relationship pada perpustakaan
Pengantar
Hubungan antar data dan batasan-batasannya dalam suatu sistem database, dapat diolah secara hirarki, jaringan dan relasional. Ketiga tipe model data ini mengacu kepada hubungan antar record (Record Based Data Models) dalam masing-masing entity/tabel. Tapi disisi lain, hubungan dan batasan data ini, dapat juga berupa Object Based Data Model (Model Data Berbasis Object). Konsep utama dalam model data berbasis object ini adalah penggunaan entity, atribut dan hubungan antar entitynya (Entity Relationship).
Yang tergolong kedalam Object Based Data Model ini adalah Model Data Entity
Relationship. Model data entity relationship sering dijadikan acuan dalam merancang suatu sistem database.
Pada Model Data Entity Relationship ini, data yang ada ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi diagram data, yang sering disebut Diagram Entity Relationship (Diagram E-R). Ada dua komponen utama pembentuk model data ini, yaitu :
· Entity beserta attributenya.
· Relasi dan jenis hubungannya
Perancangan system database pada perpustakaan
Dalam perencanaan system data base pada perpustakaan, pertama-tama kita menentukan entits-entitas yang digunakan dalam perencanaan system ini.
Entity-Entity yang digunakan :
- Anggota
- Buku
- Donatur
- Pendaftaran
Relation-Ship yang digunakan
- Peminjaman
- Sumbangan
Cardinality Ratio Constraint,Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan suatu entity dengan entity lainnya. Jenis Cardinality Ratio=1:1 1:N/N:1
Logical Record Structured (LRS)
LRS:representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi
antar himpunan entitas.
Menentukan kardinalitas jumlah tabel dan foreign key (FK).
Relasi Satu ke Satu (One to One)
Artinya satu record pada entity A ber-relasi paling banyak satu record juga pada entity B, begitu juga sebaliknya, satu record pada entity B, ber-relasi paling banyak satu record juga dengan entity A. Dalam diagram E-R, relasi ini disimbolkan dengan angka 1.
Keterangan
Entity anggota mempunya empat attribute, yaitu id annggota (kd_anggt) yang berfungsi sebagai field kunci, nama (nama), alamat (almat), dan no telp (No telp)Entity pendaftaran mempunyai tiga attribute, yaitu no daftar(No_daftar) sebagai field kunci, foto (foto), biaya administrasi (by_admi)Hubungan antara kedua entity tersebut dinyatakan dalam entity melakukan
Derajat relasi dinyatakan dengan 1 : 1, yang menandakan bahwa hubungan antar entity adalah satu ke satu, seperti terlihat pada gambar 1 Orang hanya bisa melakukan 1 Pendaftran, dan 1 Pendaftaran hanya bisa dilakukan oleh 1 Orang.
Relasi 1-1 akan membentuk 2 tabel:
Tabel anggota (Id_anggota, Nama, Alamat, No_telp)Tabel Pendaftaran (No_Daftar, Foto, By_adm)
LRS yang terbentuk sbb:
No daftar foto by admin id anggota (FK)
Relasi Satu ke Banyak (One to Many)
Artinya satu record pada entity A ber-relasi dengan beberapa record pada entity B, tapi tidak sebaliknya, setiap record pada entity B ber-relasi paling banyak satu record dengan entity A. Dalam diagram E-R, relasi ini disimbolkan dengan angka 1 untuk menyatakan satu dan huruf N untuk menyatakan banyak.
Satu ke-n
Keterangan :
Entity donatur mempunya empat attribute, yaitu id donatur (id_donatur) yang berfungsi sebagai field kunci, nama (nama), pekerjaan (pekerjaan), danalamat (almt).Entity buku juga mempunyai empat attribute, yaitu kode murid (kd_buku) sebagai field kunci, judul buku (judul buku), pengarang (pengarang), dan penerbit (penerbit).Hubungan antara kedua entity tersebut dinyatakan dalam entity sumbangan.
Derajat relasi dinyatakan dengan 1 : M, yang menandakan bahwa hubungan antar entity adalah satu ke banyak, karena 1 Donatur bisa menyumbang banyak Buku, dan Banyak buku bisa disumbang oleh 1 Donatur.
normalisasi pada DataBase
1. Pendahuluan
Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data. Berikut ini dipaparkan metodologi logis sederhana untuk menormalkan model data dalam sebuah database, diiringi contoh pembuatan database untuk tugas-tugas matakuliah dalam sebuah fakultas (fiktif) dengan atribut yang disederhanakan.
Proses normalisasi model data dapat diringkas sebagai berikut:
1. Temukan entitas-entitas utama dalam model data.
2. Temukan hubungan antara setiap entitas.
3. Tentukan atribut yang dimiliki masing-masing entitas.
Normalisasi model data dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sederhana, mengubahnya agar memenuhi apa yang disebut sebagai bentuk normal pertama, kedua, lalu ketiga secara berturutan.
2. Langkah-Langkah Normalisasi
2.1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal pertama apabila setiap atribut yang dimilikinya memiliki satu dan hanya satu nilai. Apabila ada atribut yang memiliki nilai lebih dari satu, atribut tersebut adalah kandidat untuk menjadi entitas tersendiri. Entitas utama untuk database tugas matakuliah tentu saja Tugas Matakuliah. Sebagian atribut yang dimiliki entitas ini tertera dalam Gambar 1. .
Atribut Nama Kelas mencantumkan kelas-kelas di mana tugas tersebut berlaku. Apabila pendaftar untuk sebuah matakuliah melebihi kapasitas ruangan yang dimiliki fakultas, kebijakan yang umum diambil Kepala Program Studi adalah membagi kegiatan perkuliahan untuk matakuliah tersebut menjadi beberapa kelas. Karenanya atribut ini rentan memiliki nilai jamak, dan lebih sesuai menjadi entitas baru atau atribut dari entitas lain. Untuk sementara kita membuat entitas baru, Kelas, dimana sebagian atributnya berasal dari Tugas Matakuliah yang secara logis lebih sesuai menjadi atribut entitas ini. Sementara itu, hampir semua atribut entitas Tugas Matakuliah selain Nama Kelas memiliki nilai tunggal (dengan asumsi setiap matakuliah diampu oleh satu dosen saja).
2.1.a Relasi Antar-Entitas dan Identifier
Masalah yang kita hadapi sekarang adalah menghubungkan Tugas Matakuliah dengan Kelas. Satu tugas dapat diberikan pada beberapa kelas yang berbeda; dalam terminologi pemodelan
data, ini berarti antara entitas Tugas Matakuliah dan entitas Kelas terdapat relasi 1:N (atau 1-N)
untuk nilai N lebih dari satu. Cara paling intuitif untuk menghubungkan kedua entitas tersebut
adalah menyertakan identitas satu entitas sebagai atribut entitas lain. Identitas sebuah entitas
haruslah unik untuk menghindarkan ambiguitas saat akan merujuk pada satu objek khusus dari
entitas tersebut. Entitas Tugas Matakuliah akan menggunakan pengidentifikasi arbitrer berupa
angka yang berbeda antara satu objek Tugas Matakuliah dengan objek Tugas Matakuliah lain.
Entitas Kelas dapat diidentifikasi dengan matakuliah dan kode kelas yang bersangkutan,
sehingga kita cukup menambahkan atribut pengidentifikasi (identifier) dalam kedua entitas.
Entitas ini beserta semua atribut baru dan hubungannya dengan Tugas Matakuliah diperlihatkan
dalam Gambar 2, dengan menggunakan notasi relasi crows foot (dengan simbol “kaki gagak”
menunjuk pada entitas jamak).
2.2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal kedua apabila ia memenuhi bentuk normal pertama dan setiap atribut non-identifier sebuah entitas bergantung sepenuhnya hanya pada semua identifier entitas tersebut.
Apabila kita perhatikan kembali model data yang telah kita hasilkan di atas, segera terlihat bahwa atribut dari entitas Kelas tidak sepenuhnya bergantung pada identitas unik Kelas tersebut. Seorang dosen akan tetap ada meskipun kelas matakuliah yang ia ampu sudah tidak ada lagi. Dalam hal ini, dosen adalah entitas tersendiri (yang nantinya dapat dilekatkan pada entitas Fakultas atau Universitas bilamana kedua entitas tersebut dirasa perlu ada, tergantung pada kebutuhan pemodelan data kita).
2.2.a Sekali Lagi, Tentang Identifier
Dalam dunia nyata, anggapan yang umum adalah seseorang (“individu”) dapat diidentifikasi
secara unik dengan namanya. Tentu saja anggapan ini tidak sepenuhnya benar, karena bisa saja
sebuah nama (bahkan satu rangkaian nama lengkap) dimiliki oleh lebih dari satu orang;
pemodelan data yang melibatkan informasi tentang individu jarang menggunakan nama
individu tersebut sebagai satu-satunya pengidentifikasi. Implementasi RDBMS tertentu juga
akan lebih cepat memproses query atas suatu tabel apabila tabel tersebut diindeks oleh nilai
integer unik daripada bila menggunakan indeks karakter (rangkaian karakter masih harus
diumpankan ke fungsi hash agar dapat digunakan sebagai indeks tabel, sementara untuk integer unik tidak harus).
Karena beberapa alasan tersebut, entitas Dosen pada model data kita akan menggunakan pengidentifikasi arbitrer berupa Nomor Induk Pegawai sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 3. Dalam notasi crows foot, relasi non-identifying digambarkan dengan garis putusputus atau tersamar.
2.3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Sebuah model data dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga apabila ia memenuhi bentuk normal kedua dan tidak ada satupun atribut non-identifying (bukan pengidentifikasi unik) yang bergantung pada atribut non-identifying lain. Apabila ada, pisahkan salah satu atribut tersebut menjadi entitas baru, dan atribut yang bergantung padanya menjadi atribut entitas baru tersebut.
Dalam model data sederhana yang kita gunakan di sini, tidak ada satupun atribut non-identifying (seperti Deskripsi Tugas Matakuliah, atau Nama Dosen) yang bergantung pada atribut nonidentifying lain. Namun demi adanya contoh, kita misalkan entitas Dosen memiliki atribut informasi Alamat Rumah dan Nomor Telepon Rumah. Keduanya tidak dapat secara unik mengidentifikasi objek tertentu dari entitas Dosen, namun keduanya saling bergantung. Sebagaimana dalam dua langkah normalisasi sebelumnya, jenis kebergantungan seperti ini dapat dihilangkan dengan membuat entitas baru lagi (yang tidak akan diciptakan karena tiga entitas sudah cukup banyak untuk satu artikel).
Model terakhir yang kita dapat ini telah memenuhi bentuk normal ketiga (third normal form) dan siap dikonversi menjadi tabel. Namun sebelumnya, kita perlu membahas berbagai jenis relasi yang kerap ditemui dalam pemodelan data, termasuk yang kita temui dalam contoh model data kali ini.
3. Jenis-jenis Relasi Antar-Entitas
1. Relasi 1-1. Relasi ini jarang ditemui dalam model data yang benar, sehingga saat Anda
menemukannya, kemungkinan besar hal itu berarti masih ada yang belum sempurna
dari model data Anda; relasi 1-1 sering berarti kedua entitas tersebut sebenarnya adalah
kesatuan, satu entitas tunggal. Kemungkinan lain adalah relasi 1-1 ini adalah relasi
turunan atau relasi non-identifying (identitas unik satu entitas tidak bergantung pada
identitas unik entitas lain) namun jenis relasi kedua ini jarang ditemui.
2. Relasi 1-N. Relasi ini yang paling umum ditemui dalam model data.
3. Relasi M-N. Relasi ini juga sering ditemui dalam model data, dan sering pula dapat
dinormalkan lebih jauh lagi. Langkah yang dapat ditempuh untuk menormalkan relasi
M-N:
a. Buat sebuah entitas baru sebagai penghubung antara kedua entitas dengan relasi M-
N tersebut. Entitas penghubung ini akan memiliki hubungan 1-M dengan masing-
masing entitas awal. Identifier entitas penghubung dapat dibuat tersendiri, atau
dengan cara mewarisi identifier kedua entitas awal dan membuat keduanya
identifier unik entitas penghubung ini. Sering kali akan ada atribut lain yang
dimiliki oleh entitas penghubung tersebut. Entitas Kelas dalam contoh model data
kita dapat menjadi contoh entitas penghubung. Apabila tidak ada entitas
penghubung yang dapat diciptakan, relasi M-N tetap harus diubah untuk
menghindari kesulitan dalam konversi model data menjadi skema database fisik.
. Menterjemahkan Model Data
Setelah sebuah model data dinormalisasikan dan siap diubah menjadi database fisik, ada beberapa langkah penterjemahan yang harus dilakukan:
1. Setiap entitas menjadi tabel tersendiri.
2. Setiap atribut menjadi kolom-kolom tabel tersebut, dengan tipe data yang sesuai.
3. Identifier entitas tersebut menjadi kolom ID yang tidak boleh kosong (NOT NULL) dan
berisi indeks yang unik. ID unik ini dalam database dinamakan primary key.
4. Relasi diterjemahkan menjadi foreign key.
Skema fisik model data yang dihasilkan tampak dalam Gambar 4. Perhatikan penghilangan
spasi, penentuan tipe data dan penyeragaman kapitalisasi untuk portabilitas skema untuk
digunakan dalam berbagai implementasi RDBMS yang mungkin berbeda dalam case-
sensitivity.
Dan perintah SQL untuk menciptakan ketiga tabel tersebut adalah:
CREATE TABLE dosen (
nip INTEGER NOT NULL AUTO_INCREMENT, nama_lengkap VARCHAR(20) NOT NULL, nomor_kontak VARCHAR(20) NULL,
PRIMARY KEY(nip)
)
TYPE=InnoDB;
CREATE TABLE kelas (
kode INTEGER UNSIGNED NOT NULL AUTO_INCREMENT,
nama_matakuliah INTEGER UNSIGNED NOT NULL,
id_tugas_matakuliah INTEGER NOT NULL, id_dosen INTEGER NOT NULL,
ruang_kuliah VARCHAR(5) NULL,
PRIMARY KEY(kode, nama_matakuliah, id_tugas_matakuliah), INDEX kelas_FKIndex1(id_dosen),
INDEX kelas_FKIndex2(id_tugas_matakuliah)
)
TYPE=InnoDB;
CREATE TABLE tugas_matakuliah (
id INTEGER NOT NULL,
deskripsi TEXT NULL,
batas_penyerahan DATETIME NULL,
PRIMARY KEY(id)
)
TYPE=InnoDB;
Script SQL di atas menggunakan tipe data dan konfigurasi tabel yang didukung oleh MySQL. Deklarasi TYPE=InnoDB untuk setiap tabel adalah agar MySQL menggunakan InnoDB yang mendukung penggunaan foreign key. Tanpa deklarasi tersebut MySQL secara default akan menggunakan mesin penyimpan MyISAM yang tidak dapat mendukung foreign key.
Foreign Key
Beberapa catatan khusus mengenai penterjemahan relasi menjadi foreign key:
1. Relasi 1-1 diterjemahkan menjadi “identifier salah satu tabel menjadi foreign key dalam
tabel lain”. Keputusan mengenai tabel mana yang harus menerima identifier tabel lain
dapat diambil sesuai keinginan, dan secara teori tidak begitu berpengaruh. Namun,
seringkali pertimbangan praktis yang akan menentukan tabel mana yang akan berisi
foreign key.
2. Khusus untuk penggunaan MySQL sebagai penyimpan database: sampai MySQL versi
5.0 hanya storage engine InnoDB yang mendukung penggunaan foreign key. Mesin penyimpanan lain yang digunakan MySQL versi 5.0 atau dibawahnya (seperti MyISAM atau BDB) tidak mendukung konfigurasi FOREIGN KEY dalam perintah SQL CREATE TABLE, dan akan mengabaikannya apabila ia ditemui.
5. Contoh Penggunaan Database Ternormalisasi
Untuk model data non-trivial, database ternormalisasi hampir selalu berisi lebih dari satu tabel,
sehingga demi kemudahan pengelolaan, biasanya satu database hanya berisi tabel-tabel yang
terkait dalam satu model data saja. Di bawah ini terdapat contoh query SQL untuk database
ternormalisasi untuk membedakan dengan model data yang hanya menggunakan satu tabel.
INSERT INTO dosen(nama_lengkap,nip) VALUES('Jusuf Kalla',127001); INSERT INTO kelas(id_dosen, kode) VALUES(127001, 1);
INSERT INTO kelas(id_dosen, kode) VALUES(127001, 2);
Perintah INSERT di atas akan menambah data dosen baru dan dua kelas yang diampu beliau.
INSERT INTO tugas_matakuliah(id, deskripsi,batas_penyerahan)
VALUES(102,
'Implementasikan sebuah compiler untuk bahasa Small-C,
lengkap dengan detail grammar yang digunakan.
Compiler tersebut harus menghasilkan kode assembler
8086
yang dapat dikompilasi oleh Turbo Assembler atau
NASM.',
'2006-12-01');
UPDATE kelas,dosen SET id_tugas_matakuliah=102
WHERE kelas.id_dosen=dosen.nip AND
dosen.nama_lengkap='Jusuf Kalla';
Perintah INSERT dan UPDATE di atas menambah data tugas baru dari dosen tertentu dan memperbarui data untuk setiap kelas yang diampu dosen tersebut.
SELECT t.deskripsi, t.batas_penyerahan
FROM tugas_matakuliah t, kelas k, dosen d WHERE k.id_tugas_matakuliah=t.id AND
k.id_dosen=d.nip AND
d.nama_lengkap='Jusuf Kalla';
Perintah SELECT di atas akan menampilkan informasi tentang deskripsi sebuah tugas yang diberikan pada kelas-kelas matakuliah yang diampu oleh dosen tersebut, ditambah dengan informasi tanggal penyerahan tugas terakhir
SUMBER:Artikel Populer IlmuKomputer.Com
Copyright ©2003- 2006 IlmuKomputer.Com
Adhi Hargo
cadmus_sw at yahoo.com
tipe-tipe data pada database Oracle
Datatype (tipe data) adalah klasifikasi atau jenis dari suatu informasi atau data tertentu. Setiap nilai yang dimanipulasi oleh Oracle memiliki sebuah tipe data masing-masing. Tipe data dari sebuah nilai tersebut diasosiasikan dengan nilai properti yang diset tetap. Properti ini menyebabkan nilai-nilai dari satu tipe data diperlakukan berbeda dengan nilai-nilai lain oleh Oracle.
Misalnya, Anda dapat menambahkan besaran nilai pada tipe data NUMBER, tetapi tidak dapat melakukan hal yang sama pada tipe data RAW. Bila Anda membuat sebuah tabel atau cluster, Anda harus menentukan tipe data untuk masing-masing kolom tersebut. Bila Anda membuat sebuah procedure atau function yang kemudian akan disimpan, Anda harus menentukan tipe data untuk setiap argumennya. Tipe data ini akan menentukan domain nilai disetiap kolom yang berisi argumen masing-masing yang dapat dimiliki procedure atau function tersebut. Sebagai contoh, kolom DATE tidak dapat menerima nilai 29 Feb (kecuali untuk tahun kabisat) atau nilai 2 atau ‘sepatu’. Setiap nilai akan ditempatkan dalam kolom dengan mengasumsikan tipe data dari kolom tersebut. Misalnya, jika Anda memasukkan ’01-JAN-98 ‘ ke dalam kolom DATE, maka Oracle memperlakukan karakter string ’01-JAN-98′ sebagai nilai DATE setelah memverifikasi karakter string tersebut telah diterjemahkan dalam format tanggal yang valid.
Oracle Database menyediakan sejumlah built-in tipe data serta beberapa kategori untuk jenis yang ditentukan oleh pengguna, yang dapat digunakan sebagai tipe data. Penjelasan dari tipe data Oracle tiap-tiap tipe data akan dijelaskan pada bagian berikut:
TipeDataKarakter
Tipe data karakter terdiri atas tipe-tipe data CHAR, NCHAR, NVARCHAR2, VARCHAR2, VARCHAR, LONG, RAW dan LONG RAW. Penjelasan dari masing-masing tipe data dijelaskan sebagai berikut :
CHAR
Tipe data CHAR dispesifikasikan dalam karakter string yang memiliki panjang tetap. Oracle memastikan bahwa semua nilai disimpan dalam sebuah kolom CHAR memiliki panjang yang ditentukan oleh ukuran (size). Jika Anda memasukkan nilai yang lebih pendek dari panjang kolom, Oracle akan mengisikan nilai kosong untuk panjang kolom yang tidak terisi nilai. Jika Anda mencoba untuk memasukkan nilai yang terlalu panjang untuk kolom, Oracle akan menampilkan pesan error.
NCHAR
Tipe data NCHAR adalah tipe data Unicode-only. Bila Anda membuat sebuah tabel dengan kolom NCHAR, Anda akan diminta menentukan panjang kolom dalam karakter. Anda mendefinisikan karakter nasional saat Anda membuat (create) database Anda.
NVARCHAR2
Tipe data NVARCHAR2 adalah tipe data Unicode-only. Bila Anda membuat sebuah tabel dengan kolom NVARCHAR2, anda akan diminta menyertakan jumlah maksimal karakter yang dapat diisikan kedalamnya. Oracle kemudian menyimpan setiap nilai dalam kolom persis seperti yang Anda tentukan itu, asalkan nilai tidak melebihi panjang maksimum kolom.
VARCHAR2
Tipe data VARCHAR2 menetapkan string karakter variabel-panjang. Ketika Anda membuat kolom VARCHAR2, anda akan diminta menyertakan jumlah maksimal byte atau karakter data yang dapat diisikan kedalamnya. Oracle kemudian menyimpan setiap nilai dalam kolom persis seperti yang Anda tentukan itu, asalkan nilai tidak melebihi panjang maksimum kolom tentang kolom. Jika Anda mencoba untuk memasukkan nilai yang melebihi panjang yang ditentukan, maka Oracle akan menampilkan pesan error.
VARCHAR
Jangan menggunakan tipe data VARCHAR. Gunakan VARCHAR2 sebagai gantinya. Meskipun tipe data VARCHAR saat ini identik dengan VARCHAR2, tipe data VARCHAR dijadwalkan akan didefinisikan ulang sebagai tipe data terpisah yang digunakan untuk string karakter variabel-panjang dibandingkan dengan perbandingan semantik yang berbeda.
LONG
Jangan membuat tabel dengan menggunakan kolom LONG. Gunakan kolom LOB (CLOB, NCLOB, BLOB) sebagai gantinya. kolom LONG didukung hanya untuk kompatibilitas. kolom LONG menyimpan string karakter yang mengandung variabel-panjang sampaidengan2 gigabyte -1 atau 231-1 byte. Kolom LONG memiliki banyak karakteristik kolom VARCHAR2. Anda dapat menggunakan kolom LONG untuk menyimpan string teks panjang. Panjang nilai LONG mungkin dibatasi oleh memori yang tersedia pada komputer Anda.
RAW dan LONG RAW
Tipe data RAW dan LONG RAW menyimpan data yang tidak secara eksplisit dikonvers ioleh Oracle Database ketika memindahkan data antara sistem yang berbeda. Tipe data ini dimaksudkan untuk data biner atau string byte. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan LONG RAW untuk menyimpan grafik, sound, dokumen, atau array data biner,yang penafsirannya tergantung pada penggunaan masing-masing.
jenis-jenis perintah/bahasa SQL
Banyak perintah dan fungsi SQL yang dapat digunakan untuk mendefenisikan maupun memanipulasi database. Suatu rangkaian aktivitas yang berhubungan dengan pemulihan dan pengoptimalan perintah query di dalam database pada SQL dapat dituliskan fasilitas yang memiliki antarmuka grafis yaitu Query Analyzer.
Secara umum perintah-perintah pada SQL dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. DDL (Data Definition Language)
DDL merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk mendefenisikan data dan proyek database. Perintah digunakan untuk mendefenisikan suatu proyek, yaitu membuat, mengubah, menghapus dan memberikan izin.
Beberapa perintah pada SQL yang temasuk DDL, seperti :
Ø Create Table untuk Membuat Tabel
Ø Create Index untuk Membuat Index
Ø Create View untuknMembuat View
Ø Alter Table untuk Mengubah atau menyisipkan ke dalam tabel
Ø Drop Table untuk Menghapus Tabel
Ø Drop Index untuk Menghapus Index
Ø Drop View untuk Menghapus View
Ø Grant untuk Memberi izin akses kepada user
2. DML (Data Manipulation Language)
DML merupakan bagian dari SQL yang digunakan untuk memanipulasi data. Perintah-perintah ini bertugas untuk melakukan query dan perubahan yg dilakukan dalam suatu table.
Beberapa perintah SQL yang termasuk DML, Seperti :
Ø Select diigunakan untuk memilih data dari suatu tabel atau view
Ø Insert digunakan untuk Menyisipkan baris dari suatu tabel
Ø Delete digunakan untuk Menghapus baris dari suatu tabel
Ø UpDate digunakan untuk Mengubah isi dari kolom (field) pada suatu tabel
Ø Commit digunakan untuk Menuliskan perubahan ke dalam disk
Ø Rollback dingunakan untuk Membatalkan perubahan yang dilakukan setelah perintah Commit yang berakhir.
macam-macam aplikasi DBMS
1. Pengertian MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak iasm manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta iasm atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius
Keistimewaan MySQL
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
b. Open Source.MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
c. 'Multiuser'. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. 'Performance tuning'. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
e. Jenis Kolom. MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
f. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
h. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
i. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
j. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
k. Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
l. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
m. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle
2. Pengertian Microsoft Access
Microsoft Access adalah program pengolah data base yang canggih yang biasanya digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan pengoperasian yang mudah yang misalnya, untuk menampung daftar pelanggan, pendataan data keryawan, dan lain sebagainya.
Mungkin pada saat ini banyka yang menganggap bahwa microsoft access merupakan hal yang sulit dikerjakan tetapi perkembangan komputer tidak sesulit bayangan anda itu. Tapi anda mungkin menemukan kemudahan-kemudahan sehingga anda dapat melewatinya. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access. Para pengguna/programmer yang telah berpengalaman dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang berpengalaman dapat menggunakanya karena Microsoft Accsess merupakan program yang telah disetting sedemikian rupa agar para penggunanya baik dari para programmer yang handal atau tidak. Access juga menawarkan teknik-teknik pemrograman berorientasi objek..
3. PostgreSQL
PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara bebas menurut Perjanjian lisensi BSD. Piranti lunak ini merupakan salah satu basis data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle. PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data. Fitur-fitur yang disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony, PGCluster, dan lain-lain.
4. SQL Server
SQL Server adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server, dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal yang spesifik dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resource) dari komponen sistem lainnya. Sedangkan sebuah server adaah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya.
Kategori
Blogroll
- Masih Kosong