1.211 Mahasiswa UNG Bakal Diwisuda September 2020
Sedikitnya 1.211 mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bakal mengikuti wisuda pada September 2020. Pendaftaran wisuda dibuka pada 17 hingga 31 Agustus.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Harto Malik, mengatakan pihaknya telah berhasil menerima data mahasiswa yang akan menjalani proses wisuda dari seluruh fakultas di UNG.
“Data yang kami terima dari fakultas itu, ada sekitar 1.200 lebih mahasiswa yang sudah ujian komprehensif. Sehingga asumsinya, jumlah ini yang akan ikut Wisuda Bulan September nanti,” ungkap Harto kepada gopos.id, Sabtu (15/8/2020).
Harto menambahkan, jumlah ini akan terus bertambah, sehingga UNG belum memiliki kepastian terhadap jumlah mahasiswa yang akan wisuda tersebut. Dikarenakan kebijakan yang terus disesuaikan dengan kondisi Covid-19.
“Pasti akan terus bertambah, atau bahkan menunda wisuda, karena kondisi pandemi. Namun, saya tetap berharap agar mahasiswa yang telah selesai ujiannya, langsung mendaftar dan ikut wisudah Bulan September 2020 ini, sehingga tidak akan menunda lagi,” jelasnya.
Selain itu, Rektor Universitas Negeri Gorontalo, Eduart Wolok mengatakan kebijakan Kampus UNG, akan terus disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Sehingga, jika memungkinkan akan dilakukan sistem wisudah, dengan kombinasi daring.
“Jadi kita akan rancang, bagaimana agar proses wisuda ini, tetap mengikuti protokol kesehatan. Agar, kalangan mahasiswa juga aman dari serangan pandemi,” tegas Rektor.
FAKUKULTAS MIPAUNG Pecat Enam Asisten Laboratorium
Fakultas Matmatika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengambil tindakan tegas. Enam asisten laboratorium Fakultas MIPA dipecat. Sanksi tersebut dikeluarkan setelah aksi asisten laboratorium yang melempar tugas mahasiswa.
Informasi yang dirangkum Hargo.co..id (Harian Gorontalo Post Grup), peristiwa pelemparan ditengarai terjadi pada Kamis (1/11). Kala itu para mahasiswa semester I Fakultas MIPA hendak mengikuti praktikum. Sebelum memasuki ruangan praktikum, para mahasiswa yang baru awal menempuh pendidikan di perguruan tinggi wajib memasukkan laporan pendahuluan praktikum.
Laporan yang dimasukkan tersebut diperiksa oleh asisten laboratorium, yang merupakan mahasiswa semester VII Fakultas MIPA, UNG. Rupanya sebagian besar laporan yang dimasukkan para mahasiswa tak sesuai atau salah. Berkas laporan yang dimasukkan itu lantas dikembalikan.
Akan tetapi pengembalian tugas dilakukan dengan cara melempar satu persatu. Aksi pelemparan tugas itu terekam oleh kamera handphone. Dalam rekaman video tampak dua orang asisten laboratorium yang memegang setumpuk tugas.
Salah satu asisten laboratorium menyebut nama pemilik tugas dan kemudian melemparkan ke kerumunan mahasiswa yang berkumpul di depan ruang laboratorium Fakultas MIPA. Rekaman video berdurasi 29 detik lantas tersiar luas dan kemudian menjadi viral di berbagai platform media sosial (medsos).
Pasca beredarnya rekaman video, Senin (5/11) pagi, pimpinan Fakultas MIPA UNG langsung menggelar rapat bersama jurusan dan pengelola Laboratorium. Dari hasil rapat, seluruh asisten laboratorium yang berjumlah enam orang dipecat. Dekan Fakultas MIPA, Prof. Dr. Evi Hulukati,M.Pd sangat menyesalkan tindakan dari para asisten laboratorium yang melempar tugas dari mahasiswa.
“Kita sudah berhentikan semua, jumlahnya ada enam orang,” ungkap Prof. Evi. Meskipun sudah memecat enam orang asisten laboratorium, Fakultas MIPA tetap menginvestigasi. Hasil investigasi, memang sudah ada kesepakatan antar mahasiswa praktikan dengan asisten laboratorium. Jika laporannya, salah maka laporan mereka dilempar.
Selian itu, pihak fakultas juga sangat menyangkan dengan salah satu mahasiswa yang sudah merekam hal tersebut dan langsung mem-viral-kan. Setelah diselidiki, mahasiswa yang mengambil video tersebut adalah mahasiswa yang tidak sedang melakukan praktikum.
“Ini juga kami sangat sesalkan, dia tidak sedang praktikum, tapi dia malah merekam Dan menyebarkannya, ini bisa kena undang-undang IT,” ujarnya. Sekilas tentang laboratorium Fakultas MIPA setiap harinya melayani sekitar 300 praktikan. Sementara mahasiswa asisten laboratorium yang ada hanya sekitar 6 orang. Ditambah laboran dan dosen. Sehingga pada kejadian itu, tidak ada dosen yang melakukan kontrol.
FAKTA TENTANG UNIVERISTAS NEGERI GORONTALO YANG BELUM BANYAK DIKETAHUI
1. Universitas Negeri Gorontalo, Kampus BersejarahUniversitas Negeri Gorontalo (UNG) adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo yang berdiri pada 1 September 1963. Awalnya, kampus ini adalah Junior College yang masih menjadi bagian dari FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah. Selama lebih dari 50 tahun, universitas ini telah mengalami enam kali perubahan nama dan tujuh kali pergantian pimpinan. Mulai dari berstatus sebagai cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado sampai diresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo, oleh Presiden Megawati pada tahun 2004.
2. Universitas Negeri Gorontalo sebagai Kampus PeradabanUniversitas Negeri Gorontalo mempunyai moto sebagai Kampus Peradaban. Untuk mewujudkannya, kampus ini membuka pintu untuk berbagai upaya pengembangan manusia, termasuk melalui riset dan penelitian. Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd. mengutamakan program tertentu untuk menghadirkan konsep kampus peradaban. Antara lain dengan mendorong jurusan atau program studi untuk bisa mandiri, kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
3. Universitas Negeri Gorontalo termasuk 10 Universitas Terbaik di Indonesia TimurKamu sudah tahu belum? Menurut Indostudent, pada tahun 2016 Universitas Negeri Gorontalo termasuk 10 universitas terbaik di kawasan Indonesia Timur lho.Untuk di tingkat nasional, UNG juga tidak kalah bersaing dan masuk dalam kategori 100 universitas terbaik. Berdasarkan data 4International Colleges and Universities, tahun 2016 UNG menempati ranking 72 dari 411 universitas yang terdaftar resmi di Indonesia.