KATEGORI : Pendidikan Umum

Perasaan dalam Kelompok Olahraga

16 March 2015 21:05:26 Dibaca : 674

Didalam proses kelompok dapat diamati dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi disamping itu ada pula aspek lain yang menyertai kegiatan kelompok itu, yaitu perasaan. Perasaan ini penting, karena perasaan dapat merangsang atau menghambat produktifitas kelompok. Dalam kaitannya dengan perasaan ini, manusia tidak pernah netral, seperti kita senang atau tidak senang, tertarik atau tidak tertarik, merasa mencapai hasil atau kecewa dan seterusnya. Tugas-tugas yang dihadapi mudah dan sulit, menarik atau menjenuhkan dan seterusnya.
Oleh karena itu, didalam proses kelompok kita dapat menutup mata terhadap reaksi menjagal usaha pencapai tujuan kelompok. Dengan demikian langkah pertama didalam menghadapi perasaan anggota kelompok adalah menerima. Artinya kita mengakui kehadirannya, dan kedua kita menghargai pernyataannya. Barulah kita mencoba untuk mencari alternatif sebagai jalan keluar.
Perasaan yang negatif, misalnya jengkel, kecewa, khawatir dan sebagainya seringkali menghalangi atau menghambat kegiatan individu atau kelompok. Menekankan perasaan-perasaan negatif semacam ini berarti menggunakan energu untuk suatu yang kurang atau tidak produktifitas, sebaliknya mengemukakan dan kemudian menanggulangi masalah-masalah yang berlangsung dengan perasaan akan melapangkan jalan untuk kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan. Oleh karena itu waktu yang dipergunakan untuk mengurus masalah-masalah yang berkaitan dengan perasaan yang semacam ini tidaklah terbuang sia-sia.
Didalam setiap kelompok terdapat perasaan didalam dua tingkatan yaitu individu dan kelompok-kelompok dapat merasa senang, khawatir dan sebagainya. Anggota kelompok dapat memahami rasa frustasi bila ia merasa kelompoknya tidak berfungsi sebagai mana semestinya. Ini merupakan tugas pelatih atau Pembina untuk terus mengikuti kadar kedua macam perasaan ini didalam kelompok atau tumnya untuk memberi peluang untuk pernyataan dan cara penanggulangannya.
Olehkarena itu pengamatan reaksi emosional sangat penting didalam memahami suatu kelompok. Hai ini tidak selalu mudah, terutama apabila kelompok itu sangat task-oriented yakni memusatkan atau menekankan pada tugas-tugas, tetapi nada suara keras, ekspresi wajah atau gerak-gerik, interaksi emosional dapat diduga.

 

Dinamika Dalam Kelompok Olahraga

16 March 2015 21:03:17 Dibaca : 1120

Dinamika kelompok menunjukan pada seperangkat konsep yang dipergunakan untuk melukiskan atau menggambarkan proses-proses kelompok. Oleh karena itu, konsep-konsep tersebut dapat pula digunakan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kelompok dalam arti meningkatkan iklimnya maupun produktifitasnya.
Dinamika kelompok bersifat deskriptif, artinya tidak ada dinamika kelompok yang baik atau buruk. Konsep-konsep dinamika kelompok dapat digunakan sebagai kerangka acuan untuk memperbaiki proses-proses kelompok.
Tim olahraga adalah suatu kelompok sehingga konsep-konsep tentang kelompok ini dapat digunakan juga untuk mempelajari dan memahami proses-proses yang terjadi dalam tim tersebut. Dengan demikian iklim serta efektifitas kelompok akan sangat menentukan jawaban (respon) yang diberikan oleh pelatih kepada perilaku spesifik para atlet, akan tetapi ini tidak berarti bahwa seorang pelatih cukup dibekali dengan resep untuk memjawab tingkah laku atletnya. Sebaliknya seorang pelatih memerlukan wawasan yang lebih mendalam dan luasyang mampu melihat dibalik yang tampak dalam arti meletakan tingkah laku para atlet dalam kerangka sistem sosial tim atau kelompok.
Pada hakikatnya, sistem sosial tim sebagaimana sistem-sistem sosial lainnya merupakan interaksi dinamis antara institusi, peran dan harapan sisatu pihak, dengan hakikat dan kebutuhan dipihak lain, keduanya selalu terjalin didalam hubungan transaksional yang terpadu dan produktif, sebab kesamaan wawasan diantara anggota-anggotanya yang berlainan peranan iru merupakan landasan bagi tercitanya kehangatan bersamaan serta kemantapan usaha pencapaian tujuan.
Aspek utama dari suatu kelompok adalah pengorganisasian. Ini merupakan serangkaian atau seperangkat bagian-bagian yang terorganisasni, meliputi : 1) menampilkan beberapa fungsi sebagai suatu unit (tujuan bersama), kadang-kadang aspek ini ditujukkan sebagai penampilan yang memiliki tujuan. 2) memiliki komponen-komponen sistematik yang saling berhubungan yakni memiliki suatu struktur (pola struktur yang tetap dan peran, terutama peran kepemimpinan yang sangat penting. 3) berisi mekanisme yang mengatur perilaku anggota-anggota kelompok dengan kata lain kelompok tersebut memiliki aspek-aspek normative yang menggunakan sejumlah tekanan tertentu kepada anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri.
Tim olahraga memberikan kriteria untuk selalu kompak, terutama untuk kelompok kecil (small group) yang secara khusus dikategorikan dengan tujuan bersama. Dalam mencapai tujuan bersama ini diikat oleh aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk atau norma-norma yang mengatur perilaku atlet, yang berupa jaringan (network) posisi hubungan antar individu, dan pola-pola interaksi.

 

Bentuk Interaksi dalam Kelompok Olahraga

16 March 2015 21:02:11 Dibaca : 5113

Dalam kondisi sosial, olahraga memiliki bentuk-bentuk tersendiri. Misalnya, kelompok-kelompok atau club-club olahraga, induk-induk organisasi olahraga, lembaga-lembaga olahraga dan sebagainya. Tetapi semuanya itu memiliki suatu tingkat dinamika tertentu yang menyebabkan pola-pola perilaku yang berbeda, tergantung pada setiap situasi yang dihadapinya. Perubahan dan perkembangan tersebut diatas yang mewujudkan segi dinamikanya karena disebabkan oleh individu-individu atau anggotanya untuk mengadakan hubungan satu dengan yang lainnya. Sebelum hubungan-hubungan tersebut mempunyai bentuk yang konkret atau jelas, maka terlebih dahulu mengalami suatu proses kea rah bentuk konkret yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada. Perjalanan inilah yang merupakan proses-proses sosial dalam kehidupan demikian juga dalam olahraga.
Proses-proses social adalah suatu cara berhubungan yang dapat dilihat bila individu-individu atau kelompok-kelompok itu saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan atau apa yang akan terjadi terdapat perubahan-perubahan dalam kehidupan bersama. Proses sosial dapat terjadi jika pengaruh timbal balik antara segi yang ada dalam kehidupan bersama. Proses sosisl merupakan serangkaian sosial yang sangat kompleks, karena proses sosial mencangkup ruamh lingkup yang sangat luas. Diantaranya bentuk-bentuk yang tampak bila individu-individu ataun kelompok-kelompok manusia itu mengandakan hubungan antara kelompok-kelompok serta setruktur lapisan-lapisan sebagai insur-unsur pokok dari setruktur sosial. Pengertian yang tepat tentang interaksi sosial bergua dalam mengkaji dan mempelajari berbagai masalah dalam masyarakat termasuk dalam olahraga. Misalnya dapat dikaji mengenai bentuk-bentuk interaksi sosial yang berlangsung antara berbagai kelompok olahraga, dan club olahraga.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial, menurut Park dan Burgess (Santosa,2004:12) bentuk interaksi sosial dapat berupa:
1. Kerja Sama
Kerja sama ialah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok-kelompok bekerja sama Bantumembantu untuk mencapai tujuan bersama. Misal, gotongroyong membersihkan halaman sekolah.
2. Persaingan
Persaingan adalah suatu bentuk interaksi sosial dimana orangorang atau kelompok- kelompok berlomba meraih tujuan yang sama.
3. Pertentangan.
Pertentangan adalah bentuk interaksi sosial yang berupa perjuangan yang langsung dan sadar antara orang dengan orang atau kelompok dengan kelompok untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Persesuaian
Persesuaian ialah proses penyesuaian dimana orang- orang atau kelompok- kelompok yang sedang bertentangan bersepakat untuk menyudahi pertentangan tersebut atau setuju untuk mencegah pertentangan yang berlarut- larut dengan melakukan interaksi damai baik bersifat sementara maupun bersifat kekal.
Selain itu akomodasi juga mempunyai arti yang lebih luas yaitu, penyesuaian antara orang yang satu dengan orang yang lain, antara seseorang dengan kelompok, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
5. Perpaduan
Perpaduan adalah suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara individu atau kelompok. Dan juga merupakan usaha- usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
Interaksi sosial merupakan kunci dari kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada hubungan antara kita bersama. Bertemunya individu-individu secara fisik tidak mungkin menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup itu baru akan terjadi bila individu-individu atau kelompok-kelompok manusia bekerja sama, saling berkomusikasi, adanya tujuan bersama, mengadakan persaingan, kompetisi, pertarungan atau perselisihan dan sebagainya. Hal ini dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah dasar proses-proses sosial (social prosses).
Bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (coomporation), persaingan (compotition), dan bahkan dapat berupa pertengkaran atau perikaian (conflict). (Soejono dalam Syarifudin :73). Suatu pertentangan atau perselisihan mungkin memdapat penyelesaian . mungkin penyelesaian itu hanya dapat diterima untuk sementara. Usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan atau perselisihan ini dinamakan ekomodis (ecomodation) yakni suatu usaha keseimbangan dalam interaksi antara individu-individu atau kelompok-kelompok manusia yang berhubungan dengan norma-norma sosial dan nilai sosial adalah suatu proses dan keadaan akomodis.

 

Solusi Pendidikan di Indonesia

11 March 2015 13:11:58 Dibaca : 1115

Untuk mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:


1. Solusi Sistemik
Solusi sistematik yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.


2. Solusi Teknis
Solusi teknis yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.
Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang bersumber daya manusia tinggi, berkepribadian pancasila dan bermartabat.

File Sumber :

Edhay76.blogspot.comm

Pemecahan Masalah Pemerataan Pendidikan

11 March 2015 13:09:10 Dibaca : 1319

Permasalahan pendidikan di Indonesia merupakan permasalahan yang sangat sulit untuk diselesaikan, akan tetapi bukan tidak mungkin masalah pendidikan di Indonesia ini akan terselesaikan. Pada dasarnya ada banyak metode pemecahan masalah dalam dunia pendidikan yang ada di Indonesia yang bisa digunakan oleh pemerintah dan juga pihak-pihak yang berwenang alam dunia pendidikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Adapun metode pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Cara Konvesional
a. Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar.
b. Menggunakan gedung sekolah untuk double shift (sistem bergantian pagi dan sore).

2. Cara Inovatif
a. Sistem Pamong (pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru) atau Inpacts System (Instructional Management by Parent, Community and, Teacher). Sistem tersebut dirintis di Solo dan didiseminasikan ke beberapa provinsi.
b. SD kecil pada daerah terpencil.
c. Sistem Guru Kunjung.
d. SMP Terbuka (ISOSA – In School Out off School Approach).
e. Kejar Paket A, B, dan C.
f. Belajar Jarak Jauh, seperti Universitas Terbuka.

Usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud agar sistem pendidikan khususnya sistem persekolahan dengan segala jenis dan jenjangnya di seluruh pelosok tanah air (kota dan desa) mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.

Pemecahan Masalah Mutu Pendidikan
a. Seleksi yang lebih rasional terhadap masukan mentah, khususnya untuk SLTA dan PT.
b. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut, misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG dan lain-lain.
c. Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi materi yang lebih esensial dan mengandung muatan lokal, metode yang menantang dan menggairahkan belajar, dan melaksanakan evaluasi yang beracuan PAP.
d. Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tenteram untuk belajar.
e. Penyempurnaan sarana belajar seperti buku paket, media pembelajaran, dan peralatan laboratorium.
f. Peningkatan administrasi manajemen khususnya yang mengenai anggaran.
g. Kegiatan pengendalian mutu yang berupa kegiatan-kegiatan:
1) Laporan penyelenggaraan pendidikan oleh semua lembaga pendidikan.
2) Supervisi dan monitoring pendidikan oleh penilik dan pengawas.
3) Sistem ujian nasional/Negara seperti Ebtanas, Sipenmaru/UMPTN.
4) Akreditasi terhadap lembaga pendidikan untuk menetapkan status suatu lembaga.

Dari keempat macam masalah pendidikan tersebut masing-masing dikatakan teratasi jika pendidikan:
a. Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar, artinya semua warga Negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan.
b. Dapat mencapai hasil yang bermutu, artinya perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
c. Dapat terlaksana secara efisien, artinya pemrosesan pendidikan sesuai dengan rancangan dan tujuan yang ditulis dalam rancangan.
Produknya yang bermutu tersebut relevan, artinya hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.

 

File Sumber :

Edhay76.blogger.com