ARSIP BULANAN : April 2021

       Nama : Siti Hadija Ngadi

       Nim     : 151420047

       Kelas   : 2B

 

 

 A. Latar Belakang

      Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia selalu melakukan kegiatan konsumsi dimana kegiatan konsumsi ini yakni menghilangkan sebuah nilai barang atau jasa untuk memenuhi kepentingan,keinginan, dan kebutuhan bagi setiap orang untuk mencapai kepuasannya. Faktor konsumsi terdiri dari faktor internal dan faktor ekternal, faktor internal yakni faktor yang berasal dari di pribadi konsumen meliputi pendapatan konsumen, keinginan konsumen, kebiasaan konsumen, dan selera konsumen. Sedangkan faktor ekternal yakni faktor yang berasal dari luar konsumen atau berasal dari lingkungan sekitar dimana konsumen itu tinggal. Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa yang ditunjukkan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup (Sukwiaty 2006 : 28). Seorang konsumen harus bertindak bijaksana dalam mempergunakan atau membelanjakan uangnya dengan cara bertindak ekonomis yaitu mempertimbangkan hasil dan pengorbanan. Dalam hal ini yang menjadi sorotan utama pengunaan konsumsi disini yakni seorang mahasiswa. Dimana bagaimana ia melakukan kegiatan konsumsi dilihat dari segi standar ekonomi tinggi maupun ekonomi rendah dari orang tua.       Perilaku konsumsi mahasiswa biasanya condong pada perilaku konsumsi Rasional (konsumtif) dan irasional. Konsumsi rasional bisa dikatakan perilaku konsumsi yang tidak ada batasnya. Sedangkan perilaku konsumsi irasional lebih pada mementingkan keinginannya dari pada kebutuhannya yang nantinya dengan perilaku konsumsi mahasiswa ini bisa berdampak pada status sosial ekonomi orang tua. Mahasiswa hendaknya sadar bahwa tidak selamanya kebutuhan yang dicari akan terpenuhi karena masalah kelangkaan. Sesuai dengan yang disampaikan Raharja dan Manurung (2010: 1) bahwa keputusan dalam menentukan pilihan bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.         Dilanjutkan oleh Raharja dan Manurung karenanya manusia perlu belajar bagaimana menetukan pilihan, hal inilah yang akan dipelajari dalam ilmu ekonomi (economic). Dengan demikian ilmu ekonomi membantu manusia agar upaya kearah pemenuhan kebutuhan yang selalu langka tersebut bisa dilakukan dengan baik.       Menurut Sangaji dalam Dian Eka (2011: 30) mengatakan bahwa,”Status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial dan ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan sebagainya.” Quin dalam Dian Eka (2011: 30) menambahkan bahwa,”Status sosial ekonomi adalah ukuran untuk menentukan posisi seseorang, yaitu berdasarkan pekerjaan, penghasilan dan keanggotaannya dalam perkumpulan sosial.” Ada tiga faktor yang mempengaruhi status sosial ekonomi yaitu: (1) Penghasilan atau kekayaan Menurut Danang sanyoto (2002:34) Penghasilan adalah pendapatan rata-rata yang diperoleh dari pekerjaan yang ditekuni dalam kehidupan sehari-hari. Artinya adalah Tingkat pendapatan orang tua biasanya didasarkan atas pekerjaan yang mereka lakukan pada suatu instansi baik instansi pemerintah maupun swasta, dari pekerjaan itu mereka akan mendapatkan suatu penghasilan sesuai dengan yang diberikan oleh pihak yang bersangkutan dimana mereka bekerja, (2). Pekerjaan Menurut Setiadi J. Nugroho (2003:34) Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang tua siswa untuk mencari nafkah. Bidang-bidang pekerjaan yang ada di masyarakat semakin bertambah banyak yang masing-masing menuntut keterampilan, kemampuan, keahlian, dan pendidikan, (3). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Apabila perekonomian cukup, lingkungan materil yang dihadapi anak di dalam keluarganya lebih luas seperti ia mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan hidup yang tidak dapat ia perkembangkan apabila tidak ada alat-alatnya, selain itu hubungan sosial antara seorang anak dengan orangtuanya juga mempengaruhi perkembangan kecakapan hidup seorang anak. Dapat dikatakan bahwa status sosial ekonomi bersifat relatif sehingga tidak dapat disamakan antara kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Mahasiswa yang memilikipengetahuan terhadap cara mengelola keuangan, kualitas barang, dan kebutuhan mendesak yang sewaktu-waktu bisa terjadi akan lebih selektif dalam melakukan kegiatan konsumsi Untuk memiliki literasi ekonomi yangmemadai, mahasiswa perlu memahami ilmu ekonomi. Sesuai dalam teori dikatakan bahwa ”status sosial ekonomi (kelas sosial) seseorang akan mempengaruhi pola konsumsinya” (Engel, Blackwell dan Minard: 1994). Hal ini berarti semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua maka peluang untuk berkonsumsi semakin banyak.

 

B. Rumusan Masalah

B. Rumusan Masalah1. Apa itu konsumsi?

2. Bagaimana perilaku konsumsi mahasiswa dilihat dari aspek status sosial ekonomi?

3. Bagaimana caranya mengatasi tindakan konsumsi yang rasional?

4. Apakah status sosial ekonomi orang tua dapat mempengaruhi kegiatan konsumsi?

 

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu konsumsi.

2. Untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumsi dilihat dari aspek status sosial ekonomi.

3. Untuk mengetahui bagaimana caranya mengatasi tindakan konsumsi yang rasional.

4. Untuk mengetahui apakah status sosial ekonomi orang tua dapat mempengaruhi kegiatan konsumsi.

                 

                               DAFTAR PUSTAKA

 

Dias. 2015. Pengaruh Literasi Ekonomi Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa.Journal Vol 5 Nomor 1. Diakses 24 April 2016Engel, J.F., R.D, Blackwell., and P.W, Miniard, (1994). Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara.Herdiyani, R. 2014. Dampak Media Bagi Remaja Perempuan. Http://www.Jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act”artikel1%7c.26%cx.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong