ARSIP BULANAN : April 2021

DAMPAK NEGATIF COVID-19 TERHADAP PENDIDIKAN DI INDONESIA

09 April 2021 11:28:10 Dibaca : 182

Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pendidikan bertujuan untuk memberikan pengembangan kemampuan diri pada siswa dalam hal spiritual., pengelolaan diri, kepbribadian, kemampuan berfikir, akhlak yang mulia, dan kualitas diri (Harahap, S, & Daharnis, 2018). Namun, Keadaan Indonesia saat ini sedang mengalami kondisi tidak baik disebabkan oleh virus berasal dari Wuhan,China yang dinamakan dengan Covid-19. (WHO,2020) menyatakan bahwa virus ini penularannya sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian. Penyebaran virus ini bisa ditempat umum atau kerumunan. Akibat dari pandemic Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru demi menghentikan pemencaran Covid-19 yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat untuk melaksanakan physical Distancing atau member jarak dengan orang lain dan menghindari kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang menimbulkan perkumpulan ( Covid-19,2020 ). Selain itu pemerintah menerapkan kebijakan untuk dirumah saja, seperti kerja dirumah dan kegiatan apapun yang berhubungan dengan perkumpulan atau pertemuan ditiadakan dan diganti dengan media online. (kemendikbud,2020) mengeluarkan surat edaran tentang pembelajaran secara daring dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.Daring atau dalam jaringan memiliki makna tersambung dalam jaringan computer. Menurut Thome pembelajaran daring merupakan pembelajaean yang memanfaatkan teknologi multimedia, video, kelas virtual, teks online animasi, pesan suara, email, telepon konferensi, dan video streaming online (Kuantaro,2017:101) pembelajaran daring dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang dalam pelaksanaannya menggunakan jarinhan internet, internet dan ekstranet atau computer yang terhubung langsung dan cakupnya global (luas). Proses pembelajaran merupakan salah satu unsure penting untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Dalam proses pembelajaran itulah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan serta nilai-nilai. Ketika proses pembelajaran berlangsung, terjadi interaksi antara guru dengan siswa yang memungkinkan bagi guru untuk dapat mengenali karateristik serta potensi yang dimiliki siswa. Demikian pula sebaliknya, pada saat pembelajaran siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga potensi tersebut dapat dioptimalkan. Oleh karena itu, pendidikan bukan lagi memberikan stimulus akan tetapi usaha mengembangkan potensi yang dimiliki. Pengetahuan ini tidak diberikan, akan tetapi dibangun oleh siswa (Wina Sanjaya, 2009:102). Pada kondisi seperti ini semua guru diharuskan untuk mengganti pembelajaran menggunakan E-learning atau melalui media online. Berbagai platform digunakan untuk melakukan pengajaran sehingga perlu didukung dengan fasilitas pembelajaran yang baik dan pemanfaatan teknologi informasi (Rusman,2019). Seluruh siswa diwajibkan untuk menggunakan alat komunikasi seperti handphone dengan bijak untuk mendukung proses pembelajaran. Pembelajaran daring menjadi hal yang menguntungkan guna memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan keselamatan guru dan siswa dari virus tersebut (Jamaluddin,Ratnasih, Gunawan, & Panjiah,2020). System pembelajaran daring melibatkan banyak pihak seperti guru, peserta didik, maupun orangtua untuk memantau kegiatan belajar anak selama di rumah. Namun, Hal ini tentu dirasa berat oleh guru dan peserta didik. Terutama guru, dituntut kreatif dalam penyampian materi melalui media pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan juga dengan jenjang pendidikan dan kebutuhannya. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisik maupun psikis (mental). Pola pikir yang positif dapat membantu meneapkan media pembelajaran daring, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang berkualitas. Guru dan dosen bukan satu-satunya tongak penentu. Ini tantangan berat bagi guru,dosen maupun orang tua. Tak sedikit orantua pun mengeluhkan media pembelajaran jarak jauh melalui daring ini. Terlebih bagi orang tua yang work from home (WFH), harus tetap mendampingi anaknya, khususnya anaknya yang masih usia dini. Ini mengingat belum meratanya diperkenalkan teknologi dalam pemanfaatan media belajar, seperti laptop,gadget,dan lainnya.Amar (2020) dalam kumparan.com menyebutkan bahwa implementasi program PJJ memiliki berbagai macam tantangan yang harus dihadapi, seperti fasilitas penunjang pendidikan selama PJJ yang tidak secara adil merata pada setiap siswa, yakni banyaknya siswa yang terhalang oleh kemampuan memiliki perangkat teknologi misalnya tidak memiliki laptop atau smartphone, keterbatasan kuota, dan kekuatan jaringan yang sering terjadi kendala sehingga menghambat proses pembelajaran secara online. Selanjutnya banyak pengajar yang kurang memiliki keahlian dalam penggunaan teknologi informasi komunikasi sehingga sering terjadi tipe mengajar yang monoton selama pembelajaran online, hal ini dapat membuat siswa mudah merasa bosan selama pembelajaran. Hal lain adalah jenuh, yang mana jenuh dapat dirasakan oleh pengajar maupun siswa selama PJJ yang cukup lama dilakukan. Kejenuhan dapat mengakibatkan proses pembelajaran tidak efektif atau optimal. Banyak daerah yang masih kurang dalam pemahaman metode pembelajaran secara online yang menyebabkan sering terjadi kesalahpahaman serta penghambat dalam proses pembelajaran jarak jauh selama pandemi ini sehingga tidak sedikit siswa di berbagai daerah merasa kesulitan mengikuti metode pembelajaran jarak jauh ini. Selain itu, berdasarkan wawancara salah satu pengajar bimbingan belajar di salah satu daerah Jakarta menjelaskan bahwa sebelum pandemi Covid-19, beberapa siswa yang belajar secara tatap muka lebih bisa disiplin dan lebih fokus daripada saat belajar secara online.Berdasarkan kendala-kendala tersebut tentu perlu solusi agar proses belajar mengajar tetap tersalurkan dengan baik, sekalipun harus dilakukan dirumah. Tapi sepertinya solusi terbaik adalah tetap berusaha sebaik mungkin dengan mengikuti tawaran online ( daring ).

Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut

1.      Apa itu proses pembelajaran daring?

2.      Mengapa perlu diterapkan pembelajaran daring?

3.      Apa manfaat yang di dapat dari pembelajaran daring?

4.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran daring?

Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa itu proses pembelajaran daring

2.      Untuk mengetahui mengapa perlu diterapkannya pembelajaran daring

3.      Untuk mengetahui apa saja manfaat dari pembelajaran daring

4.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong