Rumus Statistika Matematika
1. Rumus Rataan Hitung (Mean)
Rata-rata hitung dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data dengan banyaknya data. Rata-rata hitung bisa juga disebut mean.
a) Rumus Rataan Hitung dari Data Tunggal
b) Rumus Rataan Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi
Dengan : fixi = frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaian
xi = data ke-i
c) Rumus Rataan Hitung Gabungan
2. Rumus Modus
a. Data yang belum dikelompokkan
Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo.
b. Data yang telah dikelompokkan
Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:
Dengan : Mo = Modus
L = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelas
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya
3. Rumus Median (Nilai Tengah)
a) Data yang belum dikelompokkan
Untuk mencari median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar.
b) Data yang Dikelompokkan
Dengan : Qj = Kuartil ke-j
j = 1, 2, 3
i = Interval kelas
Lj = Tepi bawah kelas Qj
fk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qj
f = Frekuensi kelas Qj
n = Banyak data
4. Rumus Jangkauan ( J )
Selisih antara nilai data terbesar dengan nilai data terkecil.
5. Rumus Simpangan Quartil (Qd)
6. Rumus Simpangan baku ( S )
7. Rumus Simpangan rata – rata (SR)
8. Rumus Ragam (R)
Contoh soal statistika
Tabel 1.1 dibawah ini:
Jawab :
AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan baku adalah merupakan bahan yang secara menyeluruh membentuk produk selesai dan dapat diidentifikasikan secara langsung pada produk yang bersangkutan.
Pengertian bahan baku dapat meluas meliputi juga bahan-bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi. Bahan baku yang demikian termasuk dalam pengertian bahan baku penolong atau bahan baku pembantu. Bahan baku dibedakan atas bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Bila biaya bahan baku tersebut langsung dibebankan kepada kelompok biaya bahan baku dinamakan bahan baku langsung, sedangkan bila biaya bahan baku dimaksud dibebankan melalui rekening biaya overhead pabrik dinamakan biaya bahan baku tidak langsung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prosedur Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku
Meskipun proses produksi dan kebutuhan bahan baku bervariasi sesuai dengan ukuran dan jenis industri dari perusahaan, pembelian dan penggunaan bahan baku biasanya meliputi langkah-langkah berikut :
1. Untuk setiap produk atau variasi produk, insinyur menentukan rute (routing) untuk setiap produk, yang merupakan urutan operasi yang akan dilakukan, dan sekaligus menentukan daftar bahan baku yang diperlukan (bill of materiala), yang merupakan daftar kebutuhan bahan baku untuk setiap langkah dalam urutan operasi tersebut.
2. Anggaran produksi menyediakan rencana utama, dari mana rincian mengenai kebutuhan bahan baku dikembangkan.
3. Bukti permintaan pembelian menginformasikan agen pembelian mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan.
4. Pesanan pembelian merupakan kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.
5. Laporan penerimaan mengesahkan jumlah yang diterima, dan mungkin juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.
6. Bukti permintaan bahan baku memberikan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dari bahan baku ke departemen tertentu pada waktu tertentu.
7. Kartu catatan bahan baku mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran setiap jenis bahan baku dan berguna sebagai catatan persediaan perpetual.
Pembelian dan pengguanaan bahan baku melibatkan catatan elektronik atau dalam bentuk kertas yang diperlukan untuk akuntansi keuangan umum; yaitu untuk menghitung biaya suatu pesanan, atau departemen, dan untuk memelihara persediaan perpetual. Beberapa dari catatan ini diidentifikasikan di gambar 9-1, yang merupakan diagram dari tahap pembelian yang meliputi pembelian, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran atas bahan baku.
B. Metode Perhitungan Biaya Bahan Baku yang digunakan
Ada beberapa metode perhitungan biaya bahan baku yang digunakan, antara lain:
• Metode Identifikasi Khusus
Metode ini adalah metode yang paling tepat dalam penghitungan nilai persediaan akhir, namun metode ini paling banyak memakan waktu karena sesuai namanya diidentifikasi khusus maka setiap unit bahan baku harus diidentifikasi berapa harga pokok pembeliannya.
• Metode Rata-rata
Metode ini terbagi dua yaitu:
a. Rata-rata Sederhana: dalam rata-rata sederhana harga dihitung sebagai berikut
Harga-harga pembelian per unit = Rp xxxx
Frekuensi pembelian
Persediaan akhir = kuantitas persd.akhir x =Rp xxx
Dengan demikian harga pokok bahan baku yang digunakan adalah :
Bahan baku yang siap digunakan = Rp xxx
Persediaan akhir = _
Harga pokok bahan baku yang digunakan = Rp xxx
b. Rata-rata Tertimbang: dalam rata-rata tertimbang harga dihitung sebagai berikut :
Total harga pembelian = Rp xxx
Total unit pembelian
Persediaan akhir = kuantitas persd.akhir x = Rp xxx
Dengan demikian harga pokok bahan baku yang digunakan adalah :
Bahan baku yang siap digunakan = Rp xxx
Persediaan akhir = _
Harga pokok bahan baku yang digunakan = Rp xxx
• Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP)
Pada metode ini, bahan baku yang lebih dulu masuk (dibeli) dianggap yang lebih dulu dipakai sehingga yang menjadi persediaan akhir adalah pembelian-pembelian yang terakhir.
• Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP)
Menurut metode ini, bahan baku yang terakhir masuk (dibeli) dianggap lebih dulu terpakai. Sehingga yang menjadi persediaan akhir adalah persediaan awal dan pembelian-pembelian selanjutnya.
C. Akuntansi Biaya Bahan Baku
Akuntansi terhadap bahan baku dibedakan menjadi akuntansi pembelian bahan baku dan akuntansi pemakaian bahan baku. Prosedur pembelian bahan terdiri atas (1) permintaan pembelian, (2) pesanan pembelian, dan (3) penerimaan bahan. Oleh karena itu, terdapat 3 dokumen pembelian bahan, yaitu (1) Surat Permintaan Pembelian, (2) Surat Pesanan Pembelian, dan (3) Laporan Penerimaan Barang. Atas dasar 3 dokumen inilah pembelian bahan dicatat. Pencatatan persediaan bahan dapat menggunakan metode fisik maupun metode perpetual. Metode perpetual lebih baik untuk tujuan pengendalian dan lebih informatif dari pada metode phisik. Oleh karena itu, perusahaan menengah dan besar umumnya menggunakan metode perpetual.
Pembelian Bahan Baku
Akuntansi biaya untuk pembelian bahan baku adalah sama dengan akuntansi untuk bahan baku menggunakan sistem persediaan perpetual. Saat bahan baku diterima, akun bahan baku didebit (sedangkan pada sistem persediaan periodik, yang didebit adalah akun pembellian).
Kuantitas dan harga per unit dari setiap pembelian dicatat dalam kartu catatan bahan baku. Satu kartu digunakan untuk setiap jenis bahan baku. Kartu-kartu tersebut berfungsi sebagai catatan persediaan perpetual dan merupakan buku besar pembantu yang mendukung akun bahan baku. Kartu-kartu ini dan dokumen-dokumen lain dapat berbentuk kertas atau elektronik.
Penggunaan Bahan Baku
Bahan baku langsung untuk setiap pesanan dikeluarkan ke pabrik berdasarkan bukti permintaan bahan baku (materials requsitions), yang merupakan dokumen yang disiapkan oleh pembuat jadwal produksi atau personel lain, yang memberikan spesifikasi nomor pesanan dan tipe serta jumlah bahan baku yang diperlukan. Satu kopi dari setipa bukti permintaan dikirimkan ke bagian gudang, yang mengumpulkan item yang dimaksud. Kuantitas dan biaya dari setiap item dicatat dalam bukti permintaan dan diposting ke kartu catatan bahan baku. Bukti permintaan bahan baku juga digunakan untuk mengeluarkan bahan baku tidak langsung maupun perlengkapan. Jika tidak digunakan di pabrik, perlengkapan yang dipakai dibebankan ke beban pemasaran atau administrasi. Jika digunakan di pabrik, maka dibebankan ke akun pengendali overhead pabrik.
D. Metode Penilaian atas Bahan Baku
Dalam keadaan harga-harga tidak stabil, alokasi atau pembebanan harga pokok bahan baku yang digunakan untuk produksi dan penentuan nilai persediaan akhir bahan baku dapat dihitung dengan beberapa cara. Ada dua sistem yang mencakup beberapa teknik penilaian atas biaya bahan baku yakni sistem periodik (sistem fisik) dan sistem perpetual (sistem permanen).
1. Sistem Fisik
Dalam sistem ini pembelian bahan baku dicatat di rekening “pembelian bahan baku”. Jika terdapat persediaan awal bahan baku maka persediaan awal tersebut dicatat di rekening terpisah yakni rekening “persediaan bahan baku awal”. Pembelian ditambah dengan persediaan awal menghasilkan bahan baku yang siap digunakan. Untuk dapat menentukan nilai persediaan akhir maka harus diperhitungan fisik terhadap persediaan bahan baku yang masih ada pada akhir periode. Harga pokok bahan baku yang digunakan dihitung dengan mengurangkan bahan baku yang siap digunakan dengan nilai persediaan akhir bahan baku.
Secara matematis perhitungannya dilakukan sebagai berikut:
Persediaan awal bahan baku = Rp xxx
Pembelian = Rp xxx +
Bahan baku yang siap digunakan = Rp xxx
Persediaan akhir bahan baku
(berdasar perhitungan fisik) = Rp xxx _
Harga pokok bahan baku yang digunakan = Rp xxx
Dari perhitungan di atas terlihat bahwa dalam sistem ini harga pokok bahan baku yang digunakan tidak dapat langsung ditentukan sebelum persediaan akhir ditentukan nilainya. Persoalan selanjutnya adalah berapa nilai persediaan akhir bahan baku yang digunakan sebagai pengurang dari nilai bahan baku yang siap digunakan. Untuk itu dikenal beberapa cara atau metode dalam menentukan nilai persediaan akhir bahan baku, yaitu metode identifikasi khusus, metode MPKP, metode rata-rata, dan metode MTKP.
Pemilihan metode penilaian bahan baku ini adalah sangat penting, karena akan berhubungan langsung dengan harga pokok barang yang diproduksi, harga pokok penjualan dan otomatis juga pada rugi laba. Bila suatu metode telah dipilih, hendaknya digunakan secara konsisten dan tidak diubah dari tahun ke tahun agar dapat menghasilkan perhitungan rugi laba yang baik setiap tahunnya. Oleh sebab itu metode yang dipilih harus dapat memperhitungkan kemungkinan pengaruhnya terhadap perhitungan rugi laba untuk suatu periode jangka panjang.
2. Sistem Perpetual (Sistem Permanen)
Pada sistem ini pembelian bahan baku dicatat dalam rekening “Persediaan bahan baku”. Bila terdapat persediaan awal maka persediaan awal tersebut termasuk pula pada rekening “persediaan bahan baku tersebut”. Pada saat pemakaian bahan baku rekening persediaan bahan baku di kredit dan rekening yang di debet adalah rekening “barang dalam proses”. Pada sistem ini harga pokok bahan yang digunakan untuk berproduksi ditentukan pada saat pemakaian bahan baku tersebut. Saldo dari rekening persediaan bahan baku menunjukkan harga pokok bahan baku yang siap digunakan. Jadi dalam sistem ini baik harga pokok bahan yang digunakan maupun nilai persediaan langsung ditentukan pada saat pemakaian ataupun juga saat pembelian. Selain itu pada sistem ini dikelola apa yang disebut dengan “kartu persediaan bahan baku”. Pada kartu ini akan dicatat harga pokok pembelian dan harga pokok pemakaian serta saldo persediaan bahan baku yang dimiliki.
Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode MPKP, metode rata-rata bergerak, dan metode MTKP. Berikut contoh kartu persediaan :
KARTU PERSEDIAAN BAHAN
PT. Alam raya
Satuan : Nama Bahan : Minimum :
EOQ : Kode : Maksimum :
Nomor : Pesan :
Tanggal Masuk / Beli Keluar / Pakai Sisa
Kuanti
tas biaya
satuan Jumlah (Rp) Kuan
titas Biaya
Satuan Jumlah (Rp) Kuantitas Biaya
satuan Jumlah (Rp)
1 jan 99 200 100 20.000
12 jan 99 400 120 48.000 200
400 100
120 20.000
48.000
16 jan 99 400
100 120
100 48.000
10.000
100
100
10.000
26 Jan 99 500 90 45.000 100
500 100
90 10.000
45.000
28 jan 99 300 90 27.000 100
200 100
90 10.000
18.000
29 jan 99 (100 90 9.000) 100
100 100
90 10.000
9.000
30 Jam 99 (50 90 4.500) 100
150 100
90 10.000
13.500
31 Jan 99 100 110 11.000 100
150
100 100
90
110 10.000
13.500
11.000
E. Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku
Perencanaan bahan baku berhubungan dengan dua faktor fundamental, yaitu jumlah dan waktu pembelian. Penentuan berapa banyak yang akan dibeli dan kapan melibatkan dua jenis biaya yang saling berlawanan, yaitu biaya penyimpanan persediaan (cost of carrying inventory) dan biaya karena tidak menyimpan cukup persediaan. Karakteristik dari biaya yang saling berlawanan ini diilustrasikan di perbandingan berikut ini :
Biaya penyimpanan persediaan Estimasi Biaya karena tidak cukupnya persediaan
Bunga atas investasi dalam modal kerja
Pajak dan asuransi properti
Pergudangan atau penyimpanan
Penanganan
Deteriorasi dan penyusutan persediaan
Usangnya persediaan
Total 10,00%
1,25%
1,80%
4,25%
2,60%
5,20%
25,10%
Tambahan biaya pembelian, penanganan, & transportasi
Harga yang lebih tinggi karena jumlah pesanan yang lebih sedikit
Kehabisan persediaan sering kali terjadi sehingga mengganggu jadwal produksi, jadwal lembur,dan waktu persiapan ekstra
Tambahan biaya klerikal karena memelihara catatan pesanan pelanggan yang belum dapat dipenuhi (customer back order)
Peningkatan harga berkaitan dengan inflasi ketika pesanan pembelian ditunda
Penjualan yang hilang dan hilangnya kepercayaan pelanggan
Pengendalian bahan baku dicapai melalui pengaturan fungsional, pembebanan tanggung jawab, dan bukti-bukti dokumenter. Hal tersebut dimulai dari persetujuan anggaran penjualan dan produksi dan dengan penyelesaian produk yang siap untuk dijual dan dikirimkan ke gudang atau pelanggan. Ada 2 tingkat pengendalian persediaan: pengendalian unit dan pengendalian uang. Manajer pembelian dan manajer produksi paling berkepentingan pada pengendalian unit; mereka berpikir, pesanan, dan permintaan dalam jumlah unit dan bukannya dalam nilai uang. Manajemen eksekutif paling berkepentingan pada pengendalian finansial dari persediaan. Eksekutif berpikir mengenai pembelian yang mencukupi atas modal yang digunakan, yaitu nilai uang dan diinvestasikan dalam persediaan harus digunakan secara efisien dan efektif. Pengendalian persediaan akan beroperasi dengan berhasi apabila peningkatan atau penurunan dalam persediaan mengikuti pola yang telah ditentukan atau diperkirakan sebelumnya, di mana pola tersebut berkaitan erat dengan jadwal penjualan dan produksi.
Pengendalian bahan baku harus memenuhi dua kebutuhan yang saling berlawanan yaitu: (1) menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi yang mencukupi untuk operasi secara efisien dan (2) menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan secara finansial. Tujuan dasar dari pengendalian bahan baku adalah kemampuan untuk melakukan pemesanan pada waktu yang sesuai dengan sumber terbaik untuk memperoleh jumlah yang tepat pada harga dan kualitas yang tepat. Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya:
1. menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukakan untuk operasi yang efisien dan tidak terganggu
2. menyediakan cukup persediaan dalam periode di mana pasokan kecil (musiman, siklus, atau pemogokan kerja) dan mengantisipasi perubahan harga.
3. menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum dan melindungi bahan baku tersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian, cuaca dan kerusakan karena penanganan
4. meminimalkan item-item yang tidak aktif, kelebihan, atau usang dengan melaporkan perubahan produk yang mempengaruhi bahan baku
5. memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan
6. menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada di tingkat yang konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen
Metode Pengendalian Bahan Baku
Metode pengendalian bahan baku berbeda dalam hal pemeliharaan dan biaya yang dikeluarkan. Item-item yang kritis dan memiliki nilai tinggi memerlukan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan item-item yang nilainya rendah. Misalnya, untuk item-item dengan nilai rendah, persediaan pengaman dan pesanan dalam jumlah besar sehingga mencukupi untuk 3-6 bulan adalah umum, karena biaya penyimpanan biasanya rendah dan risiko keusangan dapat diabaikan. Beberapa metode pengendalian bahan baku:
Metode siklus pesanan (order cycling method) atau metode peninjauan siklus (cycle review method) memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas. Perusahaan-perusahaan yang berbeda menggunakan periode waktu yang berbeda (misalnya 30, 60, atau 90 hari) antar peninjauan dan dapat menggunakan siklus yang berbeda untuk jenis bahan baku yang berbeda. Item kritis dengan nilai tinggi biasanya memerlukan siklus peninjauan yang pendek. Untuk item nonkritis dengan nilai rendah, siklus peninjauan yang lebih lama umum digunakan, karena jumlah pesanan besar dan kehabisan persediaan atas item tersebut tidak terlalu mahal biayanya. Peda setiap periode peninjauan dalam sistem siklus pesanan, pesanan dilakukan agar jumlah persediaan mencapai tingkat yang diinginkan, yang dinyatakan sebagai besarnya pasokan untuk sekian hari atau minggu.
Metode minimum-maksumum (min-max method) didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertantu. Maksimum jumlah untuk setiap item ditetapka. Tingkat minimum sudah memasukkan margin pengaman yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kehabisan persediaan selama siklus pemesanan kembali tingkat minimum menjadi titik pemesanan, dan jumlah pesanan adalah selisih antara tingkat maksimum dengan tingkat minimum. Metode ini dapat didasarkan pada obsevasi fisik, atau dapat dimasukkan ke dalam sistem akuntansi.
Observasi fisik bahwa titik pemesanan telah dicapai diilustrasikan oleh metode dua tempat (two-bin method). Dalam metode ini, setiap item persediaan disimpan dalam dua tempat, tumpukan, atau kumpulan. Tempat pertama berisi persediaan yang mencukupi untuk memenuhi penggunaan yang terjadi selama periode waktu antara penerimaan suatu pesanan dengan penempatan pesanan berikutnya; tempat yang kedua berisi jumlah normal yang digunakan dari tanggal pemesanan sampai dengan tanggal pengantaran plus persediaan pengaman. Apabila persediaan di tempat kedua mulai digunakan, maka bukti permintaan pembelian untuk pasokan baru dibuat. Metode minimum-maksimum juga dapat diterapkan melalui sistem akuntansi. Ketika catatan bahan baku menunjukkan bahwa saldo persediaan yang tersedia sudah turun sampai mencapai titik pemesanan, catatan tersebut memulai proses pembelian. Hal ini bekerja dengan baik dalam sistem pemrosesan data elektronik.
Metode pemesanan otomatis (the automatic order system) adalah metode pengendalian bahan baku yang secara otomatis akan melakukan pemesanan bahan baku jika persediaan mencapai jumlah tingkat pemesanan kembali. Metode ini akan optimal jika digunakan komputer untuk mengadministrasikan persediaan bahan baku
Metode ABC (the ABC plan) digunakan jika perusahaan mempunyai persediaan bahan baku dalam jumlah besar dengan nilai yang berbeda-beda. Pengendalian bahan baku yang nilainya tinggi berbeda dengan persediaan yang nilainya rendah. Dalam metode ABC, persediaan bahan baku digolongkan menjadi tiga kelompok atas dasar nilainya, yaitu (1) kelompok A yang nilainya tertinggi, (2) kelompok B yang nilainya sedang, dan (3) kelompok C yang nilainya terendah. Kelompok A mempunyai karakteristik pengendalian sebagai berikut: (1) jumlah persediaan minimal kecil, (2) tingkat review tinggi, (3) tingkat pemesanan tinggi, (4) membutuhkan pencatatan rinci, dan (5) tingkat pengawasan tinggi. Kelompok C mempunyai karakteristik pengendalian sebagai berikut: (1) jumlah persediaan minimal besar, (2) tingkat review rendah, (3) tingkat pemesanan rendah, (4) tidak membutuhkan pencatatan perpetual, dan (5) tingkat pengawasan rendah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesalahan dalam perhitungan HPP dapat mengakibatkan penentuan harga jual pada suatu perusahaan menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena perhitungan HPP pun menjadi satu hal penting untuk dilakukan bagi setiap perusahaan.
Pembelian dan penggunaan bahan baku biasanya meliputi langkah-langkah berikut: daftar bahan baku yang diperlukan, Anggaran produksi, Bukti permintaan pembelian, Pesanan pembelian, Laporan penerimaan, Bukti permintaan bahan baku, dan Kartu catatan bahan baku. Metode perhitungan biaya bahan baku yang digunakan yakni metode identifikasi khusus, metode MPKP, metode rata-rata, dan metode MTKP. Adapun metode penilaian atas biaya bahan baku yaitu metode fisik dan metode perpetual.
Perencanaan bahan baku berhubungan dengan dua faktor fundamental, yaitu jumlah dan waktu pembelian. Penentuan berapa banyak yang akan dibeli dan kapan melibatkan dua jenis biaya yang saling berlawanan, yaitu biaya penyimpanan persediaan (cost of carrying inventory) dan biaya karena tidak menyimpan cukup persediaan. Ada beberapa metode pengendalian bahan baku, yaitu Metode siklus pesanan (order cycling method), Metode minimum-maksumum (min-max method), Metode dua tempat (two-bin method), Metode pemesanan otomatis (the automatic order system), Metode ABC (the ABC plan).
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul. 1996. Dasar-dasar Akuntansi Biaya Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Carter, William K. dan Milton F. Usry. 2004. Akuntansi Biaya Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.
Ronowati. 2009. “ Penentuan dan Pengendalian Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja” (Online) http://downloads.ziddu.com/downloadfile/6371424/AkuntansiBiaya.doc.html. (diakses 10 Oktober 2009)
Somantri, Hendi. 2000. Akuntansi Keuangan SMK Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi. Bandung: CV. ARMICO.
Mau Tau Gimana Caranya Membuat Blog Gratis!!!
Langkah awal untuk membuat sebuah blog gratis adalah :
1. Sobat diwajibkan memiliki sebuah alamat email, saran saya pakailah layanan gmail dari google. untuk membuat email dari layanan google tersebut anda bisa langsung menuju ke Gmail, untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
2. Langkah selanjutnya isi data data diform yang disediakan, jangan lupa paling bawah klik Saya menyetujui persyaratan layanan dan kebijakan privacy google, setelah itu klik Langkah berikutnya lihat gambar dibawah.
3. Selanjutnya, klik kirim kode Verifikasi. lihat lagi gambar dibawah ya :)
4. sekarang cek ponsel anda, jika belum ada kode verifikasi dari google bisa dicoba lagi beberapa menit kemudian, gambar dibawah menggunakan modem, jadi kode verifikasinya langsung bisa di lihat dilayar laptop saya.
5. Masukin deh kode verifikasinya seperti dibawah ini
6. Selamat datang di akun Gmail anda, lalu klik Lanjutkan ke Gmail ya....
7. Sampai disini proses pembuatan akun Gmail sudah berhasil, sekarang ketahap selanjutnya ya...proses pembuatan blog. yaudah tanpa basa basi langsung buka tab baru di browser sobat ya, atau bisa langsung menekan (ctrl + T) buka blogger.com ya.... tinggal isi email dan sandi yang sama seperti di akun Gmail tadi. lalu klik Masuk
8. selanjutnya pilih Opsi profil blogger sobat, jika hanya membuat blogger sebaiknya klik yg sebelah kanan. lalu klik lanjutkan ke blogger.
9. Sampai tahap ini sobat sudah sukses membuat akun blog, tapi sekarang tampilan awal blogger berubah. yang pasti lebih baru dan fresh. namun untuk sobat yang belum terbiasa dengan tampilan baru ini dapat merubahnya ke tampilan yang lama. caranya lihat gambar dibawah ini ya... lalu klik Antarmuka Blogger Lawas.
10. Nanti akan berubah seperti dibawah ini, lalu klik Ciptakan Blog Anda
10. Beri Nama dan Alamat blog yg di inginkan, lalu klik Lanjutkan. lihat gambar di bawah ya
11. Selanjutnya pilih template awal yg sobat inginkan ya (ini hanya tampilan awal, nanti bisa diganti lagi koq) .... lalu klik Lanjutkan ya....
12. Alhamdulillah ...akhirnya blog baru sudah jadi, sering sering di update ya blognya, tulislah apa yg ingin sobat tulis dan sobat tahu. berbagi itu indah loh.... ^_^
13. Selamat Berkarya ya sob, oiya bagi sobat yang ingin tulisan hasil karyanya di publikasi di blog ini silahkan kirimkan artikel sobat ke email (shandywahyudi@yahoo.co.id) jangan lupa link facebook kamu ya. dengan catatan artikel merupakan hasil karya sendiri dan bukan hasil copy paste dari blog lain.
14. Selanjutnya baca juga artikel saya mengenai Cara Menghasilkan Uang Dari Blog
Kisah Lainnya Buku Ariel Noah Band Pertama
Kisah Lainnya Buku Ariel Noah Band Pertama - Setelah sukses dengan lagu single berjudul Separuh Aku kemudian disusul Berartinya Dirimu, kini Ariel cs telah meliris buku perdana berjudul Kisah Lainnya. Ingin tau lebih banyak bagaimana isi buku Kisah Lainnya yang ditulis Ariel bersama Noah Band tersebut, berikut hasil penelusuran LM terhadap Kisah Lainnya Buku Ariel Noah Band Pertama.
Sinopsis Buku Kisah Lainnya - Ariel Noah Band
The inspiring book I ever had ...
Di dalam buku setebal 228 halaman ini, 60% isinya memang bersumber dari pengalaman a'a Ariel sendiri dan 40% lainnya adalah pengalaman Uki, Lukman, Reza dan David. At the first page ..
Jadi, hidup telah memilih menurunkan aku ke Bumi.
Judul pertama adalah Suatu Hari di Bulan Mei disini a'a Ariel bercerita bagaimana ketika ia mendapati dirinya secara tiba-tiba telah menjadi orang nomor 1 yang dikejar oleh para pemburu berita. Namanya muncul dimana-mana, antara mimpi dan kenyataan .. ia dipaksa untuk mempercayai semua realita tersebut. Ia juga menuliskan sepenggal paragraf yang menggambarkan perasaannya kala pertama kali menjadi tahanan Bareskrim ...
"Lalu kau injakkan kakimu untuk pertama kalinya disitu. Kau mencoba untuk tetap tenang, namun jantungmu berdetak keras. Kau mencoba untuk normal, namun semua melihat wajahmu pucat. Mencoba menguatkan diri namun tanganmu bergetar. Pukul 2 pagi ini, setelah hari yang menegangkan dan menguras semuanya membuat badan dan pikiran berjalan tidak searah. Pikiranmu tidak lagi menguasai badanmu, dan badanmu enggan mengenali pikiranmu"
Inspiring Man
Disini juga diceritakan bagaimana a'a Ariel menjalani hari-harinya di Bareskrim bersama napi-napi lain. Bagaimana ia bersosialisasi dan mulai menikmati kehidupan di rutan, meski sulit. Judul kedua adalah Musik Bagian dari Hidup Kami, menceritakan masa lalu Ariel .. masa sekolah, masa dimana ia harus bermain musik secara sembunyi-sembunyi. Sampai masa dimana ia melancong dari band satu ke band lainnya. Didalam judul ini, juga terselip kisah-kisah menarik dari personil lain; Uki, Lukman, Reza dan David. Judul yang ketiga adalah Ketika Bintang Terang Menyinari Peterpan. Disini diceritakan bagaimana Peterpan mulai merangkak dari bawah sampai mampu memecahkan rekor Muri, dari yang awalnya cuma sebagai band Cafe .. yang akhirnya mampu merajai belantika musik Indonesia. Tidak hanya itu saja, disini juga dibahas pembuatan album yang sempat terlambat, keluarnya Indra dan Andika dari tubuh Peterpan sampai ketika mereka sempat terlena oleh ketenaran.
Judul keempat adalah Yang Lepas dan Terhempas, menceritakan dampak dipenjarakannya Ariel. Mulai dari dampak yang dialami kru Peterpan, dan juga kisah dari personil lain ketika mereka 'puasa' manggung dan bermusik. Mereka yang tetap bertahan ditengah dera pemberitaan dan pemasukkan yang tak lagi seperti dulu. Lalu judul kelima adalah Jiwa-Jiwa Baru. Menceritakan kehidupan a'a Ariel di rutan Kebon Waru untuk pertama kalinya, proses perekaman lagu "Dara", dan awal mulanya album Suara Lainnya ~ sedikit penggalan puisi dari a'a...
Melewati Hari Pertama
Terkadang ketenangan malam membawa kesedihan
aku lebih memilih tidur seandainya bisa.
Tapi kepala ini tidak pernah mengijinkan,
khayalanku menari nari tidak bisa diam.
Seakan-akan kejadian kehidupan terus meminta untuk dikaji,
dan masa lalu yang tak termaafkan memohon untuk dipertimbangkan selalu ...
Dijudul kelima ini juga ada kisah dari sudut pandang Uki tentang jatuh bangunnya saat proses pembuatan album Suara Lainnya, sampai David yang sempat kritis dan dirawat di ICU, Lukman dan Reza yang sempat hilang dari peredaran. Lalu diakhir judul, ada ringkasan hikmah yang ditulis oleh Ariel tentang perubahan-perubahan sifat personil Peterpan yang menuju ke arah yang lebih baik dan dewasa.
NOAH
Judul keenam adalah Menyongsong Hari yang Cerah, menceritakan pengalaman a'a Ariel waktu asimilasi di GAEA Architect, peluncuran album Suara Lainnya dan kerinduan personil lain akan hadirnya sosok frontman -Ariel- di panggung. Diakhir judul, a'a Ariel menyatakan bahwa penggemar setia adalah alasan utama mereka harus bangkit dan mengembalikan kebanggan Peterpan yang dulu pernah ada dihati mereka (para penggemar). Judul ketujuh (terakhir) dari buku ini adalah Tentang Takdir dan Kehidupan ...
Pada saat masalahmu menghampirimu, janganlah berkecil hati
Itu adalah pasangan hidupmu
Itu adalah takdirmu
Sesuatu yang sudah dipersiapkan untukmu,
Bahkan sebelum kau dilahirkan
Itu adalah pelengkap hidupmu.
Itu adalah gurumu, maka cintailah dia.
Penilaian Tuhan tidak dimulai saat kau menerimanya
Karena semua orang akan menerimanya, tanpa terkecuali
Selayaknya seperti orang-orang sebelumnya ..
Jangan pernah berusaha menolak kesalahanmu
Terimalah itu sebagai bekalmu, untuk perjalanan panjangmu
Justru kesalahanmu dimulai ketika kau menolak menerima kesalahanmu
Sedangkan kau menyadarinya
Lapangkanlah dadamu, sehingga luas, tempat untuk ilmu yang berguna
Penilaian Tuhan dimulai saat kau memperbaikinya
ARIEL
Well .. buku ini adalah inspirasi baru bagi saya. Menginspirasi tentang bagaimana 'bersahabat' yang baik dan benar, tentang bagaimana menerima kesalahan dengan ikhlas, tentang bagaimana menyikapi pandangan orang lain yang menjatuhkan, tentang bagaimana bertahan ditengah dera fitnah dan sesuatu yang hiperbolis. Saya adalah #Sahabat, saya adalah fans mereka nomor 1. Saya akan tetap begitu, meski cemoohan tak pernah berhenti mengalir untuk mereka. Karena dengan adanya orang-orang seperti saya, Peterpan akan tetap hidup
Itulah sepenggal sinopsis Kisah Lainnya Buku Ariel Noah Band Pertama, nah buat sobat yang benar2 pencinta karya2nya buktikan untuk beli Buku Kisah Lainnya yang asli di toko2 buku langganan sobat.
Bagaimana ulasan tentang Kisah Lainnya Buku Ariel Noah Band Pertama ini, beri komentarnya ya kalau menarik dan bagikan juga ke Google Plus, Twitter dan Facebook. shandywahyudi Trims...!!!
Kisah Lainnya Buku Ariel Noah Band Pertama
http://lingkarmerah.blogspot.com/2012/08/kisah-lainnya-buku-ariel-noah-band.html
Model Database Relasional
Pengertian Model Data Relasional
Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data.
Model ini menunjukkan cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik dalam memory sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang kita buat.
Contoh Tabel dan keterhubungannya :
Keuntungan Model Data Relasional
1. Bentuknya sederhana
2. Mudah melakukan berbagai operasi data (query, update/edit, delete).
Contoh DBMS yang mengelola basis data relational :
- dBase III+
- MS.Access
- Borland-Paradox
- Oracle
- DB2
- SYBASE
- Informix.
Istilah dalam Model Data Relasional :
Relasi:
Sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris.
Atribut:
Kolom pada sebuah relasi (field).
Tupel
Baris pada sebuah relasi (record).
Domain
Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
Derajat (degree)
Jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)
Cardinality
Jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah record)
Relational Key
Super key
Satu atribut/kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi (satu atau lebih field yang dapat dipilih untuk membedakan antara 1 record dengan record lainnya).
Contoh: Untuk tabel MHS di atas, super key-nya:
- NPM
- NAMA (dengan syarat tidak ada nama yang sama)
- ALAMAT (dengan syarat tidak ada alamat yang sama)
- NPM + NAMA
- NPM + ALAMAT
- NAMA + ALAMAT
- NPM + NAMA + ALAMAT
Candidate key
Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik (super key dengan jumlah field yang paling sedikit)
Maka, candidate key-nya adalah NPM, NAMA dan ALAMAT (karena hanya terdiri dari 1 field saja)
Primary key
Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi
Maka, primary key yang dipilih adalah NPM (unik, tidak ada NPM yang sama).
Alternate key
Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key
Maka, candidate key-nya NAMA dan ALAMAT
Foreign key
Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa.
Relational Integrity Rules
1. Null
Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut
2. Entity Integrity
Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.
3. Referential Integrity
Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan.
Sumber : http://mahasiswa.ung.ac.id/921411203