ARSIP BULANAN : August 2021

Gagal SNMPTN dan SBMPTN Bukan Akhir Dari Segalanya

06 August 2021 14:26:56 Dibaca : 32

Masuk ke perguruan tinggi ialah impian bagi semua orang, terlebih lulus dengan jalur SNMPTN/SBMPTN. Pasalnya jalur tersebut dapat menunjang kamu untuk dapat masuk ke Universitas Negeri dengan biaya terjangkau tanpa ada uang pembangunan layaknya jalur Mandiri. Saya Mirta, lulusan MAN 1 Kota Gorontalo dan merupakan salah satu siswa yang masuk dalam kuota SNMPTN. Bisa dibilang saya anak yang cukup rajin dikelas dan alhamdulillah selalu masuk 3 besar. Dengan modal nekat, saya daftar SNMPTN memilih jurusan Farmasi dan Keperawatan. Namun saya gagal, tidak lolos dalam jalur undangan ini. Rasanya jujur sangat kecewa, karena saya berharap ini jadi hadiah ulang tahun yang kebetulan sehari setelah pengumunan SNMPTN adalah ulang tahun saya.

 

“Semangat mita, masih banyak jalan menuju roma”

“Semangat terus masih ada SBMPTN”

“Allah tidak meloloskanmu di SNMPTN karena Dia percaya kamu bisa mengerjakan soal SBMPTN”

 

Ya sedikit menghibur. Saya yakin Allah punya rencana lain yang jauh lebih indah dari nalar manusia.

Setelah melalui masa-masa terberat saat itu, saya bangkit dan bangun kembali untuk merancang serta menerapkan stategi baru dengan tepat. Setiap hari saya belajar untuk persiapan SBMPTN, saya kuatkan usaha serta doa dan ibadah saya untuk memperjuangkan kata selamat dari LTMPT. Tapi siapa sangka, saya gagal lagi untuk kedua kalinya. Kecewa? Jelas. Sedih? Sudah Pasti.

Satu hal yang saya syukuri, bahwa saya tidak putus asa. Kesedihan karena kegagalan SNMPTN kemarin dan sekarang gagal lagi di SBMPTN membuat saya jadi manusia kuat. Bayangkan, orang lain belum tentu bisa sekuat saya.

Sebagaimana yang sering orang tua dan keluarga saya katakan : Jangan menurunkan target, tapi tingkatkan usaha serta ibadahnya!

Mencoba berjuang sekali lagi, saya memutuskan untuk daftar jalur Mandiri. Dalam masa penantian, saya mempersiapkan semuanya tapi bedanya saya lebih santai berharap yang terbaik saja dari Allah SWT. Alhamdulillah atas izin Allah, saya lulus di jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.

Sekarang saya percaya pada kalimat ini : “Setiap Orang Memiliki Jalan Hidup dan Timingnya Masing-masing, Jangan Berkecil Hati dan Terus Ikhtiar Wujudkan Mimpi"

Pandemi Covid19 memberikan dampak yang besar pada pendidikan di Indonesia, termasuk di Universitas Negeri Gorontalo. Penerapan pembelajaran daring menuntut banyak kesiapan dari berbagai pihak, baik dari pihak kampus, pemangku jabatan dan pihak mahasiswa itu sendiri. Dosen dituntut untuk dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan menggunakan model interaktif berbasis internet. Misalnnya dengan menggunakan aplikasi WhastsApp, Google ClassRoom, Google Meet, Zoom dan lain-lain.  

Lalu, efektifkah pembelajaran daring seperti ini?

Pelaksanaan pembelajaran daring membuat dilema tersendiri bagi mahasiswa, dosen, terutama bagi orangtua. Beberapa dosen mengaku jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap, terlebih jika ada praktek yang mengharuskan mahasiswa untuk datang langsung ke kampus.

Keberhasilan dosen dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi adalah kreatifitas dosen itu sendiri dalam merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi serta metode yang ada. Dosen harus dapat memotivasi mahasiswanya untuk tetap semangat dalam belajar secara daring dan tidak menjadikan ini semua jadi beban.

Namun saya juga menyadarinya, kesuksesan pembelajaran daring tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Mahasiswa atau dosen harus sama-sama menjalin komunikasi serta kerja sama yang baik agar semua jadwal dan skema yang tersusun secara sistematis serta terstruktur dapat terealisasiakan dengan mudah. Selain itu, prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi juga adalah karena untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan mahasiswa, dosen, serta pihak kampus lainnya.

Oleh karena itu, selalu menjaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan yang berlaku. Semoga pandemi Covid19 cepat berlalu dan kita semua bisa menjalankan aktivitas kita sebagaimana biasanya. Aamiin Ya Rabbal’alamin.

Kenapa Akhirnya Saya Memilih UNG

06 August 2021 14:16:10 Dibaca : 26

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Halo semua!

Dalam mengawali artikel pertama saya dalam Kepelatihan TIK saya mengangkat sebuah judul “Kenapa akhirnya memilih Universitas Negeri Gorontalo”.

Sebelumnya perkenalkan, nama saya Mirta Della Ismail, saya akrab dipanggil Mita. Alhamdulilah saya lulus dijurusan S-1 Keperawatan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo.

Sebagai seorang pelajar pastinya memiliki kampus impiannya masing-masing, begitupun dengan saya sendiri. Awalnya saya berambisi untuk bisa kuliah di luar daerah seperti kakak sepupu saya yang lainnya. Namun terkadang harapan tidak seusai dengan kenyataan, saya tidak mendapatkan restu dari kedua orang tua.

Memang dalam menggapai cita-cita bila tidak mendapat restu dari keluarga khusunya orang tua akan sangat mengganggu pikiran dan takut akan memberikan kekecewaan bagi mereka. Dan saya yakin setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya terutama dalam bidang pendidikan.

Butuh waktu berkala untuk akhirnya saya mengikuti kemauan orang tua. Saya menyadari, bahwa UNG (Universitas Negeri gorontalo) tidak kalah kerennya dengan kampus-kampus lainnya. Secara UNG (Universitas negeri Gorontalo) sudah terakreditasi A dan jurusan yang saya minati pun ada disini.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong