Manusia diciptakan dalam bentuk atau citra Allah. Karena nama "Allah" merupakan nama penghimpun segala nama, maka itu artinya manusia menghimpun dalam dirinya seluruh nama Allah, baik aspek keindahan maupun aspek keagungan-Nya. Dengan kata lain, fitrah manusia sesungguhnya adalah wahyu batin.

Sayangnya, fitrah kebertuhanan manusia itu terlalu lama diselubungi oleh ego individual. Sampai-sampai sebagian orang dengan bangganya mengklaim bahwa ia ateis( inilah yang saya rasakan, sewaktu belum mengenali siapa diri ini). Untuk mengalahkan ego individual ini, manusia perlu melakukan proses penjarakan. Terhadap apa? proses penjarakan terhadap objek-objek di dalam diri maupun di luar dirinya sehingga ia bisa mengenali diri-sejatinya.

"Barang siapa mengenali dirinya, maka ia mengenal Rabbnya".