Tugas 6
SYNTAX UNTUK MERELASIKAN TABEL MYSQL
DEFINISI JOIN
Join adalah penggabungan table yang dilakukan melalui kolom / key tertentu yang memiliki nilai terkait untuk mendapatkan satu set data dengan informasi lengkap. Lengkap disini artinya kolom data didapatkan dari kolom-kolom hasil join antar table tersebut.
Join diperlukan karena perancangan table pada sistem transaksional kebanyakan di-normalisasi, salah satu alasannya untuk menghindari redundansi.
1. INNER JOIN
INNER JOIN adalah tipe join yang akan kita bahas pertama. Tipe join ini akan mengambil semua row dari table asal dan table tujuan dengan kondisi nilai key yang terkait saja - jika ada, dan jika tidak maka row tersebut tidak akan muncul.
Kalau tidak terdapat kondisi key terkait antar table, maka semua row dari kedua table dikombinasikan.
Syntax dari INNER JOIN adalah sebagai berikut : ?
1 table_reference [INNER] JOIN table_factor [join_condition]
Terlihat bahwa keyword INNER boleh digunakan secara eksplisit atau tidak. Jika tidak digunakan maka konstruksi JOIN tanpa keyword lain dianggap sebagai INNER JOIN.
Secara pengerjaan relasi hampir sama dengan klusa WHERE ?
WHERE table1.referensiID = table2.referensiID
2. CROSS JOIN
Operasi cross join akan menampilkan semua isi tabel sisi sebelah kiri akan memiliki pasangan semua data sisi sebelah kanan. Banyaknya record cross join = jumlah record tabel pertama X jumlah record tabel kedua.
CROSS JOIN identik dengan INNER JOIN pada MySQL 5.0. Pembahasannya sama dengan INNER JOIN, dan karena klausa ini jarang dipakai maka tidak diulangi lagi disini.
SQL CROSS JOIN syntax:
SELECT * FROM [TABLE 1] CROSS JOIN [TABLE 2] OR SELECT * FROM [TABLE 1], [TABLE 2]
3. OUTER JOIN
Merupakan tipe join yang mencari referensi data dari suatu table sumber ke table lain dengan tidak menghilangkan data sumber apabila referensi tidak diketemukan
Syntax:
SELECT column_list
FROM table_reference
LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference ON predicate
[LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference ON predicate...]
.
Untuk menggunakan tipe OUTER JOIN maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
Perlu dibedakan antara table sumber dan table referensi, ini ditentukan dengan cara menspesifikasikan kedudukan table sumber apakah di kiri (LEFT) atau di kanan (RIGHT).Jika tidak ada data dari table referensi yang cocok dengan kondisi join maka hanya data dari table sumber yang ditampilkan tetapi kolom-kolom table referensi akan berisi null.
LEFT JOIN
Operasi left join akan menampilkan semua isi tabel sisi kiri, walaupun data di pasangan joinnya yang disisi kanan nilainya tidak sama ataupun berisi null.
RIGHT JOIN
Operasi right join akan menampilkan semua isi tabel sisi kanan, walaupun data di pasangan joinnya yang di sisi kiri nilainya tidak sama ataupun berisi null.
STRAIGHT_JOIN
STRAIGHT_JOIN merupakan pengganti keyword JOIN pada MySQL yang digunakan untuk "memaksa" proses join table dari kiri (LEFT) ke kanan (RIGHT).
4. FULL JOIN
Operasi full join akan menampilkan semua isi tabel sisi kiri, walaupun data di pasangan joinnya yang disisi kanan nilainya null dan sebaliknya.
SYNTAX :
SELECT table1.column1, table2.column2...
FROM table1
FULL JOIN table2
ON table1.common_filed = table2.common_field;
Contoh script Full join
select d.area_id, d.nama_area, d.luas_area, p.penduduk_id, p.nama_pendudukfrom cpenduduk p full join carea d on p.area_id = d.area_id
Sumber Berita: www.muhammadcahya.com
http://www.muhammadcahya.com/post-12-pengertian-join-pada-sql.html#ixzz2Evi4kuWG
Kelompok 7
Diagram Entitas Relasi Basis Data Apotik “OBATKU”
Oleh Kelompok 7: Siswanti dan Vanli Mohamad
Langkah-langkah membuat E-R Diagram
- Identifikasi entitas dan atribut key untuk masing-masing entitas
- Identifikasi seluruh relasi
- Identifikasi atribut dalam bentuk Primary Key pada setiap entitas
- Identifikasi bilangan kardinalitas
Diagram Entitas Relasi Basis Data Apotik "OBATKU"
Entitas Beserta Atribut Key
- karyawan: ID Karyawan, Nama, Alamat, Kota, Status, dan No. tlp.
- Obat: ID Obat, Nama, Jenis, Harga, Stock, dan ID Supplier.
- Supplier: ID Supplier, Nama, Alamat, Kota, dan No. tlp.
- Faktur Penjualan: No, Tanggal, ID pelanggan, ID karyawan, ID obat, Jumlah, Total, Pajak, Total Bayar.
- Faktur Supply: No, Tanggal, ID karyawan, ID supplier, ID obat, Jumlah Obat, Total, Pajak, dan Total Bayar.
- Pelanggan: ID Pelanggan, Nama, Alamat, Jenis Kelamin, dan Pekerjaan.
Relasi
- Karyawan (Menjual) Obat
- Supplier (Supply) Obat
- Pelanggan (Membeli) Obat
- Karyawan (Membuat) Faktur Penjualan
- Supplier (Membuat) Faktur Supply
Atribut Primary Key Pada Setiap Entitas
- Karyawan : ID Karyawan
- Obat : ID Obat
- Supplier : ID Supplier
- Faktur Penjualan : No. Penjualan
- Faktur Supply : No. Supply
- Pelanggan :ID Pelanggan
Bilangan Kardinalitas pada Relasi Dua Entitas
1. Karyawan dan obat: One to Many
2. Karyawan dan faktur penjualan: One to One
3. Suplier dan faktur supply: One to One
4. Obat dan pelanggan: Many to Many
5. Obat dan supplier: Many to Many
Tugas 4
NORMALISASI DATABASE RELASI
Ketika kita merancang suatu basis data untuk suatu sistem relational, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat bagi relationship dan constrainnya (batasannya). Kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas. Tehnik yang dapat kita gunakan untuk membantu mengidetifikasi relasi-relasi tersebut dianamakan Normalisasi.
Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd pada tahun 1972. normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diperlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut).
Proses normalisasi merupakan metode yang formal/standar dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary keynya (atau candidate key dalam kasus BCNF), dan dependensi fungsional diantara atribut-atribut dari relasi tersebut. Normalisasi akan membantu perancang basis data dengan menyediakan suatu uji coba yang berurut yang dapat diimplementasikan pada hubungnan individualshingga skema relasi dapat di normalisasi ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inkonsistansi data, bila dilakuan update tehadap relasi tersebut dengan Anomaly.
BEBERAPA DEFINISI NORMALISASI
Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.
Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu: “apa yang dimaksud dengan desain database logical?” dan “apa yang dimaksud dengan desain database fisikal yang baik? What is phisical good logical database design?”.
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atrubut lainnya.
Normalisasi bisa disebut jga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUCTURED RELATION.
WELL STRUCTURED RELATIONadalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi used untuk melakukan INSERT, DELETE, MODIFY, terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
Contoh:
Terdapat sebuah relasi Mahasiswa, dengan ketentuan sebagai berikut.
- Setiap Mahasiswa hanya boleh mengambil satu mata kuliah saja.
- Setiap matakuliah mempunyai uang kuliah yang standar (tidak tergantung pada mahasiswa yang mengambil matakuliah tersebut).
(berhubung pada blog ini tidak dapat ditampilkan tabel yang telah saya unduh dari internet, maka disini saya hanya mengilustrasikan tabel tersebut lewat kata-kata saja)
Misalnya, terdapat 3 kolom yang masing-masingnya terdiri atas kolom NIM, kolom KODE-MTK, dan kolom BIAYA. Pada kolom pertama atau pada kolom NIM kita bisa menuliskan NIM dari si mahasiswa (mis: 921411026), kemudian pada kolom kedua atau pada kolom KODE-MTK kita bisa menuliskan kode mata kuliah yang diambil si mahasiswa (mis: CS-200), dan selanjutnya pada kolom terakhir atau pada kolom BIAYA kita bisa menuliskan jumlah biaya yang harus dibayarkan untuk setiap kode matakuliah tersebut (mis: 75.000)
Relasi Kuliah di atas merupakan sebuah relasi yang sederhana dan terdiri dari 3 kolom / atribut. Bila diteliti secara seksama, maka akan ditemukan redundancy pada datanya, dimana biaya kuliah selalu berulang pada setiap mahasiswa. Akibatnya besar kemungkinan terjadi error atau inkonsistensi data, bila dilakukan update terhadap relasi tersebut dengan Anomaly.
Anomaly merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert ataupun modify dalam suatu basis data.
Dikutip dari :
http://bajay-x.blogspot.com/2010/05/normalisasi-database.html
Tugas 3
COMMAND DDL, DML, DQL, DCL DAN DQL PADA SQL
SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa komputer yang standart untuk mengakses dan memanipulasi database. Seluruh aplikasi database yang beredar di pasaran, baik yang gratis maupun yang berlisensi, mengadopsi bahasa SQL untuk mengolah databasenya. Ada 2 jenis command di dalam SQL, yaitu DDL dan DML.
1. SQL DDL (DATA DEFINITION LANGUANGE)
DDL ( Data Definition Language ) adalah sebuah perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu database dan tabel. Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain.
1. CREATE
Fungsi : Command CREATE ini berfungsi untuk membuat sebuah database ataupun membuat sebuah table yang berada di dalam database.
Syntax : CREATE database nama_database;
Parameter : -
Contoh : CREATE database apotik;
Penjelasan : perintah CREATE diatas akan membuat sebuah database dengan nama apoti
2. SHOW
Fungsi : Command SHOW ini berfungsi untuk menampilkan database ataupun table yang telah kita buat sebelumnya.
Syntax : SHOW databases;
Parameter : -
Contoh : SHOW databases;
Penjelasan : perintah SHOW diatas akan memperlihatkan semua database yang ada.
3. USE
Fungsi : Command USE ini berfungsi untuk membuka/mengaktifkan/memasuki database yang telah kita buat. Setelah kita masuk kedalam database yang telah kita buat, barulah kita bisa memanipulasi data yang ada, termasuk untuk membuat table didalam database tersebut.
Syntax : USE nama_database
Parameter : -
Contoh : USE apotik;
Penjelasan : perintah diatas akan mengaktifkan database dengan nama apotik sehingga kita dapat memanipulasi data yang ada.
4. ALTER
Fungsi : Command ALTER ini berfungsi untuk mengubah struktur dari suatu table. Mengubah disini tidak hanya memperbaharui struktur table yang ada, tetapi juga mengubah nama field, menambahkan primary key, mengubah tipe field, maupun menghapus field yang telah dibuat sebelumnya.
Syntax : ALTER TABLE nama_tabel parameter_option;
Parameter : add, modify, drop
Contoh : ALTER TABLE obat ADD harga int (6);
Penjelasan : perintah diatas akan menambahkan field harga kedalam tabel obat.
5. DROP
Fungsi: Command DROP ini berfungsi untuk menghapus, baik database, table, maupun field yang telah diinputkan ke dalam table.
Syntax : DROP TABLE nama_tabel;
Parameter : -
Contoh : DROP TABLE supplier;
Penjelasan : perintah diatas akan menghapus tabel supplier pada database apotik
2. DML (DATA MANIPULATION LANGUANGE)
10 COMMEND DML (DATA MANIPULASI LANGUANGE)
Data Manipulation Language (DML) digunakan dalam memanipulasi dan pengambilan data pada database.
Manipulasi data, dapat mencakup:
1. Pemanggilan data yang tersimpan dalam database (query).
2. Penyisipan/penambahan data baru ke database.
3. Penghapusan data dari database.
4. Pengubahan data pada database.
Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain:
1. SELECT
Fungsi : Command SELECT ini berfungsi untuk menampilkan sesuatu. Menampilkan disini tidak hanya menampilkan data dari sebuah table saja, tetapi juga untuk menampilkan suatu ekspresi. Seperti menampilkan hanya field yang memiliki kategori Suplement saja.
Syntax : SELECT * FROM nama_tabel;
Parameter : from, order by, wher, dll
Contoh : SELECT * FROM obat;
Penjelasan : perintah diatas akan menampilkan semua isi pada tabel obat.
2. DESC
Fungsi : Command DESC ini berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat. Apa saja field yang telah dibuat, type data dari field tersebut, dan primary key akan terlihat disini.
Syntax : DESC nama_table;
Parameter : -
Contoh : DESC obat;
Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.
3. INSERT INTO
Fungsi : Command INSERT INTO ini berfungsi untuk menambahkan data/record dalam suatu tabel yang telah dibuat.
Syntax : INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘isi_field1’ , ‘isi_field2’,……);
Parameter : values, set
Contoh : INSERT INTO obat VALUES (’CO012’,’Corsel’,’Suplement’,’13’,’183500’);
Penjelasan : perintah diatas akan membuat sebuah record baru dalam tabel obat dengan id_obat = CO012, nama_obat = Corsel, kategori = Suplement, jumlah = 13, dan harga = 183500.
4. UPDATE
Fungsi : Command UPDATE ini berfungsi untuk merubah/memperbaharui data yang telah ada di dalam tebel.
Syntax : UPDATE nama_tabel SET nama_field = ’nilai_baru’ WHERE nama_field = ’kondisi’ ;
Parameter : set, where
Contoh : UPDATE obat SET id_obat = ‘CE008’ WHERE nama_obat = ‘Cetoros’;
Penjelasan : perintah diatas akan mengubah id_obat BD019 menjadi CE008 pada tabel obat yang memiliki nama_obat Cetoros.
5. DELETE FROM
Fungsi : Command DELETE FROM ini berfungsi untuk menghapus record yang ada pada sebuah tabel.
Syntax : DELETE FROM nama_tabel WHERE nama_field =’option’
Parameter : where
Contoh : DELETE FROM obat WHERE id_obat =’CO012’;
Penjelasan : perintah diatas akan menghapus record dari tabel obat yang memiliki id_obat CO012.
6. EXPLAIN
Fungsi : Command EXPLAIN ini memiliki fungsi yang sama seperti Desc yaitu berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat, seperti nama_field, type data dari field tersebut, dan primary key.
Syntax : EXPLAIN nama_table;
Parameter : -
Contoh : EXPLAIN obat;
Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.
7. SELECT DESCENDING
Fungsi : Command SELECT DESCENDING ini berfungsi menampilkan semua data dari bawah ke atas berdasarkan field yang telah ditentukan.
Syntax : SELECT field1, field2, dan seterusnya FROM nama_tabel ORDER BY field yang jadi acuan DESC;
Parameter : from, order by, desc
Contoh : SELECT id_obat, nama_obat, jumlah FROM BY obat ORDER BY id_obat DESC;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan data pada id_obat, nama_obat dan jumlah pada tabel obat dan yang menjadi acuan pengurutan data dari bawah ke atas adalah id_obat.
8. SELECT COUNT
Fungsi : Command SELECT COUNT ini berfungsi menampilkan jumlah record yang ada dalam suatu tabel.
Syntax : SELECT COUNT(*)FROM nama_tabel;
Parameter : count, from
Contoh : SELECT COUNT(*)FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas menampilkan jumlah record yang ada pada tabel obat.
9. SELECT MAX
Fungsi : Command SELECT MAX ini berfungsi untuk mencari nilai tertinggi pada sebuah field di tabel.
Syntax : SELECT MAX(nama_field) FROM nama_tabel;
Parameter : max, from
Contoh : SELECT MAX(jumlah) FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai tertinggi dari field jumlah pada tabel obat.
10. SELECT MIN
Fungsi : Command SELECT MIN ini berfungsi untuk mencari nilai terendah pada sebuah field di tabel.
Syntax : SELECT MIN(nama_field) FROM nama_tabel;
Parameter : min, from
Contoh : SELECT MIN(jumlah) FROM obat;
Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai terendah dari field jumlah pada tabel obat.
- DCL (DATA CONTROL LANGUAGE)
DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain : * GRANT : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak / izin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapsu (DELETE), mengubah (UPDATE) dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya. SINTAKS : GRANT privileges ON tbname TO user CONTOH : grant select, update, insert, delete on perpustakaan.buku to 'ali'@'localhost'; * REVOKE : perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator. SINTAKS : REVOKE privileges ON tbname FROM user CONTOH : revoke select, update, insert, delete on perpustakaan.buku from 'ali'@'localhost'; JENIS JENIS JOIN SQL : 1. INNER JOIN : hanya akan menampilkan baris untuk data yang memiliki nilai yang sama pada field kunci dengan tabel yang berelasi 2. LEFT JOIN : hanya menampilkan data dengan mengacu pada tabel yang ada disebelah kiri. 3. RIGHT JOIN : hanya menampilkan data dengan mengacu pada tabel yang ada disebelah kanan. 4. FULL JOIN : merupakan gabungan dari LEFT JOIN dan RIGHT JOIN
- DQL (DATA QUERY LANGUAGE)
Untuk melakukan Query dengan Doctrine tidak lah sulit, karena pola pendeklarasiannya memang dibuat semirip mungkin dengan SQL, bahkan lebih praktis. Penulisan Query, sebaiknya dilakukan pada layer Controller, atau dalam symfony kita biasa lakukan di action class. Hasil Query tersebut baru disajikan sesuai kebutuhan pada tampilan web (template).
Query Select Sederhana?
$data_user = "SELECT * FROM user";
artinya untuk mengambil semua field data pada table user. Dalam Query Doctrine kita bisa menuliskan seperti berikut ini,
$this->data_user = Doctrine::getTable('User')->findAll();
Query Select untuk Primary Key tertentu
$data_user = "SELECT * FROM user WHERE (id = '1')";
Maka dalam Query Doctrine kita dapat menuliskan seperti ini,
$this->data_user = Doctrine::getTable('User')->find(1);
Query Select mencari field tertentu
$data_user = "SELECT * FROM user u WHERE (u.name = 'sule')";
pada contoh diatas kita menggunakan alias ‘u‘ untuk table user, dan kemudian menambahkan syarat bahwa field name harus terisi oleh ‘sule‘. Dalam Doctrine, penulisannya semakin mudah.
source :
http://joelians.wordpress.com/2010/06/04/command-dml-data-manipulation-language/http://joelians.wordpress.com/2010/06/04/5-command-ddl-data-definition-language/
http://freestopcyber.blogspot.com/2012/10/perintah-dasar-sql-dmlddldcl.html
http://blog.politekniktelkom.ac.id/tfn/2011/12/16/belajar-doctrine-query-language/
Tugas 2
Tipe Data Pada DBMS
A. Tipe Data My SQL
1. Tinyint (M) (UNSIGNED) (ZEROFILL)
Integer yang sangat kecil jangkauan nilainya, yaitu - 128 hingga 127. Jangkauan unsigned adalah 0 hingga 255.
2. Smallint (M) (UNSIGNED) (ZEROFILL)
integer yang kecil jangkauan nilainya, yaitu - 32768. jangkauan unsugned adalah 0 hingga 65535.
3. Mediumint (M) (UNSIGNED) (ZEROFILL)
Integer tingkat menengah, Jangkauan nilainya adalah -8388608 hingga 8388607. jangkauan unsigned adalah 0 hingga 16777215.
4. INT (M) (UNSIGNED) ( ZEROFILL)
Integer yang berukuran normal. jangkauan nilainya adalah -2147483648 hinggga 2147483647. jangkauan unsigned adalah 0 hingga 4294967295.
5. BIGINT (M) (UNSUGNED) (ZEROFILL)
Integerberukuran besar. jangkauan nilainya adalah -9223372036854775808 hingga 9223372036854775807. jangkauan unsigned adalah 0 hingga 18446744073709551615
B. Tipe Data Oracle
1. Vachar2(size)
string yang memiliki panjang karakter variable dengan panjang maxial sebesar size. Tipe data ini memperbolehkan penyimpanan semua karakter yang dapat dimasukkan melelui keyboard. Maksimumsize yang dapat disimpan sebesar 4000 bytes (karakter). Tipe data ini juga memungkinkan untuk menyimpan data numerik. Biasanya space akan langsung dieliminasi jika menggunakan tipe ini.
2. Char(size)
string dengan panjang karakter tetap sebesar ukuran size. tipe data ini mempunyai kemampuan yang hampir sama yakni menyimpan karakter, hanya saja maksimum size yang disimpan hanya sebesar 2000 bytes.
3. Number(p,s)
Tipe data number memiliki presisi p dan s digit dibelakang koma jika kita abaikan p dan s berarti dianggap sebagai tipe number floating point. tipe data ini menyimpan bilangan integer sampai maksimum dari digit integer tersebut. Misal untuk spesifikasi (5,2) berarti 3 digit sebelum koma dan 2 digit dibelakang koma.
4. Log
Data karakter dengan ukuran panjang bervariasi, hingga mencapai 2 GB, (tipe data seperti ini tidak dapat digunakan sabagai primary key).
5. Date
Tipe data ini menyimpan waktu dan tanggal dari sebuah informasi, dengan komponen waktu yang dibulatkan ke detik terdekat. untuk menampilkannya dalam teks harus menggunakan fungsi to_char.
C. Tipe Data POSTGRESQ
1. Numerik
jenis numerik dapat menyimpan nomr dengan sampai 1000 digit presisi dan melakukan perhitungan dengan tepat. Hal ini terutama dianjurkan untuk menyimpan sejumlah uang dan jumlah lain di mana ketepatan diperlukan. Namun, aritmatika pada nilai-nilai numerik yang sangat lambat dibandingkan dengan tipe integer, atau ke tipe floating-point yang dijelaskan di bagian selanjutnya.
2. Karakter
SQL mendefinisikan dua jenis karakter utama: karakter yang bervariasi (n) dan karakter (n), dimana n adalah bilangan bulat positif. Kedua jenis dapat menyimpan string hingga karakter n (tidak bytes) panjangnya. Sebuah usaha untuk menyimpan string lagi ke dalam kolom jenis akan menghasilkan kesalahan, kecuali kelebihan karakter semua ruang, dalam hal ini string akan dipotong dengan panjang maksimum. (. Ini kecuali agak aneh diperlukan oleh standar SQL) Jika string untuk disimpan lebih pendek dari panjang menyatakan, nilai-nilai karakter jenis akan ruang-empuk, nilai-nilai yang bervariasi tipe karakter hanya akan menyimpan string pendek.
3. Biner
Sebuah string biner adalah urutan oktet (atau byte). String biner dibedakan dari string karakter dalam dua cara: Pertama, string biner khusus memungkinkan oktet menyimpan nilai nol dan lainnya "non-printable" octets (biasanya, oktet luar kisaran 32-126). Karakter string melarang nol oktet, dan juga melarang setiap nilai oktet lainnya dan urutan nilai oktet yang valid sesuai dengan encoding set yang dipilih dalam database karakter. Kedua, operasi pada string biner memproses byte yang sebenarnya, sedangkan pengolahan string karakter tergantung pada pengaturan lokal. Singkatnya, string biner yang tepat untuk menyimpan data yang programmer berpikir sebagai "byte mentah", sedangkan string karakter yang sesuai untuk menyimpan teks.
4. Waktu (Date/Time)
Tanggal dan waktu input diterima di hampir semua format yang wajar, termasuk ISO 8601, SQL-kompatibel, POSTGRES tradisional, dan lain-lain. Untuk beberapa format, pemesanan hari, bulan, dan tahun di tanggal input adalah ambigu dan ada dukungan untuk menentukan diharapkan memesan bidang ini. Mengatur DateStyle parameter untuk MDY untuk memilih bulan-hari-tahun penafsiran, DMY untuk memilih hari-bulan-tahun penafsiran, atau Ymd untuk memilih tahun-bulan-hari interpretasi.
5. Boolean Type
PostgreSQL menyediakan boolean SQL tipe standar. boolean dapat memiliki salah satu dari hanya dua negara: "true" atau "false". Sebuah negara ketiga, "tidak diketahui", diwakili oleh nilai null SQL.
D. Tipe Data DB2
1. DB2 Everyplace
Versi ini merupakan versi DB2 yang terkecil, berukurang hanya sekitar 350kb. Versi ini dibuat untuk para pengguna handheld seperti PDA, smartphone
2. DB2 Express
Versi ini merupakan entry level data server yang didesign untuk komputer yang memiliki hingga 2 CPU dan memory hingga 4GB dan memiliki sistem operasi Linux, Solaris atau Windows.
3. DB2 Express-C
Versi ini merupakan entry level data server yang didesign untuk komputer yang memiliki hingga 2 CPU dan memory hingga 4GB dan memiliki sistem operasi Linux, atau Windows. Versi ini dapat digunakan untuk tujuan evaluasi dan dapat digunakan secara gratis.
4. DB2 Personal Edition
Merupakan DBMS untuk single user yang ideal untuk desktop ataupun laptop. Dapat digunakan untuk create, modifikasi dan mengatur banyak database lokal.
5. DB2 Workgroup Server Edition
Versi ini merupakan DBMS untuk multi user, client/ server yang didesign untuk komputer yang memiliki hingga 4 CPU dan memory hingga 16GB dan memiliki sistem operasi Linux, Windows, Solaris, Linux, AIX dll. Memiliki fitur yang sama dengan DB2 Express namun dengan skala yang lebih besar.
source :
http://www.hendrik-perdana.web.id/basis-web/pemrograman-php/141-tipe-tipe-data-yang-didukung-oleh-mysql/
http://itfromzerotohero.wordpress.com/2010/12/02/tipe-data-dalam-oracle/
http://denysutani.wordpress.com/2008/11/11/pengenalan-db2-9/