planet,bumi,dan galaksi

25 September 2013 09:59:18 Dibaca : 5325

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia, hewan, dan tumbuhan hidup dipermukaan bumi yang sangat luas. Bumi yang kita tempati ini merupakan planet ketiga dalam tata surya. Tata surya yang terdiri dari matahari, planet-planet, satelit-satelit, komet, meteor, dan asteroid hanyalah satu dari jutaan bintang yang bergabung dalam suatu kelompok yang dikenal dengan nama galaksi. Dalam alam semesta ini terdapat ribuan galaksi dengan jarak yang besar dan masing-masing berukuran besar pula. Galaksi kita, yaitu tempat dengan matahari sebagai salah satu anggotanya dinamakan galaksi Bima sakti yang dalam bahasa inggrisnya disebut Milky Way.

Tata surya merupakan benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusat dan sumber cahaya yang dikelilingi oleh planet-planet beserta satelitnya, asteroid (planetoid), komet dan meteor. Di dalam ilmu astronomi, satu tata surya terdiri dari bintang (bintang adalah benda bercahaya di angkasa selain bulan dan matahari), bumi, matahari dan planet-planet lain. Sekelompok besar matahari yang berjumlah sangat banyak, disebut Galaksi, dan tempat gugus kelompok matahari dimana manusia berada disebut galaksi Bimasakti (Milky way). Telah dinyatakan di dalam Ananda Vagga bagian Tika Nipata yang ada dalam Anguttara Nikaya bahwa setiap tata-surya memiliki 31 alamnya masing-masing termasuk bumi, matahari dan sebagainya.

Menjelajah Tata Surya Sejak ditemukannya planet Pluto pada tahun 1930, tata surya kita terdiri dari matahari sebagai pusat edar dan sembilan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto yang selalu beredar mengelilingi matahari. Selain planet-planet tersebut, di dalam tata surya kita juga terdapat komet dan asteroid . Namun, dalam konferensi tanggal 24 Agustus 2006 di Cekoslovakia, para astronom yang tergabung dalam organisasi astronomi internasional (International Astronomical Union, IAU), memutuskan bahwa Pluto tidak termasuk dalam kategori planet. Menurut para astronom, benda langit bisa dikategorikan sebagai planet bila mempunyai ukuran diameter lebih besar dari 2000 km, berbentuk bulat, dan memiliki orbit yang tidak memotong orbit planet lain. Pluto tidak memenuhi kriteria di atas. Ukuran Pluto jauh lebih kecil dari delapan planet lainnya dalam sistem tata surya. Ukuran Pluto bahkan lebih kecil dari satelit Yupiter. Dengan demikian dalam tata surya kita hanya terdapat 8 (delapan) planet , yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang selalu beredar mengelilingi matahari.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian diatas, permasalahan yang hendak dikaji yaitu sebagai berikut:

Apakah yang dimaksud dengan planet?Apa saja yang termasuk planet dalam dan planet luar?Jelaskan definisi tentang bumi?Apakah yang dimaksud dengan galaksi dan sebutkan macam galaksi?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

Untuk mengetahui definisi dari planetUntuk pengetahuan dari planet dalam dan planet luarUntuk memahami tentang bumiUntuk Memberikan pengetahuan tentang galaksi dan macam-macam galaksi

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan ini yaitu sebagai berikut:

Menambah pengetahuan tentang planetMemperoleh pengetahuan tentang planet dalam dan planet luarMemperoleh pengetahuan tentang bumiMemperoleh pengetahuan tentang galaksi dan macam-macam galaksi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Planet

Istilah planet di ambil dari bahasa Yunani Asteres Planetai yang berarti bintang pengelana. Hal ini disebabkan karena planet dari waktu ke waktu selalu berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang satu ke rasi bintang lainnya. Menurut terminologi astronomi, planet merupakan benda langit dengan ukuran relatif besar yang mengelilingi matahari. Planet tidak dikategorikan sebagai bintang, karena planet merupakan salah satu benda langit padat yang tidak bercahaya dan berevolusi (berputar) mengelilingi matahari. Planet hanya menerima cahaya dari matahari, kemudian cahaya itu dipantulkan kembali. Lintasan planet mengelilingi matahari tidak bulat, melainkan berbentuk telur. Menurut IAU (International Astronomi Union), sampai saat ini telah dikenal delapan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Meskipun akhir-akhir ini telah ditemukan beberapa objek yang dapat dianggap sebagai planet, hal ini masih mengandung kontroversi di kalangan astronom, dan IUA sendiri belum memutuskan hasilnya.

Sabuk Asteroid terbentang di antara planet Yupiter dan Mars. Sabuk Asteroid merupakan bongkahan-bongkahan batu yang tersusun oleh materi-materi seperti materi penyusun planet, yaitu gas beku dan debu. Seandainya tidak dekat dengan Yupiter, Asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi Yupiter yang luar biasa besar, tak memungkinkan materi Asteroid berubah menjadi planet.

2.2 Planet Dalam dan Planet Luar

a. Planet Dalam

Planet dalam adalah planet yang terletak antara matahari dan sabuk asteroid. Yangtermasuk planet dalam adalah: Mars, Bumi, Venus, dan Merkurius. Planet-planetdalam bersifat padat dan berbatuan. Bagaimana kita bisa mengetahuinya?Informasi tentang planet-planet tersebut kita peroleh atas jasa pesawat ruangangkasa yang mengirimkan data ke bumi. Marilah kita diskusikan masing-masingplanet dalam tersebut.

Mars

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Mars memiliki pergantian musim dan memiliki kutub es. Terdapat tanda-tanda bahwa pada masa lalu di Mars ada air (cairan). Kamu juga dapat melihat bahwa Mars berwarna merah, hal ini disebabkan Mars mengandung oksida besi. Mars memiliki dua satelit Phobos dan Deimos.

Bumi

Bumi merupakan planet ke tiga dalam tata surya. Pada planet inilah manusia, hewan, dan tumbuhan dapat hidup. Bumi merupakan salah satu planet yang di dalamnya terdapat berbagai keindahan dan kelengkapan untuk kehidupan. Jarak bumi ke matahari sekitar 150 juta kilometer. Pada zaman dahulu, orang menganggap bahwa bentuk bumi adalah datar dan langit melengkung. Anggapan ini ternyata keliru, setelah diketahui bukti-bukti oleh ilmuwan Yunani Aristoteles. Lebih dari 70% bumi kita berupa lautan, dan sisanya berupa daratan yang permukaannya tidak rata.

Bumi dapat bergerak mengelilingi sumbuhnya (disebut Rotasi) dan bergerak mengelilingi matahhari (disebut revolusi). Periode rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit (dibulatkan menjadi 24 jam) dari barat ke timur. Akibat rotasi bumi dari barat ke timur, maka seolah-olah benda-benda langit bergerak dari timur ke barat. Selain mengalami rotasi, bumi juga dapat mengalami revolusi, dengan periode 365,3 hari. Adanya kehidupan di muka bumi disebabkan karena adanya lapisan yang dapat

melidungi bumi dari radiasi sinar matahari yang sangat kuat di siang hari serta mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Lapisan yang melindungi bumi ini disebut lapisan atmosfir. Lapisan atmosfir tersusun oleh beberapa gas, yaitu gas nitrogen sebanyak 78% volume, gas oksigen sebanyak 21% volume, gas argon sebanyak 0,09% volume, serta sisanya gas karbon dioksida.

Meskipun bumi ini tempat hidupnya berbagai mahluk, namun masih banyak hal yang belum kita ketahui. Masih banyak rahasia-rahasia yang ada dalam perut bumi belum terungkap. Sumber daya alam yang ada dalam perut bumi seperti minyak bumi, dan mineral-mineral masih banyak yang belum di manfaatkan oleh manusia. Hal inilah yang menyebabkan kita harus selalu mencari ilmu untuk mengungkap hal-hal yang belum diketahui. Planet bumi mempunyai satu satelit, yaitu bulan.

Bulan merupakan satelit yang beredar mengelilingi bumi. Bulan dapat berevolusi (mengelilingi bumi) dalam waktu 27,3 hari pada jarak sekitar 384.400 kilometer di bawah gaya tarik gravitasi bumi. Akan tetapi karena gerakan perputaran bumi, maka bulan memerlukan waktu sekitar 29 ½ hari untuk kembali lagi pada poros semula. Bulan tidak mempunyai cahaya sendiri, melainkan cahaya bulan berasal dari pantulan cahaya matahari. Meskipun bulan mengelilingi bumi, tetapi bulan tidak jatuh ke bumi. Hal ini karena adanya gaya sentrifugal bulan yang lebih besar dibandingkan gaya tarik bumi. Akibatnya bulan semakin menjauh dari bumi, dengan kecepatan 3,8 cm/tahun.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia sudah dapat mendarat di bulan. Manusia yang pertama kali mendarat di bulan adalah Y. Gagarin dan Neil Armstrong. Dengan adanya pendaratan manusia di bulan, maka dapat diketahui keadaan di bulan. Di bulan tidak terdapat udara maupun air, dan di permukaan bulan bertabur batu dan terdiri dari hamparan titik-titik kawah yang tidak terhitung jumlahnya. Adanya kawah-kawah ini disebabkan oleh hanttaman-hantaman komet. Akibat tidak adanya udara dan air, maka sampai saat ini tidak ditemukan adanya kehidupan. Diperkirakan umur batuan-batuan tersebut sudah mencapai 4.420.000.000 tahun.

Seperti halnya matahari, bulan juga dapat mengalami gerhana. Gerhana bulan terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan dan berada dalam satu garis lurus. Hal ini menyebabkan hanya sebagian kecil saja cahaya matahari yang sampai ke bulan.

Venus

Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari dalam tata surya kita. Planet ini sulit dilihat karena permukaannya dikelilingi awan tebal. Awan tersebut menahan energi matahari yang mengenai permukaan Venus sehingga energi tetap terperangkap. Planet Venus lebih dikenal sebagai Bintang Kejora atau Bintang Senja. Eksentrisitas planet Venus dalah 0,007, sehingga orbit planet Venus mendekati bentuk lingkaran. Jarak Venus ke Matahari 0,72 SA, sehingga di Venus suhunya sangat panas dapat mencapai 4800 °C. Tingginya suhu di planet Venus diakibatkan adanya efek rumah kaca. Kerapatan atau densitas Venus adalah 5,24 gr/cm3.

Merkurius

Merkurius adalah planet terdekat dari matahari dan merupakan planet terkecil. Permukaannya penuh barut-barut akibat lubang-lubang yang dihasilkan meteoroit. Meteorit adalah muntahan batu-batu yang jatuh dari langit saat asteroid meledak. Merkurius memiliki perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Diameter Merkurius 4.818 km, sedangkan jarak Merkurius dengan Matahari adalah 58 juta km. Suhu permukaan Merkurius juga bervariasi, suhu terdingin pada malam hari dapat mencapai -170°C dan pada siang hari suhu Merkurius dapat mencapai 427°C, revolusi Merkurius merupakan yang tercepat dalam tata surya. Merkurius membutuhkan waktu 87,97 hari untuk mengelilingi Matahari satu putaran penuh.Kala rotasi planet Merkurius membutuhkan waktu 58,6 hari Pada tahun1974, pesawat ruang angkasa Amerika Serikat,Mariner 10, berhasil mendekati Merkurius. Berdasarkan foto-foto yang dikirimnya, terlihat permukaan Merkurius penuh dengan kawah, berbatu-batu, dan berdebu-debu seperti permukaan bulan.Merkurius tidak memiliki atmosfir oleh karena hal tersebut langit Merkurius berwarna hitam. Kerapatan atau densitasnya 5,43 gr/cm3.

b. Planet Luar

Yang termasuk planet luar adalah: Neptunus, Uranus, Saturnus, dan Yupiter. Semua planet luar, merupakan bola gas raksasa. Bagian intinya mungkin berbentuk padat, tetapi permukaannya tidak. Semua planet luar memiliki cincin yang tersusun dari debu dan gas beku.

Neptunus

Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya. Atmosfer Neptunus tersusun dari gas yang disebut metana. Metana inilah yang membuat Neptunus berwarna hijau kebiru-biruan. Neptunus memiliki delapan satelit, dua di antaranya adalah Triton dan Nereid. Jarak planet Neptunus dengan matahari sekitar 4510 juta kilometer. Planet neptunus berotasi dengan periode 16,1 jam sedangkan revolusinya 164,8 tahun. Bentuk permukaan planet Neptunus hamper sama seperti bulan, dengan permukaan yang pada permukaannya terdapat lapisan tipis silikat.

Uranus

Uranus membutuhkan pengamatan yang seksama, sebab sumbu putarnya sebidang dengan bidang edarannya mengelilingi matahari. Planet-planet lain sumbu putarnya memiliki sudut kemiringan kecil, seperti jarum jam pada angka 1 dan 7, tetapi Uranus, memiliki sumbu putar dengan sudut kemiringan besar seperti jarum jam pada angka 3 dan 9. Uranus memiliki 15 satelit, lima di antaranya: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Uranus merupakan merupakan planet yang letaknya sangat jauh dari matahari, yaitu sekitar 2880 juta kilometer dengan diameter mencapai 51.118 kilometer. Periode rotasi planet Uranus adalah 17,25 hari, sedangkan periode revolusinya 84 tahun. Menurut para akhli astronomi, planet ini sebagian besar terdiri dari gas hydrogen dan keadaannya sangat dingin dengan suhu di permukaan planet ini antara -2330C sampai 2130C.

Saturnus

Saturnus merupakan planet keenam dalam tata surya dan merupakan planet kedua terbesar setelah planet Jupiter. Planet ini letaknya sangat jauh dari matahari, yaitu sekitar 1.425 juta kilometer. Oleh karena itu planet Saturnus apabila dilihat dari bumi tidak begitu terang. Menurut para akhli astronomi, planet Saturnus dilingkari dengan cincin raksasa yang merupakan butiran-butiran es. planet ini disebut juga sebagai planet bercincin.

Kerapatan planet Saturnus sangat rendah, karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Atmosfir saturnus tersusun oleh gas ammonia (NH3) dan gas metana (CH4). Oleh karena itu tidak mungkin ditemukan kehidupan dalam planet ini. Planet Saturnus berevolusi selama 29,46 tahun, dan berotasi selama 10,14 jam.

Yupiter

Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya kita dan merupakan planet terbesar. Gas berwarna merah berputar lambat mengelilingi tengah-tengah planet Yupiter. Hal ini membentuk bintik merah raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter. Jarak rata-rata planet Yupiter ke Matahari adalah 5,2 SA. Yupitermempunyai eksentrisitas 0,048 dengan kala revolusi 11,86 tahun. Yupiter diperkirakan mempunyai 17 satelit (data sampai tahun 1992). Empat buah satelitnya yang berukuran besar bernama IO, Europa, Ganymede, dan Callisto. Yupiter merupakan planet terbesar dalam sistem tata surya; mempunyai kala rotasi 9 jam 50 menit; artinya Yupiter berotasi dengan sangat cepat.

Planet-planet dalam Tata Surya dapat dikelompokkan dengan kriteria tertentu.

v Berdasarkan sifat fisika dan kimianya.

Planet dikelompokkan menjadi planet Terestrial (yang berarti seperti Bumi) dan planet Jovian (yang berarti seperti Jupiter). Planet terrestrial adalah planet-planet keras mengandung bebatuan seperti Bumi. Planet-planet yang termasuk planet terestrial adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Sedangkan planet jovian adalah planet-planet yang berbentuk gas seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

v Berdasarkan kedudukan orbitnya terhadap kedudukan orbit Bumi

Berdasarkan kedudukan orbit planet terhadap kedudukan orbit Bumi, planet dikelompokkan menjadi planet inferior dan planet superior. Planet inferior adalah planet-planet yang kedudukan orbitnya antara Matahari dan orbit Bumi. Jarak planet-planet tersebut ke Matahari lebih kecil di banding jarak Bumi ke Matahari. Planet-planet yang termasuk planet inferior adalah Merkurius dan Venus. Sedangkan planet superior adalah planet-planet yang jaraknya ke Matahari lebih besar dari jarak Bumi ke Matahari. Planet-planet yang termasuk planet superior adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Planet-planet superior dapat terlihat melintas di atas kepala pengamat di malam hari menggunakan teleskop atau dengan mata telanjang. Sementara planet-planet inferior tidak akan pernah melintas di atas kepala pengamat.

v Berdasarkan kedudukan orbitnya terhadap kedudukan orbit asteroid

Berdasarkan kedudukan orbit planet terhadap kedudukan orbit asteroid, planet dikelompokkan menjadi planet dalam (inner planet) dan planet luar (outter planet). Planet-planet yang termasuk planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan planet-planet yang termasuk planet luar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

2.3 Definisi Bumi

Pengertian Bumi

Bumi merupakan planet ke tiga dalam tata surya. Pada planet inilah manusia,hewan, dan tumbuhan dapat hidup. Bumi merupakan salah satu planet yang di dalamnya terdapat berbagai keindahan dan kelengkapan untuk kehidupan.

Struktur Bumi

Strukrur interior Bumi dibagi menjadi 4 bagian yaitu inti dalam, inti luar, mantel dan kerak.

Inti Dalam

Inti dalam berada di pusat bumi. Inti dalam terusun dari Besi dan Nikel yang sangat padat. Inti dalam Bumi sangat padat karena menerima tekanan lapisan di atasnya. Suhu inti dalam mencapai 5.000–6.000 °C dan kepadatannya mencapai 15.000 kg/m3. Tebal inti dalam kurang lebih 1.216 kilometer.

Inti Luar

Inti luar berada di bagian atas inti dalam dan berbentuk cair. Inti luar tersusun dari nikel, besi, sufur, dan oksigen. Suhu di dalam inti luar mencapai 4.000–5.000 °C dan kepadatannya mencapai 10.000 kg/m3. Tebal inti dalam kirakira 2.270 kilometer.

Mantel

Mantel merupakan lapisan Bumi yang paling tebal. Lapisan ini memiliki sifat padat tetapi dapat mengalir saat diberi tekanan. Mantel memiliki ketebalan 3.555 kilometer dan kepadatan 3.250–5.000 kg/m3. Suhu mantel mencapai 3.000 °C. Mantel dibagi menjadi tiga bagian, yakni mantel atas dan mantel bawah. Mantel bawah memiliki ketebalan 2.885 km sedangkan mantel luar memiliki ketebalan 700 km. Mantel bagian atas adalah lapisan Bumi yang bernama astenosfer. Astenosfer merupakan lapisan Bumi yang lunak seperti plastik dengan ketebalan 50–100 kilometer.

Kerak

Lapisan paling luar Bumi disebut dengan kerak. Kerak Bumi memiliki tebal bervariasi, antara 5–65 kilometer. Kerak Bumi terdiri atas dua bagian, yakni kerak samudra dan kerak benua.

Kerak Samudra

Seperti namanya, kerak ini berada di bawah samudera. Kerak samudera memiliki tebal antara 5–11 kilometer. Kerak ini berumur lebih muda dibanding kerak benua. Tidak ada kerak samudera yang berumur lebih tua dari 200 juta tahun. Kepadatan kerak samudera mencapai 3.000 kg/m3.

Kerak Benua

Jika anda memperhatikan globe (bola dunia), anda akan menemukan bahwa 71 persen permukaan Bumi tertutup oleh air dan sisanya merupakan daratan. Anda dapat membagi daratan di Bumi menjadi 6 bagian yang disebut dengan benua. Benua itu adalah Eurasia (Eropa dan Asia), Afrika, Amerika utara, Amerika selatan, Antartika, dan Australia. Kerak benua berada di bawah benua dengan ketebalan kira-kira 30–55 kilometer. Kerak benua berumur lebih tua daripada kerak samudera. Beberapa batuan di kerak benua berumur hingga 3,8 juta tahun. Kerak benua memiliki kepadatan 2.700 kg/m3.

Bumi mempunyai satu buah satelit yaitu Bulan. Massa jenis Bumi adalah 5,52 gram/cm3. Bentuk Bumi sebenarnya tidak bulat benar tetapi agak pepat di daerah ekuator; jari-jari di daerah ekuator 6.378,16 km; sedangkan di daerah kutub 6.356,76 km. Bumi mempunyai eksentrisitas 0,017, kala revolusi 365,3 hari, dan kala rotasi 23 jam 56 menit Arah rotasi Bumi dari barat ke timur.

Akibat yang ditimbulkan karena rotasi Bumi:

Pergantian siang dan malam/perbedaan waktuTimbulnya arus air laut.

Akibat yang ditimbulkan karena revolusi Bumi:

Terjadi pergantian musim. Pergantian musim ini terjadi akibat revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi.

2.4 Galaksi

Galaksi merupakan kumpulan dari bintang-bintang. Galaksi kita dengan matahari sebagai salah satu anggotanya dinamakan galaksi bima sakti (Milky Way). Galaksi bima sakti merupakan galaksi yang sangat besar, dengan diameter sekitar 80.000 tahun cahaya (satu tahun cahaya = ± 9,46.1012 km). Galaksi bima sakti berputar berlawanan arah dengan jarum jam. Galaksi bima sakti tersusun oleh atom-atom dan bintang-bintang, dengan bintang terdekatnya adalah Alpha Centauri.

Pada tahun 1926, Edwin Hubble membuat klasifikasi galaksi menurut bentuknya, yaitu berbentuk spiral, elips, dan tidak beraturan.

1. Galaksi Berbentuk Spiral

Galaksi bentuk spiral merupakan bentuk umum galaksi yang dikenal manusia. Oleh karena itu, bila kita mendengar kata galaksi, maka pikiran kita akan langsung tertuju pada galaksi berbentuk spiral. Kira-kira 75% galaksi-galaksi yang terang mempunyai bentuk spiral, seperti galaksi bimasakti dan galaksi andromeda. Galaksi berbentuk spiral berotasi dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan galaksi bentuk lainnya. Kecepatan berotasi galaksi inilah yang menyebabkan galaksi spiral berbentuk pipih. Besar kecilnya kecepatan rotasi galaksi berantung pada massa galaksi tersebut. Galaksi bentuk spiral mempunyai kecepatan berotasi yang berbeda-beda. Semakin kearah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar.

2. Galaksi Berbentuk Elips

Sesuai dengan namanya galaksi ini terlihat seperti elips, meskipun sebenarnya manusia sulit untuk menentukan bentuk galaksi secara pasti. Galaksi bertipe elips ada yang berbentuk bundar dan ada pula yang berbentuk bola pepat. Galaksi yang berbentuk elips adalah galaksi yang terdapat pada rasi bintang virgo.

3. Galaksi Tak Beraturan

Galaksi bentuk ini adalah galaksi yang tidak simetri dan tidak mempunyai bentuk khusus. Materi yang terkandung dalam galaksi jenis ini adalah gas dan debu-debu. Galaksi yang tak beraturan bentuknya adalah galaksi awan Magellan besar dan awan Magellan kecil yang merupakan galaksi terdekat dengan galaksi bima sakti.

Apabila bintang-bintang yang ada di angkasa Anda amati secara seksama, maka Anda akan melihat kumpulan bintang-bintang yang menyerupai gambar atau bentuk tertentu seperti binatang, manusia, atau benda lainnya. Manusia memberi nama rasi bintang itu sesuai dengan bentuk yang dilihatnya. Beberapa rasi bintang yang telah dikenal adalah rasi bintang waluku karena bentuknya seperti waluku (bajak), rasi bintang biduk karena bentuknya seperti biduk, rasi bintang skorpio karena bentuknya seperti skorpio (kalajengking), dan sebagainya. Rasi bintang yang sampai sekarang masih dikenal dikemukakan oleh orang-orang Yunani kuno. Orang Yunani kuno memberi nama rasi bintang sesuai dengan nama para tokoh dalam dongeng yang mereka hayalkan, seperti Aquarius, Aries, Cancer, Capricornus, Gemini, Leo, Libra, Pisces, Sagitarius, Skorpio, Taurus, dan Virgo.

Bintang-bintang yang oleh Anda terlihat seperti tetap susunannya, sebenarnya susunannya berubah. Namun perubahan susunan bintang-bintang tersebut sangat kecil untuk diamati. Pergerakan bintang-bintang hanya dapat dibandingkan posisinya dalam waktu ribuan tahun dengan menggunakan teropong, sehingga pergeserannya dapat diketahui dengan jelas. Di samping pergerakan tersebut, pergerakan bintang-bintang juga dapat di amati dalam arah radial, yaitu mendekati atau menjauhi matahari. Pergerakan bintang-bintang mendekati atau menjauhi matahari ini dapat membuktikan terjadinya rotasi pada galaksi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan dalam makalah ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Menurut terminologi astronomi, planet merupakan benda langit dengan ukuran relatif besar yang mengelilingi matahari. Planet tidak dikategorikan sebagai bintang karena tidak bercahaya. Sampai saat ini telah dikenal delapan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.Bumi merupakan planet ke tiga dalam tata surya. Pada planet inilah manusia,hewan, dan tumbuhan dapat hidup. Bumi merupakan salah satu planet yang di dalamnya terdapat berbagai keindahan dan kelengkapan untuk kehidupan. Strukrur interior Bumi dibagi menjadi 4 bagian yaitu inti dalam, inti luar, mantel dan kerak.Galaksi merupakan kumpulan dari bintang-bintang. Galaksi kita dengan matahari sebagai salah satu anggotanya dinamakan galaksi bima sakti (Milky Way). Pada tahun 1926, Edwin Hubble membuat klasifikasi galaksi menurut bentuknya, yaitu berbentuk spiral, elips, dan tidak beraturan.

3.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas maka saran yang hendak disampaikan pada makalah ini yaitu sebagai berikut:

Planet, bumi dan galaksi merupakan kesatuan benda-benda langit (tata surya) yang mengelilingi matahari, oleh karena itu diharapkan bagi para peneliti untuk lebih meningkatkan penelitiannya dibidang antariksa, mengenai pola, struktur, tata surya, sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan alam.

DAFTAR PUSTAKA

Ikhlasul Ardi Nugroho. (2007). Bumi dan Antariksa-jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Empat Pilar

Hardjana HP. (1998), Mengenal Ruang Anngkasa dan Isinya, Kebayoran Widya Ripta: Jakarta

Tjasyono, B. (2006), Ilmu Kebumian dan Antariksa, Remaja Rosdakarya: Bandungs

Makalah Ilmu alamiah dasa

25 September 2013 09:57:57 Dibaca : 3690

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.

Pada zaman sekarang ini, tiap-tiap bangsa menyadari sungguh-sungguh bagaimana pentingnya mengetahui sejarah kebangsaan, sejarah tanah air untuk dapat mengimbangi dan mengikuti persoalan-persoalan politik negaranya dan mengimbangi politik negara-negara lain di dunia. Begitu pula dengan sejarah perkembangan sains, penting untuk diketahui karena pengetahuan ini akan memberikan pengertian yang lebih mendalam tentang kemajuan sains dewasa ini.

Sejarah fisika sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi, namun juga melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru (era fisika modern). Sejarah pemikiran fisika memiliki karakteristik periode-periode yang dapat dibagi ke dalam 4 periode yang akan dibahas pada makalah ini.

Fisika adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.

Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.

1.2 RUMUSAN MASALAH.

Bagaimana Sejarah Perkembangan Ilmu Fisika?Siapa Saja Tokoh-Tokoh Pada Perkembangan Ilmu Fisika?Bidang-bidang Kajian Apa Saja Yang Termasuk Dalam Ilmu Fisika?

1.3 TUJUAN PENULISAN.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Ilmu Alamiah Dasar (IAD) tetapi juga untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca mengenai bagaimana sejarah perkembangan ilmu fisika. Siapa saja tokoh-tokoh pada perkembangan ilmu fisika,dan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Fisika.

A. Sejarah Perkembangan Fisika Pada Zaman Purbakala.

Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan. Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern.

Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa.

Menurut Richtmeyer, periode pra sains (purbakala) termasuk periode pertama yang terjadi sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini juga belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :

1. 2400000 SM – 599 SM

Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun = 365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat, pengukuran, koin (mata uang).

2. 600 SM – 530 M

Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sains fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi “Fisika Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.

3. 530 M – 1450 M

Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya perkembangan sains di Timur Tengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sains Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).

4. 1450 M- 1550

Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis.

B. Fisika Pada Zaman Kejayaan Islam.

Islam memiliki kontribusi besar dalam perkembangan ilmu fisika, banyak tokoh-tokoh islam yang menemukan berbagai teori-teori fisika, diantaranya adalah :

1. IBNU SINA.

“Sesungguhnya Anda akan mengetahui bahwa materi saat kosong secara alami, dan tidak ditemukan adanya pengaruh luar (asing), tidak akan keluar dari tempat tertentu dengan bentuk tertentu. Sebab, secara alami merupakan dasar untuk menjawab itu. Materi tetaplah materi, selagi tidak ada tuntutan luar yang menggerakkannya maka keadaannya tetap seperti semula”. Ini sama seperti yang dikemukakan oleh Newton dalam hukumnya yang berbunyi “materi akan tetap dalam keadaan diam atau bergerak teratur selagi tidak dipaksa oleh kekuatan luar yg mengubah keadaan tersebut”.

2. ABU BARAKAT HABBATULLAH IBN MALKA AL-BAGHDADI.

“pada setiap gerakan untuk memendekkan waktu (perjalanan yang ditempuh) itu mungkin tidak mustahil. Daya jika lebih kuat digerakkan lebih cepat bisa (menggerakkan) waktu yang pendek. Jika daya itu bertambah kuat bertambah pula kecepatan hingga dapat memperpendek waktu. Jika kekuatan itu tidak terbatas, kecepatan juga tidak terbatas. Demikian itu menjadikan gerakan tanpa ruang waktu menjadi semakin kuat, karena penafsiran waktu dalam kecepatan berakhir sesuai dengan daya kekuatan”. Dalam abad 17, Al-Khala’ juga menyebutkan bahwa “kecepatan itu akan semakin bertambah jika daya semakin kuat. Jika bertambah daya dorong, bertambah pula kecepatan materi yg bergerak sehingga bisa memendekkan waktu dalam menempuh jarak tertentu”. Hal ini juga dikemukakan oleh Newton dalam hukum yang ditulis dengan persamaan F = d(mv)/dt.

Bunyi hukum Newton menyebutkan bahwa aksi = - reaksi. Dan Abu Barakat Habbatullah ibn Malka Al-Baghdadi (480-560 H/1087-1164 M) dalam kitab Al-Mukhtabar fi Al-Hikmah menyebutkan bahwa “himpunan (komponen) saling tarik-menarik antara dua pergerakan pada tiap-tiap satu dari benda yang saling tarik-menarik dalam daya tariknya, menimbulkan daya perlawanan terhadap daya lainnya. Jika salah satunya menang bukan berarti menarik sekelilingnya yang tidak mempunyai daya tarik lain.

Bahkan kekuatan itu tetap ada dan kuat. Andai tidak ada, niscaya yang lain tidak membutuhkan semua daya tarik tersebut.”

“apakah batu yang dilempar itu berhenti pada titik paling tinggi yang sampai kepadanya saat dimulai pelemparannya ke sisi bumi? Dan ia menjawabnya sendiri “Barangsiapa yang menyangka bahwa antara gerakan batu yang dilempar tinggi dengan lingkaran kejatuhannya dan berhenti, dia salah. Hal itu disebabkan karena lemahnya kekuatan yang memaksa batu itu dan daya beratnya, sehingga melemahkan gerakannya, menyembunyikan gerakan pada satu sudut, yang disangka dia itu diam (padahal dia telah menariknya, yaitu daya gravitasi)”.

3. IMAM FAKHRUDIN AR RAZI.

“partikel-partikel mempunyai daya tarik-menarik sejajar sampai berhenti di tengah-tengah, tidak diragukan lagi, bahwa salah satu di antara keduanya berbuat dalam suatu gaya yang saling menghalangi gaya lain”. Pernyataan ini masih sama seperti hukum aksi reaksi newton.

4. IBNU HAITSAM.

“gerakan jika saling bertemu gerakan akan saling menolak. Daya pergerakan itu akan tetap ada selagi masih terdapat unsur yang menolak (menghalangi). Gerakan akan kembali menurut arah asal dia bergerak. Dimana daya geraknya untuk kembali itu sesuai dengan daya gerakan yang menggerakkannya pada permulaan, juga menurut daya yang menolaknya.”

C. Perkembangan Fisika Pada Awal Periode.

Menurut Richtmeyer periode awal sain (fisika) termasuk periode kedua yang dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai dikembangkan metode penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai pencetus metode saintifik dalam penelitian.

Hasil-hasil yang didapatkan antara lain :

Kerja sama antara eksperimentalis dan teoris menghasilkan teori baru pada gerak planet.Newton meneruskan kerja Galileo terutama dalam bidang mekanika sehingga menghasilkan hukum-hukum gerak yang sampai sekarang masih dipakai.Dalam Mekanika selain Hukum-hukum Newton, dihasilkan pula Persamaan Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang, Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange.Dalam Fisika Panas ada penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimeter.Dalam Gelombang Cahaya ada penemuan aberasi dan pengukuran kelajuan cahaya.Dalam Kelistrikan ada klasifikasi konduktor dan nonkonduktor, penemuan elektroskop, pengembangan teori arus listrik yang serupa dengan teori penjalaran panas dan Hukum Coulomb.

D. Sejarah Perkembangan Fisika Periode Klasik.

Menurut Richtmeyer, periode sains klasik termasuk periode ketiga yang dimulai dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik. Dalam periode ini pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan perkembangannya tidak seluas pada perkembangan konsep-konsep fisika modern.

Contoh-contoh pemikiran pada zaman ini adalah :

Mekanika Klasik (Mekanika Newtonian).

Dalam Mekanika diformulasikan Persamaan Hamiltonian (yang kemudian dipakai dalam Fisika Kuantum), Persamaan gerak benda tegar, teori elastisitas, hidrodinamika. Mekanika klasik disini menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel. Dinamika partikel demikian, ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton. Hukum ini menyatakan, “Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut”.

Hukum-hukum gerak Newton baru memiliki arti fisis, jika hukum-hukum tersebut diacukan terhadap suatu kerangka acuan tertentu, yakni kerangka acuan inersia (suatu kerangka acuan yang bergerak serba sama – tak mengalami percepatan). Prinsip Relativitas Newtonian menyatakan, “Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama”. Konsep partikel bebas diperkenalkan ketika suatu partikel bebas dari pengaruh gaya atau interaksi dari luar sistem fisis yang ditinjau (idealisasi fakta fisis yang sebenarnya). Gerak partikel terhadap suatu kerangka acuan inersia tak gayut (independen) posisi titik asal sistem koordinat dan tak gayut arah gerak sistem koordinat tersebut dalam ruang. Dikatakan, dalam kerangka acuan inersia, ruang bersifat homogen dan isotropik. Jika partikel bebas bergerak dengan kecepatan konstan dalam suatu sistem koordinat selama interval waktu tertentu tidak mengalami perubahan kecepatan, konsekuensinya adalah waktu bersifat homogen.

2. Elektrodinamika Klasik.

Dalam elektrodinamika diformulasikan Hukum Ohm, Hukum Faraday, Teori Maxwell dan lain-lain. Elekrodinamika, sesuai dengan namanya adalah kajian yang menganalisis fenomena akibat gerak elektron. Fenomena ini berkaitan dengan kelistrikan dan kemagnetan. Kendati elektrodinamika merupakan bagian dari fisika klasik, hukum-hukum elektrodinamika yang dikompilasi oleh Maxwell ternyata sesuai dengan teori Relativitas, salah satu pilar dari fisika modern. Teori elektromagnet membahas medan elektromagnet, yaitu medan listrik dan medan magnet . Kedua besaran ini berhubungan dengan rapat muatan dan rapat arus. Bagian ini tidak akan mengulas secara rinci teori medan elektromagnet sebab dapat diperoleh dalam kuliah khusus tentang elektrodinamika. Hal yang perlu dikemukakan di sini adalah bahwa menurut Maxwell, medan listrik dan magnet memenuhi persamaan Persamaan ini mengungkapkan bahwa medan elektromagnet merambat dalam ruang dalam bentuk gelombang dengan kecepatan tetap v. Maxwell adalah orang pertama yang mengungkapkan bahwa gelombang EM pada jangkauan frekuensi tertentu adalah gelombang cahaya. Sejak itu orang kemudian memahami bahwa gelombang EM meliputi frekuensi sangat rendah seperti sinar tampak (frekuensi berkisar 4000 A – 7000A), hingga radiasi frekuensi tinggi seperti Sinar-X.

Dalam kajian optika dipahami bahwa cahaya memiliki berbagai sifat yang menunjukkan bahwa konsep cahaya sebagai gelombang tidak esensial. Akan tetapi guna menjelaskan secara lebih tepat mengenai gejala interferensi, khususnya difraksi, konsep cahaya sebagai gelombang adalah mutlak.

Pada prinsipnya fisika klasik berpandangan bahwa materi terdiri atas partikel dan radiasi terdiri atas gelombang. Pandangan ini menjadi acuan dalam menjelaskan gejala alam. Contohnya, gaya yang dialami oleh partikel bermuatan seperti, elektron dan proton, dengan massa masing-masing muatan listrik satu satuan, berinteraksi melalui interaksi gravitasi (massa) dan elektromagnetik. Geraknya dapat dijelaskan melalui Hukum Lorentz. Akan tetapi, teori klasik tidak mampu menjelaskan bagaiman interaksi partikel ini dengan cahaya (radiasi).

3. Termodinamika Klasik.

Termodinamika adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas antara panas dan bentuk – bentuk energi lainnya. Michael A Saad dalam bukunya menerangkan Termodimika merupakan sains aksiomatik yang berkenaan dengan transformasi energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya . energi dan materi sangat berkaitan erat, sedemikian eratnya sehingga perpindahan energi akan menyebabkan perubahan tingak keadaan materi tersebut.

Hukum pertama dari termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dihilangkan namun berubah dari satu bentuk menjadi bentuk yang lainnya. Hukum ini mengatur semua perubahan bentuk energi secara kuantitatif dan tidak membatasi arah perubahan bentuk itu. Pada kenyataannya tidak ada kemungkinan terjadinya proses dimana proses tersebut satu – satunya hasil dari perpindahan bersih panas dari suatu tempat yang suhunya lebih rendah ke suatu tempat yang suhunya lebih tinggi. Pernyataan yang mengandung kebenaran eksperimental ini di kenal dengan hukum kedua termodinamika.

Keterbatasan termodimika klasik. Termodinamika klasik menggarap keadaan sistem dari sudut pandang makroskopik dan tidak membuat hipotesa mengenai struktur zat. Untuk membuat analisa termodinamika klasik kita perlu menguraikan keadaan suatu sistem dengan perincian mengenai karakteristik – karakteristik keseluruhannya seperti tekanan , volume dan temperature yang dapat diukur secara lansung dan tidak menyangkut asumsi – asumsi mengenai struktur zat.Termodinamika klasik tidak memperhatikan perincian, perincian suatu proses tetapi membahas keadaan – keadaan kesetimbangan. Dari sudut pandang termodinamika jumlah panas yang dipindahkan selama suatu proses hanyalah sama dengan beda antara perubahan energi sistem dan kerja yang dilaksanakan., jelaslah bahwa analisa ini tidak memperhatikan mekanisme aliran panas maupun waktu yang diperlukan untuk memindahkan panas tersebut.Termodinamika klasik mampu menerangkan mengapa perpindahan panas dapat terjadi, namun termodinamika klasik tidak menjelaskan bagaimana cara panas dapat berpindah. Kita mengenal bahwa panas dapat berpindah dengan tiga cara yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.

4. Teori Relativitas Umum.

Einstein menyelesaikan teori relativitas umum pada 1915. Teori relativitas umum menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Menurut Newton, gravitasi dianggap sebagai kekuatan penarik… Planet-planet bergerak mengelilingi matahari dalam bentuk lingkaran elips karena matahari memiliki kekuatan gravitasi yang amat besar. Tapi menurut Einstein, gravitasi tidak dianggap sebagai kekuatan penarik, tapi lebih sebagai kekuatan eksterior yang merupakan konsekwensi dari ruang dan waktu atau ruang-waktu. Rangkaian ruang-waktu empat-dimensi yang melengkung seringkali dilukiskan seperti sebuah karet yang dimelarkan oleh benda bermasa—bintang, galaksi, dll. Benda bermassa seperti matahari melengkungkan ruang-waktu di sekelilingnya dan planet-planet bergerak di sepanjang jalur melengkungnya ruang-waktu. Einstein berkata: “materi memberitahu ruang bagaimana cara melengkungkan atau memelarkan dirinya; ruang memberitahu materi cara bergerak”. Teori relativitas umum memprediksi dengan tepat sampai pada tingkatan apakah sebuah sinar cahaya akan terbentang saat ia lewat di dekat matahari. Kalau dipaksa menyimpulkan teori relativitas umum dalam satu kalimat: Keberadaan ruang, waktu, dan gravitasi tidak terpisahkan dari benda.

E. Sejarah Perkembangan Fisika Pada Zaman Modern.

Menurut Richtmeyer, periode sains modern termasuk periode ke empat yang dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang sangat tinggi (relativitas) atau dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat kecil (teori kuantum).

Beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik diantaranya adalah teori kinetik belum memuaskan bagi kebanyakan para ahli fisika, karena model atom seperti bola kecil dianggap masih belum cukup untuk menentang anggapan mengenai struktur dibagian dalam atom tersebut. Kenyataannya beberapa ilmuwan menolak untuk mengakuinya, sebab atom berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi dan tidak mungkin dibentuk atau tersusun dari partikel lain. Pendirian seperti ini tidak dapat diubah lagi dan telah cukup memuaskan pada periode ini.

Beberapa penemuan penting dalam zaman ini diantaranya :

1. Relativitas Khusus.

Hasil percobaan Michelson Morley tidak dapat dijelaskan melalui Fisika Klasik. Maka Einstein mengemukakan dua postulat relativitas khusus:

ü Hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu terhadap lainnya.

ü Kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung dari keadaan gerak pengamat itu.

2. Efek Compton.

Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton, sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton.Sinar-X digambarkan sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah terhambur. Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah kecepatan cahaya, dan h adalah konstanta Planck.

2.2 Tokoh-Tokoh Pada Zaman Ilmu Fisika.

Adapun tokoh-tokoh fisika pada zaman ini diantaranya adalah:

1. Thales (620-547 SM).

Thales merupakan Saintis pertama yang sudah memahami pentingnya prinsip-prinsip umum ketimbang kejadian-kejadian khusus atau individual. Dan juga orang pertama yang mengajarkan tentang strukur mikroskopik materi. Menurut pemikirannya air adalah elemen dasar alam. Segenap isi alam semesta ini terbuat dari air. Gerakan larinya air merupakan alasan dasar untuk seluruh gerakan. Thales menganggap materi dan gaya sebagai satu kesatuan.

2. Anaksimandross (609-546 SM).

Anaksimandross merupakan muridnya Thales yang mempercayai bahwa alam diatur oleh suatu hukum. Dia lebih percaya pada kekuatan fisis ketimbang kekuatan supernatural yang membuat keteraturan di alam. Menurutnya entitas wujud alam semesta adalan apeiron. Apeiron ini mirip dengan konsep “kehampaan atau vacuum”, sesutau yang tak jelas atau tak tentu dalam ruang dan waktu. Dia mempunyai gagasan bahwa evolusi binatang itu melalui mutasi, dan bukan melalui seleksi alam.

3. Anaksimenes (585-525 SM).

Anaksimenes merupakan murid dari Anaksimandros. Dia mengungkapkan bahwa udara atau angin merupakan entitas wujud alam semesta, udaralah yang mendasari segalanya sehingga dapat dikatakan bahwa panas dan dingin merupakan penyebab udara menciptakan suatu bentuk. Menurutnya bumi, matahari dan bintang adalah cakram atau piringan di atas udara.

4. Empedocles (490-430 SM).

Menurut pendapat dari Empedocles, entitas wujud di alam semesta terdiri atas empat unsur yaitu api, angin, air, tanah. Unsur-unsur empat tersebut tidak bisa saling tukar menukar satu sama lain. Ada dua kekuatan atau gaya yaitu centripetal force of love dan centrifugal force of strife. Ini yang bertanggung jawab dalam interaksi unsur-usur tersebut. Teori empat unsur ini di adopsi Aristoteles dan diyakini hingga abad renaisans (pencerahan). Untuk membuktikan bahwa dia bisa abadi, dia melompat ke kawah gunung api Etna.

5. Leucippos (5 SM).

Menurut pendapat Leucippos di dunia ini tak ada yang terjadi secara kebetulan tanpa alasan, segalanya pasti punya tujuan. Leucippos merupakan Bapak Atomisme yang berpendapat bahwa entitas wujud adalah atom. Ada dua entitas yang invariant (karar) yaitu atom dan kehampaan. Segala sesuatu juga memiliki sifat mendasar yaitu perubahan dan gerak.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN.

Sejarah perkembangan fisika memiliki karakteristik periode-periode yang dapat dibagi ke dalam empat periode, di mana setiap periode mempunyai karakteristik tertentu. Pembagian tersebut didasarkan pada ada tidaknya perubahan paradigma dalam setiap periodenya. Periode pra-sains (purbakala) berlangsung cukup lama, yaitu sampai dengan tahun 1500. Periode ini ditandai adanya unsur mitologi, dimana validasi sains tidak diperlukan. Kemudian periode awal sains dimulai ketika Galileo memperkenalkan cara baru mengamati fenomena sains melalui kegiatan eksperimen. Periode ketiga dikenal dengan periode sains klasik, dimana pengamatan masih bersifat makroskopis. Dalam periode ketiga tidak terjadi perubahan paradigma. Berikutnya periode sains modern dengan sifat pengamatan sangat mikroskopis. Paradigma yang berkembang adalah paradigma atomic.

3.2 PENUTUP.

Demikian uraian singkat yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf sekiranya dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan, maka dari itu, kami mengharap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan makalah ini dan yang akan datang, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, Amin.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.fisikaonline.com/index.php?Itemid=68&catid=18:sejarah&id=60:sejarah-perkembangan-fisika&option=com_content&view=article diunduh pada 10 maret 2013

http://www.budakfisika.net/2008/09/sejarah-perkembangan-ilmu-fisika.html diunduh pada 10 maret 2013

http://thedakres.blogspot.com/2009/10/sejarah-fisika-modern.html diunduh pada 10 maret 2013

http://angganzk.blogspot.com/2011/07/perkembangan-sejarah-fisika.html diunduh pada 10 maret 2013

[1]http://www.budakfisika.net/2008/09/sejarah-perkembangan-ilmu-fisika.html diunduh pada 10 maret 2013

[2]http://angganzk.blogspot.com/2011/07/perkembangan-sejarah-fisika.html diunduh pada 10 maret 2013

[3]http://www.fisikaonline.com/index.php?Itemid=68&catid=18:sejarah&id=60:sejarah-perkembangan-fisika&option=com_content&view=article diunduh pada 10 maret 2013

[4]http://angganzk.blogspot.com/2011/07/perkembangan-sejarah-fisika.html diunduh pada 10 maret 2013

[5]http://angganzk.blogspot.com/2011/07/perkembangan-sejarah-fisika.html diunduh pada 10 maret 2013

[6]http://thedakres.blogspot.com/2009/10/sejarah-fisika-modern.html diunduh pada 10 maret 2013

[7]http://angganzk.blogspot.com/2011/07/perkembangan-sejarah-fisika.html diunduh pada 10 maret 2013

 

Curiculum vitae

25 September 2013 09:56:13 Dibaca : 983

Curriculum Vitae

Simon Yen
(64)12345678
simon_yen@mail.com

EDUCATION
Sep 2008---Present, Shanghai University, BE

Candidate for Bachelor in Mechanical Engineering degree (ME).Major academic courses highlights: Company Property Management; Marketing; Economics; EnglishTechnology Communication; Information Management System; Modern Fabrication System.

May 2011, Certified Public Accounting Training (CPA)

OCCUPATION
Dec 2011----present, ITT Flygt investment. China
Application Engineer, Sales & Marketing

Application support and industry projects tracing to sales office to achieve the sales budget and new industry market application research.Pay suitable visits to end users and DI for seminars and technical presentations with salesperson or distributors while collecting marketing information and competitor information analysis.

July 2011----Sep 2011, Intel Products Co., Shanghai, China
CPU Assembly Engineer (Internship)

Analyzed the yield ratio trend, documented and solved the current problems.Participated in the training of marketing, business process modeling and analysis at Intel University.Visualized a project review with impressive presentation and multi-media animation, which was highly appreciated by department manager.

June 2011----July 2011, GF Fund Management Co., LTD.
Campus Intern

Analyzed investment principles and related financial derived productsFormulated the scheme of market popularization and network marketing.

AWARDS

2009-2010, Second-Class Scholarship for Excellent Students of Shanghai University.2010-2011, the Imagine Ambassador of Shanghai Tennis Popularization.

COMPETENCIES & INTERESTS

English Ability : Band 6 and the intermediate test of interpretation.
Germany Ability : 600 hours of Germany lessons in TongJi University.

Computer Skills:

National Computer Lever 3rd Certificate. ( Network Communication )Professional Certificate of Assistant Information Officer (AIO).C++, VBA, Provision, JMP, AutoCAD, 3Dsmax, Photoshop, Solidworks, Aftereffect

Personal Interests:

Basketball (Skills); skating (Speed); English (elegant); Snooker (Stable)

 

Inggris Bisnis

25 September 2013 09:55:15 Dibaca : 1134

AUDITING

Auditing is a vital part of accounting. Traditionally, audits were mainly associated with gaining information about financial systems and the financial records of a company or a business.

Financial audits are performed to ascertain the validity and reliability of information, as well as to provide an assessment of a system's internal control. The goal of an audit is to express an opinion of the person / organization / system (etc.) in question, under evaluation based on work done on a test basis.

Due to constraints, an audit seeks to provide only reasonable assurance that the statements are free from material error. Hence, statistical sampling is often adopted in audits. In the case of financial audits, a set of financial statements are said to be true and fair when they are free of material misstatements – a concept influenced by both quantitative (numerical) and qualitative factors. But recently, the argument that auditing should go beyond just True and fair is gaining momentum. And the US Public Company Accounting Oversight Board has come out with a concept release on the same.

Cost accounting is a process for verifying the cost of manufacturing or producing of any article, on the basis of accounts measuring the use of material, labor or other items of cost. In simple words, the term,cost audit means a systematic and accurate verification of the cost accounts and records, and checking for adherence to the cost accounting objectives. According to the Institute of Cost and Management Accountants of Pakistan, a cost audit is "an examination of cost accounting records and verification of facts to ascertain that the cost of the product has been arrived at, in accordance with principles of cost accounting.

An audit must adhere to generally accepted standards established by governing bodies. These standards assure third parties or external users that they can rely upon the auditor's opinion on the fairness of financial statements, or other subjects on which the auditor expresses an opinion.

The Definition for Audit and Assurance Standard AAS-1 by the Institute of Chartered Accountants of India(ICAI): "Auditing is the independent examination of financial information of any entity, whether profit oriented or not, and irrespective of its size or legal form, when such an examination is conducted with a view to expressing an opinion thereon.

Integrated audits

In the United States, audits of publicly traded companies are governed by rules laid down by the Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB), which was established by Section 404 of the Sarbanes-Oxley Act of 2002. Such an audit is called an integrated audit, where auditors, in addition to an opinion on the financial statements, must also express an opinion on the effectiveness of a company's internal control over financial reporting, in accordance with PCAOB Auditing Standard No. 5.

There are also new types of integrated auditing becoming available that use unified compliance material (see the unified compliance section in Regulatory compliance). Due to the increasing number of regulations and need for operational transparency, organizations are adopting risk-based audits that can cover multiple regulations and standards from a single audit event.This is a very new but necessary approach in some sectors to ensure that all the necessary governance requirements can be met without duplicating effort from both audit and audit hosting resources.

Assessments

The purpose of an assessment is to measure something or calculate a value for it. Although the process of producing an assessment may involve an audit by an independent professional, its purpose is to provide a measurement rather than to express an opinion about the fairness of statements or quality of performance.

As a general rule, audits should always be an independent evaluation that will include some degree of quantitative and qualitative analysis whereas an assessment implies a less independent and more consultative approach. The outcome of the assessment should relate to the norms that were set for the task, product or event

Auditors

Auditors of financial statements can be classified into two categories:

External auditor / Statutory auditor is an independent firm engaged by the client subject to the audit, to express an opinion on whether the company's financial statements are free of material misstatements, whether due to fraud or error. For publicly traded companies, external auditors may also be required to express an opinion over the effectiveness of internal controls over financial reporting. External auditors may also be engaged to perform other agreed-upon procedures, related or unrelated to financial statements. Most importantly, external auditors, though engaged and paid by the company being audited, are regarded as independent auditors.

Cost auditor / Statutory Cost auditor is an independent firm engaged by the client subject to the Cost audit, to express an opinion on whether the company's Cost statements and Cost Sheet are free of material misstatements, whether due to fraud or error. For publicly traded companies, external auditors may also be required to express an opinion over the effectiveness of internal controls over Cost reporting. These are Specialized Person called Cost Accountants in India & CMA globally either Cost & management Accountant or Certified management Accountants.

The most used external audit standards are the US GAAS of the American Institute of Certified Public Accountants; and the ISA International Standards on Auditing developed by the International Auditing and Assurance Standards Board of the International Federation of Accountants.

Internal auditors are employed by the organizations they audit. They work for government agencies (federal, state and local); for publicly traded companies; and for non-profit companies across all industries. The internationally recognised standard setting body for the profession is the Institute of Internal Auditors - IIA (www.theiia.org). The IIA has defined internal auditing as follows: "Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization's operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes" (https://na.theiia.org/standards-guidance/mandatory-guidance/Pages/Definition-of-Internal-Auditing.aspx). Thus professional internal auditors provide independent and objective audit and consulting services focused on evaluating whether the board of directors, shareholders, stakeholders, and corporate executives have reasonable assurance that the organization's governance, risk management, and control processes are designed adequately and function effectively. Internal audit professionals (Certified Internal Auditors - CIAs) are governed by the international professional standards and code of conduct of the Institute of Internal Auditors(https://na.theiia.org/standards-guidance/Pages/Standards-and-Guidance-IPPF.aspx). While internal auditors are not independent of the companies that employ them, independence and objectivity are a cornerstone of the IIA professional standards; and are discussed at length in the standards and the supporting practice guides and practice advisories. Professional internal auditors are mandated by the IIA standards to be independent of the business activities they audit. This independence and objectivity are achieved through the organizational placement and reporting lines of the internal audit department. Internal auditors of publicly traded companies in the United States are required to report functionally to the board of directors directly, or a sub-committee of the board of directors (typically the audit committee), and not to management except for administrative purposes. As described often in the professional literature for the practice of internal auditing (such as Internal Auditor, the journal of the IIA - https://na.theiia.org/periodicals/Pages/Internal-Auditor-Magazine.aspx), professional internal auditors, in carrying out their responsibilities, apply COSO's "Integrated Framework-Internal Control" or other similar and generally recognized frameworks for management control when evaluating an entity's governance and control practices; and apply COSO's "Enterprise Risk Management-Integrated Framework" or other similar and generally recognized frameworks for entity-wide risk management when evaluating an organization's entity-wide risk management practices. Professional internal auditors also use Control Self-Assessment (CSA) as an effective process for performing their work.

Consultant auditors are external personnel contracted by the firm to perform an audit following the firm's auditing standards. This differs from the external auditor, who follows their own auditing standards. The level of independence is therefore somewhere between the internal auditor and the external auditor. The consultant auditor may work independently, or as part of the audit team that includes internal auditors. Consultant auditors are used when the firm lacks sufficient expertise to audit certain areas, or simply for staff augmentation when staff are not available.

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

25 September 2013 09:53:55 Dibaca : 2382

Ruang lingkup manajemen keuangan

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

Pengertian Manajemen Keuangan:

Meliputi semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana dengan cara yang paling efisien.

Manajemen Keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.

Berbagai macam pengertian pembelanjaan

 Pembelanjaan Aktif.

Adalah bagaiman menggunakan dan mengalokasikan dana yang telah diperoleh tersebut dengan cara yang paling efisien

 Pembelanjaan Pasif.

Adalah usaha–usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh dana.

 Pembelanjaan pasif , dibagi menjadi:

ï‚· kuantitatif (jumlah), penentuan besar atau jumlah modal yang akan dibutuhkan.

ï‚· kualitatif (macam), penentuan jenis/macam modal yang akan digunakan.

Pembelajaan ditinjau dari sumber dana

1. Pembelanjaan dari luar (external financing)

a. Pembelanjaan sendiri (equity financing), dana yang berasal dari pemilik, peserta/pengambil bagian/pemegang saham.

b. Pembelanjaan Asing (debt financing), dana yang berasal dari kredit bank, asuransi.

2. Pembelanjaan dari dalam (internal financing)

a. Pembelanjaan intern, penggunaan laba, penggunaan cadangan untuk digunakan sebagai modal

b. Pembelanjaan intensif, penggunaan penyusutan aktiva tetap yang masih belum digunakan untuk menganti aktiva yang lama.

Tujuan Manajemen Keuangan

Adalah untuk memaksimalkan profit atau keuntungan dan meminimalkan biaya (expens atau cost) guna mendapatkan suatu pengambilan keputusan yang maksimum, dalam menjalankan perusahaan kearah perkembangan dan perusahaan yang berjalan atau survive dan expantion.

Fungsi manajemen keuangan

Terdiri dari tiga keputusan utama yang harus ditingkatkan oleh suatu perusahaan yaitu keputusan Investasi, keputusan Pendanaan dan keputusan Deviden.

Masing-masing keputusan harus berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan dan kombinasi ketiganya akan memaksimalkan nilai perusahaan.

 Keputusan Investasi

Keputusan yang diambil oleh manajer keuangan dalam mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang.

Keputusan investasi ini akan tergambar dari aktiva perusahaan, dan mempengaruhi struktur kekayaan yaitu perbandingan antara current assets dengan fixed assets.

 Keputusan Pendanaan

Keputusan Pendanaan ini sering disebut sebagai kebijakan struktur modal. Pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kebutuhan usahanya.

 Keputusan Deviden

Deviden merupakan bagian dari keuntungan suatu perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Keputusan deviden adalah keputusan manajemen keuangan dalam menentukan besarnya proporsi dana yang akan disimpan di perusahaan sebagai laba ditahan untuk pertumbuhan perusahaan. Seperti keputusan pendanaan, keputusan deviden ini akan mempengaruhi struktur modal maupun struktur finansial.

Tanggung Jawab Manajemen Keuangan

Tugas utama manajer keuangan yaitu membuat planning tentang pengadaan dan pengalokasian dana guna memaksimumkan nilai perusahaan. Dimana didalamnya menyangkut kegiatan sebagai berikut :

 Peramalan dan Perencanaan

 Keputusan Investasi dan Pembiayaan

 Pengkoordinasian dan pengendalian

 Interaksi dengan pasar modal

Modal dalam perusahaan

Modal merupakan kumpulan dari barang-barang modal, yaitu semua barang yang ada dalam rumah tanggaperusahaan dalam fungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan. Jadi yang dimaksud dengan modal bukan hanya uang saja termasuk juga aktiva yang ada dalam perusahaan, yang digunakan untuk menjalankan operasi perusahaannya.

Pada hakikatnya masalah Manajemen Keuangan adalah menyangkut masalah keseimbangan keuangan di dalam perusahaan.

Dengan demikian manajemen keuangan berarti mengadakan keseimbangan antara aktiva dengan pasiva yang dibutuhkan, beserta mencari susunan kualitatif dari aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya.

Keseimbangan antara aktiva dengan pasiva ditunjukan sebagai berikut :

 Struktur Kekayaan (Assets Structure)

 Struktur Modal (Capital Structure)

 Struktur Keuangan (Financial Structure)

Pedoman atau aturan struktur keuangan dalam hubungan antara struktur keuangan dan struktur kekayaan adalah sebagai berikut:

1. Struktur Keuangan Konservatif Vertical, memberikan batas keseimbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing dan modal sendiri

2. Struktur Keuangan Konservatif Horizontal, memberikan batasan keseimbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal sendiri dengan besarnya aktiva tetap ditambah persediaan pengaman.

Berdasarkan asumsi bahwa manajemen keuangan yang sehat pada suatu perusahaan seharusnya dibangun atas dasar modal sendiri.

Modal sendiri adalah modal yang tahan terhadap resiko, maka aturan keuangan menetapkan bahwa besarnya modal asing dalam keadaan bagaimanapun tidak boleh melebihi besarnya modal sendiri yaitu angka perbandingan antara jumlah modal asing dengan modal sendiri tidak boleh melebihi 1:1.

PT. YUYAYU

Ilustrasi dari struktur keuangan perusahaan

Dari neraca dapat dihitung struktur kekayaan, struktur keuangan dan Struktur modal sebagai berikut:

Struktur Kekayaan = Aktiva Lancar : Aktiva Tetap

dalam artian absolute = 16 : 24

dalam artian relative = 40% : 60%

Struktur Keuangan = Modal Asing : Modal Sendiri

dalam artian absolute = 15 : 25

dalam artian relative = 37.5% : 62.5%

Struktur Modal = Pinjaman Jk Panjang:Modal Sendiri

dalam artian absolute = 10 : 25

dalam artian relative = 28.57% : 71.43%

Laporan Keuangan

Untuk membahas Manajemen Keuangan tidak bisa terlepas dari laporan keuangan, oleh karena itu perlu pembahasan singkat mengenai laporan keuangan. Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi 2 laporan utama yakni : Neraca dan Laporan Rugi-Laba.

Laporan Keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.

Neraca adalah laporan yang menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu.

Neraca mempunyai dua sisi, sisi debet menunjukan posisi kekayaan perusahaan (aktiva) yang terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap.

Pada sisi kredit atau pasiva menunjukan sumber kekayaan perusahaan yang terdiri dari dua sumber yakni hutang dan modal.

Penggolongan Biaya

Untuk bahasan ini penggolongan biaya hanya akan disajikan kedalam dua jenis yaitu :

1.Berdasar Fungsi Pokok Perusahaan, mengacu pada fungsi pokok perusahaan, maka biaya juga dipisah mengikuti fungsi tersebut yakni,

~ Biaya Produksi, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai, biaya ini dikeluarkan oleh departemen produksi yang terdiri dari, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik.

~ Biaya Non Produksi, merupakan biaya yang dikelurkan oleh perusahaan selain biaya produksi (Biaya Operasi) terdiri dari, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.

2. Berdasar Perilaku Biaya, berdasarkan perilakunya yang dihubungkan dengan satuan kegiatan, maka biaya dapat dipisahkan kedalam :

~ Biaya Variabel, adalah biaya yang jumlahnya berubah - ubah dan perubahannya proporsional dengan satuan kegiatan.

~ Biaya Tetap, adalah biaya yang jumlahnya tetap tidak terpengaruh oleh perubahan suatu kegiatan.

~ Biaya Semi Variabel, adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah tetapi perubahannya tidak proporsional dengan satuan kegiatan.