Ortu Mahasiswa UNG Peretas PT Telkom Jual Segalanya Demi Ini

17 October 2015 21:05:32 Dibaca : 1157

DEGORONTALO – Anita Badu, 44, tak henti-hentinya tersedu. “Seandainya boleh, saya mau tukar tempat dengan Upik, biar saya saja yang menjalani hukuman penjara itu,” katanya kepada DeGorontalo, Kamis sore ( 15/10) yang lalu.

Upik atau Abdul Rahman Saleh ,22, adalah anak lelaki pertamanya. Mahasiswa angkatan 2011 pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) itu kini mendekam di LP Cipinang Jakarta.

Sebelumnya pada 3 Maret 2015 lalu, Upik dijemput paksa oleh sejumlah aparat dari Polda Metro Jaya di kost-kostannya, di bilangan Panjaitan,tak jauh dari kampus UNG, Kota Gorontalo. Dia dituduh telah meretas sistem keamanan milik PT. Telkomsel, mengakibatkan kerugian senilai 72 juta rupiah.

Mendengar kabar itu keesokan harinya, Anita bersama Parman Saleh, 44, segera bertolak dari kampung halaman mereka di Desa Popodu,
Bolaang Mongoondow Selatan, Sulawesi Utara ke Gorontalo.

Tapi setibanya di Mapolres Kota Gorontalo, mereka tidak diijinkan bertemu dengan Upik “ Salah seorang anggota polisi bilang, kami tidak
diperkenankan bertemu, karena status Upik merupakan tahanan Polda Metro Jaya,” kata Anita menirukan perkataan petugas kala itu.

Dalam bingung bercampur takut, keduanya kemudian ditawari bantuan hukum oleh salah satu kenalan tetangganya di kampung halaman. Singkat
cerita, mereka diberi nomor kontak seorang pengacara bernama Sugi di Jakarta.

Menurut Anita dan Parman, Sugi inilah yang mendampingi anaknya selama menjalani masa persidangan di Jakarta. Upik lantas divonis 2 tahun
penjara dan 3 bulan subsider atau denda Rp.50juta. Anehnya, hingga kini tidak diketahui Upik dijerat dengan Undang-undang apa. Surat
vonis pengadilan pun, hingga kini belum mereka terima.

Dengan hanya menjalin komunikasi melalui telepon seluler, Sugi meminta sejumlah uang sepasang suami istri itu, untuk mengupayakan
pemindahan Upik dari LP Cipinang ke Lapas Gorontalo. Ini memang permintaan kedua orang tua Upik agar bisa lebih dekat mengunjungi
anaknya.

“Kami tidak pernah bertemu langsung dengan pak Sugi itu, seorang kenalan di Pontianak yang menghubungkan kami,” kata Parman.

Hingga kini, sedikitnya sudah 70 juta rupiah yang disetorkan orang tua Upik kepada pengacara itu.

Biaya sebesar itu didapatkan Parman yang hanya seorang petani dengan menjual kebun cengkehnya, menjual sepetak lahan, ditambah berhutang di
bank.

Kini untuk menyambung hidup, Parman bekerja serabutan, jadi ojek motor hingga kuli bangunan dijalaninya.

“Apapun akan saya lakukan agar anak saya bisa pindah, menjalani hukuman Gorontalo, kasihan anak saya sebatang kara di sana,” kata Parman dengan mata berkaca-kaca.

Tugas 1 Menstra

12 October 2015 16:07:34 Dibaca : 1890

Faktor Lingkungan Eksternal

Secara umum, lingkungan perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Kategori lingkungan Eksternal perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:a. Ekonomib. Sosialc. Politik dan Hukumd. Teknologie. Demografi Dengan kata lain, Lingkungan umum adalah sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.
2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan kompetitifnya. Semakin besar kapasitas perusahaan untuk mempengaruhi lingkungan industri, semakin besar kemungkinan perusahaan untuk menghasilkan laba di atas rata-rata. Laba di atas rata-rata adalah kelebihan penghasilan yang diharapkan yang diharapkan seorang investor dari investor lain dengan jumlah risiko serupa. Risiko adalah ketidakpastian investor tentang laba atau rugi yang dihasilkan oleh investasi tertentu. Bagaimana perusahaan mengumpulkan dan menafsirkan informasi tentang para pesaing mereka disebut analisis pesaing
. Kombinasi dari ketiga analisis ini digunakan untuk memahami pengaruh lingkungan eksternal terhadap perkembangan misi strategis, tujuan strategis dan tindakan strategis perusahaan. Jika Analisis lingkungan umum terfokus pada masa yang akan datang, maka analisis lingkungan industri terfokus pada pemahaman akan factor-faktor dan kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan; dan analisis pesaing terfokus pada prediksi terhadap dinamika tindakan-tindakan, respon-respon, dan kemauan para pesaing.Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut:a. Ancaman Masuknya Pendatang Barub. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang adac. Tekanan dari Produk Penggantid. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).
• Pemindaian
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang t erjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
• Pengawasan
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
• Peramalan
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
• Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
Tugas 4 (Point C)
Tanggung Jawab Sosial Manajer
Dalam hubungan bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholder) pada tahap awal diakui bahwa tanggung jawab sosial adalah fungsi pemerintah, bukan tanggung jawab bisnis ataupun perusahaan. Pendapat ini tentunya terjadi pada awal dekade dimana hasil alam masih berlimpah, persaingan industri tidak ketat, dan tuntutan pemangku kepentingan terhadap perusahaan belum tinggi. Dapat dicatata pendapat Friedman dalam Robin, F (2008) hal 232. menuliskan bahwa The business of business is to maximise profits, to earn a good return on capital invested and to be good corporate citizen obeying the law- no more and no less. Sejalan evolusi pada seluruh bidang, termasuk adanya globalisasi, hal demikian berubah drastis.
Dalam perkembangan bisnis baru, diakui bahwa tanggung jawab sosial perusahaan yang dikenal sebagai Community Social Responsibility (CSR) adalah fungsi perusahaan. Adapun “desakan” untuk itu bersumber dari banyak hal baik karena tekanan global maupun regional. Bilamana dikaitkan fungsi maka ini dilakukan secara sukarela (voluntary) bukan karena adanya paksaan dari luar, utamanya dari pemerintah. Lebih dari itu, pembeda terminologi CSR dengan penerapan sebelumnya terletak kepada fungsi “tanggung jawab ” yang bermakna bahwa CSR sifatnya datang dari perusahaan.
Banyak konsep CSR yang dipubllikasikan, Wibisono (2007) melaporkan CSR bahwa CSR didefinisikan sebagai komitmen dunia usaha untuk terus-menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontibusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Dalam versi World Bank CSR didefinisikan sebagai “the comitment of business to contribute to sustainable economic development working with employees and their representatives the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both and good fo business development”
Dalam batasan demikian, maka CSR sesungguhnya merupakan konsep dan program yang menucnul secara sukarela, karena perusahaan menganggap penting sehingga harus diformulasikan sedemikian rupa. Selanjutnya, di dalam konsep CSR terdapat berbagai aspek seperti nilai, kultur, kompetensi, sejarah perusahaan bahkan etika yang dijadikan dasar bertindak oleh seluruh pihak internal manajemen perusahaan .
Isu terkait dengan CSR senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan dinamika dan kesadaran tetang kebutuhan bersama. Isu yang terkait utamnya adalah Good Corporate Governance, Sustainable Development, sampai ke Daya Saing. Bilamana isu ini disimak lebih dalam, maka ditemukan bahwa penerapan CSR saling menopang dengan dimensi-dimensi tersebut. Bila dikatikan dengan corporate governance maka penakanan CSR adalah pelibatan stakeholder dalam tatakelola perusahaan. Semantara itu bila dikaitkan dengan isu keberlanjutan, penekanannya adalah bahwa bisnis yang dapat berkelanjutan apabila didukung oleh pemangku kepentingan. Selanjutnya bila dikaitkan dengan konsep daya saing, maka sisi pelaksanaan CSR adalah dalam rangka membangun daya saing bisnis baik di tingkat regional maupun global (Zadek, 2006)
Dalam hubungannya dengan tanggung jawab sosial, prinsip sederhana yang mendasari perkembangannya adanya satu pengakuan prinsip mutualisme, dimana antara perusahaan dan masyarakat harus hidup berdampingan dan saling memberikan manfaat bersama. Hal ini kemudian diakui oleh bisnis bahwa hanya dengan masyarakat – yang dikenal juga dengan sebutan stakeholder yang kuat – maka bisnis dapat berkembang dengan baik.
Dalam perkembangan yang lebih lanjut, perkembangan teknologi menjadi isu yang paling dominan sebagai bagian daripada tanggung jawab sosial. Teknologi cloning misalnya telah berkembang demikian pesat, akan tetapi tetap dilaksanakan untuk mengapresiasi keberdaan daripada manusia dan masyarakat. Demikian juga dengan teknologi transgenik di bidang budidaya secara teknologi telah lolos akan tetapi secara sosial dan kemasyarakatan masih terus dipertanyakan. Sesuai dengan penjelasan di atas, fokus diskusi pada studi ini adalah bagaimanakah model pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan dalam presfektif penggunaan hasil penelitian dan teknologi.

Klik Bisnis

22 September 2015 14:21:21 Dibaca : 1300

Bisnis Online

22 September 2015 14:15:15 Dibaca : 1234

Indonesia Ku

22 May 2015 16:05:02 Dibaca : 1115

Kisah NYATA mahasiswa Indonesia di Australia :
Suatu pagi, kami jemput Client, orang tsb sudah
tua. Bapak ini seorang pengusaha asal
Singapura, logat bicaranya gaya melayu &
english, beliau menceritakan pengalaman
hidupnya pd kami : "your country is so
rich!" (Negaramu sangat kaya) Dalam hatiku :
"Ah biasa banget denger kalimat itu" Tapi tunggu,
dia berkata: "Indonesia doesn't need the world,
but the world needs Indonesia,". "Everything can
be found here in Indonesia, you don't need the
world." (Dunia yg butuh indonesia, bukan
sebaliknya) Indonesia paru- paru dunia. Tebang
saja hutan di Kalimantan,dunia pasti kacau.
Singapura is nothing,we can't be rich without
Indonesia. 500rb org Indonesia berlibur ke
Singapura tiap bulan. Bisa terbayang uang yg
masuk ke kami,apartemen2 terbaru kami yg beli
orang2 Indonesia, tdk peduli harga selangit,laku
keras. Lihatlah RS kami,isinya Indonesia semua.
Trus, kalian tau bagaimana kalapnya pemerintah
kami ketika asap kebakaran hutan Indonesia
masuk? Sangat terasa,we are nothing! Kalian tau
kan kalo kemarin dunia krisis beras.Termasuk di
Singapura & Malaysia? Kalian di Indonesia dengan
mudah dpt beras. Liatlah negara kalian, air bersih
di mana-mana, liatlah negara kami, air bersih pun kami
impor dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dlm
rangka bisnis, krn pasirnya mengandung permata.
Terliat glitter kalo ada matahari bersinar.
Penambang jual cuma Rp 3rb/kg ke pabrik China,
si pabrik jual kembali seharga Rp 30rb/kg. Kalian
sadar tdk kalau negara2 lain selalu takut
mengembargo Indonesia! Ya, karena negara
kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalau
kalian manjadi mandiri, makanya tdk diembargo.
Harusnya KALIANLAH YG MENG- EMBARGO DIRI
KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dr petani2 kita
sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik-pabrik sendiri.
Tak perlu impor kalau bisa produk sendiri. Jika
kalian bisa mandiri,bisa MENGEMBARGO DIRI
SENDIRI, INDONESIA WILL RULE THE WORLD!!
(Indonesia akan mengatur dunia) Share biar
sampe ke seluruh bangsa Indonesia!

SUMBER