PENGETAHUAN DAN ILMU MANAJEMEN
Amelia Abjul
Fakultas Manajemen
Program Studi Manajemen
Universitas Negeri Gorontalo
PEMBUKAAN
Manajemen merupakan bidang keilmuan yang mempelajari tentang kegiatan perusahaan atau korporasi, yang masih memiliki keterkaitan dengan ilmu ekonomi dan bisnis. Jika Quipperian mendalami Ilmu Manajemen maka akan belajar menjadi seorang “pengendali” layaknya tokoh Aang pada serial Avatar. Jika Aang mengendalikan elemen bumi, kamu akan mengendalikan roda perusahaan berupa kegiatan yang meliputi kebijakan manajemen perusahaan, organisasi, strategi bisnis, ketenagakerjaan dan kepegawaian, manajemen produksi, pemasaran, administrasi, hingga organisasi nirlaba.
ISI
Sangat banyak keuntungan yang diperoleh dari seorang lulusan Jurusan Manajemen.
1. Setiap jenjang karier di tiap-tiap bidang pasti membutuhkan seorang manajer. Hal ini menjadi bukti bahwa Ilmu Manajemen dibutuhkan di setiap lini yang ada di perusahaan.
2. Sangat mudah bagi kamu untuk bisa bekerja di bidang apapun jika kamu mengambil jurusan ini sebagai pilihan.
3. Peluang karier yang bisa kamu bisa dapatkan akan semakin luas.
4. Sumber referensi dari Ilmu Manajemen sangat luas. Kamu bisa mempelajari lebih dalam tentang ilmu ini dari berbagai sumber, seperti buku, internet, youtube, atau jurnal ilmiah.
5. Kamu akan mendapatkan kesempatan yang sangat luas untuk terus mengembangkan diri di berbagai bidang keilmuan.
PENUTUP
Dengan memilih Jurusan Manajemen sebagai pilihan studi selanjutnya, kamu akan mempelajari banyak hal terkait dunia ekonomi dan bisnis. Secara garis besar, Quipperian akan belajar gimana caranya mengelola perusahaan baik dalam aspek finansial, operasional, promosi, maupun mengatur struktur organisasi perusahaan. Terdapat beberapa elemen yang bisa kamu pilih untuk mendalami Ilmu Manajemen, seperti Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Organisasi, Manajemen Operasi, Manajemen Pendidikan, dan lainnya. Umumnya, kamu akan ditempa selama 4 tahun atau 8 semester dan meraih gelar Sarjana Manajemen atau Sarjana Ekonomi setelah menuntaskan studi.
"PERAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DAN PENGUATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH"
Amelia Abjul
Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen
Universitas Negeri Gorontalo
-PENDAHULUAN
Perubahan merupakan sebuah keniscahyaan yang tidak mungkin dapat dihindari. Arus globalisasi semakin kencang dan menuntut kita untuk selalu melakukan perubahan. Perubahan menjadi tantangan yang harus kita hadapi dan perlu modal dalam diri agar mampu bersaing dalam persaingan global. Dipenghujung tahun 2015, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan resmi diberlakukan. Tidak ada pembatas lagi antar negara di kawasan ASEAN. Persaingan yang semakin terbuka mendorong suatu negara memiliki keunggulan baik secara komparatif dan maupun keunggulan absolut agar tetap eksis di arena MEA. Setiap negara harus mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan tersebut. Hasil seminar BAPPENAS (28 Mei 2014) dalam menghadapi MEA Indonesia bukan tanpa masalah, ada beberapa hal yang masih harus diperbaiki Indonesia, antara lainq:
1. Masih tingginya jumlah pengangguran terselubung (disguised unemployment);
2. Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan kerja;
3. Pekerja Indonesia didominasi oleh pekerja tak terdidik sehingga produktivitas tenaga kerja menjadi rendah;
4. Meningkatnya jumlah pengangguran tenaga kerja terdidik, akibat
ketidaksesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja;
5. Ketimpangan produktivitas tenaga kerja antarsektor ekonomi;
6. Sektor informal mendominasi lapangan pekerjaan, dimana sektor ini belum mendapat perhatian optimal dari pemerintah;
7. Pengangguran di indonesia merupakan pengangguran tertinggi dari 10 negara anggota asean; ketidaksiapan tenaga kerja terampil dalam menghadapi mea 2015;
8. Tuntutan pekerja terhadap upah minimum, tenaga kontrak, dan jaminan sosial ketenagakerjaan; serta
9. Masalah tenaga kerja indonesia yang banyak tersebar di luar negeri.
Hal yang dianggap paling penting adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi. Human capital yang memadai akan mempermudah percepatan dalam pembangunan, dan pertumbuhan negara. Untuk menyiapkan human capital yang berkualitas negara perlu memperhatikan dan dapat memaksimalkan sumber-sumber yang dapat mendukung untuk mengembangkan human capital.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kemudian juga di jelaskan jalur pendidikan yang dapat di tempuh yakni jalur pendidikan formal, informal dan non- formal. Ki Hajar Dewantara (1987:2) Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.MEA merupakan akronim dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. ASEAN Economic Community Blueprint (2008:6) AEC envisages the following key characteristics: (a) a single market and production base, (b) a highly competitive economic region, (c) a region of equitable economic development, and (d) a region fully integrated into the global economy. Bila dipandang positif, MEA menjadi sarana untuk memperkecil kesenjangan antar negara dikawasan ASEAN dalam hal pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan ketergantungan anggota ASEAN di dalamnya. MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena sekat dan hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal ini akan berdampak pada peningkatan ekspor akan meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia.
-ISI
1. Iklim Persaingan MEA
Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Thinking Globally, Prospering Regionally – ASEAN Economic Community 2015 (2014:3) AEC will “establish ASEAN as a single market and production base with the goal of making ASEAN more dynamic and competitive.” Menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi suatu negara. Setiap negara harus mampu dan siap bersaing dalam arena pemasaran global. Tidak ada lagi skat pembatas antar negara di kawasan ASEAN. Persaingan tidak hanya dalam bentuk produk barang dan jasa, akan tetapi sumber daya manusia juga memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu negara. Sumber daya manusia harus memiliki daya saing yang tinggi dalam menghadapi MEA. Pesaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat, pesaing untuk mendapatkan pekerjaan tidak hanya dari dalam negeri akan tetapi dari kawasan ASEAN siap ber-ekspansi ke Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan. Para pengguna jasa tenaga kerja tidak hanya memiliki spesifikasi keahlian yang tinggi dari setiap tenaga kerjanya. Tidak hanya sebuah nilai IPK yang tinggi akan tetapi juga memiliki kemampuan lain (soft skill) yang di butuhkan oleh perusahaan. National Association of Colleges and Employers Hendrawan dkk, (2012:67) menyebutkan bahwa “pada umumnya pengguna tenaga kerja membutuhkan keahlian kerja berupa 82% soft skils dan 18% hard skils”. Dalam menghadapi MEA Indonesia bukan tanpa masalah, ada beberapa hal yang masih harus diperbaikin Indonesia, antara lain:
a. Masih tingginya jumlah pengangguran terselubung (disguised unemployment);
b. Rendahnya jumlah wirausahawan baru untuk mempercepat perluasan kesempatan kerja;
c. Pekerja indonesia didominasi oleh pekerja tak terdidik sehingga produktivitas tenaga kerja menjadi rendah;
d. Meningkatnya jumlah pengangguran tenaga kerja terdidik, akibat ketidaksesuaian antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja;
e. Ketimpangan produktivitas tenaga kerja antarsektor ekonomi;
f. Sektor informal mendominasi lapangan pekerjaan, dimana sektor ini belum mendapat perhatian optimal dari pemerintah;g. Pengangguran di indonesia merupakan pengangguran tertinggi dari 10 negara anggota asean; ketidaksiapan tenaga kerja terampil dalam menghadapi mea 2015;
h. Tuntutan pekerja terhadap upah minimum, tenaga kontrak, dan jaminan sosial ketenagakerjaan; serta
i. Masalah tenaga kerja indonesia yang banyak tersebar di luar negeri. Urgensi Pendidikan dalam Menghadapi MEA
Dalam menghadapi MEA 2015, telah disebutkan Indonesia memiliki permasalahan krusial yang perlu diberikan obat agar mampu bersaing dalam kancah MEA. Becker menyebutkan modal tidak selamanya dalam bentuk uang, atau rekening bank. Sekolah, kursus pelatihan, pengeluaran perawatan medis, dan kuliah merupakan suatu modal. Human capital digambarkan dalam bentuk keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh angkatan kerja. Pentingnya modal kerja sudah terbukti secara nyata yang terjadi di kawasan Asia Timur yang kini sudah menjadi eksportir yang kompetitif dalam waktu yang singkat karena memfokus pengembangan sumberdaya manusia sebagai prioritas utama dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pendidikan dijadikan satu-satunya indikator paling penting bagi kesuksesan sosial dan ekonomi seseorang. Untuk membangun masyarakat miskin tidak harus bergantung pada tanah, equipment atau energy tetapi pada membangun pengetahuannya, yang berupa aspek ekonomi kualitatif, yang di sebut human capital. Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya mengembangkan tingkat pendidikan di dalam usaha untuk membangun suatu perekonomian, adalah :
a. Pendidikan yang lebih tinggi memperluas pengetahuan masyarakat dan mempertinggi rasionalitas pemikiran mereka. Hal ini memungkinkan masyarakat mengambil langkah yang lebih rasional dalam bertindak atau mengambil keputusan.
b. Pendidikan memungkinkan masyarakat mempelajari pengetahuan- pengetahuan teknis yang diperlukan untuk memimpin dan menjalankan perusahaan-perusahaan modern dan kegiatan-kegiatan modern lainnya.
c. Pengetahuan yang lebih baik yang diperoleh dari pendidikan menjadi perangsang untuk menciptakan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang teknik, ekonomi dan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat lainnya. Spanbauer dalam Dadang dkk, (2012: 28) meyebutkan ada tujuh unsur dalam meningkatkan mutu pendidikan yang harus dibiayai, yaitu:
a. Human resources
b. Curriculum and instruction
c. Good setting (standard of excellence for design and implementation of operation)
d. Technology (standard technology)
e. Marketing
f. Costumer service
g. Management (providing leadership of the quality improvement).
Pendidikan mempunyai kualitas tinggi bila output pendidikannya bernilai bagi masyrakat yang memerlukan pendidikan tersebut. Penguatan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara melakukan reformasi dalam peyelengaraan pendidikan. Pendidikan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, hal ini didukung oleh Solow dalam Hendrawan dkk, (2012:156)) dalam konsep model pertumbuhannya menyatakan bahwa daya dorong pertumbuhan ekonomi adalah pendidikan. Masyarakat yang berpendidikan tinggi memiliki kecendrungan untuk lebih mudah dalam melakukan inovasi dalam teknologi. Kemudian dikuatkan oleh Nelson dan Phelps faktor pendidikan menentukan kemampuan tenaga kerja untuk memanfaatkan teknologi baru. Satuan pendidikan yang ada di Indonesia mengelompokan layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang. dan jenis pendidikan. Setidaknya ada dua layanan pendidikan yang harus dikembangkan, yakni jalur formal pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dan jalur non formal. Kurikulum dalam pendidikan formal harus diramu sedemikian rupa agar tidak hanya melahirkan lulusan yang memiliki kesiapan kerja pada bursa tenaga kerja, meainkan juga mengupayakan terbentuknya lulusan yang dapat membuka lapangan pekerjaan.
Selain jalur formal, perlu dikuatkan dalam jalur non-formal. Pendidikan non-formal dapat diberikan melalui seminar, workshop dan kursus singkat. Di Indonesia sudah memiliki infrastruktur yang memadai, disetiap daerah memiliki balai latihan kerja (BLK). Balai latihan kerja harus dioptimalkan dan dimaksimalkan fungsinya. BLK memiliki potensi besar untuk meningkatkan dan mengkontruksi kemampuan kerja. Adanya penguatan dalam bidang pendidikan, mendukung penguatan dalam sektor ketenaga kerjaan yang dapat menghasilkan sumberdaya yang memiliki daya saing yang tinggi untuk menghadapi MEA. Sebagai fungsi investasi, pendidikan memberikan sumbangan dalam peningkatan kualitas hidup, kualitas manusia, dan pendapatan nasional. Peran Manajemen Pendidikan Sebagai Faktor Pendukung Menghadapi MEA
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas merupakan perguruan tinggi yang terdiri atas sejumlah fakultasyang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam sejumlah disiplin ilmu tertentu.
Perguruan tinggi menjadi satu alat untuk mewujudkan cita-cita mencedaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa di mana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, yang melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan. Perguruan tinggi jangan hanya menjadi penyuplai tenaga kerja, akan tetapi harus menjadi wahana yang dapat mebangkitkan pemikiran yang kritis transformatif. Memberikan ruang seluas-luasnya untuk mengkotruksi sebuah pengetahuan, sehingga akan menghasilkan lulusan yang memiliki inovasi tinggi dari hasil kontruksi pengetahuannya. Perguruan tinggi berkontribusi dalam pembentukan human capital yang memiliki daya saing tinggi untuk menghadapi MEA. Human capital digambarkan dalam bentuk keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh angkatan kerja. Shumpeter dalam Hendrawan dkk, (2012:150) mengatakan dalam mewujudkan manusia yang berkualitas diperlukan inovasi sebagai motor produktivitas. Inovasi adalah daya pikir dengan kreatifitas tinggi untuk menciptakan hal baru, yang memilki keguanaan maksimal dalam penunjang keberhasilan kehidupan. Stigliz menambahkan tidak hanya sebatas kreatifitas dan kebermanfaatan tinggi, tetapi inovasi juga harus berorientasi pada kondisi global. Sen menyebutkan bahwa untuk peningkatan inovasi, peningkatan kapasitas sumberdaya manusia adalah sebagai perhatian utama. Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dapat dipercepat melalui invesatsi dalam human capital yang tersusun secara sistematis.
Perguruan tinggi sebagai wahana tempat melahirkan lulusan-lulusan yang unggul dan memiliki daya saing yang tinggi. Perguruan tinggi bukan hanya melahirkan lulusan yang siap kerja, akan tetapi lulusan yang juga bisa siap membuka lapangan pekerjaan. Melakukan perubahan paradigma dari job seeker menjadi job creator. Manajemen Pendidikan merupakan salah satu program yang dapat mendukung perubahan paradigma tersebut. Manajemen Pendidikan memiliki muatan mata kuliah yang menujang dan mendukung setiap lulusannya memiliki orientasi ke job creator, karena Manajemen Pendidikan tidak hanya menanamkan nilai-nilai pendidikan dan ekonomi murni saja, akan tetapi memberikan tambahan muatan penanaman jiwa kewirausahaan. Sehingga dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya memiliki hard skils akan tetapi juga memiliki kemampuan soft skils.
Dengan kemampuan kewirausahan yang dimiliki setiap lulusan, dapat memberikan motivasi agar tidak selalu menjadi pelamar kerja, akan tetapi memiliki cita-cita untuk membuka lapangan pekerjaan. Lulusan yang mampu membuka lapangan pekerjaan baru berimplikasi pada terserapnya tenaga kerja dan terjadinya pemerataan pendapatan. McClelland dalam Hendrawan dkk,(2012:67) menyebutkan, suatu negara dapat dikatakan makmur, minimal harus memiliki jumlah entrepreneur atau wirausahawan sebanyak dua persen dari dari total populasi pendudukan.
-PENUTUP
Kesimpulan: Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan. Perubahan adalah suatu keadaan yang sudah pasti terjadi dan perlu adanya penyesuaian agar mampu bersaing. Pendidikan menjadi ujung tobak dalam pembentukan human capital yang handal dalam menghadapi perubahan. Sebagai fungsi investasi, pendidikan memberikan sumbangan dalam peningkatan kualitas hidup, kualitas manusia, dan pendapatan nasional. Perguruan tinggi memiliki peran tidak hanya menghasilkan lulusan yang hanya memiliki kecerdasan secara intelektual saja (hard skill) akan tetapi juga harus mampu melahirkan lulusan yang memiliki kemapuan lebih (soft skill). Merubah paradigma lulusan dari job seeker menjadi job creator. Perlu adanya penguatan pada sektor UMKM dalam rangka menopang perekonomian bangsa.
Perlu sinegisitas antara pemerintah, pengusaha, dan intelektual agar dapat tercapai tujuan negara. Rekomendasi: (a) Penguatan sektor pendidikan, memberikan ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengenyam pendidikan agar tujuan dari investasi pendidikan dapat tercapai dengan baik. (b) Sistem pendidikan tidak lagi mendorong sekolah atau perguruan tinggi hanya menelurkan tenaga kerja yang siap pakai pada bursa tenaga kerja, akan tetapi menyiapkan setiap lulusan untuk berwirausaha. (c) Sinegisitas antara pambuat kebijakan dan pelaksana kebijakan agar tujuan dari kebijakan yang dikeluarkan dapat diimplementasikan dengan baik dan berimplikasi pada kemajuan negara.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN KOMITMEN MEMPERSIAPKAN SDM UNGGUL UNTUK INDONESIA MAJU.
Amelia Abjul
Fakultas Ekonomi
Program Studi Manajemen
Universitas Negeri Gorontalo
PEMBUKAAN
Perkembangan suatu negara tidak lepas dari peran unsur yang ada di dalamnya meliputi berbagai bidang diantaranya ekonomi, industri, pendidikan, dan sebagainya. Salah satu bidang diantaranya adalah pendidikan yang menjadi dasar untuk perkembangan bidang lainnya. Bidang pendidikan tersebut yang mencakup pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Universitas Negeri Gorontalo(UNG) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berada di GORONTALO, UNG memiliki 10 Fakultas. Fakultas Ekonomi merupakan salah satu fakultas yang ada di UNG. Program studi S1 Manajemen merupakan bagian dari Fakultas Ekonomi. Manajemen merupakan program studi yang mempelajari mengenai pengelolaan suatu perusahaan atau organisasi. Manajemen adalah ilmu dan juga seni yang yang berisi aktivitas perencanaan, pengorganisasian, membangun kerjasama dengan anggota organisai untuk mencapai tujuan bersama dari suatu organisasi. Termasuk dalam kajian bidang bisnis dan ekonomi secara umum akan tetapi lebih fokus pada kegiatan mengelola, merencanakan, dan mengatur semua proses dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Program studi manajemen sangat dibutuhkan hampir di setiap perusahaan dan pada berbagai bidang perusahaan mulai dari instansi pemerintah dan swasta.
ISI
Program studi manajemen merupakan salah satu program studi favorit di UNG karena mendominasi jumlah mahasiswa di UNG. Lulusan manajemen diminati karena dijamin mempunyai prospek kerja yang tidak terbatas. Karena tidak ada bidang pekerjaan yang yang tidak membutuhkan manajemen. Untuk mempersiapkan pribadi yang berkarakter, mahasiswa dibekali dengan kegiatan peningkatan kompetensi melalui kegiatan Leadership Training. Agar mahasiswa memliki jiwa kepemimpinan dan dapat bekerja secara mandiri maupun kerjasama tim.
Di dalam Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memiliki cabang peminatan dengan konsentrasi yang lebih spesifik. Konsentrasi yang ada meliputi :
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
2. Manajemen Pemasaran
3. Manajemen Keuangan
Untuk mahasiswa/calon mahasiswa program studi manajemen yang masih bingung nantinya akan memilih konsentrasi mana yang cocok dengan minat dan passion. Berikut penjelasan tentang konsentrasi program studi manajemen.
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Manajemen sumber daya manusia menitikberatkan pada pemahaman seputar sumber daya manusia sebagai aset aktif perusahaan, pengelolaan, dan pemanfaatan melalui teknik analisis fisik serta psikologis agar dapat memberikan dorongan yang produktif. Manajemen sumber daya manusia sangat penting untuk mengontrol kondisi internal dan kredibilitas perusahaan. Sebagai gambaran, mata kuliah yang terdapat dalam konsentrasi manajemen sumber daya manusia adalah : Perencanaan tenaga kerja, Manajemen penelitian dan pengembangan SDM, Seminar manajemen SDM.
2. Manajemen Pemasaran
Konsentrasi manajemen pemasaran meliputi segala teknik dalam memasarkan suatu produk serta analisis strategi untuk dapat memenangkan persaingan bisnis, baik dalam pasar lokal maupun internasional. Pilihan konsentrasi ini sangat tepat untuk mengembangkan diri dari sisi kreatifitas dan mengikuti tren saat ini. karena selain mampu memahami konsep, sebagai pemasar yang baik juga dapat mengimplementasikan sebaik mungkin agar dapat menarik perhatian dan minat konsumen. Sebagai gambaran, mata kuliah yang terdapat dalam konsentrasi manajemen pemasaran adalah : Perilaku konsumen, Riset pemasaran, Seminar manajemen pemasaran.
3. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah konsentrasi program studi manajemen yang memiliki fokus pada pengelolaan keuangan suatu perusahaan, mulai dari penggalian (funding), pemanfaatan (using), sampai pengontrolan dana (controlling). Dalam konsentrasi ini akan lebih dalam mempelajari analisis strategi dan operasi yang dapat mengoptimalkan kinerja keuangan perusahaan, termasuk keputusan investasi dan akuisisi. Sebagai gambaran, mata kuliah yang terdapat dalam konsentrasi manajemen keuangan adalah : Analisa laporan keuangan, Manajemen perbankan syariah, Seminar manajemen keuangan.
Melalui kurikulum program yang inovatif dan kreatif, kurikulum dirancang untuk melatih mahasiswa menjadi profesional bisnis yang memiliki ketajaman analisis terhadap setiap masalah yang dihadapi tanpa meninggalkan nilai-nilai moral dan etika dunia bisnis serta peka terhadap perubahan teknologi.
PENUTUP
Seperti yang sudah disinggung di atas bahwa program studi manajemen banyak diminati, dikarenakan program studi manajemen memiliki prospek kerja yang tidak terbatas. Ilmu manajemen sangat dibutuhkan hampir di setiap perusahaan pada berbagai bidang perusahaan mulai dari instansi pemerintah hingga sektor swasta. Perkembangan dan pertumbuhan negara Indonesia tidak lepas dari peran pelaku usaha dalam bidang ekonomi baik swasta maupun BUMN, serta instansi pemerintah. Maka dari itu melalui Program studi manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Gorontalo yang memiliki perkembangan dan pertumbuhan Indonesia melalui bidang pendidikan. Pendidikan adalah dasar dari peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang membentuk karakter dan integritas. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan intangible assset yang sangat krusial dalam perubahan suatu negara.