ARSIP BULANAN : November 2012

Normalisasi pada Database

08 November 2012 20:08:01 Dibaca : 36

Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel 9relasi) dalam basis data (dengan tujuan utnuk mengurangi kemubaziran data)  , normalisasi terkadang hanya diipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain ( misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi keflekxibelan.

Kroenke mendefinisikan normalisasi sbagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tida memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud olej kroenke ini sering disebut dengan istilah anomali.

( Pada beberapa literatur, istilah relasi yang digunakan pada bab ini terkadang digantikan dengan tabel. Istilah relasi digunakan pada bab ini dikarenakan definisi tentang normalisasi memang menggunakan istilah relasi).

Tuujuan normalisasi :

  • Untuk menghilangkan kerangkapan data
  • Untuk mengurangi kompleksitas
  • Untuk mempermudah pemodifikasian data

Normalisasi bisa juga disebut Well Structure Relation atau proses pengelompokan atribut-atribu dari suatu relasi.

Proses Normalisasi:

  •  Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat
  • apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut belum dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain :

1. Bentuk Normal ke Satu(1NF).
Syarat :

  1. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
  2. Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
  3. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
  4. Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.


2. Bentuk Normal ke Dua(2NF).
Syarat :

  1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
  2. Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada primary key


3. Bentuk Normal ke Tiga(3NF).
Syarat :

  1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
  2. Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

 

Referensi :

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/24/sistem-basis-data-normalisasi/

http://haritsthinkso.blogspot.com/2009/12/pengertian-normalisasi-pada-database.html