Normalisasi pada Database
NORMALISASI PADA DATABASE
Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel 9relasi) dalam basis data (dengan tujuan utnuk mengurangi kemubaziran data) , normalisasi terkadang hanya diipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang dihasilkan oleh metodologi lain ( misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi keflekxibelan.
Ada beberapa bentuk normalisasi yaitu, unnormalized Form, First Normal (1NF), Second Normal Form (2NF), Third Normal Form (3NF), dan Boyce-Codd Normal Form (BNF).
Contoh:
1. Bentuk Unnormalized Form
Value pada kolom Kode_Matkul lebih dari 1, itulah mengapa masih disebut Unnormalized.
2. Bentuk First Norma Forml (1NF)
Value pada masing-masing kolom hanya ada Satu
3. Bentuk Second Normal Form (3NF)
TABEL 1
TABEL 2
TABEL 3
Pada bentuk 1NF, masih terdapat ketidaktergantungan terhadap beberapa kolom (misal TTL tidak bergantung pada kode_matkul), sehingga tabel dipecah menjadi 3 bagian agar tabel-tabel tersebut dapat memiliki ketergantungan terhadapat kolom-kolomnya (misal NIM bergantung pada nama_mhs dan ttl).
3. Third Normal Form (3NF)
Tabel 1 dan 2 sudah memenuhi criteria bantuk 3NF, namun tidak untuk tabel 3, karena bila kita ingin merubah value bobot dari nilai, maka kita akan melakukan perubahan pada banyak record/baris yang lainnya. Sehingga pada bentuk 3NF, tabel 3 dapat dipecah lagi menjadi 2 tabel agar memenuhi kriteria bentuk 3NF.
TABEL 1
TABEL 2
4. Bentuk Boyce-Codd Normal Form (BNF)
Dalam kasus ini, sebenarnya pada bentuk 3NF sudah memenuhi criteria sebagai tabel relasional yang dapat diimplementasikan pada RDBMS, tidak harus dalam bentuk BNF. Jadi bentuk BNF pun tidak mutlak dijadikan sebagai bentuk dalam RDBMS.
Bentuk BNF memiliki syarat harus memenuhi syarat ketergantungan fungsional dan ketergantungan transitif.