ARSIP BULANAN : September 2020

GORONTALO – Fakultas Ilmu Pendidikan kembali melanjutkan program pertukaran mahasiswa dengan 7 Perguruan Tinggi. Ini merupakan implementasi Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka melalui program Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi (PERMATA-SAKTI) dan Pertukaran Mahasiswa FIP JIP.

Pertukaran mahasiswa tersebut melibatkan 7 Perguruan Tinggi yakni Univ. Negeri Padang, Univ. Negeri Jakarta, Univ. Negeri Surabaya, Univ. Negeri Malang, Univ. Negeri Yogyakarta, Univ. Pendidikan Indonesia (Bandung), Univ. Sultan Ageng Tirtayasa (Banten), dan 1 orang mahasiswa dari Thailand.

Dalam program pertukaran mahasiswa, FIP UNG akan menerima 57 mahasiswa dari tiga Program Studi sedangkan mahasiswa asal UNG yang akan belajar diluar Kampus UNG sebanyak 62 mahasiswa.

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Dr. Arwildayanto, M.Pd, dalam sambutannya menyambut baik kehadiran mahasiswa dari Perguruan Tinggi yang terlibat dalam program ini.  

“Selamat bergabung di FIP UNG, semoga mendapatkan pengalaman dan wawasan yang lebih baik tentang Gorontalo,” kata Dr. Arwildayanto.

Menurutnya pertukaran mahasiswa ini merupakan implementasi dari Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, yang akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman berharga, membangun jaringan dengan pertukaran informasi dan ide dengan orang yang memiliki minat yang sama dalam lingkungan sosial informal (networking) serta pertukaran budaya.

Dr. Arwildayanto juga berpesan untuk mahasiswa khususnya mahasiswa UNG yang terlibar pada program ini untuk menjaga nama baik almamater selama mengikuti program pertukaran.

“Tunjukan prestasi yang terbaik serta terus membangun networking sehingga ke depan bisa menjadi pemimpin yang tangguh, dengan keluasan pandangan, persahabatan, dan ide-ide positif dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika,” ujarnya.

       

GORONTALO – Pada momen Dies Natalis ke-57 Universitas Negeri Gorontalo meluncurkan buku UNG Merespon Pandemi (Diskursus tradisi, pengetahuan, dan realitas sosial masyarakat Gorontalo). Buku diluncurkan UNG yang memuat rekomendasi, gagasan dan kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya apresiasi dari Ketua Gugus Tugas Covid-19 Republik Indonesia Letjen TNI Doni Monardo.

Menurut Doni, Satgas Covid-19 menyambut gembira inisiatif UNG melalui Covid-19 Crisis Centre UNG untuk menerbitkan buku tersebut. Buku UNG Merespon Pandemi kata Doni merupakan sebuah terobosan positif ditengah pandemi, dengan memberikan pencerahan bagi pembaca, sekaligus dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Buku ini diharapkan mampu merangkum gagasan yang sangat dekat dengan realitas sosial masyarakat khusus bagi yang terdampak Pandemi,” kata Doni.

Pemikiran-pemikiran yang tertuang dalam buku, selayaknya dapat memperkaya masyarakat dalam menemukan solusi. Pandemi bukan hanya sekedar perkara kesehatan, lebih dari itu memiliki keterakitan erat dengan seluruh lini kehidupan masyarakat.

“Jadikan kasus pandemi ini sebagai catatan pelajaran serta sejarah bagi generasi yang akan datang,” ujarnya. (wahid)

 

 

 

 

 

 

SEJARAH BERDIRINYA KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

18 September 2020 20:09:04 Dibaca : 28

Universitas Negeri Gorontalo, disingkat UNG, adalah perguruan tinggi negeri di Gorontalo, Indonesia, yang berdiri pada 1 September 1963. Mulanya Universitas ini diberi nama Junior College, dan menjadi bagian dari FKIP UNSULUTENG. Tahun 1964 statusnya berubah menjadi Cabang FKIP IKIP Yogyakarta Cabang Manado, tahun 1965 bergabung dengan IKIP Manado Cabang Gorontalo.

Tahun 1982 lembaga ini menjadi salah satu Fakultas dari Universitas Sam Ratulangi Manado dengan nama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsrat Manado di Gorontalo. Lembaga ini resmi berdiri sendiri berdasarkan Keppres RI Nomor 9 Tahun 1993 tanggal 16 Januari 1993, dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Gorontalo.

Tahun 2001 berdasarkan Keppres RI Nomor 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2001 status lembaga ini ditingkatkan menjadi IKIP Negeri Gorontalo dengan 5 Fakultas dan 25 Program Studi. Dan akhirnya, pada tanggal 23 Juni 2004 Presiden Megawati meresmikan menjadi Universitas Negeri Gorontalo dengan Keputusan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2004, tanggal 23 Juni 2004.

Universitas Negeri Gorontalo membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala upaya pengembangan martabat manusia melalui riset-riset. Paradigma piramida terbalik yang didorong oleh Rektor Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd sangat mengutamakan program-program yang bisa lebih mendorong jurusan/prodi untuk bisa lebih mandiri, kreatif dan inovatif.

Berdasarkan hasil akreditasi institusi oleh Badan Akreditasi Perguruan Tinggi tahun 2018, mengukuhkan Universitas Negeri Gorontalo masuk sebagai jajaran Perguruan Tinggi terbaik dengan perolehan akreditasi A. Pada tahun 2017, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 50 berdasarkan peringkat 100 besar Perguruan Tinggi Indonesia Non Politeknik oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Republik Indonesia. Selain itu berdasarkan data Peringkat Universitas di Dunia versi Webometrics tahun 2018, menempatkan Universitas Negeri Gorontalo pada peringkat 154 (Asia Tenggara) dan 42 (Indonesia).

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong