu memerlukan argumentasi-argumentasi yang kuat.
Dengan kata lian , berhasil tidaknya advokasi dipengaruhi oleh kuat atau tidaknya kita menyiapkan argumentasi. Dibawah ini ada beberapa hal yang dapat memperkuat argumentasi dalam melakukan kegiatan advokasi.
Meyakinkan
Program yang kita tawarkan atau ajukan itu harus meyakinkan para penentu kebijakan atau pembuat keputusan. Agar program terebut dapat meyakinkan harus di dukung dengan data dan sumber yang dapat dipercaya. Hal ini berarti bahwa program yang di ajukan tersebut harus di dasari dengan permasalahan yang utama dan faktual, artinya masalah terebut memang ditemukan di lapangan dan penting untuk segera ditangani. Kalau tidak segera ditangani akan membawa dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Oleh sebab itu, sebaiknya sebelum program itu diajukan harus dilakukan kajian lapangan, jangan hanya berdasarkan data atau laporan yang tersedia, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kenyataan lapangan. Survei adalah metode yang cepatdan tepat untuk memperleh data yang akurat sebagai dasar untuk menyusun program
Layak
Program yang diajukan tersebut, baik secara teknik, politik, maupun ekonomi, dimungkinkan atau layak. Layak secara teknik artinya program tersebut dapat dilaksanakan, petugas mempunyai kemampuan yang cukup, sarana dan prasarana pendukung tersedia. Layak secara politik artinya didukung oleh dana yang cukup, dan apabila program terebut adalah program pelayanan, masyarakat mampu membayarnya.
Relevan
Program yang diajukan tersebut paling tidak harus mencakup dua kriteria, yakni memenuhi kebutuhan masyarakat dan benar-benar dapt memecahkan masalah yang didasarkan masyarakat. Semua pejabat di semua sektor setuju bahwa tugas mereka adalah menyelenggarakan pelayanan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan. Oleh sebab itu semua program yang benar-benar relevan, dalam arti dapat membantu pemecahan masalah dan memenuhi kebutuhan masyarkat sudah barang tentu akan di dukung.
Penting
Program yang diajukan tersebut harus mempunyai urgensi yang tinggi dan harus segera dilaksanakan, kalau tidak akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi. Oleh sebab itu program alternatif yang diajukan adalah yang paling baik antara altenatif yang lain.
Prioritas tinggi
Program yang diajukan tersebut harus mempunyai prioritas yang tinggi. Agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan menilai bahwa program tersebut mempunyai prioritas tinggi, diperlukan analisis yang cermat, baik terhadap masalahnya sendiri, maupun terhadap alternatif pemecahan msalah atau program yang diajukan. Hal ini terkait dengan argumentasi sebelumnya, yakni program mempunyai prioritas tinggi apabila baik secara teknis, politik, maupun ekonomi, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan mampu memecahkan permasalahan masyarakat.
Indikator Hasil Advokasi
Advokasi adalah suatu kegiatan yang diharapkan akan menghasilkan suatu produk, yakni adanya komitmen politik dan dukungan kebijakan dari penentu kebijakan atau pembuat keputusan. Advokasi sebgai suatu kegiatan, sudah barang tentu mempunyai masukan, proses, keluaran. Oleh seab itu apabila kita akan menilai keberhasilan advokasi, maka kita harus menilai tiga hal tersebut. Penilaian ketiga hal ini didasarkan pada indikator yang jelas.
Input adalah suatu kegiatan advokasi yang paling utama adalah orng orang akan melakukan advokasi dan bahan-bahan yakni data atau informasi yang membantu atau mendukung argumen dalam advokasi.Proses advokasi adalah kegiatan untuk melakukan advokasi . oleh sebab itu, evaluasi proses advokasi harus sesuai dengan bentuk kegiatan advokasi tersebutKeluaran atau output advokasi sektor kesehatan dapat diklasifikasikan dalam dua bentuk yaitu output dalam bentuk perangkat lunak dan output dalam perangkat keras.
Soal Jawab
Intervensi terhadap faktor perilaku secara garis besar dapat dilakukan melalui dua upaya yang saling bertentangan. Kedua upaya tersebut dapat dilakukan melalui...a. Coertion dan educationPredisposisi dan enabling faktorsReinfactoring factorsOutput dan inputPromotion dan educationFaktor penguat meliputi faktor sikap dan perilaku dari beberapa tokoh yaitu...Tokoh relawanTokoh pembangunan di bidang kesehatanc. Tokoh agama dan tokoh masyarakatTokoh pembangunan IndonesiaCharles DarwinDibawah ini merupakan konsep lima tingkat pencegahan, kecuali...Promosi kesehatanPerlindungan khusus melalui imunisasiDiagnosis dini dan pengobatan segeraMembatasi atau mengurangi kecacatane. Pendidikan kesehatanMisi promosi kesehatan secara umum dapat dirumuskan menjadi tiga butir, diantaranya adalah advocate. Yang dimaksud dengan advocate adalah...a. Melakukan upaya-upaya agar paa pembuat keputusan kebijakan mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu didukung melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan publikMemberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secra mandiri.Dalam melaksanakan program-program kesehatan perlu kerja sama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun sektor lain yang terkait.Agar para pembuat keputusan mengeluarkan kebijakan-kebijakan.Pendidikan dan pelathan dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga.Strategi promosi kesehatan adalah...a. Cara untuk mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dn efisien.Kegiatan yang ditujukan kepada para pembuatan atau penentu kebijakan di bidang kesehatanMasyarakat memiliki kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiriMengembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung.Setiap kebijakan pembangunan di bidang apa saja harus mempertimbangkan dampak kesehatannya pabrik atau industriMasyarakat memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.Tujuan dari advokasi sebagai strategi global adalah...Agar kegiatan atau program kesehatan tersebut memperoleh dukungan dari para tokoh masyarakat dan tokoh agama.Agar masyarakat memiliki kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiric. Agar para pembuat keputusan mengeluarkan kebijakan-kebijakan, antara lain dalam bentuk peraturan, undang-undang, instruksi dan seagainya.Diharapkan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan nonfisik yang mendukung atau kondusif terhadap kesehatan masyarakatHal ini berarti bahwa setiap kebijakan pembangunan di bidang apa saja harus mempertimbangkan dampak kesehatannya bagi masyarakat.Di bawah ini yang termasuk dalam kelompok sasaran promosi kesehatan tingkat primer, kecuali :Kepala keluarga untuk masalah kesehatan umumIbu hamil masalah KTAIbu menyususi untuk masalah KTAd. Anak sekolah untuk kesehatan remajaTokoh masyarakat dan tokoh agamaBeberapa metode pendidikan atau promosi kesehatan adalah...a. Metode individual dan metode kelompokKelompok besar dan kecilBimbingan dan penyuluhanPersiapan dan pelaksanaanCeramah dan seminarKelompok dibagi dalam pasangan-pasangan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya adalah metode...Role playSimulation gameBuzz groupd. Snow ballingBrain stormingDibawah ini yang termasuk dalam contoh metode untuk pendekatan massa, kecuali...Public speakingTalk showSimulasiBillboarde. Visual aidsMembantu menegakkan pengertian yang diperoleh berarti...a. Di dalam menerima sesuatu yang baru, misalnya mempunyai kecenderungan untuk melupakan atau lupa terhadap pengertian yang telah diterima.Orang yang melihat sesuatu yang memang diperlukan tentu akan menarik perhatiannya, dan apa yang dilihat dengan penuh perhatian akan memberikan pengertian baru baginya.Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran/ masyarakatMenstimulasi sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lainMembantu dalam mengatasi banyak hambatan dalam pemahamanTujuan yang ingin di capai dalam merencanakan dan menggunakan alat bantu/ media adalah...Sebagai alat bantu dalam latihan/ penataran/ pendidikanUntuk menimbulkan perhatian terhadap suatu masalahUntuk meningkatkan suatu pesan/ informasiUntuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur, tindakan.e. Menanamkan pengetahuan/ pengertian, pendapat dan konsep-konsepDibawah ini merupakan unsur-unsur komunikasi, kecuali...KomunikatorKomunikanc. IntrapersonalKomunikanpesankomunikasi kesehatan adalah...a. usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi.Penggunaan media massa untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi kepada khalayakHarga barang atau produk semata-mata ditentukan oleh bearnya biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut.Interaksi manusia dalam semua bidangPenyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui videoWell being berarti...Keadaan kesehatan individu dalam batas-batas tertentu dapat diterima, namun ada penyimpangan ringan dari keadaanAktivitas sehari-hari dapat dilaksanakan tanpa pengurangan, walaupun beberapa gejala mulai tampakAktivitas sehari-hari dapat dilaksanakan, namun berkurang secara bermakna karena adanya gangguan kesehatanIndividu tidak mampu melaksanakan kegiatan sehari-harinya, tetapi masih bisa bergerak bebas dalam masyarakate. Pada keadaan ini individu bebas gejala, keadaan kesehatannya sesuai dengan definisi sehat WHO, yaitu sehat fisik, mental, spiritual, sosial dan ekonomi.Yang tidak termasuk dalam sub bidang keilmuan promosi kesehatan adalah...KomuniasiDinamika kelompokPengembangan dan pengorganisasian masyarakatPemasaran sosiale. Rehabilitasi Dibawah ini merupakan hal-hal yang perlu dilakukan dalam merancang program komunikasi kesehatan, kecuali...a. TelaahMenentukan khalayak sasarnMenentukan tujuan secara spesifikMenentukan isi pesa dan mediaMenyusun rencana tindakanLobi politik merupakan...Kegiatan advokasi dengan menggunakan media, khususnya media massa.b. Berbincang-bincang secara informal dengan para pejabat untuk mengoinformasikan dan membahas masalah dan program kesehatan.Asosiasi atau perkumpulan orang-orang yang mempunyai minta atau keterkaitan terhadap masalah tertentu atau perkumpulan profesi adalah juga merupakan bentuk advokasi.Salah satu bentuk operasional komukinasi kesehatan.Pengembangan produk.Yang tidak termasuk dalam tujuan advokasi adalah...Political commitmentPolicy suportSocial aceptanceSystem supporte. Early diagnosis Advokasi media adalah...a. Melakukan kegiatan advokasi dengan menggunakan media, khususny media massa.Berbincang-bincangSolusi mencari kejelasan publikPraktik kesehatan mediaKegiatan meyakinkan.
Daftar Pustaka
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta