tugas jurnalistik online

15 May 2017 21:29:02 Dibaca : 66

Nama : Risna A.K DJ. Tayeb
Nim : 291414037
Kelas : A ilmu Komunikasi
Berita Soft News
PELAKSANAAN MUBES
PERSATUAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA BUOL DI GORONTALO

Pada tanggal 23 April 2017 Pukul 13.00 WITA, Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Buol di Gorontalo (PPMIB-G) melaksakan salah satu agenda tahunan yaitu Musyawarah Besar (MUBES) untuk memilih Pengurus Organisasi yang baru. Dimana Musyawarah besar ini dilaksakan selama 2 hari dan diikuti oleh Pembina, semua anggota Kader PPMIB-G, dan Simpatisan PPMIB-G. Musyawarah Besar Ini dilaksanakan oleh kepanitian Yang sudah dibentuk sebelum kegiatan ini dimulai. Musyawarah besar dilaksanakan disekretariat Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Buol di Gorontalo, di Jjln, Sarini Abdullah, kel. Limba U II, Kec. kota selatan, kota Gorontalo.
Ketua Panitia Ekri Wahyudi Mengatakan Bahwa Kegiatan ini dilaksakan Untuk Melahirkan Pemimpin yang berkomitmen dan berkualitas untuk kejaan PPMIB-G.
Adapun Harapan Dari Ketua Umum, terpilih Rizal Suleman agar kedepannya pengurus dan anggota PPMIB-G lebih Kompak dan bersatu dalam membangun organisasi. “Saya berharap pengurus dan anggota siap membantu dan mendukung semua program yang akan saya jalankan”.
1. Kegiatan Musyawarah Besar Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Buol di Gorontalo
2. Karena Kegiatan ini dilaksakan Untuk Melahirkan Pemimpin yang berkomitmen dan berkualitas untuk kejaan PPMIB-G.Kegiatan Ini dilaksanakan oleh Kepanitian yang sudah dibentuk dan anggota PPMIB-G
3. Kegiatan Ini dilaksanakan Pada Tanggal 23 Mei – 24 Mei 2017
4. Kegiatan ini Dilaksanakan Disekretariat PPMIB-G dijln, Sarini Abdullah, kel. Limba U II, kec,kota selatan, kota Gorontalo.
5. Kegiatan ini terlaksana atas dukungan dan partisipasi dari Pembina dan anggota kader
Narasumber :
a) Ketua Panitia
b) Ketua Umum Terpilih

Manajemen Perusahaan Media Massa

03 May 2017 19:27:23 Dibaca : 74

PENDIRIAN PERUSAHAAN MEDIA MASSA

Kelompok IV

Tri Indah Sari
Rezka Apriyanto
Pandji Kurniawan
Vidia Sulistiyanigrum
Risna A.K.D.J Tayeb

A. Prinsip Pendirian Media Massa

Perusahaan Media Massa baik cetak dan elektronik pada prinsipnya merupakan industri yang bergerak di dalam bidang informasi. Sebagai industri, maka sama halnya dengan industri-industri di bidang lain, media massa baik cetak maupun elektronik haruslah dikelola sesuai dengan asas-asas manajemen yang umum. Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip P.O.A.C. atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling yang merupakan Prinsip manajemen ini banyak dianut oleh perusahaan media massa dewasa ini.
Apalabila P.O.A.C telah dilaksanakan maka kelangsungan hidup, laba, perluasan, prestasi, dan tanggung jawab sosial perusahaan media massa dapat dicapai. Mengapa harus dipikirkan tentang tanggung jawab sosial perusahaan media massa? karena media massa adalah produk yang hadir 100% untuk publik atau masyarakat semata-mata. Maka itu tanggung jawab sosial perusahaan media massa tidak berhenti saat mengelurkan produk, tetapi sampai waktu produk itu direspon oleh publik pun harus tetap diperhatikan secara berkelanjutan. Sebagai penyedia jasa informasi, kebutuhan informasi bagi masyarakat merupakan hal yang vital, karena menyangkut kepercayaan masyarakat secara keseluruhan.
Proses awal dalam manajemen media massa yang paling menentukan adalah saat Planning, karena planning mencakup 8 hal pokok yakni :


• Latar Belakang; pada bagian ini perlu diketengahkan secara umum gagasan untuk menerbitkan sebuah media massa. Latar belakang dapat dimulai dari perkembangan lingkungan global, selanjutnya sampai ke perkembangan tingkat nasional, perkembangan wilayah regional dan bahkan bila produk media massa tersebut adalah media komunitas, maka sampai ke tingkat kepentingan yang lebih mikro yakni perkembangan komunitas lokal.
• Konsep Produk; adalah karakteristik dasar sebuah produk, yakni menu apa yang akan diketengahkan, bagaimana pembagian rubrikasinya, dan apa yang menjadi andalan media massa tersebut.
• Posisi Produk; Perlu dibidik dengan jelas publik yang hendak dituju, menyangkut demografi penduduk. Siapa yang menjadi sasaran publiknya, berapa tingkat pendapatannya, tingkat pendidikan, gender, hobi dan lain-lain aspek yang menunjang pada posisi atau level mana produk akan bermain di pasar, yang dimaksud pasar di sini adalah publik dan iklan.
• Strategi Pemasaran; mencakup sirkulasi, iklan yang akan ditargetkan dan kemampuan redaksi. Karena dengan kekuatan redaksi yang bagus maka berita yang dihasilkan bisa menjual dan laku di pasaran.
• Manajemen Kepemilikan; mencakup sistem dan hirarki pemegang saham dan siapa saja yang menjadi pemiliknya. Serta bagaiman sistem kepemilikannya, apakah full ownnership, (kepemilikan tunggal), atau peseroan, firma, atau perusahaan terbuka yang karyawannya pun dapat memiliki sahamnya.
• Aspek keuangan dan Asumsi Dasar Biaya; menguraikan secara terperinci dengan lengkap berupa penyusunan anggaran, asumsi dasar mulai dari aspek biaya produksi, perhitungan harga pokok, dan asumsi-asumsi untuk pos-pos biaya lainnya.
• Area Resiko dan Upaya Antisipasinya; gagasan atau ide media secemerlang apapun haruslah tetap memperhitungkan faktor- faktor resikonya. Sedapat mungkin resiko haruslah dapat diperhitungkan (calculated risk).
• Jadwal dan Pembiayaan Pra-Operasi dan Pasca-Operasi; salah satu tahap penting yang dilaksanakan agar produk siap dan matang sebelum diluncurkan ke pasar dalam hal ini publik, adalah tahap tahap pra- operasi. Tahap ini mencakup time table atau jadwal kerja setiap kegiatan yang disusun untuk membuat produk Masa pra-operasi juga membutuhkan biaya besar terutama menyangkut investasi awal berupa infrastruktur perlengkapan kantor, biaya recruitmen, honor karyawan bulan pertama, dan biaya promosi awal. Begitulah tahap planning memegang peranan penting dalam memulai sebuah produk media massa.

Disamping itu, menurut Mung Pujanarko S. Sos, M.I.Ikom yang pernah menjabat sebagai Branch Manager sebuah Community Free Magazines, saat dirinya menjadi branch manager sebuah free magazine di Bogor maka dimulai dari mapping wilayah distribusi dan mapping wilayah sumber pemasang iklan potensial bagi majalah gratis itu. Untuk itu langkah yang ditempuhnya sebagai manager media massa, Mung Pujanarko harus membagikan majalah gratisnya kepada para pembaca yang sekaligus adalah potensial buyer dari iklan-iklan yang akan dipasang dimedianya. Langkah planning yang ia lakukan ialah :


• Menentukan wilayah mana saja yang akan disebarkan media gratis ini, diutamakan wilayah-wilayah yang dihuni oleh pembeli potensial yang memiliki daya beli tinggi untuk produk-produk yang beriklan di media massa.
• Media gratis tidaklah gratis bagi perusahaan pembuatnya, jadi jika dibagi pick up point, maka Mung Pujanarko menyatakan bahwa dirinya menemukan fakta bahwa pick up point tidaklah efektif. "Terlalu banyak kelemahan distribusi dalam pick up point, contohnya 90% media kita yang kita pasang dalam pick up point justru diambil oleh pembaca yang kebanyakan adalah pegawai tempat di mana pick up point itu kita pasang, lucunya karena diambil oleh para pegawainya, maka esoknya kita melihat majalah kami ada di tempat loakan barang bekas, yang berarti dijual loak, diambil dari pick up point tempat kita memasang majalah gratis kita" papar Mung Pujanarko.
• Mampu membaca peta potensial pengiklan, minggu pertama edisi majalah harus fokus pada satu bidang iklan (produk barang& jasa), dan minggu berikutnya bidang iklan yang lain.

B. Tahapan Pendirian Media Massa

Mendirikan sebuah organisasi atau perusahaan bukan perkara yang bisa selesai dalam hitungan menjetikkan jari. Untuk memastikan perusahaan yang Anda bangun bisa berjalan dengan keselarasan yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan.

Langkah-langkah/ tahapan pendirian media massa :
• Visi (Principle of Organizational Objective)
Apa visi Anda mendirikan perusahaan? Apakah tujuan Anda adalah mendapatkan laba, atau menyelesaikan masalah dan menyediakan layanan? Anda harus mendefinisikan dulu visi Anda karena visi yang bagus adalah yang menggerakkan diri sendiri dan menggerakkan orang lain untuk membantu Anda
• Kesatuan Visi (Principle of Unity of Objective)
Tanpa adanya kesatuan tujuan antar individu maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Setiap individu dalam perusahaan akan berlomba-lomba untuk mencapai tujuan mereka sendiri-sendiri dan mengabaikan tujuan yang lebih besar, yaitu tujuan perusahaan. Oleh karena itu, Anda perlu menanamkan kesepakatan untuk menyatukan visi setiap stakeholder dalam perusahaan Anda
• Kesatuan Perintah (Principle of Unity of Command)
Di perusahaan manapun, pada upaya pencapaian tujuan harus ada SATU komando untuk memerintah timnya. Agar sebuah perintah dapat dipertanggungjawabkan oleh satu orang saja. Dengan demikian, tim Anda bisa secara maksimal dalam satu komando yang bertanggungjawab.
• Rentang Kendali (Principle of The Span of Management)
Anda harus tahu berapa rentang jumlah bawahan yang dapat dipimpin oleh seorang manajer secara efektif. 3, 4, 9 orang? Dengan mengetahui kecakapan manajer, penunjukan personel dan pendelegasian tugas bisa jadi lebih mudah
• Pendelegasian Wewenang (Principle of Delegation of Authority)
Prinsip ini yaitu bagaimana seorang pimpinan dapat membagi tugas pada individu di setiap divisinya dengan jelas. Manajer sebagai pemimpin juga harus bisa mengetahui apa saja tugas dan perintah yang telah didelegasikan pada bawahannya untuk menjalankan fungsi kontrol dengan baik
• Keseimbangan Wewenang & Tanggungjawab (Principle of Parity of Authority)
Tanggungjawab yang didelegasikan oleh pimpinan pada bawahan harus seimbang dengan wewenangnya. Salah satunya tidak boleh lebih besar atau lebih kecil agar bawahan bisa melaksanakan tanggungjawab yang didelegasikan tanpa hambatan.
• Tanggung Jawab (Principle of Responsibility)
Seorang bawahan hanya mempertanggungjawabkan tugasnya kepada pemberi wewenang.
Sehingga pertanggungjawaban bisa sesuai dengan garis wewenang (line of authority).
Maka seorang manajer perlu memberikan sebuah deadline.
• Pembagian Kerja (Principle of Departementation)
Pembagian tugas dalam satu unit kerja harus memiliki hubungan pekerjaan yang saling
terkait. Sangatlah penting agar divisi-divisi dalam perusahaan Anda untuk memiliki job
description yang lebih terstruktur.
• Penempatan Personalia (Principle of Personnel Placement)
Penempatan karyawan harus didasarkan pada keahlian, kecapakan dan keterampilannya,
istilahnya adalah The Right Man On The Right Place. Oleh karena itu Anda harus
melakukan seleksi yang obyektif dan berpedoman pada job specification untuk membuat
sebuah perusahaan berjalan dengan optimal.
• Jenjang Berangkai (Principle of Scalar Chain)
Perintah yang diberikan kepada bawahan harus merupakan perintah yang sifatnya vertikal
dan tidak terputus-putus. Maksudnya adalah perintah yang langsung dan jelas dari atasan
kepada bawahan yang kedudukannya tepat di bawah garis kuasanya, tanpa melompati satu
atau lebih jenjang kedudukan.
• Efisiensi (Principle of Efficiency)
Sebuah perusahaan harus bisa menempatkan dimana tugas yang harus dikerjakan terlebih
dahulu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Artinya, apabila sebuah tugas bisa
dikerjakan dengan waktu singkat, tidak ada salahnya dikerjakan tanpa adanya penundaan.
Waktu Anda bisa jadi lebih efisien untuk melaksanakan tugas selanjutnya.
• Kesinambungan (Principle of Continuity)
Perusahaan harus mengusahakan cara-cara yang mampu menjaga kelangsungan hidupnya
dan anggota di dalamnya. Peran Anda di sini adalah menanamkan faham betapa
pentingnya melakukan sebuah pekerjaan secara kesinambungan atau kontinuitas karena
jika ditinggalkan dapat membuat perusahaan Anda kolaps sewaktu-waktu.
• Koordinasi (Principle of Coordination)
Asas koordinasi adalah rangkaian dari asas-asas lainnya. Fungsinya untuk
mengintegrasikan setiap tindakan supaya lebih terarah dan tertuju dengan benar pada
tujuan awal perusahaan Anda

Dalam mempersiapkan dan mengajukan permohonan IPP Lembaga Penyiaran, beberapa ketentuan dalam peraturan perundang-undangan di bawah ini harus dipahami :


1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
2. Pasal 13 ayat (1) mengatur mengenai jasa penyiaran, yaitu terdiri atas jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi;
3. Pasal 13 ayat (2) mengatur mengenai penyelenggara jasa penyiaran, yaitu Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran Komunitas dan Lembaga Penyiaran Berlangganan;
4. Pasal 32 mengatur tentang Rencana Dasar Teknik Penyiaran dan Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran.
5. Pasal 33 dan 34 mengatur mengenai Perizinan;
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, dan peraturan pelaksanaannya, antara lain:
7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekeunsi Radio dan Orbit Satelit;
9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2001 Tentang Tata Cara Penerbitan Sertifikat Tipe Alat dan Perangkat Telekomunikasi;
10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi;
11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Radio Siaran FM (Frequency Modulation);
12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2003 tentang Standardisasi Perangkat Telekomunikasi;
13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 76 Tahun 2004 Tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Televisi Siaran Analog Pada Pita Ultra High Frequency (UHF);
14. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2005 tentang Sertifikat Alat dan Perangkat Telekomunikasi.
15. Peraturan KPI
16. Nomor 005/SK/KPI/5/2004 tentang Kewenangan, Tugas, dan Tata Hubungan Antara KPI Pusat dan KPI Daerah;
17. Nomor 009/SK/KPI/8/2004 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS);
18. Nomor 40/SK/KPI/08/2005 tentang Panduan Pelaksanaan Proses Administratif Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Jasa Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi;
19. Panduan Penilaian Kelayakan Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi

Daftar Pustaka

Tono Sudiwi. “Generasi Baru Wartawan & Dunia Pers Indonesia“, Vision,
Jakarta 2003.
http://jurnalpertekkom.blogspot.co.id/2013/02/kaidah-manajemen-untuk-mengelola-
media.html (diakses; Sabtu, 08-04-2017 : 23.16)
http://mebiso.com/13-prinsip-dasar-mendirikan-organisasi-perusahaan/
(diakses; Kamis, 30-03-2017 : 21:23)
https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/penyiaran-radio-dan-televisi/panduan-
prosedur-administratif-permohonan-izin-penyelenggaraan-penyiaran-lembaga-
penyiaran-komunitas-jasa-penyiaran-radio-dan-jasa-penyiaran-televisi/
(diakses; kamis 30-03-2017 : 21:30)

 

NAMA SEBAGAI SIMBOL

24 March 2017 13:49:54 Dibaca : 81

NAMA SEBAGAI SIMBOL


Sebuah Nama Sebuah Cerita..


Dimensi pertama atau fungsi pertama bahasa adalah Penamaan. Nama diri-sendiri adalah symbol pertama dan utama bagi seseorang. Nama dapat melambangkan status, cita rasa budaya, untuk memperolah citra tertentu (pengolahan pesan). Nama pribadi adalah unsur penting identitas seseorang dalam masyarakat, karena interaksi dimulai dengan nama dan baru kemudian diikuti dengan atribut-atribut lainnya. Nama yang kita terima sejak lahir tidak hanya mempengaruhi kehidupan kita, tetapi juga mempengaruhi orang lain untuk memperlakukan kita, dan terpenting, memepengaruhi kita dalam mempersepsi diri sendiri. Misalnya julukan “Murahan” terhadap seorang wanita mempengaruhi bagaimana orang itu diperlakukan oleh lawan jenisnya . Pendeknya nama dapat mempengaruhi hidup kita.


Nama adalah bagian dari konsep diri yang sangat penting. Bahkan nama juga menunjukan kesadaran seseorang.Nama jelas bersifat simbolik. Nama yang dianggap bagus atau keren menimbulkan kesan yang positif pada pendengar atau pembaca nama itu.Nama-nama yang bagus, Ngota dan sedikit kebrat-baratan seperti anton, Bram, Ivan, dan Yongki boleh jadi dipresepsi lebih positif daripada nama-nama yang kurang lazim atau terkesan “Kampungan” seperti Bejo, Juned, Pendul dan atau Samijo.


Konon dalam budaya Indian Amerika, Seorang anak yang lahir diberi nama dengan nama sesuatu yang terakhir kali dilihat sebelum pembuahan. Maka terdapatlah nama-nama seperti Elang besar bulu kuning, muka pucat, Elang batak, dan sebagainya . Nama dapat juga menyusahkan penyandangnya. Orang-orang yang punya nama Muhammad, Abdullah, Dan Khadija mungkin merasa terbebani bila mereka berkelakuan buruk. Orang-orang Sulawesi selatan menggati nama ibukota mereka Ujung Pandang Dengan Makkasar.

Manager Media Profesional

22 March 2017 11:32:24 Dibaca : 64

MANAGER MEDIA PROFESIONAL

A. Definisi Kepemimpinan


Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Kepemimpinan juga merupakan kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok . Disamping itu Kepemimpinan juga dapat dipahami sebagai bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus .
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

B. Macam – macam Gaya Kepemimpinan


1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

C. Empat Gaya Kepemimpinan Dari Empat Macam Kepribadian


1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang - orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang - orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

D. Manajer Profesional


Secara populer istilah professional digunakan untuk menerangkan seorang yang melakukan suatu pekerjaan guna memperoleh bayaran sebagai sumber penghasilan. Istilah ini digunakan untuk membedakannya dari seorang amatir. Sebutan atau predikat profesional juga menunjukkan bahwa orang yang menamakan dirinya seorang professional haruslah memiliki keahlian, dan keterampilan, dan pengetahuan yang lebih tinggi bobotnya daripada seorang yang amatir.
Definisi sederhana tentang seorang professional yang disampaikan diatas sebenarnya bisa juga diberlakukan kepada profesi manajer. Pertama, seorang manajer professional adalah orang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan bekerja sebagai amatir atau bekerja sambilan. Dengan demikian pula, seorang manajer professional umumnya bukan pemilik dari sebuah perusahaan tetapi benar-benar seorang bayaran. Kedua, seorang manajer professional tentunya diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya seperti seorang professional dalam bidang lainnya dan mempunyai keahlian serta keahlian dan pengetahuan yang cukup tinggi untuk mendukung keberhasilannya. Dengan demikian untuk menjadi seorang profesional seseorang harus mempersiapkan diri dengan terlebih dahulu melalui pendidikan yang tepat dan pengalaman serta gemblengan mental yang memadai.

E. Prinsip – prinsip Manajer Profesional


1. Mempunyai rasa percaya diri (self confidence) yang Besar
Percaya pada diri sendiri berarti menyadari bahwa seseorang (diri sendiri) mempunyai
kemampuan tertentu dan optimis dapat melakukan kegiatan atau usaha tertentu.

2. Berpandangan jauh ke Depan
Seorang manajer professional harus mempunyai visi yaitu impian yang masuk akal tentang
apa yang harus terjadi dengan organisasinya dan dengan dirinya sendiri. Seorang manajer
professional hendaknya memikirkan keadaan sekarang dalam mengambil keputusan tetapi
harus dapat memandang jauh ke depan tentang keadaan di masa mendatang.

3. Berwawasan Luas
Seorang manajer professional tidak harus selalu seseorang yang ahli secara teknis di
bidang terrentu, tetapi cukup seseorang yang banyak tahu secara umum mengenai hal-hal
yang terkait dengan bidang yang dikelolanya. Faktor-faktor lingkungan seperti ekonomi,
sosial dan budaya serta perkembangan ilmu dan teknologi perlu dipahaminya agar dapat
menjadi bahan-bahan pertimbangan untuk menghindari kesan subyektif. Dengan demikian
maka seorang manajer yang bekerja dalam bidang produksi seharusnya juga punya
pengetahuan cukup tentang siapa yang menjadi konsumen barang yang dibuatnya, ke mana
barang itu dijual, berapa biaya-biaya produksinya, soal ketenagakerjaan, dan sebagainya.
4. Berorientasi pada Pencapaian Tujuan dan Hasil
Manajer yang telah menetapkan tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun jangka
pendek, hendaknya melanjutkannya dengan menyusun program-program yang sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai tersebut. Dengan kata lain program dan rencana kerjanya
harus berorientasi pada tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan orientasi itu pula, seorang
manajer professional juga harus memiliki banyak inisiatif, inovasi dan mau bekerja keras.

5. Mau Mengambil Risiko
Tujuan tidaklah selalu dapat diraih, atau dengan kata lain ada kemungkinan berakhir
dengan kegagalan. Dalam hal ini manajer professional harus berani memulai sesuatu suatu
usaha dengan kemungkinan terjadinya risiko kegagalan, dan tidak benar apabila ia tidak
memulai karena takut gagal, sebab orang yang takut mengambil risiko tidak akan pernah
berbuat sesuatu.

Daftar Pustaka

Ruky, A. (2002). Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM atau MBA. Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.
Ciri-Ciri Manager Profesional. (2014). Retrieved Februari 2017, from roziknors.com: http://rozikinblog.blogspot.co.id/2012/10/ciri-ciri-manager-profesional.html
Organisasi Industri. (2010, Agusutus). Retrieved maret selasa, 2017, from Belajar Psikologi: http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/#ixzz1ijX4CPTU
Toko28.com. (2008). Retrieved Maret Selasa, 2017, from Wapannuri.com: http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html
WWW.ORGANISASI.ORG. (2001). Retrieved Maret Selasa, 2017, from godam64: https://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/

Risna A.K. DJ. Tayeb

23 January 2016 21:58:34 Dibaca : 101

Nama : Risna A.K. DJ. Tayeb
Nim : 291414037

A. Satelit Komunikasi

satelit, satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yaitu satelit alami dan satelit buatan.
1. Satelit Alami


Pengertian satelit alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari. 5 Satelit alami terbesar yang pernah ditemukan manusia adalah: Ganymede (Jupiter), Titan (Saturnus), Callisto (Jupiter), Io (Jupiter), serta Bulan (Bumi).


2. Satelit Buatan


Sedangkan pengertian satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain seperti misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi. Selanjutnya pada tulisan ini akan membahas tentang satelit buatan.
Satelit merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan fungsinya seperti: satelit komonikasi, satelit cuaca, satelit militer, dan satelit iptek.
Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan menggunakan roket. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis, dan Cina, sudah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya.
Posisi satelit berdasarkan orbitnya terbagi tiga macam, yaitu:
• Low Earth Orbit (LEO): 500-2.000 km di atas permukaan bumi.
• Medium Earth Orbit (MEO): 8.000-20.000 km di atas permukaan bumi.
• Geosynchronous Orbit (GEO): 35.786 km di atas permukaan bumi.
Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi.

Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponders, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah.
Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.
Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya.
Power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.

B. Video Text

Aplikasai perkantoran adalah sebuah perangkat lunak yang diperuntukkan khusus untuk pekerjaan di kantor supaya mempermudah pekerjaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Komponen-komponennya umumnya didistribusikan bersamaan, memiliki antarmuka pengguna yang konsisten dan dapat berinteraksi satu sama lain. Kebanyakan aplikasi perkantoran terdiri dari sedikitnya sebuah pengolah kata dan sebuah lembar kerja. Sebagai tambahan, paket dapat terdiri dari sebuah program presentasi, peralatan basis data, paket grafis dan peralatan komunikasi. Sebuah paket perkantoran juga dapat memiliki sebuah klien surat elektronik dan manejer informasi pribadi atau paket groupware. Salah satu contoh aplikasi perkantoran adalah video text.
Video text adalah penggunaan computer untuk tujuan memberikan materi tampilan tekstual pada layar CRT. Materi tekstual biasanya berbentuk materi naratif atau tabulasi dan disimpan dalam penyimpanan sekunder pada computer. Video teks ini memungkinkan setiap individu untuk meminta kerangka informasi dari komputer pusat melalui telepon atau kabel, untuk ditampilkan pada layar berupa tampilan video.

Informasi yang dimuat biasanya berupa berita, informasi kejadian aktual, serta berbagai informasi mengenai kebutuhan sehari-hari seperti prakiraan cuaca, nilai tukar mata uang, jadwal pertunjukan layar lebar, jadwal keberangkatan kereta api, pesawat terbang, bus, serta ditambah iklan. Berbeda dengan teleteks, videoteks memiliki kemampuan lebih, yaitu memungkinkan penggunanya tidak hanya mengakses informasi satu arah, melainkan juga melakukan komunikasi dua arah. Misalnya, pengguna videoteks tidak hanya dapat mengetahui jadwal pertunjukan bioskop, melaikan juga dapat memesan kursi melalui layar televisinya. Sistem videoteks memungkinkan pengguna melakukan transaksi dengan komputer utama seperti berbelanja, melakukan transaksi perbankan, dan sebagainya dengan layar televisi yang dihubungkan dengan keyboard.
Videotex dalam definisi yang lebih luas dapat digunakan untuk mengacu pada setiap layanan tersebut, termasuk internet, sistem papan buletin,penyedia layanan online , dan bahkan kedatangan / keberangkatan menampilkan di bandara. Penggunaan ini tidak lagi umum.

Untuk menyediakan informasi dalam bentuk videotext, terdapat tiga sumber utama bahannya, yaitu :

• Menciptakan file videotext pada komputernya sendiri.
• Berlangganan jasa videotext, yang memungkinkan pemakai untuk mengakses file videotext yang disediakan oleh jasa tersebut.
• Memperoleh akses ke file videotext dari perusahaan lain.
Sejarah dan Perkembangan Video Text
Videoteks dikembangkan oleh Sam Fedida beserta rekan-rekannya di British Telecommunications Research Laboratories pada tahun 1971. Motivasi pengembangan teknologi yang mulai diujicobakan pada 1976 ini adalah untuk memberi kemudahan bagi masyarakat. Yakni melalui peningkatan penggunaan telepon, kebutuhan pelayanan informasi yang interaktif, dan sebagainya. Selanjutnya, videoteks berkembang semakin pesat dengan rentang pengguna yang luas, dari rumah tangga hingga perusahaan atau kantor-kantor besar. Perkembangan videoteks pada tahun 80-an dimulai dengan lahirnya empat sistem videoteks yang masing-masing saling tidak kompatibel. Tentunya, keempat videoteks yang dikembangkan di negara-negara yang berbeda ini masing-masing bertujuan memenangkan pasar dengan dukungan dana yang sangat besar dari pemerintah. Keempat videoteks tersebut adalah :
• PRESTEL
Diperkenalkan oleh kantor pos Inggris sebagai pelayanan videoteks komersial pertama di dunia pada tahun 1979. Hingga 1981, diperkirakan 10.000 terminal videoteks PRESTEL telah digunakan dengan lebih dari 500 provider informasi. Kemudian, di tahun 1982, PRESTEL meluncurkan layanan baru GATEWAY yang memperluas layanan ke database yang telah ada. Data terakhir pada pertengahan 1980-an, PRESTEL telah memiliki 250.000 orang pengguna dengan 50.000 terminal.
• ANTIOPE

Diciptakan oleh badan penyiaran dan pos Perancis. Pada tahun 1986, lebih dari 2000 provider informasi dan jasa yang telah tergabung dalam terminal videoteks, meliputi 150 pelayanan media, 150 pelayanan finansial dan bank, 150 pedagang retail, dan sisanya tersebar dalam bidang pariwisata, pendidikan, pelayanan pemerintah, pertanian, kesehatan, transportasi, asuransi, dan industri.

• TELIDON
Telidon berasal dari bahasa Yunani, Tele (jauh) dan Idon (melihat). telidon adalah videoteks yang dikembangkan oleh Canadian Communications Research Center (CRC) selama 1970 an dan awal 1980-an. CRC menyebut Telidon sebagai sistem Generasi Kedua yang menawarkan peningkatan kinerja, grafis 2D, dukungan multi bahasa, dan sejumlah pilihan interaktivitas yang berbeda didukung pada berbagai hardware. Dengan fitur tambahan yang ditambahkan oleh AT & T Korporasi, Telidon menjadi dasar untuk NAPLPS standar
 contoh Telidon

o CAPTAIN
Diluncurkan oleh Jepang pada tahun 1980.
Kelebihan Videotext

o Videoteks memiliki kemampuan yang lebih baik termasuk dalam kecepatan menangkap informasi
o Menyediakan konten interaktif dan menampilkannya di televisi, biasanya menggunakan modem untuk mengirim data di kedua arah.
o Ada komunikasi dua arah

Kekurangan Videotext

o Menyajikan informasi dalam jumlah halaman yang terbatas, tergantung pada kapasitas memori komputer pusat.
o Jumlah informasi yang dapat dimuat dalam satu halaman tampilan juga sangat terbatas, yakni sekitar seratus kata atau setara dengan jumlah materi grafis.
o Penggunaan videoteks menyedot biaya yang besar

C. Teleteks


Teleteks adalah sistem penyampaian informasi satu arah yang sistem pemancarannya dengan memanfaatkan garis televisi yang tidak dimanfaatkan dalam pengiriman sinyal gambar dan sinyal suara. Sinyal-sinyal teleteks ini ditumpangkan pada sinyal gambar televisi dalam bentuk digital, memproses informasi tersebut dan menampilkannya secara grafis di atas layar, berita, ramalan cuaca, dan informasi olah raga , harga saham, tinjauan acara, dan teks keterangan adegan untuk orang-orang yang sulit mendengar adalah contoh-contoh dari banyak layanan yang bisa disediakan melalui teleteks. Biasanya dapat ditampilkan pada saluran 888 atau 777.
1. Sejarah teleteks
Seiring perkembangan zaman, teknologi komunikasi semakin mengalami kemajuan dalam penyampaian informasi kepada khalayak. Media-media informasi seperti koran, majalah, dan buku mengalami perkembangan menjadi suatu media elektronik seperti teleteks. Teleteks ini disediakan oleh televisi-televisi tertentu yang berfungsi sebagai surat kabar. Awalnya teleteks dirancang di Inggris pada tahun 1970an. Inggris memiliki dua pelayanan teleteks, yaitu Ceefax (1972) yang dikendalikan oleh Britain Broadcasting Corporation (BBC) dan ‘Oracle’ (Optional Reception of Announcements by Coded Line Electronics) oleh Independent Broadcasting Authority (IBA). Pada tahun 1976, sistem teleteks diperkenalkan pertama kali oleh ITV dan BBC di Inggris. Akhirnya, banyak Negara yang mengadopsi system teleteks ini sebagai layanan tambahan acara-acara televisi pada stasiun televisi tertentu, salah satunya adalah Indonesia yaitu stasiun TV Metro TV. Pada awalnya, Ceefax dan Oracle memiliki perbedaan pada tampilan informasinya. Ceefax ditampilkan 24 baris dari 32 karakter, sedangkan Oracle menampilkan 22 baris dari 40 karakter. Pada tahun 1974 semua layanan yang disepakati standar untuk menampilkan informasi. IBA, BBC, dan British Radio Equipment Manufacturers Association menerbitkan “The Broadcast Teletext Spesifikasi”. Standar teleteks direvisi pada tahun 1981 berubah menjadi CEPT1 dan juga “World System B” (yang dikenal sebagai WST atau World System Teletext). Sayangnya, perkembangan teknologi teleteks ini tidak berkembang dengan baik di Amerika Serikat dan Amerika Utara. Pada tahun 1980an, Departemen Perhubungan Kanada mengembangkan sistem yang sama seperti teleteks, yaitu Telidon. Sistem Telidon kemudian dikembangkan menjadi NAPLPS, tetapi tidak ada satupun yang berhasil. Dengan adanya Televisi kabel dan Televisi berlangganan membuat peminatan terhadap teleteks semakin berkurang. Namun, system teleteks ini juga mengikuti perkembangan kecanggihan televisi, dari Televisi analog hingga berubah menjadi Televisi digital.

2. Dasar sistem teleteks
gelombang-gelombang sinyal yang tidak terpakai untuk mengirimkan informasi yang ditampilkan pada layar televisi sebagai tanggapan terhadap sinyal-sinyal digital yang diterima. Apabila terjadi suatu gangguan pada sinyal-sinyal ini, akan menghasilkan kesalahan informasi yang diterima. Hal ini berbeda dengan gangguan yang diterima pada gambar televisi normal. Penangkapan sinyal dari sistem teleteks ini hanya dapat diakses apabila televisi yang dimiliki mempunyai potensi dan alat dekoder untuk menerima sinyal tersebut. Metode teleteks menggunakan kapasitas cadangan sinyal televisi untuk memberikan informasi yang secara terpisah dari layanan siaran televisi yang biasa dan bisa terus untuk diperbarui. Pada saat kemunculan teleteks, diperkirakan akan menjadi akhir dari surat kabar dan majalah karena ditampilkan seperti lembaran-lembaran teks pada layar televisi dan informasi yang disusun menyerupai majalah ataupun surat kabar. Pada kenyataannya, sampai saat ini kehadiran teleteks tidak mengesampingkan adanya surat kabar.
3. Layanan Teleteks
Dalam layanan pada teleteks terdiri dari halaman-halaman, yang pada setiap halaman penuh oleh informasi. Halaman-halaman informasi ini memiliki alamat-alamat tertentu dalam data teleteks yang ditujukan kepada dekoder dalam menerima halaman apa dan baris apa dari alamat yang diminta. Informasi yang tertera pada baris diisi berurutan dari kiri ke kanan. Teleteks memiliki sistem penerbitan seperti majalah melalui sinyal televisi yang ditransmisi ke televisi. Layanan teleteks ini terbagi menjadi delapan majalah. Setiap majalah dapat terdiri dari sampai 100 halaman. Setiap halaman mempunyai sub-kode yang terkait. Kode-kode ini ditujukan untuk membawa informasi waktu sehingga alamat yang diinginkan dapat dikodekan.
4. Tampilan teleteks
Tampilan teleteks terdiri dari teks-teks berupa huruf, angka, dan lain-lain, serta berbentuk grafis yang sederhana. Di dalamnya, juga terdapat sejumlah kode-kode pengontrol untuk pemilihan grafis atau teks layar berwarna dan fitur-fitur lain yang disebut sebagai atribut. Setiap karakter atau tampilan grafis menempati suatu area dari layar yang disebut character rectangle. Pada saat perancangan sistem teleteks, komputer menggunakan tampilan minimal 80 kolom per baris. Namun,resolusi televisi dalam negeri tidak memungkinkan banyak karakter yang ditampilkan dengan baik sepanjang satu baris. di samping itu, apabila seseorang melihat sebuah layar teleteks dari rata-rata jarak menonton gambar televisi akan kesulitan untuk membaca teks pada kolom 80. atas pertimbangan ini, maka diputuskan untuk menggunakan 40 karakter per baris dan nilai dari 24 sudah ditentukan, meskipun yang akan dilihat adalah 25 baris tambahan yang digunakan pada perangkat tambahan baru untuk spesifikasi.
5. Tampilan karakter
Karakter yang tersedia untuk ditampilkan dalam sistem teleteks adalah huruf A sampai Z dan a sampai z, angka 0-9, dan tanda baca umum serta simbol (tanda-tanda mata uang dll). Seperti yang telah disebutkan, sistem juga memungkinkan untuk menampilkan sejumlah bentuk grafis secara sederhana dan gambar yang akan dibuat. Resolusi bentuk-bentuk ini tidak besar dan hanya berupa gambar-gambar kasar dengan garis persegi panjang yang dapat diciptakan. Awalnya, sistem ini dirancang hanya untuk menampilkan informasi berupa teks, dan gambar-gambar grafis tidak begitu dianggap penting karena hanya untuk memungkinkan tampilan pos besar dan diagram-diagram sederhana, yang disebut blok grafis. untuk mendapatkan bentuk blok grafis ini, karakter persegi panjang terbagi menjadi matriks 2 X 3 persegi panjang kecil. Masing-masing empat persegi panjang kecil ini dapat menjadi terang (hitam) atau kosong (putih) , dan ada korespondensi langsung antara layar persegi panjang kecil dan keadaan bit itu sendiri dalam mentransmisi kode. Karena sistem ini dirancang ketika warna televisi yang ada (meskipun pada awal hari) berwarna teleteks menampilkan yang dipenuhi sejak awal. ada tujuh warna tersedia – warna dasar seperti merah, hijau, dan biru, bersama dengan tiga kombinasi dari dua warna ini (kuning, magenta dan cyan) dan putih.
6. Perkembangan teleteks
Teleteks mengalami perkembangan dari sistem yang sederhana hingga digital seperti saat ini. Selama tiga dekade lebih, format dasar teleteks tidaklah berubah hanya saja mengalami penambahan dan perbaikan.Standar Electronic Programme Guides (EPG). Programme Delivery Control signals, digunakan oleh video recorder untuk memulai atau menghentikan rekaman pada waktu yang tepat bahkan selama perubahan dalam pemrograman yang dikirim sebagai paket teleteks. Teleteks digital, dikenal ketika televisi analog berubah menjadi televisi digital. Meskipun memiliki standar teleteks digital asli, tetapi memiliki standar yang berbeda sama sekali dengan format teleteks dasar, seperti MHEG-5 dan Multimedia Home Platform.
7. Kegunaan
Terdapat beberapa kegunaan dari sistem teleteks yang dapat dimanfaatkan.
1. Memberikan informasi berita-berita aktual dalam bentuk teks (huruf dan angka) dengan berbagai warna.
2. Menjadi media pemasangan iklan-iklan pemasaran secara sederhana.
3. Dapat berinteraksi dengan sistem untuk meminta dan menerima informasi dan layanan yang spesifik.
4. Mendapatkan informasi mengenai prakiraan cuaca setiap hari.
5. Dapat mengikuti perkembangan informasi harga-harga saham
D. Teleconference
Pengertian teleconference atau telekonferensi atau teleseminar adalah komunikasi langsung di antara beberapa orang yang biasanya dalam jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan dan dihubungkan oleh suatu sistem telekomunikasi.
Jadi teleconference adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan melewati telefon atau koneksi jaringan. Pertemuan tersebut bisa menggunakan suara (audio conference) atau menggunakan audio-video (video conference) yang memungkinkan peserta konferensi saling melihat dan mendengar apa yang dibicarakan, sebagaimana pertemuan biasa. Dalam telekonferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard yang sama dan setiap peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi aplikasi.
Sistem telekomunikasi dapat mendukung teleconference karena menyediakan satu atau lebih dari berikut ini: audio, video, dan / atau layanan data oleh satu atau lebih berarti, seperti telepon, komputer , telegraf, teletip, radio, dan televisi.
Di Indonesia, terdapat beragai layanan teleconference melalui telepon baik fixed unyai kemampuan untuk melayani percakapan sampai 30 pemanggil dalam satu konferensi. Jumlah peserta dapat diatur sesuai dengan keinginan penyelenggara konferensi. Sistem conference atau konferensi juga bisa dilengkapi dengan PIN (Personal Identification Number) sehingga menjamin kerahasiaan suatu konferensi dari pemanggil yang tidak diundang dalam telekonferensi atau teleconference tersebut.


E. Interaktive Cable Television


Televisi interaktif ( juga dikenal sebagai ITV atau iTV ) adalah bentuk konvergensi media , menambahkan layanan data dengan teknologi televisi tradisional . Sepanjang sejarahnya , ini telah termasuk pengiriman on-demand konten , serta penggunaan baru seperti belanja online , perbankan , dan sebagainya . TV interaktif adalah contoh konkret bagaimana baru teknologi informasi dapat diintegrasikan secara vertikal ( ke dalam teknologi yang didirikan dan struktur komersial ) daripada lateral ( menciptakan peluang produksi baru di luar struktur komersial yang ada , misalnya world wide web ).

1. Televisi definisi

Interaktif merupakan kontinum dari rendah ( TV on / off , volume, mengubah saluran ) sampai sedang interaktivitas ( film sederhana pada permintaan tanpa kontrol pemutar ) dan interaktivitas tinggi di mana , misalnya , anggota audiens mempengaruhi program makhluk diawasi. Contoh paling jelas dari ini akan menjadi jenis real-time voting di layar , di mana orang penonton membuat keputusan yang tercermin dalam bagaimana acara terus . Sebuah jalan kembali ke penyedia program tidak perlu memiliki pengalaman program interaktif . Setelah film download misalnya , kontrol semua menjadi lokal . Link yang dibutuhkan untuk men-download program ini, tetapi teks dan perangkat lunak yang dapat dijalankan secara lokal pada set-top box atau IRD ( Integrated Receiver Decoder ) dapat terjadi secara otomatis , setelah penonton memasuki saluran

2. Sejarah

Paten pertama interaktif terhubung TV telah didaftarkan pada tahun 1994 , dilakukan pada tahun 1995 di Amerika Serikat .Ini jelas mengekspos teknologi interaktif baru ini dengan makan konten dan umpan balik melalui jaringan global. Identifikasi pengguna memungkinkan berinteraksi dan pembelian .

3. Kembali jalur

Penampil harus dapat mengubah pengalaman menonton (misalnya memilih sudut untuk menonton pertandingan sepak bola), atau informasi kembali ke penyiar.
Ini "jalan kembali," saluran kembali atau "channel kembali" bisa melalui telepon, SMS mobile (pesan teks), radio, digital subscriber lines (ADSL) atau kabel.

Pemirsa TV kabel menerima program mereka melalui kabel, dan kabel jalur kembali diaktifkan platform terintegrasi, mereka menggunakan kabel yang sama sebagai jalur kembali.

Pemirsa satelit (kebanyakan) kembali informasi kepada penyiar melalui saluran telepon reguler mereka. Mereka dikenakan biaya untuk layanan ini pada tagihan telepon biasa mereka. Koneksi internet melalui ADSL, atau lainnya, teknologi komunikasi data, juga semakin banyak digunakan.

Interaktif TV juga dapat disampaikan melalui udara darat (Digital Terrestrial TV seperti 'Freeview' di Inggris). Dalam hal ini, seringkali tidak ada 'jalur kembali' seperti - sehingga data tidak dapat dikirim kembali ke penyiar (sehingga Anda tidak bisa, misalnya, suara di acara TV, atau memesan sampel produk). Namun, interaktivitas masih mungkin karena masih ada kesempatan untuk berinteraksi dengan aplikasi yang disiarkan dan di-download ke kotak set-top (sehingga Anda masih bisa memilih sudut kamera, bermain game dll).

Semakin jalur kembali menjadi koneksi broadband IP, dan beberapa penerima hybrid sekarang mampu menampilkan video baik dari koneksi IP atau dari tuner tradisional. Beberapa perangkat sekarang didedikasikan untuk menampilkan video hanya dari saluran IP, yang telah melahirkan IPTV - Internet Protocol Television. Munculnya "broadband jalur kembali" telah memberikan relevansi baru untuk Interaktif TV, karena membuka kebutuhan untuk berinteraksi dengan Video on Demand server, pengiklan, dan operator situs web

4. Interaktivitas dengan TV

Yang paling sederhana, interaktivitas dengan TV sudah sangat umum, dimulai dengan penggunaan remote control untuk mengaktifkan perilaku channel surfing, dan berkembang untuk memasukkan video-on-demand, VCR-seperti jeda, rewind, dan maju cepat, dan DVR, skipping komersial dan sejenisnya. Itu tidak mengubah isi atau linearitas yang melekat, hanya bagaimana pengguna mengendalikan tampilan konten itu. DVR memungkinkan pengguna untuk konten pergeseran waktu dengan cara yang tidak praktis dengan VHS. Meskipun bentuk TV interaktif adalah tidak signifikan, kritikus mengklaim bahwa mengatakan bahwa menggunakan remote control untuk menghidupkan TV dan mematikan membuat televisi interaktif seperti mengatakan membalik-balik halaman buku membuat buku interaktif.
Dalam waktu yang tidak terlalu jauh, mempertanyakan apa yang interaksi yang nyata dengan TV akan sulit. Panasonic sudah memiliki teknologi pengenalan wajah dilaksanakan prototipe Panasonic Hidup Dinding. Hidup Dinding secara harfiah dinding di rumah Anda yang berfungsi sebagai layar. Panasonic menggunakan teknologi pengenalan wajah mereka untuk mengikuti penampil di sekitar ruangan, menyesuaikan ukuran layar yang sesuai dengan pemirsa jarak dari dinding. Tujuannya adalah untuk memberikan pemirsa kursi terbaik di rumah, terlepas dari lokasi. Konsep ini dirilis di Panasonic Consumer Electronics Show pada tahun 2008. Its tanggal rilis diantisipasi tidak diketahui, tetapi dapat diasumsikan teknologi seperti ini tidak akan tetap tersembunyi untuk waktu yang lama.

F. Computerized network


Jaringan komputer (computer networks) adalah himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous yang berarti komputer tersebut memiliki kendali atas dirinya sendiri, bukan merupakan bagian komputer lain. Jaringan komputer juga sebuah sarana untuk menghubungkan komputer melalui sebuah media komunikasi sehingga bisa berbagi informasi (file sharing, printer sharing dan internet sharing).
1.1 Terminologi Jaringan
Networking (jaringan komputer) dibangun dalam bentuk dan ukuran berbeda-beda, bergantung kondisi dan kebutuhan individu yang menyelenggarakan. Industri networking berkembang demikian pesat sehingga ditemukan beragam tipe dan desain. Inilah yang disebut dengan Terminologi Networking (Network Terminology).

Pada dasarnya LAN dan WAN merupakan desain asli jaringan komputer. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, konsep ini mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan.

1.1.2 Local Area Networking (LAN)
LAN (Local Area Network) adalah hubungan dua komputer atau lebih melalui suatu perantara media sehingga setiap node komputer dapat saling melakukan akses.

Dilihat dari jarak jangkauannya, hubungan LAN hanya dalam suatu lokasi tertentu, misalnya satu ruangan, satu gedung atau antar gedung pada jarak < 1 km.

LAN dapat berupa sekumpulan device/perangkat komunikasi seperti komputer server,komputer client, hub, switch, bridge, repeater, printer dan lain-lain.

Manfaat sebuah LAN adalah pengguna dapat melakukan share (pengunaan bersama-sama) atas file, printer dan internet.

Sebagai media penghubung umumnya LAN menggunakan kabel atau wireless.

Contoh :
• Hubungan komputer-komputer di Master Computer
• Hubungan komputer-komputer di Bank Mandiri Palembang
• Hubungan komputer-komputer di Universitas Sriwijaya
• Hubungan komputer-komputer di BCA Palembang

1.1.3 Metropolitan Area Network (MAN)MAN (Metropolitan Area Network) adalah hubungan antar komputer-komputer dengan area operasi lebih besar dari LAN tetapi lebih kecil dari WAN seperti hubungan komputer-komputer di sebuah kota.
Berdasarkan jaraknya, yang dikategorikan sebagai MAN adalah pada jarak antara 1~100 km.
Untuk media penghubungannya MAN umumnya menggunakan wireless.

Contoh :
Komunikasi komputer-komputer di DJ-1 dengan komputer di DJ-2 dan DJ-3.

1.1.4 Wide Area Network (WAN)
WAN (wide Area Network) adalah hubungan antar komputer-komputer dalam area geografis sangat luas seperti antar kota, antarpropinsi, antarnegara atau bahkan antarbenua.
Berdasarkan jaraknya, yang dikategorikan sebagai WAN adalah pada jarak > 100 km.

Untuk media penghubungannya WAN menggunakan satelit.
Internet juga dikateorikan sebagai hubungan WAN.
Contoh:
Komputer di BCA Jakarta dengan komputer di BCA Cabang Palembang.

1.1.5 Storage Area Network (SAN)STORAGE AREA NETWORK (SAN)
adalah koneksi-koneksi server ke device-device penyimpanan melalui teknologi seperti Fibre Channel.
Umumnya teknologi ini digunakan untuk penyimpanan data dari komputer dikantor-kantor cabang yang ada di beberapa propinsi ke komputer server yang ada di kantor pusat Jakarta. Sehingga semua data dari kantor cabang akan tersimpan di kantor pusat.

Teknologi SAN banyak digunakan oleh Bank yang mempunyai kantor cabang tersebar di seluruh daerah.

1.2 Topologi Jaringan

Topologi adalah gambaran perencanaan hubungan antar komputer dalam Local Area Network yang umumnya menggunakan kabel sebagai media transmisi dengan konektor, ethernet card, dan perangkat pendukung lainya. Secara fisik topologi dapat didefinisikan sebagai layout aktual dari kabel-kabel (media) jaringan.

Contoh impikasi penggunaan teknologi komunikasi baru :
1. Kehidupan Sosial
 Penggunaan Alat Komunikasi yang semakin pesat dikalangan masyarakat.
Penggunaan HP misalnya.
2. Kehidupan Ekonomi
 Misalnya dalam menjalani Jual beli melalui Hp, misalnya Online Shop
3. Kehidupan budaya
 Misalnya pengenalan budaya melalui televisi
4. Kehidupan politik masyarakat
 Menggunakan E-Mail
 Portal Pemerintahan
 Blogging
 Video Streaming

2. Perkembangan teknologi komunikasi terhadap dunia jurnalistik

Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi dan informasi tersebut merupakan bentuk dari globalisasi dan modernisasi yang dihasilkan oleh perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat.

Hal tersebut semakin memudahkan manusia atau seseorang untuk membangun jaringan dan berinteraksi dengan orang lain tanpa batasan jarak dan waktu. Kemajuan ini menunjang kehidupan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Namun, ada pula dampak yang merugikan dari perubahan sosial tersebut.

Tidak dipungkiri dengan pesatnya kemajuan teknologi maka bermunculan akses-akses yang memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi dan melakukan kegiatan lainnya, seperti hadirnya sosial media yang sangat akrab dengan masyarakat seperti Faceebok, Twitter, Blackberry Masenger, Path, Whantsapp dan media sosial lainnya. Masyarakat dimanjakan dengan kemudahan-kemudahan yang dihadirkan oleh sosial media.

Perkembangan teknologi semakin canggih. Dari tahun ke tahun, temuan hasil karya-karya yang inovatif semakin memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi tersebut sangat memudahkan manusia, terutama dalam hal berkomunikasi.

Untuk memperoleh informasi yang cepat dan terbaru, kini cukup dengan internet. Berkembangnya internet menjadi trend masa kini, yang dikategorikan sebagai new media.

Sosial media adalah salah satu perkembangan teknologi yang memiliki andil besar dalam memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.

Sosial media mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Masyarakat tidak tergantung pada alat komunikasi modern seperti telepon. Budaya silaturahmi masih terasa saat itu, yang menjalin hubungan akrab antar satu sama lain. Berkenalan dengan orang lain pun, pasti dengan “face to face”.

Dengan hadirnya sosial media seakan semuanya disulap menjadi komunikasi yang baru yakni komuniksi yang mudah dengan jejaring internet melalui sosial media tanpa harus mendatangi rumah per rumah untuk berkomunikasi.

Masyarakat yang bergantung kepada media sosial sebagai alat komunikasi seharusnya lebih mementingkan komunikasi tatap muka atau secara langsung.
Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk memperoleh informasi secara cepat, berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan dan lebih mudah mengekspresikan diri dimana semua ini dapat dilakukan tanpa batasan jarak dan waktu dengan biaya yang terjangkau.

 

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit
https://rafikalukhlu.wordpress.com/2013/11/10/aplikasi-perkantoran-videotext-2/
http://www.usebanking.com/united-teletech-financial/
https://en.wikipedia.org/wiki/Interactive_television
http://komputer.iklankecil.com/pengertian-teleconference.htm
http://azifirmansyah1994.blogspot.co.id/2013/01/makalah-networking.html

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong