jurnalistik online

18 March 2017 13:04:20 Dibaca : 90

Nama : Andrianto S Sanga
NIM : 291414004
Tema : Pengalihan Bahasa
Judul : permen ya mas, bukan gula pasir

Pengalihan bahasa akan terjadi apabila seseorang dari suatu daerah ataupun negara tertentu berkunjung ketempat lain. Pada keadaan seperti ini orang tersebut haruslah menguasai bahasa yang digunakan secara umum. Saya ambil contoh ketika saya hendak keluar negeri sebut saja ke Jepang, saya harus menguasai bahasa inggris. Hal ini dikarenakan oleh penggunaan bahasa harus menggunakan bahasa yang sama-sama dipahami. Tujuannya agar ketika kita berkomunikasi akan menjadi efektif. Artinya setiap kata yang kita sampaikan dapat dipahami oleh orang yang menjadi objek komunikasi kita. Paham bukan berarti hanya semata-mata lawan bicara kita dapat memahami makna kata yang kita sampaikan. Akan tetapi terciptanya pesan yang diterima sesuai dengan maksud pemberi pesan.


Mungkin kita dapat membayangkan bagaimana bila kita berkomunikasi dengan orang lain yang notabenenya berbeda asal tempat. Kemudian kita saling ngobrol dengan menggunakan bahasa dari daerah masing-masing. Mungkin akan menjadi lucu karena sama-sama tidak mengerti apa yang jadi bahan pembicaraan.


Suatu hari rombongan Marcing Band dari salah satu daerah bagian timur di indonesia mengikuti lomba Marcing Band tingkat Nasional di Jakarta. Salah satu dari mereka ingin membeli sesuatu ditoko yang terletak di ibu kota negara tersebut. sebut saja namanya Randi dengan rasa senang dan bertingkah seperti bukan orang awam ia berjalan memasuki toko tersebut untuk membeli. tanpa bebasa-basi ia langsung mengatakan sesuatu yang ia inginkan. Mungkin dia lupa bahwa dia sedang berada di ibu Kota Negara. Sehingga ia tidak menggunakan bahasa baku.


“beli gula-gula”. Ini merupakan bahasa sehari-hari “logat” dari daerah dibagian Timur Indonesia ini. yang berarti bahwa ia ingin membeli “permen”. Pelayan ditoko tersebut tak perlu waktu banyak untuk menanggapi apa yang disampaikan oleh Rian. Dengan rasa senang hati pula pelayan toko menjawab “berapa kilo mas?”. pelayan toko tersebut menganggap bahwa Rian ingin membeli “gula pasir”. Rian kaget dengan jawaban pelayan toko tersebut. sehingga ia harus menunjuk “permen” yang akan dibelinya itu. Dengan wajah yang bingung pelayang mejawab “owh permen ya mas?”. Rian menjawab dengan tersenyum “iya”.


Berdasarkan contoh kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa penguasaan bahasa menjadi sangat penting, tergantung pada konteks ruang dan waktu.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong