KATEGORI : Ebit G. Ade

Titip Rindu Buat Ayah

14 March 2014 11:06:32 Dibaca : 2076

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa

Benturan dan hempasan terpahat di keningmu

Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras

namun kau tetap tabah hm...

Meski nafasmu kadang tersengal

memikul beban yang makin sarat

kau tetap bertahan

 


Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari

kini kurus dan terbungkuk hm...

Namun semangat tak pernah pudar

meski langkahmu kadang gemetar

kau tetap setia

 

 


Ayah, dalam hening sepi kurindu

untuk menuai padi milik kita

Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan

Anakmu sekarang banyak menanggung beban

 

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini

Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan

Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari

kini kurus dan terbungkuk hm...

Namun semangat tak pernah pudar

meski langkahmu kadang gemetar

kau tetap setia

 

 

Lirik lagu Camelia

13 March 2014 10:21:50 Dibaca : 1079

Dia Camelia

puisi dan pelitamu

kau sejuk seperti titik embun membasahi daun jambu

dipinggir kali yang bening

 


sayap-saayapmu kecil lincah berkeping

seperti burung camar

terbang mencari tiang sampah

tempat berpijak kaki dengan pasti

mengarungi nasibmu

mengikuti arus air berlari

 


dia Camelia

engkaukah gadis itu

yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi di setiap tidurku

datang untuk hati yang kering dan sepi

agar bersemi lagihmm ... bersemi lagi

 


kini datang mengisi hidup

ulurkan mesra tanganmu

bergetaran rasa jiwaku

menerima harum namamu

 


Camelia oh Camelia

Camelia oh Camelia

Camelia oh Camelia

 

Lirik lagu Camelia 3

13 March 2014 10:18:25 Dibaca : 882

Di sini dibatu ini


Akan kutuliskan lagi


Namaku dan namamu


Maafkan bila waktu itu


Dengan tuliskan nama kita


Kuanggap engkau berlebihan


Sekarang setelah kau pergi


Kurasakan makna tulisanmu


Meski samar tapi jelas tegas


Engkau hendak tinggalkan kenangan


Dan kenangan


Disini kau petikkan kembang


Kemudian engkau selitkan


Pada tali gitarku


Maafkan bila waktu itu


Kucabut dan kubuang


Kau pungut lagi dan kau bersihkan


Engkau berlari sambil menangis


Kau dakap erat kembang itu


Sekarang baru aku mengerti


Ternyata kembangmu kembang terakhir


Yang terakhir


Oh Camelia, katakanlah ini satu mimpiku


Oh oh oh oh oh


Camelia, maafkanlah segala silap dan salahku


Disini dikamar ini


Yang ada hanya gambarmu


Kusimpan dekat dengan tidurku


Dan mimpiku